• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

6.2.1. Lokasi Usaha

Perusahaan Parakbada terletak di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Batas wilayah Kelurahan Katulampa sebelah utara ialah Kampung Cimahpar, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan

44 Tajur, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Baranangsiang dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukaraja.

Dalam menjalankan usaha, terdapat banyak pertimbangan penting dalam pemilihan lokasi. Adapun pertimbangan yang dilakukan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tenaga Listrik dan Sumber Air

Tenaga listrik yang digunakan oleh Perusahaan Parakbada merupakan listrik yang berasal dari PLN dengan daya listrik sebesar 2.200 Watt. Tenaga listrik ini digunakan untuk mempompa air dari sumur yang akan dialirkan ke dalam kolam-kolam, menyedot air dari kolam, dan penerangan. Perusahaan Parakbada mendapatkan air dengan volume dan kualitas yang baik untuk proses produksi. Air yang digunakan berasal dari sumur yang ada di dalam lokasi perusahaan.

2. Ketersediaan Bahan Baku

Perusahaan Parakbada mendapatkan bahan baku utama pada usaha pembenihan ikan lele berupa indukan ikan lele Sangkuriang induk berasal dari Pusat Budidaya Ikan Lele Sangkuriang “Cahaya Kita” yang terletak di daerah Gadog, Bogor. Perusahaan Parakbada membeli Indukan dengan harga Rp 50.000,00 per ekor indukan lele Sangkuriang. Pada usaha pembesaran ikan lele, bahan baku berupa benih ikan lele ukuran 5-7 cm yang berasal dari usaha pembenihan ikan lele yang dijalankan Perusahaan Parakbada sendiri.

Bahan baku lain seperti pakan, Perusahaan Parakbada membelinya dari pedagang pakan ikan yang ada di Pasar Sukasari, Bogor (Gambar 5). Ibu Susy selaku pengelola Perusahaan Parakbada berlangganan membeli pakan benih ikan lele ataupun ikan lele konsumsi di kios pakan milik Bapak Erwin yang terletak di Pasar Sukasari. Jarak Pasar Sukasari tidak terlalu jauh dari lokasi perusahaan yakni sekitar 3 km. Waktu yang diperlukan untuk menuju ke Pasar Sukasari adalah kurang lebih 15 menit. Frekuensi pembelian pakan ini dilakukan oleh Ibu Susy sebanyak dua kali dalam seminggu.

45 Pada segmen pembenihan ikan lele, pakan yang diperlukan oleh Perusahaan Parakbada untuk produksi benih ikan lele ukuran 5-7 cm adalah cacing sutera, Fengli, PF 1000, Pelet L1 dan 781polos. Komposisi dari pakan pembenihan ikan lele (Fengli, PF1000, dan 781polos) dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Komposisi Pakan Pembenihan Ikan Lele (Fengli, PF1000, dan 781polos)

No Jenis Pakan

Kandungan (%)

Protein Lemak Serat Kasar Abu Kadar Air

1 Fengli 40 5 3 16 11

2 PF1000 39-41 5 6 6 10

3 781polos 31 5 - - -

(-) Data tidak diketahui

Sumber: Observasi Lapang (2012)

Cacing sutera merupakan pakan yang diberikan untuk benih ikan lele yang berumur 4 hari sampai 14 hari. Pada satu kali proses pembenihan diperlukan cacing sutera sebanyak 50 takar cacing sutera. Harga cacing sutera adalah Rp 7.000,00 per takar. Fengli merupakan jenis pakan ikan lele berbentuk bubuk yang diberikan kepada benih ikan lele yang berumur 15 hari sampai 25 hari. Kebutuhan Fengli dalam satu kali proses pembenihan sebanyak 5 kilogram dengan harga Rp 13.500,00 per kilogram. Pakan PF1000 merupakan jenis pakan yang diberikan kepada benih ikan lele yang berumur 26 hari sampai 37 hari. Pakan PF1000 yang dibutuhkan adalah sebanyak 10 kilogram dengan harga Rp 11.500,00 per kilogram. Pakan jenis pelet L1 merupakan pakan apung yang diberikan kepada benih yang berumur 38 hari sampai 45 hari atau sampai benih dipanen. Kebutuhan pakan L1 ini sebanyak 5 kilogram dengan harga Rp 6.000,00 per kilogram. Pakan 781polos merupakan pakan yang hanya diberikan untuk pemeliharaan indukan

46 lele Sangkuriang. Dalam waktu satu minggu, indukan lele Sangkuriang menghabiskan pakan 781polos sebanyak 1,5 kilogram dengan harga Rp 8.500 per kilogram. Adapun kebutuhan pakan benih lele yang dibutuhkan oleh Perusahaan Parakbada untuk segmen pembenihan ikan lele dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Kebutuhan Pakan untuk Segmen Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang di Perusahaan Parakbada dalam Satu Kali Proses Pembenihan

No Jenis Pakan Jumlah Satuan Harga per satuan (Rp)

Total (Rp)

1 Cacing Sutera 50 Takar 7.000 350.000

2 Fengli 5 Kilogram 13.500 67.500

3 PF1000 10 Kilogram 11.500 115.000

4 Pakan L1 5 Kilogram 6.000 30.000

Total 562.500

Sumber: Data Primer (diolah 2012)

Pada segmen pembesaran ikan lele, pakan yang diperlukan oleh Perusahaan Parakbada untuk produksi ikan lele konsumsi adalah pelet apung (Pelet L1, Pelet L2, Pelet L3) dan pelet tenggelam, dimana Perusahaan Parakbada memiliki 10 kolam pembesaran. Pelet apung merupakan pelet yang digunakan pada pemeliharaan ikan lele konsumsi, sedangkan pelet tenggelam merupakan pelet yang digunakan untuk masa pembobotan ikan lele konsumsi. Komposisi dari pelet apung dan pelet tenggelam dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Komposisi Pelet Apung (Pelet L1, Pelet L2, Pelet L3) dan Pelet Tenggelam

No Jenis Pakan Kandungan (%)

Protein Lemak Serat Kasar Kadar Air

1 Pelet L1 33 - - -

2 Pelet L2 25 - - -

3 Pelet L3 14-16 8 10 12

4 Pelet Tenggelam 27 6 7 12

(-) Data tidak diketahui

Sumber: Observasi Lapang (2012)

Pelet apung bersifat mengapung yang berfungsi untuk masa pertumbuhan benih ikan lele dari ukuran 5-7 cm menjadi ikan lele konsumsi. Pelet apung yang terdiri atas pelet L1, pelet L2, dan pelet L3. Pelet L1 merupakan pelet yang berdiameter 1 mm. Pelet L1 diberikan kepada benih ikan lele yang siap dibesarkan (ukuran 5-7 cm) dengan umur 1 hari sampai 7 hari semenjak benih ikan lele

47 tersebut dimasukkan ke dalam kolam pembesaran dengan jumlah sebanyak 15 kilogram. Pelet L2 merupakan pelet yang berdiameter 2 mm. Pelet L2 tersebut diberikan kepada ikan lele yang berumur 8 hari sampai 21 hari dengan jumlah sebanyak 25 kilogram. Pelet L3 adalah pelet yang berdiameter 3 mm. Pelet L3 ini diberikan kepada ikan lele yang berumur 22 hari sampai 42 hari (6 minggu) dengan jumlah 110 kilogram. Setelah ikan lele berumur 6 minggu, maka pakan yang diberikan adalah pakan tenggelam. pakan ini diberikan sampai ikan lele dipanen (ikan lele konsumsi). Pakan tenggelam yang diberikan adalah sebanyak 350 kilogram. Adapun kebutuhan pakan ikan lele konsumsi yang dibutuhkan oleh Perusahaan Parakbada untuk segmen pembesaran ikan lele konsumsi dalam 10 kolam dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kebutuhan Pakan untuk Segmen Pembesaran Ikan Lele Konsumsi di Perusahaan Parakbada dalam Satu Kali Proses Pembesaran (1 kolam) No Jenis Pakan Jumlah Satuan Harga per

satuan (Rp) Total (Rp)

1 Pelet L1 15 Kilogram 6.000 90.000

2 Pelet L2 25 Kilogram 7.000 175.000

3 Pelet L3 110 Kilogram 8.500 935.000

4 Pelet tenggelam 350 Kilogram 5.000 1.750.000

Total 500 Kilogram 2.950.000

Sumber: Data primer (diolah 2012) 3. Ketersediaan Tenaga Kerja

Perusahaan Parakbada dikelola oleh seorang leader atau penanggungjawab lapangan yakni Ibu Susy dan dua orang karyawan tetap bagian produksi. Satu tenaga kerja (Mang Lim) yang khusus bekerja dibagian pembenihan ikan lele dan satu tenaga kerja (Andri) yang bekerja dibagian pembesaran ikan lele. Kedua karyawan tersebut didapat dari Kampung Pangulakan (Kampung yang terdapat di sekitar Kelurahan Katulampa). Mang Lim yang bekerja dibagian pembenihan ikan lele mendapatkan gaji sebesar Rp 1.200.000,00 per bulan, sedangkan Andri yang bekerja dibagian pembesaran ikan lele mendapatkan gaji sebesar Rp 800.000,00 per bulan. Gaji yang diterima Mang Lim lebih tinggi dibanding gaji yang diterima oleh Andri. Hal ini dikarenakan tanggungjawab bekerja dibagian pembenihan ikan lele lebih sulit dibanding bekerja dibagian pembesaran ikan lele. Dua karyawan yang ada di Perusahaan Parakbada ini tidak mengalami kesulitan dalam

48 menjalankan tugasnya, karena karyawan-karyawan ini diberi pelatihan atau pendidikan mengenai pembenihan dan pembesaran ikan lele oleh Ibu Susy.

4. Perlengkapan yang dimiliki

Perlengkapan yang dimiliki Perusahaan Parakbada untuk menjalankan usahanya adalah 65 buah kolam yang terdiri atas 5 kolam pemijahan masing- masing berukuran 2 x 4 meter, 38 kolam penetasan masing-masing berukuran 2 x 4 meter, 3 kolam indukan masing-masing berukuran 2 x 5 meter, 1 kolam pemeliharaan calon indukan masing-masing berukuran 2 x 4 meter, 8 kolam sortir masing-masing berukuran 2 x 4 meter dan 10 kolam pembesaran masing-masing berukuran 4 x 5 meter (Tabel 13). Selain itu, terdapat peralatan penunjang lainnya seperti mesing penyedot, pompa air, jaring, sodet, serokan, kakaban, bak sortir, ember, jurigen, paranet, sodet, selang, dan lainnya.

Tabel 13. Jenis, Ukuran, dan Jumlah Kolam yang dimiliki Perusahaan Parakbada

No Nama Kolam Ukuran Satuan Jumlah

1 Kolam pemijahan 2 x 4 Meter 5

2 Kolam penetasan 2 x 4 Meter 38

3 Kolam indukan 2 x 5 Meter 3

4 Kolam pemeliharaan calon indukan

2 x 4 Meter 1

5 Kolam Sortir 2 x 4 Meter 8

6 Kolam pembesaran 4 x 5 Meter 10

Total 65

Sumber: Observasi Lapang (diolah 2011)

5. Letak Pasar yang dituju

Dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Parakbada ini sudah jelas, yakni untuk benih ikan lele dipasarkan ke pembudidaya pembesaran ikan lele Sangkuriang atau ke Pusat Budidaya Ikan Lele Sangkuriang “Cahaya Kita”. Ikan lele ukuran konsumsi dipasarkan ke supplier atau ke Pusat Budidaya Ikan Lele Sangkuriang “Cahaya Kita”. Pembeli biasanya langsung datang ke perusahaan untuk memesan dan membeli benih. Pembeli berasal dari daerah Bogor, Jakarta, dan sekitarnya.

49 6. Fasilitas Transportasi

Lokasi Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang oleh Perusahaan Parakbada ini terletak di daerah Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor timur, Kota Bogor. Kelurahan tersebut telah memiliki fasilitas jalan aspal uantuk mempermudah jalannya transportasi. Alat transportasi yang dimiliki perusahaan adalah motor. Alat tersebut digunakan oleh pengelola untuk pembelian pakan, arang, kotoran kambing, dan input lainnya. Selain itu, Kelurahan Katulampa juga terjangkau oleh angkutan umum (angot) dan tersedia ojek.

7. Sikap Masyarakat

Sikap masyarakat sangat terbuka dengan adanya kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan Parakbada. Hal ini dikarenakan usaha tersebut tidak merugikan masyarakat sekitar.

Dokumen terkait