BAB III METODE PENELITIAN
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 26 Makassar, dan subjek penelitian ini yaitu kelas VIII yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Subjek ini diambil berdasarkan hasil tes dengan tidak dilakukan secara bersamaan dikarenakan harus mengikuti protokol kesehatan, untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19. Subjek perempuan dan laki-laki masing-masing 1
23
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jumlah keseluruhan siswa yang akan di wawancara ada 6 siswa. Kategori nilai berdasarkan hasil tes dapat diri dirinci pada tabel berikut.
Tabel 2.4 Rentang Nilai Rentang Nilai Klasifikasi
Tinggi
56 Sedang
rendah
Sumber: Depdiknas (Kamariah, 2016) D. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat 3 tahapan antara lain; tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan Tahap akhir.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu: (1) penyusunan proposal penelitian, (2) pengurusan surat izin penelitian, (3) meminta persetujuan dari pihak sekolah untuk dapat melakukan penelitian, (4) melakukan observasi di kelas VIII, (5) menyusun instrumen penelitian yang divalidasi oleh dosen pembimbing, (6) seminar proposal penelitian, (7) merevisi proposal dan instrumen penelitian, (8) memvalidasi proposal dan instrumen penelitian pada tiga orang validator yaitu dua dosen pendidikan matematika dan satu orang kepala laboratorium pembelajaran matematika, 2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu; (1) melakukan uji coba instrumen penelitian di kelas VIII SMPN 26 Makassar, (2) menganalisis hasil tes untuk penentuan subjek, (3) menentukan subjek penelitian dengan mengambil 6 orang siswa, (4) melakukan wawancara pada subjek yang telah dipilih.
3. Tahap akhir
Tahap akhir yang dilakukan peneliti yaitu: mengolah data hasil penelitian kemudian melakukan penyusunan laporan penelitian yang berisikan hasil dan pembahasan penelitian serta kesimpulan dan saran.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan ada dua yaitu: instrumen utama dengan kata lain peneliti itu sendiri, instrumen pendukung berupa tes materi relasi dan fungsi, dan pedoman wawancara dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tes dapat dijadikan sebagai penentuan subjek yang berkemampuan matematika dengan tiga klasifikasi yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan memperhatikan perspektif gender.
2. Pedoman wawancara dijadikan sebagai alat untuk memandu saat melakukan wawancara pada ke 6 subjek tersebut, yang berisikan pertanyaan yang tidak terstruktur dengan kata lain bergantung pada situasi dan kondisi yang ada di lapangan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menjadi salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kondisi
yang natural, sumber data dilakukan secara primer yaitu informasi didapatkan secara langsung dari subjek. Teknik ini lebih sering didapatkan pada saat observasi, dan wawancara. Adapun teknik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
peneliti melakukan pengamatan di Sekolah SMPN 26 Makassar sebelum melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di kelas VIII pada materi relasi dan fungsi.
2. Tes Siswa Berkemampuan Tinggi, sedang, dan rendah
Tes kemampuan yang dibuat oleh peneliti terdapat 6 soal yang harus di kerjakan oleh subjek penelitian untuk mengetahui siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui cara berpikir kreatif subjek penelitian dengan berpandu model wallas pada setiap gender. Peneliti melakukan wawancara dengan melihat hasil tes dari setiap subjek kemudian mengikuti tahapan wallas yang dimulai sebelum mengerjakan tes sampai pada tahap verifikasi jawaban.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan mengelompokkan data kedalam tiga klasifikasi, selain itu menjabarkan tiap klasifikasi dari subjek. Data yang dianggap penting dianalisis sedangkan data yang dianggap kurang penting dapat dibuang dengan
kata lain memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan untuk lebih mudah dipahami oleh peneliti.
Miles dan Huberman (Emzir, 2010) berpendapat bahwa terdiri dari 3 macam kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data kualitatif yaitu:
1. Data Reduction
Reduksi data yaitu data yang didapatkan dari hasil penelitian dilapangan jumlahnya yang begitu banyak, berdasarkan hal tersebut perlu adanya perincian dengan teliti. Mereduksi data artinya membuat suatu rangkuman pada hal yang pokok saja dan tidak mengambil data yang tidak penting. Data yang diambil dari hasil reduksi data akan memberikan keterangan yang jelas, sehingga peneliti mudah untuk melakukan langkah berikutnya. Dalam proses berpikir sangat dibutuhkan kecerdasan yang luas serta wawasan yang tinggi harus dilakukan secara mendalam. Dalam tahap ini peneliti memiliki yang namanya panduan dengan tujuan yang akan dicapai 2. Penyajian Data
Langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini yaitu:
a. menyajikan hasil tes materi relasi dan fungsi
b. menyajikan hasil yang diperoleh pada tahap wawancara 2. Penarikan Kesimpulan
Langkah yang dilakukan untuk lebih memudahkan peneliti menemukan hasil penelitian dengan melakukan penarikan kesimpulan. Pada tahap ini menggunakan dua triangulasi antara lain: (1) triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa beberapa sumber dengan hasil data yang telah
didapatkan oleh peneliti, (2) triangulasi teknik/metode, langkah yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melihat sumber yang sama dengan cara yang berbeda.
H. Keabsahan Data
Keabsahan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi untuk pengujian kredibilitas suatu penelitian. Triangulasi teknik/metode merupakan hal yang digunakan oleh peneliti itu sendiri. Triangulasi Teknik/Metode diartikan sebagai penggunaan dokumentasi sebagai data pendukung dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 26 Makassar Kota Makassar, Subjek dikelompokkan berdasarkan gender dan kemampuan memecahkan masalah relasi dan fungsi. Pengelompokan kemampuan matematika berdasarkan siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah didasarkan pada hasil tes relasi dan fungsi. Pengelompokan kemampuan siswa ini berdasarkan pada data nilai hasil tes dengan materi relasi dan fungsi. Data dari hasil tes tersebut akan dijadikan data awal untuk mengkategorikan siswa menjadi tiga kategori yaitu kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan matematika siswa akan disesuaikan acuan kriteria skor yang sudah dibuat yaitu penilaian acuan patokan.
Adapun kriteria kemampuan matematika siswa adalah sebagai berikut, Tabel 4.1 Hasil Tes Subjek
No Nama Siswa
13. Na 64 sedang
14. MR 69 sedang
16. SH 39 rendah
18. MF 50 rendah
19. Ri 20 rendah
20. MS 54 rendah
21. MZ 53 rendah
22. AS 20 rendah
1. Kategori siswa berkemampuan tinggi, yaitu siswa yang mempunyai nilai lebih besar atau sama dengan 71.
2. Kategori siswa berkemampuan sedang, yaitu siswa yang mempunyai nilai diantara 55 sampai 71.
3. Kategori siswa berkemampuan rendah, yaitu siswa yang mempunyai nilai kurang dari atau sama dengan 55.
Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Tes Berpikir Kreatif Model Wallas
Kategori Interval Frekuensi
Tinggi x 5
Sedang 56 x 70 9
Rendah x 55 6
Jumlah 20
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa dari 3 Kategori tersebut, siswa akan dikelompokkan lagi berdasarkan gender yaitu perempuan dan laki-laki.
Dari pengelompokan berdasarkan gender didapatkan 3 siswa perempuan dan 3 orang siswa laki-laki, secara spesifik 1 orang siswa perempuan berkemampuan tinggi, 1 orang siswa berkemampuan sedang, dan 1 orang siswa berkemampuan
rendah, dan juga 1 orang siswa laki-laki berkemampuan tinggi, 1 orang siswa berkemampuan sedang, dan 1 orang berkemampuan rendah dengan jumlah siswa seperti yang tercantum dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3 Pengelompokan Siswa Berdasarkan Gender dan Kemampuan Memecahkan Masalah Relasi dan Fungsi.
Kemampuan Matematika
Laki-laki Perempuan
Tinggi LBT no. urut 5 PBT no. urut 4
Sedang LBS no. urut 14 PBS no. urut 13
Rendah LBR no. urut 22 PBR no. urut 16
Pada penelitian ini, siswa yang ada pada tabel 4.3 yang akan dilakukan wawancara untuk mengetahui tahap berpikir kreatif berpandu pada model wallas. Adapun pemaparan mengenai tabel 4.3 sebagai berikut;
a. LBT, bergender laki-laki. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan tinggi.
b. LBS bergender laki-laki. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan sedang.
c. LBR bergender laki-laki. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan rendah.
d. PBT bergender perempuan. bergender laki-laki. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan tinggi.
e. PBS bergender perempuan. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan sedang.
f. PBR bergender perempuan. Subjek ini termasuk dalam pengelompokan siswa berkemampuan rendah.
Pada penelitian ini, siswa yang sudah dipilih selanjutnya diwawancarai guna mengetahui proses berpikir kreatif siswa menurut model Wallas. Subjek penelitian yang terpilih bukan hanya peneliti yang menentukan tetapi juga dengan pertimbangan guru mata pelajaran matematika, karena penelitian ini bertujuan mengetahui proses berpikir kreatif siswa berdasarkan gender dan kemampuan memecahkan masalah relasi dan fungsi.
1. Pedoman Analisis Proses Berpikir Kreatif Model Wallas Siswa dalam Memecahkan Masalah Relasi dan fungsi
Tabel 4.4 Indikator Tahap Berpikir Kreatif Model Wallas Tahap Indikator Tahap Berpikir Kreatif Model Wallas Siswa
dalam Memecahkan Masalah Relasi dan Fungsi Persiapan Siswa mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan dengan cara mengumpulkan sumber yang relevan dan mencari pendekatan untuk menyelesaikannya.
a. Siswa memahami informasi awal pada soal yang diberikan, meliputi:
1) Siswa menuliskan yang diketahui dan ditanyakan 2) Siswa memahami apa yang ditanyakan dalam soal 3) Siswa mengetahui syarat-syarat yang harus
dipenuhi yang nantinya diperlukan untuk menyelesaikan soal
b. Siswa dapat mengaitkan informasi yang didapatkan dengan materi yang telah didapatkan dari guru atau membuka buku sebelum mengerjakan tes.
Inkubasi Siswa memikirkan langkah pengerjaan soal relasi dan fungsi dengan berbagai cara seperti berikut:
a. Siswa diam sejenak dan selanjutnya memikirkan ide pemecahan masalah relasi dan fungsi.
b. Siswa melakukan hal seperti merenung, menggigit pulpen, menopang dagu, dan lain sebagainya.
c. Siswa mengaitkan informasi pada soal dengan materi
yang sudah pernah diperoleh dari guru maupun belajar sendiri.
Iluminasi Siswa mendapatkan pemecahan masalah relasi dan fungsi, setelah memikirkan langkah penyelesaian;
Setelah mendapatkan ide penyelesaian siswa akan menjalankan ide-ide untuk mendapatkan jawaban yang benar.
Verifikasi Siswa menguji dan memeriksa kembali pemecahan masalah terhadap realitas. Pada tahap ini,
a. Siswa memeriksa jawaban yang didapatkan apakah sudah benar dan sesuai pertanyaan pada soal.
b. Siswa menemukan ide lain untuk menyelesaikan masalah pada soal.
a) Data Siswa Laki-laki Berkemampuan Tinggi (LBT)
Gambar 1. Jawaban Siswa LBT 1. Tahap Persiapan
P: “ apa yang kamu lakukan sebelum mengerjakan soal?”
LBT: “ yang saya lakukan pertama, membuka buku, ehh mengingat materi yang pernah diajarkan oleh guru”
P:”apakah kamu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal?”
LBT: iy kak, saya terlebih dahulu menulis diketahui baru ditanyakan setelah itu baru saya kerjakan jawabannya kak”
P:”apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal no.4 dek?”
LBT:”yang diketahui itu kak fungsi x sama dengan –x kuadrat kurang enam x ditambah tujuh, kemudian daerah hasilnya kak himpunan bilangan bulat yaitu {..,-2,-1,0,1,2,..} kemudian yang ditanyakan nilai terbesar dari fungsi f (x)”
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Subjek LBT menuliskan dan menyebutkan apa yang diketahui yaitu fungsi x sama dengan –x kuadrat kurang enam x ditambah tujuh, kemudian daerah hasilnya kak himpunan bilangan bulat yaitu {..,-2,-1,0,1,2,..} kemudian yang ditanyakan nilai terbesar dari fungsi f (x). Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan Subjek LBT memahami informasi awal pada soal yang diberikan dengan baik.
Subjek LBT mengatakan bahwa soal ini terdapat kaitannya dengan materi relasi dan fungsi. Berdasarkan hal tersebut Subjek LBT dapat mengaitkan informasi yang dipahaminya dengan materi yang pernah diperoleh dengan baik.
2. Tahap Inkubasi
P:”selama kamu pikirkan caranya dan belum dapat ide, apa yang kamu lakukan?
LBT:”ya, saya berusaha ingat kembali kak materi relasi dan fungsi”
P:” ya sebelum dapat ide mencari jawabannya, apa pas habis baca soal atau saat yang lain gitu?”
LBT:”emm, sebelum dapat ide kak, saya mikir-mikir sambil menggigit pulpen, heheh”
Dari hasil wawancara di atas dapat dianalisa, bahwa pada tahapan inkubasi ini Subjek LBT berhenti sejenak dan membaca buku dalam pengerjaannya, sebelum berpikir untuk mencari penyelesaian masalah, Dalam proses itu Subjek LBT mampu mengaitkan pengetahuan yang pernah dia
dapatkan yaitu tentang relasi dan fungsi. Selain itu, dalam proses berpikir sejenak yang Subjek LBT lakukan salah satunya adalah mengaitkan materi yang pernah didapatkannya yaitu materi relasi dan fungsi.
3. Tahap Iluminasi
P:” apakah kamu sudah punya ide untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan?”
LBT:” iye kak, setelah saya pikir-pikir tadi saya sudah punya ide untuk menyelesaikan soal ”
P:” terus ide yang adek dapat ada berapa itu?”
LBT:” untuk no. 4 dan no.6 saya punya 2 ide tapi cuma satu ide yang saya tulis seperti pada lembar jawaban saya (sambil menunjuk jawaban) untuk no. 4 bagian b itu jawabannya dapat ditulis kembali jawaban a kemudian didapatkan nilai f(x) yang memenuhi lebih dari -1, kemudian ide yang saya tulis langsung singkat saja seperti jawaban yang saya tulis di lembar jawaban saya (sambil menunjuk jawaban), untuk no.6 itu ada dua langkah yang bisa dilakukan yaitu secara eliminasi dan juga dapat dilakukan secara subtitusi”
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisa, bahwa Subjek LBT mendapatkan 2 ide untuk menyelesaikan permasalahan pada soal no. 4 dan juga no.6. Subjek LBT dapat menjalankan idenya dengan baik sehingga proses pengerjaannya menghasilkan jawaban yang benar pada setiap idenya.
4. Tahap verifikasi
P:”setelah selesai mengerjakan dan menjalankan semua ideta , untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan beberapa ide, apa kamu sudah periksa kembali semua jawabanmta?”
LBT:”sudah kak”
P:”sudah yakin semuanya sudah Benar tidak dek”?
LBT:”emm, iye kak, Saya sudah merasa yakin dengan jawabanku kak”
Hasil wawancara menunjukkan bahwa Subjek LBT memeriksa kembali jawaban yang sudah didapatkannya. Namun Subjek LBT tidak
menemukan kesalahan. Hal ini dikarenakan Subjek LBT melakukan perbaikan langsung saat pengerjaan. Pada tahap ini Subjek LBT tidak mencoba mencari cara lain untuk menyelesaikan permasalahan pada soal.
1) Indikator Berpikir Kreatif a) Kefasihan
Berdasarkan dari hasil wawancara tertulis dan wawancara dengan subjek LBT dapat dianalisa bahwa subjek LBT mampu menyelesaikan pemecahan masalah dengan beberapa alternatif cara penyelesaiannya.
b) Kebaruan
Subjek LBT belum memenuhi aspek kebaruan ini dapat dilihat pada proses pengerjaan masih menggunakan proses penyelesaian yang secara umum, belum menggunakan proses penyelesaian yang berbeda dengan yang lainnya.
c) Fleksibilitas
Penjelasan mengenai aspek fleksibilitas terdapat pada penjabaran aspek kefasihan. Pada penjabaran tersebut, subjek LBT mampu menjabarkan dua idenya dengan baik, maka memenuhi indikator fleksibilitas.
2) Deskripsi subjek LBT
Proses berpikir kreatif model wallas subjek LBT dalam menyelesaikan masalah relasi dan fungsi, berikut adalah tabel triangulasi data proses berpikir kreatif pada soal relasi dan fungsi:
Tabel 4.5 Proses berpikir kreatif subjek LBT
Tahap Data Soal
Persiapan Subjek LBT menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa subjek LBT memahami informasi awal pada soal yang diberikan. Subjek LBT juga mengatakan bahwa soal ini terdapat kaitannya dengan materi fungsi kuadrat. Berdasarkan hal tersebut, subjek LBT dapat mengaitkan informasi yang telah diberikan sebelumnya dengan materi relasi dan fungsi. Pada wawancara diatas subjek LBT dapat memaparkan soal dengan kalimatnya sendiri.
Inkubasi Subjek LBT tidak langsung mendapatkan ide. Subjek berhenti sejenak, membaca mengingat materi dan setelahnya mulai mengaitkan dengan materi lain yang pernah diajarkan.
Iluminsi Subjek LBT mendapatkan dua ide. dalam proses mengerjakan subjek LBT mengerjakan yang lain dengan jawaban yang benar dan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh peneliti.
verifikasi Subjek LBT meriksa kembali jawaban yang telah ia kerjakan selama waktu masih ada yang tersisa.
Tabel 4. 6. Aspek Kreativitas Subjek LBT Indikator Kreatif Soal
1. Kefasihan Memenuhi
2. Kebaruan Memenuhi
3. Fleksibilitas Memenuhi
Berdasarkan hasil triangulasi di atas, didapatkan data valid sebagai berikut:
1. Kefasihan
Subjek LBT dalam menyelesaikan masalah dengan memenuhi indikator kreativitas kefasihan.
2. Kebaruan
Subjek LBT dalam menyelesaikan masalah aspek kreativitas memenuhi indikator kebaruan.
3. Fleksibilitas
Subjek LBT dalam menyelesaikan memenuhi aspek kreativitas fleksibilitas.
Berdasarkan indikator kreativitas yang dicapai, tingkat berpikir kreatif subjek LBT dalam menyelesaikan masalah dapat diketahui berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4. 7. Tingkatan Berpikir Kreatif
Tingkat Karakteristik
Tingkat 4 (Sangat Kreatif) Kriteria dalam pemecahan masalah, Siswa mampu menunjukkan kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan
Tingkat 3 (Kreatif) Kriteria pemecahan masalah tersebut Siswa mampu menunjukkan kebaruan atau fleksibilitas atau kefasihandan fleksibilitas Tingkat 2 ( Cukup Kreatif) Kriteria pemecahan masalah tersebut Siswa
mampu menunjukkan salah satu dari kebaruan
atau fleksibilitas
Tingkat 1 (Kurang Kreatif) Kriteria pemecahan masalah tersebut Siswa hanya mampu menunjukkan kefasihan
Tingkat 0 (Tidak Kreatif) Kriteria pemecahan masalah tersebut Siswa tidak mampu menunjukkan ketiga indikator kreatif.
b. Data Siswa Laki-laki Berkemampuan Sedang (LBS)
Gambar 2. Laki-laki Berkemampuan Sedang (LBS) 1) Tahap persiapan
Berikut adalah hasil wawancara untuk mengkonfirmasi hasil tertulis dari Subjek LBS guna mengungkap tahap persiapan:
P : “sebelum mengerjakan soal apa yang kamu lakukan?
LBS:”yang saya lakukan sebelumnya kak membaca buku baru saya mengingat kembali materi yang diajarkan sama ibu guru”
P:”Setelah kamu membaca dan mengamati soalnya, apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal ini?”
LBS:”yang diketahui di no. 5 kak f (x) sama dengan m(x) dikurangi dua, baru memetakan empat ke dua kak”
P : “Trus yang ditanyakan apa?”
LBS: yang ditanyakan itu, ee peta dari lima kak”
P: “Coba jelaskan lagi dengan kata-katamu sendiri tentang soal ini?”
LBS: “diketahui fungsi x sama dengan mx kurang dua memetakan empat kedua artinya fungsi empat dihubungkan kedua kak”
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan Subjek LBS memahami informasi awal pada soal yang diberikan. Subjek LBS mengatakan bahwa soal ini terdapat kaitannya dengan pokok bahasan relasi dan fungsi dari apa yang ditanyakan pada soal yaitu peta dari 5. Berdasarkan hal tersebut Subjek LBS dapat mengaitkan informasi yang dipahaminya dengan materi yang pernah diperoleh. Pada wawancara di atas Subjek LBS memaparkan soal dengan kalimatnya sendiri yaitu bahwa diketahui fungsi x sama dengan mx kurang dua memetakan empat kedua artinya fungsi empat dihubungkan kedua kak, ditanyakan peta dari lima maksudnya hubungannya 5, apa. Berdasarkan hasil tersebut Subjek LBS memaparkan apa yang ada, apa saja yang diketahui, apa yang ditanyakan serta komentar tambahan mengenai permasalahan pada soal tanpa membaca soal, sehingga Subjek LBS dikatakan dapat mengutarakan soal dengan bahasanya sendiri dengan baik.
2) Tahap Inkubasi
P : “Habis baca soalnya kamu langsung dapet ide ga?Pake cara apa?”
LBS : “Ya mikir dulu lah kak, sempet pusing juga tadi kak.”
P: “Apa yang kamu pikirin? “
LBS: “Ya karena ini kayak masuk materi relasi dan fungsi ya mikirnya tak hubung-hubungin mesti ya pakekan rumus-rumus yang ada dimateri relasi fungsi kak.”
Dari hasil wawancara di atas dapat dianalisa, bahwa pada tahapan
inkubasi ini Subjek LBS tidak langsung mendapatkan ide untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal no. 5. Subjek LBS diam sejenak dan berpikir sambil mengaitkan permasalahan yang diberikan dengan materi berkaitan yang sudah Subjek LBS dapatkan sebelumnya.
3) Tahap Iluminasi
P : “Setelah apa yang kamu pikirkan, langsung dapet ide untuk mengerjakan soal itu gak?”
LBS: “Iya kak.”
P: “ Truz idenya apa? Langsung dapet berapa ide?”
LBS : “Ya dapatnya Cuma satu ide kak, tapi saya coba pikir-pikir lagi siapa tau masih ada ide yang saya dapat kak .”
P: “Tadi sempat dapet ide dua gitu?”
LBS: “Gak lah kak, tadi tak coret-coret dulu kira-kira bisa ga ya cara ini, bisa ga ya cara itu. Ya habis dapet satu cara tapi belum langsung tak kerjain kak, ya saya coret-coret sambil mikir kira-kira pake ini bisa ga ya gitu lagi kak."
Pada tahap iluminasi ini seperti pada hasil wawancara di atas Subjek LBS mendapatkan ide melalui tahap sebelumnya. Subjek LBS mampu menyelesaikan permasalahan pada soal dengan arti kata lain Subjek LBS mampu menjalankan ide-ide yang didapatkannya pada tahap inkubasi. Subjek LBS mampu mengeksekusi ide-idenya dengan berhasil mendapatkan cara penyelesaian dan jawaban akhir yang semuanya bernilai benar.
4) Tahap Verifikasi
P: “Udah yakin jawabanmu itu benar?”
LBS: “Iyah kak, soalnya tadi dah teliti. Ya tadi sempet salah-salah ngitung jadi jawabanya ada yang beda. Trus setelah tak teliti ya jawaban akhirnya sudah yakin dengan jawaban saya kak
Berdasarkan hasil wawancara di atas, pada tahap verifikasi ini Subjek LBS memeriksa kembali hasil pengerjaannya dan mencoba untuk mencari
jawaban yang lain. Dalam proses ini Subjek LBS berhasil memperbaiki jawabannya yang salah yang dikarenakan ketidaktelitian Subjek LBS dalam menghitungsampai benar. Pada tahap ini, Subjek LBS mencoba-coba mencari ide lain yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pada soal, namun akhirnya ditinggalkan karena waktu sudah hampir habis.
1) Indikator Berpikir Kreatif a) Kefasihan
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Subjek LBS dapat dianalisa bahwa Subjek LBS mampu menyelesaikan pemecahan masalah dengan satu penyelesaian. Jawaban dari subjek LBS yaitu f(x) = mx-2 memetakan 4 ke 2
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Subjek LBS dapat dianalisa bahwa Subjek LBS mampu menyelesaikan pemecahan masalah dengan satu penyelesaian. Jawaban dari subjek LBS yaitu f(x) = mx-2 memetakan 4 ke 2