LANDASAN TEORITIS A. Kemampuan Memotivasi Siswa Dalam Belajar
3. Macam-Macam Kemampuan Guru Memotivasi Belajar Siswa
Guru-guru menyadari pentingnya motivasi di dalam membimbing belajar siswa. Berbagai macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian, dan celaan dipergunakan untuk mendorong siswa agar mau belajar adakalanya guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.26
Bukan hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberikan motivasi tingkah laku manusia ke arah perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Orang tua atau keluarga pun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak mereka.
26 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1998), Cet, Ke-4, h. 200
Masalah dalam motivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang sangat komplek. Dalam usaha memotivasi siswa tersebut, tidak ada usaha-usaha yang sederhana. Penyelidikan tentang motivasi, kiranya menjadikan guru peka terhadap kompleksitas masalah ini. Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajarnya, meskipun tidak ada pedoman khusus yang pasti.
Menurut pengamatan Hilgard dan Russell, ternyata tidak ada obat-obat yang mujarab untuk menyembuhkan segala “penyakit mental” yang didapati pada anak-anak yang berada di dalam lingkungan sekolah yang tidak cocok bagi mereka. Apabila terdapat kesimpulan penelitian yang kiranya membantu guru, ternyata kemudian tidak diketahui tentang prosedur yang pasti untuk memotivasi semua siswa pada setiap sa‟at.
Guru berperanan untuk menetapkan kebutuhan dan motivasi siswa-siswa berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak. Masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan motives dan needs siswa untuk mencapai tujuan itu, perubahan-perubahan itu diharapkan terjadi karena tugas guru ialah memotivasi siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapakan, serta dalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan.
Guru-guru sering menggunakan incentives untuk memotivasi iswa-siswa agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives apapun wujudnya akan berguna hanya apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan psikologis siswa-siswa
konseuensinya, guru harus kreatif dan imajinasi di dalam menggunakan incentives untuk memotivasi anak agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan motivasi belajar siswa berperan aktif dalam kegiatannya yaitu belajar yang pada akhirnya akan memudahkan guru dalam kegiatan proses mengajar, sehingga dengan demikian akan lebih mudah dalam mencapai tujuan belajar.27
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik, agar anak didik senang dan bergairah, guru berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru dimanapun dan kapanpun. Hanya sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul karena berbagai faktor penyebabnya.
Masalah motivasi adalah salah satu sederetan faktor yang menyebabkan itu.
Menurut pendapat para ahli seperti Syaiful Sagala, Sadirman, A.M, Drsa.Syaiful Bahri Djamarah dan Prof. Dr. S. Nasution ada beberapa bentuk dan cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu:28
a. Memberi nilai
27 Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan,…h.80
28 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 62
Di sekolah pada umumnya, angka adalah symbol dari nilai kegiatan belajar siswa, sehingga tidak jarang pada setiap waktu ulangan atau ujian,
siswa begitu rajin dalam belajar, karena yang dikejar adalah angka atau nilai yang dituangkan dalam raport. Angka-angka yang baik itu bagi siswa yang belajar, hanya ingin naik kelas saja, asal naik kelas saja sudah cukup, sekalipun dengan nilai yang kurang baik.
b. Hadiah
Hadiah dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan.29 Hadiah yang diberikan pada orang lain bisa berupa apa saja tergantung keinginan dari si pembeli. Pemberian hadiah sebagai motivasi dapat diterapkan disekolah.
Guru dapat memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi, pemberian hadiah tidak mesti dilakukan pada waktu menerima raport dalam setiap semester atau kenaikan saja, seperti yang bisa dilaksanakan. Tetapi dapat pula dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dapat memberikan hadiah berupa apa saja kepada siswa yang berprestasi dalam menyelesaikan tugas, benar dalam menjawab pertanyaan dan sebagainya.
Pemberian hadiah dapat dilakukan secara individual, kelompok atau semua siswa. Namun seorang guru perlu mempertimbangan kapan harus
29 Syaiful Bahri dkk, Strategi Belajar Mengajar,…..h. 169
memberikan hadiah dan dalam bentuk apa hadiah itu ?. Hadiah yang diberikan pada siswa tidak mesti yang mahal, karena akan menumbuhkan dana yang cukup besar. Yang murah juga dapat diberikan kepada siswa selama tujuannya untuk menggairahkan belajar siswa. Pemberian hadiah ini tidak dilakukan pada waktu siswa sedang belajar, tetapi setelah siswa menyelesaikan tugasnya.
Namun, terlalu sering memberikan hadiah tidak di benarkan, sebab hal itu menjadi kebiasaan yang kurang enguntungkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini dikhawatirkan siswa giat belajar bila ada hadiah saja. Bila tidak, siswa malas belajar, untuk itu perlu pertimbangan dari guru dalam menggunakan hadiah ini sebagai motivasi.
c. Pujian
Dalam kegiatan belajar mengajar, pujian dapat digunakan sebagai alat motivasi. Seorang guru dapat memberikan pujian kepada siswanya atas pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik. Siswa yang menerima pujian ini tentu akan merasa bangga karena hasila kerjanya mendapat pujian dari seorang guru.
Pujian harus betul-betul sesuai dengan hasil kerja siswa. Memuji secara berlebihan tentu kurang menguntungkan dan akan kehilangan makna penting dari pujian itu sendiri. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar
dari hati seorang guru yang secara wajar dengan maksud memberikan penghargaan kepada anak didik atas jerih payahnya dalam beajar.30
d. Saingan atau kompetisi
Saingan dan kompetisi dapat juga digunakan sebagai alat motivasi.
Dimaksudkan untuk mendorong belajar siswa. Persaingan dapat berupa persaingan individu dan kelompok. Saingan atau kompetisi dapat mempertinggi hasil belajar baik digunakan untuk meningkatkan hasil beajar siswa, dengan demikian akan dapat mempertinggi hasil belajar.31
e. Ego-involvement
Ego-involvement merupakan salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting. Dengan Ego-involvement siswa akan lebih merasakan pentingnya tugas dan akan bekerja keras untuk menyelesaikan dengan mempertaruhkan harga diri. Ego-involvement artinya bahwa harga diri anak terlibat dalam tugas itu.32
f. Memberi ulangan
Biasanya para siswa akan giat belajar ketika mengetahui akan dilaksanakan ulangan. Oleh karena itu, ulangan ini dapat dijadikan guru sebagai motivasi, selain sebagai alat motivasi dengan ulangan guru juga dapat mengetahui sampai dimana dan sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
30 Syaiful Bahri dkk, Strategi Belajar Mengajar,…..h. 171
31 Syaiful Bahri dkk, Strategi Belajar Mengajar,…..h. 172
32 Nasution, Ditaktik Asas-Asas Mengajar,…h. 80
g. Mengetahui hasil
Mengetahui hasil dari suatu pekerjaan (tugas) yang telah diselesaikan oleh siswa akan menjadi motivasi bagi dirinya. Oleh sebab itu setiap tugas yang telah diselesaikan oleh siswa dan telah diberi angka (nilai) sebaiknya dibagikan kembali kepada siswa agar mereka dapat mengetahui prestasi kerjanya. Untuk ini guru harus menilai pekerjaan siswa subjektif supaya mungkin tidak mengecewakan.
h. Hukuman
Hukuman sifatnya negative, tapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Hukuman yang dimaksud disini adalah hukuman yang bersifat mendidik selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
i. Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas.33 Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebgai berikut:34
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Mengubungkan dengan persoalan pengalaman lampau 3) Memberikan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang baik 4) Menggunakan berbagai macam bentuk belajar.
33 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 132
34 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,….h. 94
j. Memberi tugas
Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan. Setelah memberikan materi guru dapat memberikan tugas kepada siswa. Sehingga siswa akan meperhatikan penyampaian bahan pelajaran. Tugas dapat diberikan dalam bentuk individu dan kelompok.35
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang sangat kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu. Maka otivasi akan senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa.
Selain dari bentuk motivasi yang telah dijelaskan diatas, motivasi juga mempunyai beberapa fungsi fungsi penting dalam memotivasi belajar siswa
Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu:36
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy.
b. Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang akan dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan
35 Syaiful Bahri Djamarah dkk, Psikologi Belajar,….h. 173
36 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,….h. 83
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfa‟at bagi tujuan tersebut.
Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan mencapai prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dari reallitas siswa yang ditemukan dalam kelas, tidak semua siswa yang aktif berprestasi dalam belajar. Pasti ada siswa yang kurang perhatiannya terhadap materi pelajaran yang disampaian oleh guru, malah ada siswa yang asyik ngobrol dengan temannya ketika guru memberikan penjelasan materi pelajaran. Keadaan yang lebih parah lagi ada siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.:37
Menurut Djamarah, semua motivasi baik motivasi intrinsik mau pun estrinsik mempunyai fungsi yang sama yaitu, berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi motivasi kegiatan.38
a. Motivasi sebagai pendorong
Pada mulanya seorang siswa tidak mempunyai minat untuk belajar, tetapi adanya suatu yang akan dicari itu maka muncullah minat untuk belajar sesuai yang dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tau dari sesuatu yang dipelajari. Sesuatu yang tidaa diketahui itu pada akhirnya
37 Zakiah Daradjat dkk, Metodik Khusus Pendidikan Islam,….h. 141
38 Syaiful Bahri Djamarah, Pisikologi Pendidikan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.
180
mendorong peserta didik untu belajar, sikap keingintahuannya lah yang mendorong dan mendasari semua aktifitasnya dalam belajar.
b. Motivasi sebagai penggerak
Dorongan psikologis yang melahirkan minat terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tidak terbendung. Disini anak didik telah melakuan aktifitas belajar dengan segenap jiwa dan raganya. Akal fikiran berproses dengan sikap raga yang cendrung tunduk dengan kegiatan belajar.
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Apabila seorang anak didik mempunyai motivasi dalam menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaian. Anak didik yang ingin mendapat sesuatu dari mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.39
Dari berbagai fungsi motivasi tersebut dapat dipahami bahwa motivasi mempunyai arti yang sangat penting bagi siswa yakni sebagai pendorong timbulnya aktifitas, sebagai pengarah, penggerak, pendorong dan sebagai penyeleksi untuk melakukan suatu pekerjaan. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan melahirkan hasil yang baik. Dalam pengertian yang demikian berarti motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
39 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Pendidikan Remaja,…h. 183
Guru bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan ini tentu tergantung pada upaya guru dalam membangkitkan motivasi belajar diperlukan keahlian untuk itu, maka seorang guru harus terus belajar agar dapat membangkitkan dengan cara yang tepat dan pada waktu dan kondisi yang tepat pula.
Secara garis besar, motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut:40 a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan
belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal.
b. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakekatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa. Pembelajaran tersebut sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.
c. Pembelajaran yang bermotivasi menurut kreativitas dan imajinasi guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru hendaknya berupaya agar siswa memiliki motivasi (self motivation) yang baik.
d. Berhasil gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya
40 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Pendidikan Remaja,…h. 184-185
pembinaan disiplin kelas. Masalah disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam penggerakan motivasi belajar.
Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran. Motivasi merupakan bagian yang intergral, dari pada prinsip belajar dan pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif.41
B. Pembelajaran Agama Islam (PAI)