• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Yayasan Al-Fatah Serang-Banten.Waktu penelitianakan dilaksanakan pada bulan Juli 2014. 4.4Alat Pengumpul Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan kuesioner pada responden terpilih yang memenuhi kriteria di Yayasan Al-Fatah Serang Kelurahan Unyur Kecamatan Serang. Kuesioner diberikan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita untuk diisi dan dilengkapi. Kuesioner yang telah dibuat mencangkup variabel

independen yaitu: pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sikap, dan dukungan keluarga. Pada pertanyaan variabel perilaku, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga perlu dilakukan proses

scoring.

Skor yaitu pemberian skor jawaban responden pada beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi satu variabel. Adapun variabel-variabel yang diskoring yaitu:

a. Perilaku, kuesioner ini menggunakan skala likert dengan 2 bentuk pertanyaan yakni pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Kuesioner dibuat dalam bentuk daftar checklist dan terdiri dari 11 pertanyaan dengan skor maksimum 44 dan skor minimum 4. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 5 pertanyaan positif (A1, A2, A3, A6 A11) dan 6 pertanyaan negatif (A4, A5, A7, A8, A9, A10), dengan pilihan jawaban positif selalu (SL) 4, sering (SR) 3, jarang (JR) 2, tidak pernah (TP) 1dan pilihan jawaban negatif selalu (SL) 1, sering (SR) 2, jarang (JR) 3, tidak pernah (TP) 4. Adapun kategori perilaku ibu dalam memenuhi nutrisi anak dibagi menjadi dua kategori yakni baik dan kurang baik. Pengkategorian menggunakan nilai mean dalam menentukan kategori tersebut dikarenakan data perilaku berdistribusi normal karena nilai kolmogoroy 0.008. Nilai mean perilaku ibu adalah 30, maka dapat disimpulkan bahwa:

2. Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar < 30

b. Pengetahuan, kuesioner ini menggunakan skala guttman, dimana skala ini menginginkan tipe jawaban seperti benar-salah, ya-tidak, baik-buruk. Penelitian ini menggunakan tipe jawaban benar-salah untuk mengetahui seberapa jauh perilaku ibu dalam memenuhi nutrisi anak. Kuesioner ini dibuat dalam bentuk daftar checklist dan total pertanyaan berjumlah 17 terdiri dari 2 pertanyaan yakni pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Apabila jawaban responden benar diberi skor 1 dan apabila jawaban responden salah diberi skor 0 sehingga skor maksimum adalah 17 dan skor minimum diberi skor 0. Jika pertanyaan negatif skor jawaban benar diberi 0 sedangkan pertanyaan salah diberi skor 1. Kategori pengetahuan ibu dalam memenuhi nutrisi anak dibagi menjadi dua kategori yakni baik dan kurang baik. Pengkategorian pengetahuan ini menggunakan nilai mean dikarenakan data pengetahuan berdistribusi normal karena nilai kolmogoroy 0.000. Nilai mean pengetahuan ibu adalah 14, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Baik apabila nilai jawaban yang benar ≥ 14 dan

2. Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar < 14

c. Sikap, kuesioner ini menggunakan skala likert dengan 2 bentuk pertanyaan yakni pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Kuesioner dibuat dalam bentuk daftar checklist dan terdiri dari

5 pertanyaan dengan skor maksimum 20 dan skor minimum 4. Masing-masing pertanyaan terdiri dari 2 pernyataan positif (C1, C3) dan 3 pernyataan negatif (C2, C4, C5), dengan pilihan jawaban positif Sangat Setuju (SS) 4, Setuju (S) 3, Tidak Setuju (TS) 2, Sangat Tidak Setuju (STS) 1 dan pilihan jawaban negatif Sangat Setuju (SS) 1, Setuju (S) 2, Tidak Setuju (TS) 3, Sangat Tidak Setuju (STS) 4. Adapun kategori sikap ibu dalam memenuhi nutrisi anak dibagi menjadi dua kategori yakni baik dan kurang baik. Pengkategorian menggunakan nilai mean dalam menentukan kategori tersebut dikarenakan data sikap berdistribusi normal karena niali kolmogoroy 0.000. Nilai mean sikap ibu adalah 13, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Baik apabila nilai jawaban yang benar ≥ 13 dan

2. Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar <13

d. Kuesioner dukungan keluarga merupakan kuesioner yang dibentuk berdasarkan teori-teori dukungan sosial Cohen & Syme (1985) dalam Lastri (2009). Skala dukungan sosial disusun berdasarkan jenis-jenis dukungan sosial yang meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informatif. Penilaian pada kuesioner ini menggunakan kategorisasi jenjang (ordinal). Kuesioner dukungan keluarga terdiri dari 4 pertanyaan positif dimana setiap item mewakili satu dimensi jenis dukungan

sosial. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala gutman dengan pilihan jawaban Ya bernilai 1 dan Tidak bernilai 0. Kategori dukungan keluarga dalam memenuhi nutrisi anak dibagi menjadi dua kategori yakni baik dan kurang baik. Pengkategorian dukungan keluarga ini menggunakan nilai mean dikarenakan data dukungan keluarga berdistribusi normal dengan nilai kolmogoroy 0.000. Nilai mean dukungan keluarga adalah 3, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Baik apabila nilai jawaban yang benar ≥ 3 dan

2. Kurang baik apabila nilai jawaban yang benar < 3

Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti dan sebelum digunakan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi. Sebelum kuesioner diberikan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak di Yayasan Al-Fatah Serang, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba kuesioner yang dilaksanankan ditempat yang memiliki karakteristik populasi sama dengan subjek penelitian yaitu di TK Patria Kelurahan Cimuncang dengan jumlah responden sebanyak 30 orang pada bulan Juni 2014. 4.5Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakterisitik subjek yang diperlukan dalam penelitian (Nursalam, 2008).Pengumpulan data dilakukan secara langsung memberikan kuesioner kepada ibu/orang tua dengan anak balita di Yayasan Al-Fatah Serang-Banten dengan prosedur sebagai berikut:

1. Langkah awal yang dilakukan peneliti meliputi mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada institusi pendidikan sebagai landasan permohonan mengadakan penelitian di Yayasan yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan penelitian. 2. Kemudian peneliti dilanjutkan di Yayasan, setelah peneliti

memperoleh ijin dari pihak Yayasan.

3. Peneliti melakukan pendekatan pada masing-masing responden yang memenuhi kriteria sampel dan untuk memperoleh kesediaannya menjadi responden penelitian.

4. Responden memberikan kesediaannya menjadi subjek penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai tujuan penelitian, keuntungan penelitian, dan cara pengisian kuesioner. Jika calon responden setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent) dengan tanpa paksaan.

5. Peneliti akan menunggu responden sampai responden selesai mengisi lembar kuesioner.

6. Sebelum kuesioner dikumpulkan, responden dipersilahkan untuk memeriksa kembali apakah lembar kuesioner yang sudah diisi sesuai dengan petunjuk. Jika ada pertanyaan yang sulit dipahami, maka peneliti akan menjelaskan kembali maksud pertanyaan tersebut.

Dokumen terkait