• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Pabrik

Dalam dokumen PRA RANCANGAN PABRIK (Halaman 179-184)

LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

10.1 Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu industri, karena menyangkut faktor produksi dan distribusi produk dari suatu pabrik yang akan didirikan. Untuk menentukan lokasi pendirian pabrik, maka harus memperhatikan dampak sosial masyarakat sekitar dan juga biaya transportasi, produksi minimum.

Prarancangan pabrik produksi margarin berbahan baku Crude Palm Oil (CPO) ini dirancangkan akan didirikan di Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Adapun peta lokasi perencanaan pabrik margarin dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

X-2

Gambar 10.1 Lokasi Pabrik Margarin di Pekanbaru, Riau

Adapun beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik pembuatan margarin dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu.

10.1.1 Faktor Primer/ Utama

Faktor ini secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari suatu usaha dalam pabrik yang meliputi proses produksi dan distribusi produk yang diatur berdasarkan jenis dan kualitasnya. Yang termasuk faktor utama yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor terpenting dalam pemilihan lokasi pabrik, karena apabila bahan baku dekat dengan lokasi pabrik maka akan meminimumkan biaya transportasi. Selain itu juga, perlu ditinjau mengenai kuantitas dan kualitas bahan baku. Oleh sebab itu, lokasi pendirian pabrik margarin akan didirikan di Pekanbaru, Riau, karena Riau merupakan provinsi dengan produksi Crude Palm Oil (CPO) terbesar di Indonesia yaitu sebesar 8.496.029 Ton.

Beberapa perusahaan penghasil CPO yang berbasis di Riau yakni PT. Musim Mas, PT ADEI, PT Indosawit Subur.

Pabrik Margarin

X-3

Adapun data produksi CPO di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 10.1 Data Produksi CPO di Indonesia

Provinsi Luas Area (Ha) Kapasitas Produksi (Ton)

Aceh 494.229 1.037.402

Sumatera Utara 1.551.603 5.737.271

Sumatera Barat 379.601 1.248.269

Riau 2.706.892 8.496.029

Jambi 1.032.145 2.691.270

Sumatera Selatan 1.137.642 3.793.622

Kalimantan Barat 1.815.133 3.086.889

Sulawesi Barat 167.518 386.211

Papua 157.223 345.115

Sumber: (BPS-Statistics Indonesia, 2020) 2. Sarana Pendukung Utilitas

Pendukung utilitas seperti persediaan air, listrik, dan bahan bakar diperkirakan dapat memasok kebutuhan pabrik, karena Pekanbaru merupakan daerah dengan banyak sumber daya alam, dan merupakan daerah kawasan industri.

Kebutuhan air akan diperoleh dari Anak Sungai Siak yaitu Sungai Umban Sari. Dan untuk kebutuhan listrik akan diperoleh dari Unit Pembangkit Listrik dari pabrik berupa turbin generator, dan berbahan bakar gas alam dari perusahaan gas Negara Riau.

3. Daerah Pemasaran

Produk margarin yang akan diproduksi diharapkan dapat memasok kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Oleh karena itu, lokasi pabrik di Pekanbaru, Provinsi Riau ini akan sangat cocok, karena dekat dengan Pelabuhan Internasional (Tanjung Buton), Siak dan dekat dengan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II sehingga dapat mempermudah ekspor.

4. Limbah Pabrik

Limbah hasil industri tentu sangat berbahaya bagi seluruh makhluk hidup, karena mengandung zat-zat kimia yang berbahaya yang dapat merusak

X-4

kesehatan dan juga dapat mencemari lingkungan sekitar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan limbah pabrik terlebih dahulu, misalnya untuk limbah gas, sebelum dikeluarkan ke udara bebas, sebaiknya di treatment terlebih dahulu.

5. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan merupakan tenaga kerja yang memiliki etika yang baik, berpendidikan kejuruan, kerja keras, dan terampil. Tenaga kerja dapat diperoleh dari sekitar lokasi pabrik atau daerah Pekanbaru dan sekitarnya, supaya tidak terdapat kendala dalam pemilihan tenaga kerja.

6. Transportasi

Alternatif transportasi yang digunakan adalah transportasi darat dan transportasi laut yang ada di Pekanbaru, Riau. Pengangkutan bahan baku dan pemasaran produk dapat dilakukann dengan menggunakan transportasi darat, namun untuk pemasaran produk ke luar negeri akan dilakukan dengan menggunakan transportasi laut di Pelabuhan.

10.1.2 Faktor Sekunder/ Pendukung

Adapun yang termasuk kedalam faktor sekunder yaitu sebagai berikut:

1. Harga tanah dan gedung

Harga tanah dan gedung yang relatif murah menjadi daya tarik tersendiri.

Perlu dikaitkan dengan jangka waktu yang panjang. Jika harga tanahnya mahal, maka luas area pabrik yang diperoleh juga terbatas, sehingga perlu dipertimbangkan untuk membangun bangunan bertingkat meskipun pembangunan gedungnya lebih mahal.

2. Perluasan tanah

Perluasan tanah di masa yang akan datang dapat dikerjakan di satu tempat atau perlu lokasi lain, apakah di sekitar pendirian pabrik sudah terdapat atau banyak pabrik lain. Ekspansi pabrik pembuatan margarin ini mungkin untuk dilakukan karena tanah yang tersedia cukup luas.

3. Karakteristik tanah

X-5

Riau merupakan daerah yang cukup stabil dan sampai saat ini belum pernah terjadi bencana alam yang berbahaya sehingga kondisi ini sangat mendukung kelancaran operasional pabrik.

4. Fasilitas servis

Fasilitas servis mencakup adanya bengkel-bengkel yang diperlukan untuk perbaikan alat-alat pabrik yang rusak. Perlu juga adanya fasilitas layanan masyarakat seperti rumah sakit umum, tempat ibadah, tempat olahraga, dsb.

5. Fasilitas finansial

Perkembangan perusahaan dibantu oleh adanya pasar modal, sumber-sumber modal, bank, koperasi simpan pinjam, dan lembaga keuangan lainnya. Fasilitas finansial ini akan lebih membantu untuk memberikan kemudahan bagi suksenya usaha pengembangan pabrik.

6. Persediaan air

Suatu pabrik pasti memerlukan sejumlah air yang cukup banyak, misalnya pabrik kertas. Oleh sebab itu, di daerah lokasi pabrik diperlukan adanya sumber air yang kemungkinan diperoleh dari air sungai, danau, atau laut.

7. Masyarakat daerah setempat

Keselamatan dan keamanan masyarakat sangat perlu dijaga dengan baik. Hal ini merupakan suatu keharusan sebagai sumbangan kepada masyarakat.

8. Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan di area pabrik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, kondisi lingkungan yang dapat dikatakan layak yaitu apabila lokasi jauh dari pemukiman penduduk setempat. Untuk kondisi cuaca dan iklim tentu stabil, karena cuaca dan iklim di Indonesia stabil.

9. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan perundang-undangan setempat tidak menjadi kendala, karena rencana pendirian pabrik ini berada jauh dari pemukiman penduduk setempat, dan berada di kawasan industri yang disediakan pemerintah di Riau.

10. Perumahan

X-6

Bila disekitar pabrik telah terdapat banyak perumahan, maka akan meringankan investasi bagi karyawan pabrik.

11. Daerah pinggiran kota

Daerah pinggiran kota menjadi lebih menarik untuk pembangunan pabrik.

Akibatnya dapat menimbulkan aspek desentralisasi industri. Alasan pemilihan daerah lokasi di pinggiran kota antara lain yaitu:

- Upah buruh relatif rendah - Harga tanah relatif murah

- Servis industri tidak terlalu jauh dari kota

Dalam dokumen PRA RANCANGAN PABRIK (Halaman 179-184)

Dokumen terkait