• Tidak ada hasil yang ditemukan

A Luas Area Efektif 3,

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGR (Halaman 51-62)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGINDERAAN JAUH

DELINIASI TUTUPAN LAHAN PADA FOTO UDARA

C. PROSEDUR KERJA 1 Menyiapkan lembar foto udara yang akan digunakan.

2. A Luas Area Efektif 3,

3,9149 4,2841

x 100% =

91,38% 464,670 ha 3. P Pemukiman 0,8257 0,8257 3,9149 x 100%

=

21,10% 98,045 ha 4. S Sawah 1,9766 1,9766 3,9149

x 100% =

50,49% 234,612 ha 5. Perk Perkebunan 0,0925 0,0925 3,9149

x 100% =

2,37% 11,013 ha 6. L Lapangan 0,0082 0,0082 3,9149

x 100% =

0,20% 0,929 ha 7. Inst Instansi 0,0211 0,0211 3,9149

x 100% =

0,53% 2,463 ha 8. LK Lahan Kosong 1,0198 1,0198 3,9149

x 100% =

26,04% 121,000 ha

Perhitungan Luas Poligon Daerah Banyumas Skala 1 : 10.000 RUN 5 NO. 13

1. Luas Liputan (L)

(22,55 cm x 22,55 cm) x 10.000 = 50.850.250.000 cm2 = 5.085.025 m2

= 508,5025 = 508,503 ha 2. Luas Area Efektif (A)

Persen bobot A x Luas (L) = 91,38% x 508,503 ha = 464,670 ha

3. Luas Pemukiman (P)

Persen bobot x Luas (A) = 21,10% x 464,670 ha = 98,045 ha

4. Luas Area Sawah (S)

Persen bobot x Luas (A) = 50,49% x 464,670 ha = 234,612 ha

5. Luas Area Perkebunan (Perk)

Persen bobot x Luas (A) = 2,37% x 464,670 ha = 11,013 ha

6. Luas Area Lapangan (L)

Persen bobot x Luas (A) = 0,20% x 464,670 ha = 0,929 ha

7. Luas Area Instansi (Inst)

Persen bobot x Luas (A) = 0,53% x 464,670 ha = 2,463 ha

8. Luas Area Lahan Kosong (LK)

Persen bobot x Luas (A) = 26,04% x 464,670 ha = 121,000 ha

Tabel 2. Panjang Garis Hasil Deliniasi Pada Foto Udara

Daerah Banyumas Skala 1 : 10.000 RUN 5 NO. 13

NO OBJEK GARIS PANJANG (Km)

1. Jalan 9,22

2. Sungai 9,47

Perhitungan Panjang Garis Daerah Banyumas Skala 1 : 10.000 RUN 5 NO. 13  Jalan

Pada Peta / Foto Udara = 92,22 cm

Panjang Jarak Sebenarnya = 92,22 cm x 10.000 = 922.200

= 9,22 km  Sungai

Pada Peta / Foto Udara = 94,75 cm

Skala = 1 : 10.000

Panjang Jarak Sebenarnya = 94,75 cm x 10.000 = 947.500 cm = 9,47 km

Tabel 3. Data Poligon Hasil Deliniasi Pada Foto Udara Daerah Banyumas Skala 1 : 10.000 RUN 5 NO. 13

N O

TUTUPAN LAHAN KODE JUMLAH

1. Pemukiman P 8 2. Sawah S 5 3. Perkebunan Perk 2 4. Instansi Inst 1 5. Lapangan L 1 6. Lahan Kosong LK 2

B. PEMBAHASAN

Praktikum pengindraan jauh acara 4 foto udara yang digunakan adalah citra foto udara pankromatik hitam putih daerah sebagian banyumas. Pada praktikum kali ini terlebih dahulu mencari jenis objek apa saja yang terdapat pada foto udara tersebut selanjutnya mendeliniasi batas-batas daerah yaitu untuk batas tempat dberi warna hitam, untuk jalan warna merah dan untuk tubuh air berwarna biru. Setelah itu objek-objek yang telah ditemukan tersebut dibagi kedalam bentuk peta penutup dan penggunaan lahan.

Dalam foto udara sebagian banyumas terdapat 6 objek yang mudah untuk dikenali, hal tersebut dapat dikenali dengan ditemukannya beberapa kunci interpretasi yang memudahkan untuk mengetahui suatu objek. Penggunaan lahan tersebut antara lain Pemukiman, Sawah, Perkebunan, Instansi, Lapangan Lahan Kosong. Masing-masing penggunaan lahan tersebut memiliki kunci interpretasi yang berbeda-beda untuk memudahkan dalam membedakan berbagai objek tersebut. Penggunaan lahan tersebut diberi singkatan untuk legenda peta tentatif penutup lahan yang dibuat, untuk Pemukiman disingkat menjadi P, Sawah disingkat menjadi S, Perkebunan disingkat menjadi Perk, Instansi disingkat menjadi Inst, Lapangan disingkat menjadi L, Lahan Kosong disingkat menjadi LK.

Kunci interpretasi yang utama yang umumnya digunakan untuk mengenali suatu objek biasanya adalah asosiasi,bentuk,dan warna. Karena interpretasi tersebut sangat mudah dikenali ketika mata pertama kali melihat suatu objek dalam sebuah foto udara. Semua kunci interpretasi umumnya dapat digunakan dalam menginterpretasi sebuah objek pada foto uadara. Namun kemampuan mata serta kerapatan objek membuat kunci interpretasi asosiasi,bentuk dan warna

yang sangat mudah dikenali ketika menginterpretasi sebuah objek. Pada kolom daftar interpretasi objek yang sudah ditemukan diidentifikasi kunci interpretasi apa saja yang menandai setiap objek yang ada. Deliniasi adalah proses pengubahan data grafis analog pada suatu lembar kertas/plastik melalui perunutan batas obyek menggunakan pensil, rapidograph atau spidol dalam bentuk titik, garis dan poligon. Digitasi adalah proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis digital dalam struktur data vektor yang disimpan dalam bentuk titik, garis dan poligon.

Berdasarkan perencanaan dan pengembangan suatu wilayah, diperlukan data-data penunjang antara lain peta tutupan lahan. Peta tutupan lahan adalah peta yang memberikan informasi mengenai objek objek yang tampak di permukaan bumi . Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat vital, manusia membutuhkan lahan sebagai tempat kegiatan hidup demi kelangsungan hidupnya. Lahan dapat dimanfaatkan manusia sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui berbagai disamping sebagai tempat permukiman. Lahan adalah tanah yang sudah ada peruntukannya dan pada umumnya ada pemiliknya, baik perorangan atau lembaga. Pengertian Lahan dapat diartikan bahwa lahan merupakan bagian dari ruang. Perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh faktor- faktor yang saling mempengaruhi, antara lain : pertumbuhan penduduk pemekaran atau perkembangan daerah (terutama daerah perkotaan ke daerah pedesaan), dan kebijaksanaan pembangunan pusat daerah (Hauser, et,al., 1985).

Dari hasil praktikum yang telah di lakukan sesuai dengan table luas area hasil deliniasi tutupan lahan daerah banyumas skala 1;10000 dengan run 5 nomor 11 terdapat luas liputan mencapai 508,503 ha,dalam proses ini diambil dari proses penimbangan seluruh kertas kalkir yang belum terpotong,dengan luas area 467,416 ha dan presentase bobot tidak

mencapai daerah keseluruhan karena pada saat penimbangan alat yang digunakan berupa timbangan analitic kurang berfungsi dengan baik yang menjadikan hasilnya terlalu jauh.untuk area efektifnya terdiri dari (pemukiman,lapangan,sawah,perumahan,kebun,dan juga instansi).

Penggunaan Lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam kaitannyadengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra. Penggunaan lahan telah dikaji dari beberapa sudut pandang yang berlainan, sehingga tidak ada satu defenisi yang benar-benar tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Hal ini mungkin, misalnya melihat penggunaan lahan dari sudut pandang kemampuan lahan dengan jalan mengevaluasi lahan dalam hubungannya dengan bermacam-macam karakteristik alami yang disebutkan diatas. Penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu, misalnya permukiman, perkotaan dan persawahan. Penggunaan lahan juga merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Pengertian penggunaan lahan biasanya digunakan untuk mengacu pemanfaatan masa kini (present or current land use). Oleh karena aktivitas manusia di bumi bersifat dinamis, maka perhatian sering ditujukan pada perubahan penggunaan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penutup lahan yang menggambarkan Konstrukasi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan lahan. Konstruksi tersebut seluruhnya tampak secara langsung dari citra penginderaan jauh. Tiga kelas data secara umum yang tercakup dalam penutup lahan: (1) struktur fisik yang dbangun oleh manusia, (2) fenomena biotik seperti vegetasi alami, tanah pertanian dan kehidupan binatang, (3) tife pembangunan. Jadi, berdasrkan pada pengamatan penutup lahan,

diharapkan untuk dapat menduga kegiatan manusia dan penggunaan lahan. Namun, ada aktivitas manusia yang tidak dihubungkan secara langsungdengan tife penutup lahan seperti aktivitas rekreasi. Masalah-masalah lain termasuk penggunaan ganda yang dapat menjadi secara multan atau terjadi secara alternatif, penyusunan penggunaan vertika, dan ukuran areal minimum dari pemetaan. Selanjutnya, pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan membuat beberapa keputusan bijak harus dibuat dan peta hasil tidak dapat dihindari mengandung beberapa informasi yang digeneralisasikan menurut skala dan tujuan aplikasinya. (Sutanto, 1996).

Dari hasil praktikum tersebut sitidaknya dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang di peroleh pada tahun 1994 dengan citra satelit dengan skal 1;10.000 dan juag run 5 nomor 11 dapat dikatakan daerah trsebut masihlah sangat kurang dalam penggunaan lahan dikarenkan masih terdapatnya areal pwersawahn dan juga kebun yang relative luas.perubahan dengan data yang diperoleh saat ini di karenakan kemajuan suatu wilayah dan semakin berkurangnya areal persawahan.

Sementara informasi penggunaan lahan merupakan hasil kegiatan manusia dalam suatu lahan atau penggunaan lahan atau fungsi lahan, sehingga tidak selalu dapat ditaksir secara langsung dari citra penginderaan jauh, namun secara tidak langsung dapat dikenali dari asosiasi penutup lahannya (Purwadhi, 1999). Contohnya kegiatan rekreasi tidak dapat secara langsung dikenali dari citra satelit penginderaan jauh. Kegiatan berburu merupakan rekreasi yang dapat dilakukan di hutan, di daerah penggembalaan, di daerah pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering.

Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan

yang lain dari suatu waktu ke waktu . Faktor penduduk menjadi salah satu kontribusi terbesar bagi terbentuknya aktivitas perkotaan. Untuk menampung aktivitas penduduk membutuhkan lahan yang tidak sedikit, hingga pada akhirnya terjadi persaingan lahan yang luasannya terbatas Analisis perubahan penggunaan lahan dengan memanfaatkan data spasial yang bersifat temporal sangat bermanfaat, khususnya untuk mengetahui lokasi-lokasi tempat dimana perubahan penggunaan lahan terjadi. Selain itu pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) yang dapat mengintegrasikan data spasial dan data keruangan ternyata mampu menghasilkan data atribut yang bisa digunakan sebagai acuan dalam analisis statistik yang bisa digunakan untuk memprediksi luasan penggunaan lahan di masa datang.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penutupan lahan, yaitu penutupan lahan adalah perwujudan secara fisik (visual) dari vegetasi, benda alam, dan unsur-unsur budaya yang ada di permukaan bumi tanpa memperhatikan kegiatan manusia, Dalam foto udara sebagian banyumas terdapat 6 objek yang mudah untuk dikenali, hal tersebut dapat dikenali dengan ditemukannya beberapa kunci interpretasi yang memudahkan untuk mengetahui suatu objek. Penggunaan lahan tersebut antara lain Pemukiman, Sawah, Perkebunan, Instansi, Lapangan

B. Saran

Berdasarkan praktikum acara 4 tentang deliniasi tutupan lahan pada foto udara adapun sarannya seharusnya praktikan lebih memahami saat penjelasan oleh asisten karena dapat membantu ketika praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Lillsand, T.M. and R.W. Kiefer,1994.Remote Sensing and Image Interpretation.Third Edtion.John Wiley and sons ,New York.

Lindgren,D.T.,1985, Land Use Planning and Remote Sensing, Martinus Nijhoof Publisher,Doldrecht.

Sabins,F.F.Jr.,1978,Remote Sensing, Principles and Interpretation, W.H. Freeman and Co., San Fransisco.

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENGINDERAAN JAUH I

ACARA 5

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGR (Halaman 51-62)

Dokumen terkait