• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGR"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Gilang Rama Hendrawan
  • Pengajar:
    • Ulfi Mungiza
  • Sekolah: Universitas Jenderal Soedirman
  • Mata Pelajaran: Teknik Penginderaan Jauh
  • Topik: Laporan Praktikum Teknik Penginderaan Jauh I
  • Tipe: laporan praktikum
  • Tahun: 2017
  • Kota: Purwokerto

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan pentingnya penginderaan jauh dalam memperoleh data dan informasi yang akurat mengenai permukaan bumi. Ditekankan bahwa dengan perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan tepat semakin meningkat. Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik penginderaan jauh dan alat-alat yang digunakan dalam interpretasi citra.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah teknik yang berkembang pesat dan penting dalam mendapatkan informasi tentang permukaan bumi. Dengan adanya satelit seperti Landsat 8, analisis citra dapat dilakukan dengan lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tutupan lahan di Kabupaten Sumedang menggunakan citra Landsat 8.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperkaya pengetahuan tentang penginderaan jauh, mengenali berbagai macam citra, serta memahami alat-alat interpretasi citra. Dengan tujuan ini, diharapkan praktikan dapat lebih memahami aplikasi penginderaan jauh dalam studi geografi.

1.3. Manfaat

Manfaat dari praktikum ini mencakup kemampuan untuk menjelaskan konsep penginderaan jauh, mengenali berbagai jenis citra, serta memahami alat interpretasi citra yang digunakan dalam analisis data geospasial.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahas definisi dan konsep dasar penginderaan jauh, termasuk alat dan teknik yang digunakan. Penjelasan tentang interaksi antara gelombang elektromagnetik dan objek di permukaan bumi menjadi fokus utama.

2.1. Definisi Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai teknik untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi melalui radiasi elektromagnetik. Teknik ini melibatkan penggunaan satelit dan pesawat untuk merekam data tanpa kontak langsung dengan objek.

2.2. Alat dan Teknik

Berbagai alat seperti satelit, pesawat terbang, dan balon udara digunakan dalam penginderaan jauh. Teknik ini memungkinkan pengumpulan data yang akurat untuk berbagai aplikasi, termasuk pemetaan dan monitoring lingkungan.

III. METODE PRAKTIKUM

Metode praktikum merinci langkah-langkah yang diambil untuk melakukan penginderaan jauh, termasuk waktu dan tempat pelaksanaan, bahan yang digunakan, serta prosedur kerja yang harus diikuti.

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pedologi, Survey dan Pemetaan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Waktu pelaksanaan ditentukan pada hari tertentu yang telah disepakati.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi citra penginderaan jauh serta alat seperti stereoskopis, kaca pembesar, dan spidol OHP. Alat-alat ini penting untuk melakukan interpretasi citra dengan akurat.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja mencakup pencarian fungsi alat interpretasi, pencatatan jenis citra, dan perbandingan antar citra. Praktikan diharapkan mengikuti langkah-langkah ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil praktikum dan analisis yang dilakukan terhadap citra yang diperoleh. Hasil interpretasi citra dijelaskan dengan rinci untuk memahami karakteristik objek yang terdeteksi.

4.1. Hasil

Hasil praktikum menunjukkan berbagai alat dan fungsi yang digunakan dalam penginderaan jauh. Tabel hasil menunjukkan fungsi masing-masing alat dan peranannya dalam interpretasi citra.

4.2. Pembahasan

Pembahasan mencakup analisis terhadap informasi yang diperoleh dari citra. Penginderaan jauh memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi objek di permukaan bumi, serta mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumber daya alam.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari praktikum ini menegaskan pentingnya pemahaman tentang penginderaan jauh dan alat yang digunakan. Saran diberikan untuk meningkatkan pemahaman praktikan dalam penggunaan alat dan interpretasi citra.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan menunjukkan bahwa penginderaan jauh merupakan alat yang sangat berguna dalam memperoleh informasi tentang permukaan bumi. Alat dan teknik yang digunakan dalam praktikum ini sangat penting untuk analisis data geospasial.

5.2. Saran

Saran untuk praktikan adalah agar lebih memahami fungsi alat dan teknik yang digunakan dalam interpretasi citra, serta melatih keterampilan dalam analisis data untuk meningkatkan hasil praktikum di masa mendatang.

Referensi Dokumen

  • Introduction To Remote Sensing : Third Edition ( Campbell, J.B. )
  • Pengantar Geologi ( Djauhari Noor )
  • Buku Panduan Pemetaan Partisipatif dengan Peta Kulihat Desaku ( DAI )
  • Fundamentals Of Image Analysis: Analysis Of Visible and Thermal Infared Data ( Estes J.E et al. )
  • Remote Sensing of Environtment ( Lintz, J.Jr. and D.S. Simonett )

Gambar

Tabel hasil interpretasi visual pada foto udara pankromatik hitam putih skala 1:10.000 RUN 4A No.7
Tabel Hasil Interpretasi Visual Citra non foto
Tabel 1. Luas Area Hasil Deliniasi Pada Foto Udara Daerah Banyumas Skala 1 : 10.000  RUN 5 NO
Tabel 2. Panjang Garis Hasil Deliniasi Pada Foto Udara
+4

Referensi

Dokumen terkait

teknik interpretasi citra penginderaan jauh, dan pengambilan sampel menggunakan stratified sampling, serta metode analisis menggunakan aplikasi sistem

Penafsiran pajak bumi tersebut dapat dilakukan dengan interpretasi citra penginderaan jauh dengan menggunakan parameter-parameter yang mempengaruhi nilai harga

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik penginderaan jauh dengan cara interpretasi manual citra IKONOS Multispektral resolusi 4m yang ditunjang dengan peta garis

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar 3.1 Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan

Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena bakteri akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob

Hasil yang diperoleh dari sistem penentuan lokasi untuk budidaya rumput laut dengan metode matching yang dibantu dari hasil penginderaan jauh menggunakan Citra

Jarak obyek dari kamera mempengaruhi ukuran citra hasil pelacakan semakin jauh dari kamera semakin kecil citra hasil pelacakan Proses pengenalannya sangat tergantung pada

Menurut Sutanto (1992) kelebihan yang dimiliki oleh citra penginderaan jauh satelit, antara lain adalah : Citra menggambarkan obyek, daerah dan gejala di permukaan bumi dengan