• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A.Persepsi

C. Pelaksanaan Shalat 1.Pengertian1.Pengertian

2. Macam-macam Shalat

Artinya: “Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan yang jahat (keji) dan yang mungkar….”

2. Macam-macam Shalat

30

35

Pada dasarnya shalat menurut kewajibannya dapat terbagi menjadi dua macam; yaitu shalat wajib dan shalat sunat. Shalat fardhu adalah shalat dengan status hukum fardhu, yakni wajib dilaksanakan. Shalat fardhu sendiri menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni :

1. Fardhu ‘ain yakni yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam shalat ini adalah shalat lima waktu dan shalat Jumat untuk pria. Shalat lima waktu adalah shalat fardhu (shalat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum shalat ini adalah fardhu 'ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu. Shalat lima waktu merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Allah menurunkan perintah shalat ketika peristiwa Isra' Mi'raj.

2. Fardhu kifayah yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain. Yang termasuk dalam kategori ini adalah shalat jenazah.31

Adapun shalat sunat, merupakan shalat yang apabila dilaksanakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa/siksa. Shalat Sunnat atau shalat nawafil (jamak nafilah) adalah shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan benar serta penuh ke ikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari

31

Allah taala yang begitu indah. Shalat sunnat menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:

1. Muakkad, adalah shalat sunnat yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya, shalat sunnat witir dan shalat sunnat thawaf.

2. Ghairu Muakkad, adalah shalat sunnat yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti shalat sunnat rawatib dan shalat sunnat yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti shalat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).32

Banyak sekali macam-macam shalat sunat dan dapat dijelaskan dibawah ini;

a. Shalat Awwabin adalah satu jenis shalat sunnat. Awwabin sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti (orang yang sering bertaubat). b. Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim

ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2, 4, 8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam. c. Shalat Gerhana atau shalat kusufain sesuai dengan namanya dilakukan

saat terjadi gerhana baik bulan maupun matahari. Shalat yang dilakukan saat gerhana bulan disebut dengan shalat khusuf sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan shalat kusuf.

32

37

d. Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Shalat hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat.

e. Shalat Ied adalah ibadah shalat sunnat yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Shalat Ied termasuk dalam shalat sunnat muakkad, artinya shalat ini walaupun bersifat sunnat namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya. f. Shalat Istikharah adalah shalat sunnat yang dikerjakan untuk meminta

petunjuk Allah oleh mereka yang berada diantara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih.

g. Shalat Istisqa' adalah shalat sunnat yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Shalat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. Shalat istisqa' dilakukan secara berjama'ah dipimpin oleh seorang imam.

h. Shalat Sunnat Mutlaq adalah shalat sunnat yang dapat dilakukan tanpa memerlukan sebab tertentu dan kapan saja kecuali waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat.

i. Shalat Rawatib adalah shalat sunnat yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat lima waktu. Shalat yang dilakukan sebelumnya disebut shalat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut shalat ba'diyah.

j. Shalat Sunnah Musafir adalah shalat sunnah yang didirikan sebelum keluar untuk bermusafir, memohon agar selamat pergi dan balik serta tercapai tujuan yang diinginkan ketika bermusafir.

k. Shalat Sunnah Tawaf adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah selesai mengerjakan tawaf. Shalat sunnah tawaf dilakukan di maqam Ibrahim.

l. Shalat tahajjud adalah shalat sunnat yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. Shalat tahajjud termasuk shalat sunnat mu'akad (shalat yang dikuatkan oleh syara'). Shalat tahajjud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.

m. Shalat Tahiyyatul Masjid adalah shalat sunnat dua raka'at yang dilakukan ketika seorang muslim memasuki masjid.

n. Shalat Sunnat Wudhu adalah shalat sunnat yang dilakukan seusai berwudhu. Jumlah raka'at shalat wudhu adalah dua raka'at.

o. Shalat Tarawi adalah shalat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadhan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari

ْﺮ

ﺔ ْو yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat".

p. Shalat Tasbih merupakan shalat sunnat yang di dalamnya pelaku shalat akan membaca kalimat tasbih (kalimat “Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar”) sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing 75 kali tasbih).

q. Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat ingin bertobat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.

39

r. Shalat Witir adalah shalat sunnat dengan raka'at ganjil yang dilakukan setelah melakukan shalat lainnya di waktu malam (misal: tarawih dan tahajjud).33

3. Tujuan dan Manfaat Shalat

Dokumen terkait