• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di MAL IAIN Medan Jln. Soetomo Ujung no.1 Medan. Alasan pemilihan lokasi ini adalah karena:

1. Sekolah ini berada di tengah kota sehingga peneliti berasumsi bahwa siswa/siswi dapat dengan mudah/cepat memperoleh informasi, khususnya mengenai kesehatan dan atau anemia gizi besi. 2. Berdasarkan hasil survei pendahuluan masih ditemukan 5 orang remaja putri yang belum mengetahui tentang anemia gizi besi dan dampak nya terhadap kesehatan reproduksi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Februari sampai dengan bulan Desember tahun 2010. Dimulai dari penelusuran pustaka, survei awal, pengumpulan data sampai penulisan laporan.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah para pelajar putri di MAL IAIN SU Medan yang duduk di kelas 1, 2, dan 3 yang berada di tempat pada saat penelitian dilakukan. Adapun populasi pelajar putri berjumlah 105 orang, yang duduk di kelas 1 sebanyak 37 orang, dan di kelas 2 sebanyak 34 orang dan di kelas 3 sebanyak 34 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diambil sebagai responden. Pengambilan sampel di lakukan dengan rumus penentuan jumlah sampel menurut Vincent Gasperz, sebagai berikut:

n = Zc² . P (1-P) N d² (N-1) + Zc². P (1-P) n = 1,96² . 0,5 . (1-0,5) . 105 0,1² (105-1) + (1,96²) 0,5 (1-0,5) n = 100,842 1,04 + 0,9604 n = 100,842 2,0004 n = 50,411 ≈ 50

Keterangan: N = Besar Populasi n = Jumlah Sampel d = Presisi 10% (0,1)

P = Proporsi Populasi 50% (0,5) (dari 10 remaja putri pada survei pendahuluan 5 orang belum mengetahui tentang anemia gizi besi dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi)

Dari perhitungan rumus di atas diperoleh besar sample sebanyak = 50 orang. Selanjutnya penarikan sampel terhadap populasi menggunakan teknik stratified random sampling. Penarikan sampel secara stratified random sampling adalah suatu metode pengambilan sampel pada setiap strata (kelas) secara proporsional agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta mewakili setiap kelas (strata) (Singarimbun,1987). Disini sampel pada setiap kelas diambil dengan cara pengundian dari frame sampling (absen siswa) setiap kelas, dengan distribusi frekuensi sampel tiap kelas sebagai berikut:

Kelas I = 37 × 50 =17,62 = 18 105 Kelas II = 34 × 50 = 16,19 = 16 105 Kelas III = 34 × 50 = 16,19 = 16 105

3.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh langsung dari responden dengan metode angket yaitu dengan menyebarkan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang dipersiapkan yang berisi daftar pertanyaan serta jawaban dalam bentuk pertanyaan tertutup sesuai dengan teoritis yang ada kepada responden. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari

kantor tata usaha MAL IAIN SU Medan yaitu data mengenai siswa dan gambaran umum MAL IAIN SU Medan.

3.5. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah sejumlah informasi atau segala sesuatu yang diketahui dan di mengerti responden tentang anemia defisiensi besi dimulai dari pengertian, penyebab, gejala, pencegahan dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi. 2. Sikap adalah reaksi atau respon dari responden terhadap masalah anemia

defisiensi besi beserta dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap kesehatan reproduksi.

3. Remaja putri adalah siswi/pelajar putri yang bersekolah di MAL IAIN Medan yang berusia antara 15-19 tahun.

4. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal (12 - 14 gr/dl) akibat kekurangan zat besi.

5. Kesehatan reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah hal yang diketahui remaja putri mengenai masalah kesehatan yang menyangkut proses reproduksi meliputi masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai ataupun unsuran yang ingin di ukur. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antar masing-masing item pertanyaan dengan skor total variabel, jika nilai item corrected correlation > r tabel maka seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Dalam penelitian ini pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden untuk variabel pengetahuan dan sikap. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan program SPSS versi 17 seluruh pertanyaan valid karena nilai r Cronbach’Alpha > rtabel

sebesar r

0, >

r

0,361

.

Uji realibilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur data. Uji reliabelitas dilakukan dengan menggunakan Alfa cronbach. Yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan ketentuan nilai r Cronbach’Alpha > 0,61 . Hasil uji reliabilitas kue sioner kepada 30 responden diperoleh r Cronbach’Alpha 0, 631 untuk pengetahuan dan 0,656 untuk sikap,sehingga kuesioner dinyatakan valid dan layak digunakan. Pada uji validitas dan reliabilitas ini, responden bukan bagian dari sampel penelitian melainkan siswa putri pada SMK Negeri 8 Medan.

3.7. Aspek Pengukuran

1. Variable pengetahuan responden diukur dengan memberikan pertanyaan dari nomor 1 – 13. Masing-masing pertanyaan mempunyai skor benar/tepat 1 dan salah/tidak tepat 0. Sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 13.

Cara menentukan kategori tingkat pengetahuan responden mengacu pada persentase berikut (Arikunto, 2007) :

 Baik, bila total skor jawaban > 75% dari nilai keseluruhan atau dalam interval 10 - 13.

 Cukup, bila total skor jawaban 40-75% dari nilai keseluruhan atau dalam interval 5 – 9,75.

 Kurang bila total skor < 40% dari nilai keseluruhan atau dalam interval 0–4.

2. Sikap

Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur melalui 10 pertanyaan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban sikap sebagai berikut (Riduwan, 2007).

Pemberian bobot nilai pada item : Sangat setuju : 5

Setuju : 4

Netral/ ragu-ragu : 3 Tidak setuju : 2 Sangat tidak setuju : 1

Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah berjumlah 50. Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada persentase berikut (Pratomo, 1986) :

 Sikap baik bila skor > 75 % nilai keseluruhan atau dalam interval 41 – 50.

 Sikap sedang bila skor 40–75% nilai keseluruhan atau dalam interval 26 – 40.

 Sikap kurang baik bila skor < 40% nilai keseluruhan atau dalam interval 10 – 25.

3.8. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara: 1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan/ meneliti data yang telah diperoleh untuk dilakukan pembetulan data yang keliru/ salah dan melengkapi data yang kurang. 2. Coding

Pada tahap ini dilakukan pemberian kode pada setiap jawaban kuesioner yang telah diisi.

3. Tabulating

Untuk mempermudah pengolahan data serta pengambilan kesimpulan, data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis dengan mengunakan SPSS.

3.9. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk menggambarkan (mendeskripsikan) masing-masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

Dokumen terkait