• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini di SMA Negeri 10 Bone Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan keberadaan permasalahan yang ditemukan di kelas.

2. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 di SMA Negeri 10 Bone yang berjumlah 30 siswa. Penentuan kelas yang diteliti berdasarkan hasil wawancara dengan guru mengenai kelas yang kemampuan menulisnya masih rendah. Faktor lainnya adalah kondisi kelas yang kurang kondusif saat pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan karena siswa kurang tertarik dengan pembelajaran menulis puisi. Untuk itu, siswa kelas X.IPA I. dijadikan sebagai subjek penelitian

C. Faktor yang Diselidiki

Penerapan metode PAKEM dengan menggunakan media blog merupakan faktor yang menjadi fokus atau objek yang diselidiki dalam penelitian ini. Penyelidikan lebih berfokus pada kemampuan metode dan media tersebut dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian PTK ini mengacu pada pandangan Arikunto (2014: 16) yang membedakan empat tahapan PTK dalam setiap siklus yaitu tahapan perencanaan (plan), pelaksanaan (do/act), pengamatan (observation), dan refleksi (observation).

1. Perencanaan

Tahapan perencanaan dilakukan dengan memahmi terlebih dahulu permasalahan, keadaan kelas, dan kondisi peserta didik. Seteleha itu, peneliti melakukan penyusunan perencanaan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat seluruh prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode PAKEM melalui media blog.

2. Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan merupakan tahapan kedua setelah perencanaan dilakukan. Tahapan ini adalah wujud implementasi semua rencana yang telah disusun di dalam RPP menjadi pembelajaran yang sesungguhnya.

Acuan pembelajaran mengikuti RPP yang telah dibuat.

3. Pengamatan

Tahapan ini merupakan tahapan ketiga yang berjalan berasamaan dengan tahapan pelaksanaan. Selama proses pelaksanaan tindakan, seseorang (peneliti, guru, atau pihak yang diberi tugas) bertugas mencatat atau merekam seluruh rangkaian kejadian selama PBm berlangsung.

Pengamatan sangat penting dilakukan untuk mengetahui celah dan kelebihan selama tindakan diberikan di setiap siklus. Hasil dari pengamatan

inilah yang nantinya dijadikan sebagai acuan peneliti merumuskan rencana tahap dua. Artinya, seluruh kelemahan diuapayak tidak lagi terjadi pada tahapan kedua dan seterusnya.

4. Refleksi

Tahapan refleksi merupakan tahapan mengingat-ingat kembali seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, seorang peneliti harus mampu menemukan potensi dan kelemahan dirinya maupun pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya yaitu menemukan sebuah rumusan baru tentang formula pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.

Siklus dalam PTK dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 2.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart iSIKLUS I

iPERENCANAAN i

iPELAKSANAAN

iREFLEKSI

iPENGAMATAN

iSIKLUS 2 iPERENCANAAN

iPELAKSANAAN

iREFLEKSI

iPENGAMATAN

iSIKLUS N iPERENCANAAN

iPELAKSANAAN

iREFLEKSI

iPENGAMATAN

E. Instrumen Penelitian

Selayaknya dalam sebuah penelitian, instrumen merupakan bagian terpenting yang dibutuhkan oleh peneliti dalam rangka menghimpun seluruh data atau informasi yang dibutuhkan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu catatan lapangan, lembar observasi, tes, dan wawancara.

1. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupana instrumen yang digunakan untuk mencatat seluruh peristiwa atau kejadian selama pelaksanaan tindakan atau selama peneliti berada dilapangan (kelas)

2. Lembar Observasi

Lembar observasi atau lembar pengamatan yaitu instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi terkait seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dengan melakukan pengamatan. Ada dua katagori perilaku yang diobservasi selama pelaksanaan tindakan yaitu perilaku positif dan perilaku negatif selama pembelajaran dengan menerapkan metode PAKEM dengan batuan media blog. Berikut ini kisi-kisi instrumen observasi tindakan

Tabel 1. Lembar Observasi perilaku Positif siswa

No. Perilaku Positif Siswa

1. Siswa memperhatikan dan merespon.

2. Siswa tertarik dengan metode dan media

3. Siswa aktif menjawab dan bertanya ketika mengalami kesulitan.

4. Disiplin dan aktif mengerjakan tugas menulis puisi.

5. Siswa tidak mengganggu siswa lain saat jam pelajaran.

Tabel 2. Lembar observasi perilaku negatif siswa

No. Perilaku Negatif Siswa

1. Menyontek pekerjaan siswa lain

2. Tidur pada saat jam pelajaran berlangsung 3. Bercanda pada saat jam pelajaran berlangsung 4. Tidak merespon pada saat berinteraksi dengan guru 5. Siswa pasif dalam kegiatan belajar mengajar 3. Tes

Tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur aspek kognisi siswa yaitu hasil belajar menulis puisi. Instrumen tes dikembangkan dengan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar pembelajaran.

Tes keterampilan menulis dalam bentuk formatif. Kehadiran tes ada pada setiap siklus. Hasil tes digunakan sebagai pembanding keberhasilan dari masing-masing siklus.

Pada siklus I, setelah dilakukan pembelajaran, peneliti melakukan pengukuran hasil belajar untuk mendapatkan pedoman awal mengenai keberhasilan atau hasil belajar siswa. Setelah tahapan pertama diketahui, maka hasil tes pada siklus II dijadikan pembanding atau bahan evaluasi. Jika hasil pada tahapan pertama lebih baik daripada hasil pada siklus II pada proses dinyatakan gagal, artinya perlu dilakukan evaluasi dan refleksi secara mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Logisnya, hasil tes pada siklus II harus lebih baik dari pada siklus I atau siklus sebelumnya agar metode PAKEM melalui media blog dapat dinyatakan berhasil.

Tabel 3 Kriteria aspek penilaian No. Aspek yang

dinilai

Skor Kategori Keterangan 1. Pilihan kata kata yang tepat dan sesuai Kata yang digunakan kurang

Ide dan judul sangat harmonis, ide juga ditata dengan sangat baik, pesan atau amanat meninjol dengan jelas.

Ide dan judul harmonis, ide masih tertata dengan baik, serta memuat pesan

Ide dan judul cukup harmonis, ide ditata cukup baik, pesan yang ditampilkan masih dapat dipahami

Ide dan judul tidak kurang relevan, ide ide tidak ditata dengan baik, serta pesan

1-4 Sangat

kurang Tidak ditemukan, bahkan pemakaian bahasa sangat objek, atau bahkan tidak ada 5. Amanat 17-20

Menimbulkan kesan yang sangat mendalam bagi pembaca sebab relevan dengan Keterangan: Nilai = jumlah nilai setiap aspek max 100

(Nurgiyantoro, 2016:367)

4. Wawancara

Wawancara merupakan instrumen yang digunakan untuk menghimpun data dari narasumber (guru) berupa pernyataan atau argumen tentang seluruh rangkaian pembelajaran selama pelaksanaan tindakan. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Untuk itu,

instrumen wawancara berupa pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar dapat menghimpun data yang akurat sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Untuk itu, teknik pengumpulan data harus sejalan dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket, lembar pengamatan, rubrik penilaian menulis puisi, dan catatan lapangan. Dengan mengacu pada instrumen tersebut, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu teknik nontes dan tekni tes. Teknik nontes yaitu teknik pengumpulan data bukan dengan memberikan tes, melainkan hanya berupa wawancara, angket, dan observasi. Sedangkan teknik tes merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan tes kepada subjek yang diteliti. Untuk itu, teknik ini mutlakn menggunakan instrumen tes.

G. Teknik Analisis Data

Ada dua katagori data yang terhimpun ketika melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu data kuantitatif (acuan angka) dan data kualitatif (acuan selain angka). Jabaran kedua jenis data tersebut sebagai berikut:

1. Data kuantitatif (data dengan acuan angka) dalam PTK ini berupa hasil tes pengukuran keterampilan menulis puisi siswa. Data kuantitatif tersebut dianalisis secara deskriptif statistik. Yang termasuk dalam deskriptif statistik yaitu menghitung rata-rata, persentase, media, mean, dan

laini-lain. Adapun rumus yang digunakan dalam analisis deskriptif statistik yaitu sebagai berikut.

NP = NK / JS x 100%

Keterangan:

NP = Nilai dalam persen NK = Nilai Komulatif JS = jumlah siswa

2. Data kualitatif dalam penelitian ini bersumber dari selain tes seperti data observasi, catatan lapanga, dan wawancara. Data ini dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Data disajikan dalam bentuk uraian objektif secara apa adanya.

Untuk melihat gradasi keberhasilan belajar siswa digunakan pedoman atau acuan berikut ini

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Proses pembelajaran siswa dalam % No. Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan

1. 85 – 100 Sangat Baik

2. 75 – 84 Baik

3. 65 – 74 Cukup Baik

4. 41 – 64 Kurang

5. < 40 Sangat Kurang

Rentang 15

(Sumber : Agip dkk, 2009: 41)

H. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan sebuah tindakan dalam penelitian PTK ditandai dengan keberhasilan capaian. Indikatornya adalah capaian hasil belajar siswa yang

sesuai dengan yang diharapkan yaitu mengalami peningkatan, dengan dua indikator berikut

1. Penulisan puisi dapat meningkat setiap siklusnya dan mencapai predikat tertinggi dari kriteria keberhasilan yang digunakan.

2. Tingkat keberhasilan siswa secara klasikal mencapai ≥ 75 dari total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai sekurang-kurangnya 75.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil deskripsi penelitian beserta pembahasannya akan dibahas di dalam bab ini. Di mana hasil penelitian secara garis besar akan menguraikan mengenai pratindakan, pelaksanaan tindakan kelas persiklus, dan yang terakhir akan mendiskripsikan keterampilan menulis puisi dengan metode PAKEM dengan media blog. Sedangkan penguraian hasil analisis peningkatan kualitas hasil penulisan puisi di siklus I dan II adalah bagian dari Bab IV.

A. Hasil Penelitian

1. Profil Lokasi Penelitian

SMA Negeri 10 terletak di Jalan Poros Bone Sinjai, Bulu-Bulu, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, SMA Negeri 10 juga merupakan satu dari sekian banyak sekolah jenjang menengah atas di Kabupaten Bone. SMAN 10 merupakan sekolah yang didirikan pada tahun 1991 yang memiliki luas tanah 1,072 m2.

Tabel 5. Identitas SMA Negeri 10 Bone

1. Nama Sekolah SMA NEGERI 10 BONE

2. NPSN 40302530

3. Jenjang Pendidikan SMA

4. Status Sekolah Negeri

5. Alamat Jl. Poros Bone-Sinjai

6. Desa/Kelurahan Bulu-Bulu

7. Kecamatan Tonra

8. Kabupaten Bone

9. Provinsi Sulawesi Selatan

10. Kode Pos 92774

11. Email [email protected]

12. Nama Kepala Sekolah Drs. Andi Agus, M. Si.

13. No. Tlp/Hp

14. No. SK Pendirian 0283/O/1991

15. Akreditasi B

16. No. SK Akreditasi 160/SK/BAP-SM/XI/2017 17. Tanggal Akreditasi 23-11-2017

18. Tahun beroperasi 30-05-1991 19. Status Kepemilikan Pemerintah Pusat

20. Operator Arham R, S.Pd

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada tahun ajaran 2019/2020 semester dua di sekolah Menengah atas Negeri 10 tepatnya di kelas X IPA 1. Yang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2020 sampai tanggal 22 Februari 2020 dan mengalokasikan waktu 2 x 45 menit setiap pertemuan. Berikut uraian jadwal penelitian tindakan kelas di SMAN 10.

Tabel 6. Jadwal penelitian tindakan

No. Kegiatan Pelaksanaan

1. Pra-Siklus Sebtu, 8 Februari 2020

2. Siklus I

Sabtu , 22 Februari 2020 Kamis, 5 Maret 2020 Sabtu, 7 Maret 2020

1. Kondisi Pra tindakan sebelum penerapan Metode PAKEM

Pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 10 mempergunakan 2 siklus, setiap siklus terbagi atas 3 kali pertemuan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 6 kali pertemuan dalam penelitian ini. Sebelum melakukan siklus 1, peneliti melakukan observasi di sekolah pada hari sabtu tanggal 08 Februari 2020 pukul 08.00-12.00 berjumpa sama pengajar bahasa Indonesia dan ikut serta dalam proses belajar mengajar di kelas. Kemudian peneliti mengajukan surat izin penelitian pada hari selasa tanggal 11 Februari 2020 sampai hari sabtu tanggal 7 Maret 2020.dalam hal ini peneliti telah berbincang mengenai tujuan serta latar belakang penelitian kepada guru dan kepala sekolah.

Penelitian ini siswa yang diteliti yaitu kelas X IPA 1 yang berjumlah 30 orang siswa. Penilaian pada pra tindakan bertujuan untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diterapkannya metode PAKEM yang akan disajikan oleh peneliti.

Penelitian ini menghasilkan data temuan berupa hasil tes, wawancara, observasi, catatan lapngan, dan dokumentasi. Sistem penyajian data dari hasil penilaian tes berupa tabel untuk mengetahui presentase peningkatan keterampilan menulis puisi. Hasil penilaian prasiklus selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil ini didapat dalam wawancara guru bahasa indonesia dan menjadi dasar untuk melakukan tindakan pada siklus selanjutnya.

Berikut uraian hasil penilaian pra tindakan kemampuan siswa dalam menulis puisi:

Tabel 7. Hasil penilaian pra tindakan keterampilan menulis puisi siswa

No. Nama L/P NILAI KET

1. S1 L 45 K

2. S2 P 40 K

3. S3 L 80 B

4. S4 P 45 K

5. S5 P 45 K

6. S6 P 70 CB

7. S7 L 40 K

8. S8 P 45 K

9. S9 P 80 B

10. S10 L 75 B

11. S11 P 50 K

12. S12 L 75 B

13. S13 P 70 CB

14. S14 P 60 K

15. S15 L 80 B

16. S16 L 55 K

17. S17 P 65 CB

18. S18 L 65 CB

19. S19 L 40 K

20. S20 L 85 SB

21. S21 L 85 SB

22. S22 P 80 B

23. S23 P 85 SB

24. S24 P 60 K

25. S25 L 70 CB

26. S26 L 65 CB

27. S27 P 50 K

28. S28 P 60 K

29. S29 P 75 B

30. S30 P 75 B

NILAI RATA-RATA 63 = Kurang

Berdasarkan tabel tersebut kita bisa melihat pengetahuan atau keterampilan siswa dalam menulis puisi menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Terdapat 13 siswa yang mendapatkan nilai kategori kurang, 6 siswa yang mendapatkan bagian cukup baik (CB), 8 siswa yang mendapatkan poin kelompok baik (B), dan ada sebanyak 3 siswa yang mendapatkan nilai kategori sangat baik (SB). Melihat dari itu, maka diperlukan sebuah aktivitas yang menunjang ilmu penulisan puisi siswa.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan, pengkaji memperoleh informasi yang akan menjadi acuan untuk kemudian menyusun pembelajaran. Pada prasiklus di atas terdapat hasil yang masih rendah dikarenakan siswa dihadapkan kesulitan bagaimana menulis puisi dengan baik, dan guru menggunakan metode yang membuat siswa jenuh atau tidak semangat dalam belajar. Oleh karena itu penulis mengaplikasikan metode PAKEM menjadi bagian usaha agar mampu memperbaiki keterampilan menulis puisi di SMA Negeri 10 Bone.

2. Pelaksaan tindakan penerapan metode PAKEM dalam pembelajaran menulis puisi dengan media blog di SMA Negeri 10 Bone

a. Siklus I

1) Perencanaan

Tahapan perencanaan ini pengkaji mengagendakan skema pembelajaran melalui bentuk RPP yang sudah pernah disepakati

oleh pengajar. Pengkaji beserta pengajar memutuskan waktu penerapan tindakan ialah selalu hari kamis dan hari sabtu di saat pembelajaran Bahasa Indonesia. sebelum mengadakan tindakan, dibutuhkan prsiapan. Berikut kegiatan pada tahap ini:

a) Membuat rencana pembelajaran dalam bentuk RPP.

b) Menyiapkan seluruh alat atau keperluan pembelajaran baik kelengkapan metode dan media pembelajarannya.

c) Menyiapkan instrumen evaluasi buat menakar kemampuan murid seusai penerapan tindakan usai.

2) Pelaksanaan

Tahapan ini yaitu tahapan pelaksanaan terbagi menjadi dua tahap pelaksanaan I dalam siklus I terbagi 2 pertemuan. Pertemuan pertama 13 Februari 2020, pertemuan kedua 15 Februari 2020 dan pertemuan ketiga 20 Februari 2020. Setiap pertemuan 2 x 45 menit.

Berikut rincian dari pertemuan tersebut:

a) Pertemuan pertama

Pada pertemuan ini diawali pada jam 11.00-13.00. di dalam kelas berjumlah 30 siswa Jumlah siswa dalam pelaksanaan pengajaran hanya 20 murid yang datang. Seluruh rangkaian pembelajaran mengikuti prosedur pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya yaitu terdapat dalam RPP yaitu mulai dari guru memberikan salam, mensituasikan kelas, serta menyediakan media pembelajaran.

Apabila segala halnya telah siap selnjutnya guru disarankan untuk mengisi daftar hadir siswa.

Kemudian, pengajar memberikan pujian supaya setiap siswa bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Setelah hal demikian guru dianjurkan untuk memberikan penjelasan mengenai perkara-perkara yang perlu diperhatiakan dalam proses menuliskan puisi yang telah di jelaskan pada pertemuan yang lalu selanjutnya guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Adapun tindakan inti pengajar yaitu memberi penjelasan mengenai definisi pusi, unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Setelah guru menjelaskan, guru meminta siswa untuk mengangkat tangannya bagi yang berani untuk menjelaskan kembali apa yang telah diberikan.

Terakhir adalah penutup, pada tahapan ini guru memberi peluang kepada setiap siswa untuk memberikan kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya, kemudian guru memberikan kesimpulan yang kuat atas kesimpulan-kesimpulan yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang diajarinya. Dan yang terakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesan atas pembelajaran yang baru saja diselesaikannya semua siswa harus mendapatkan

kesan yang bahagia dengan pembelajaran tersebut. selanjutnya guru menutup pembelajarannya dengan memberikan salam.

b) Pertemuan kedua

Pada pertemuan ini yakni pertemuan kedua di awali pada jam 07.30-09.00 di dalam kelas berjumlah 30 siswa Jumlah siswa dalam pelaksanaan pengajaran hanya 22 murid yang datang. Langkah-langkah proses belajar mengajar yang dikerjakan oleh pengajar sinkron dengan RPP dimulai dari guru memberikan salam, mensituasikan kelas, serta menyediakan media pembelajaran. Apabila segala halnya telah siap selanjutnya guru disarankan untuk mengisi daftar hadir siswa.

Kemudian, pengajar memberikan pujian supaya setiap siswa bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Setelah hal demikian guru dianjurkan untuk memberikan penjelasan mengenai perkara-perkara yang perlu diperhatiakan dalam proses menuliskan puisi yang telah di jelaskan pada pertemuan yang lalu selanjutnya guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Adapun kegiatan inti guru pada pertemuan ini yaitu memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah membuat blog. Setelah guru menjelaskan, guru mengelompokkan siswa menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok mempunyai blog sesuai nama kelompoknya. Kemudian guru menjelaskan cara

kerja dalam menggunakan blog, tentunya dalam pembuatan puisi melalui blog ini.

Terakhir adalah penutup, pada tahapan ini guru memberi peluang kepada setiap siswa untuk memberikan kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya, kemudian guru memberikan kesimpulan yang kuat atas kesimpulan-kesimpulan yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang diajarinya. Dan yang terakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesan atas pembelajaran yang baru saja diselesaikannya semua siswa harus mendapatkan kesan yang bahagia dengan pembelajaran tersebut. selanjutnya guru menutup pembelajarannya dengan memberikan salam.

c) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ini yakni pertemuan kedua di awali pada jam 11.00-13.30 di dalam kelas berjumlah 30 siswa Jumlah siswa dalam pelaksanaan pengajaran hanya 24 murid yang datang. Berikut langkah-langkah proses belajar mengajar pada pertemuan ketiga.

Pertemuan Pertama, guru memberikan salam dalam proses pembukaan pembelajaran, mensituasikan kelas, menyediakan peralatan menulis. Setelah semuanya telah tersedia guru memasukkan daftar hadir siswa. Kemudian guru memberikan pujian kepada siswa agar mereka semangat dalam

mengikuti pembelajaran. Pujian yang dilakukan dengan cara guru menanyakan mengenai langkah-langkah dalam penulisan puisi yang telah dibajarkan pada pertemuan yang lalu. Dan yang terakhir guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru memberikan tema bebas kepada Siswa dalam menulis puisi sesuai dengan kreativitas masing-masing kelompok pada blognya. Selanjutnya, salah satu setiap kelompok mengunggah puisinya dalam blog. selanjutnya setiap kelompok saling membagikan hasil menulisnya yang telah dibikin pada blog dengan kelompok lain agar siswa terapresiasi dengan hasil karya yang telah dibuat.

Penutup pada kegiatan ini siswa diberikan kesempatan untuk memberikan kesimpulan atas pelajaran yang didapatkan.

Dimana guru meminta siswa untuk menyebutkan bagian pembelajaran yang ia tangkap. Terdapat dua siswa yang memberanikan diri untuk menyampaikan kesimpulan dari hasil belajarnya. Selanjutnya guru memberi penguatan atas kesimpulan yang diberikan kedua siswa tersebut. selanjutnya guru menutup pembelajarannya dengan memberikan salam.

Dokumentasi

Pada siklus I dokumentasi penelitian yang diambil adalah dokumentasi foto. Adapun dokumentasi yang ditangkap

meliputi kegiatan murid pada waktu pembelajaran menuliskan puisi, aktivitas saat bertanya jawab, dan aktivitas saat mengerjakan menulis puisi melalui media blog. Berikut gambar pada siklus I:

Gambar 1. aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi

Gambar 1 menunjukkan kegiatan siswa dalam pengajaran menuliskan puisi. Siswa terlihat sangat fokus dalam mengikuti proses belajar mengenai penulisan puisi. Ini menunjukkan kalau siswa antusias dengan pengajaran menuliskan puisi dan siswa aktif mengerjakan tugasnya.

Gambar 2. Konsentrasi siswa saat melakukan metode PAKEM

Gambar 2 menunjukkan aktivitas siswa saat melakukan metode PAKEM. Terlihat siswa sangat serius dalam mengikuti metode PAKEM. Keseriusan siswa tersebut membuat suasana hening. Ini menunjukkan kalau siswa antusias saat melakukan metode PAKEM dan siswa aktif dalam mengerjakan tugas walaupun mash ada beberapa siswa berisik ataaupun mengganggu siswa lain dengan meminjam alat-alat tulis dan melihat pekerjaan temannya.

Gambar 3. Kegiatan siswa menulis puisi

Gambar 3 menunjukkan aktivitas siswa sewaktu menuliskan puisi. Terlihat siswa sangat serius dalam menuliskan ide yang didapat saat diberikan tema yang telah ditentukan.

3) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa cukup bersemangat untuk mengikuti pembelajaran menggunakan metode PAKEM dengan media Blog ini. Guru memberikan penjelasan akan materi yang diajarkan dengan baik, agar siswa yang diajari mudah dalam

memahami materi yang ingin diberikan serta siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Selain melaksanakan pengamatan secara langsung terhadap siswa, peneliti juga memperhatikan kegiatan guru. Disebabkan peneliti beranggapan bahwa berhasilnya suatu proses belajar mengajar tidak lepas dari peran guru dimana keterampilan guru dalam mengajar memegang peran penting serta dalam membimbing siswa. Dimana guru memfasilitasi dan memotivator siswanya dalam proses belajar mengajar. Serta guru dituntut untuk memantau siswa dalam berdiskusi dan menuliskan puisi.

Ketika siswa dihadapkan pada kesulitan, guru diharapkan mampu mengevaluasi kesalahan-kesalahan siswa dalam menuliskan puisi. Selanjutnya guru dituntut untuk mampu memberikan solusi kepada siswa atas masalah yang dihadapi oleh siswanya.

Berikut tampilannya secara lengkap mengenai hasil penilaian kemampuan menulis puisi siklus I dapat dilihat pada

10%

Jumlah 24 1519 80 %

Berdasarkan tabel di atas kita dapat mengetahui mengenai bobot nilai tes keterampilan siswa dalam menulis puisi pada siklus I secara klasikal memperoleh 1519 dengan nilai rata-rata 51 termasuk dalam kategori kurang. Dalam penilaian ini hanya ada 24 siswa yang mengikuti pembelajaran menulis puisi, jadi data yang dihasilkan tidak mencapai 100% tetapi hanya 80%.

Ada sebanyak 6 siswa tidak mengikuti pembelajaran pada siklus I. Di antara 30 siswa, ditemukan 3 siswa atau 10% yang berhasil mendapatkan nilai dengan bagian sangat baik dengan rentang nilai 86-100 . siswa yang memperoleh dalam kategori baik dengan rentang nilai 75-85 ada 3 siswa atau 10%. Sedangkan 4 siswa atau 13,33 % memperoleh nilai dalam kategori cukup baik dengan rentang nilai 65-74. Kemudian 11 siswa atau 36,66 % memperoleh nilai dalam kategori kurang dengan rentang nilai 41-64 . Terakhir sebanyak 3 siswa atau 10% dalam kategori sangat kurang dengan rentang nilai <40.

Siswa yang mendapatkan nilai yang sangat tinggi disebabkan puisi yang ditulis siswa sangat sesuai dengan kaidah

Siswa yang mendapatkan nilai yang sangat tinggi disebabkan puisi yang ditulis siswa sangat sesuai dengan kaidah

Dokumen terkait