• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PAPARAN DATAPAPARAN DATA

4. Macam-macam uang elektronik

154

ke rekening pemegang atau memindahkannya ke dalam media uang elektronik yang baru.

2) Mekanisme pencairan bagi pedagang

Hasil transaksi pedagang dengan pemegang hanya dapat ditarik oleh pedagang melalui rekening pedagang yang tercatat pada bank. rekening yang tercatat pada bank milik pedagang, digunakan sebagai sarana untuk menampung pembayaran dari penerbit atau acquirer setelah dilakukannya transaksi antara pemegang dan pedagang.

4. Macam-macam uang elektronik

a. Pembagian uang elektronik dipandang dari lingkup penyelenggaranya Uang elektronik berdasarkan lingkup penyelenggaraannya dibedakan menjadi:

1) Closed loop, yaitu uang elektronik yang hanya dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran kepada penyedia barang dan/atau jasa yang merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan 2) Open loop, yaitu uang elektronik yang dapat digunakan sebagai

instrumen pembayaran kepada penyedia barang dan/atau jasa yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut.13

Termasuk uang elektronik open loop yaitu uang elektronik yang digunakan pada penyedia barang dan/atau jasa yang merupakan entitas yang berbeda dengan penerbit namun memiliki hubungan kepemilikan

155

dan/atau hubungan pengelolaan usaha dengan penerbit, misalnya group holding, waralaba (franchise), dan jaringan ritel online .14

b. Pembagian uang elektronik dipandang dari media penyimpan nilainya 1) Server based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpan

berupa server. 15

Software-based product (prepaid software) sering disebut juga digital cash. Produk e-money yang masuk dalam kelompok ini pada prinsipnya merupakan suatu aplikasi (software) yang kemudian diinstall ke dalam suatu personal computer (PC) yang dijalankan dengan operating system yang standard. Produk ini dikembangkan untuk melakukan transaksi melalui suatu jaringan komputer (internet). Meskipun demikian, beberapa card-based product (seperti Mondex) juga sudah dapat digunakan untuk melakukan transaksi melalui internet dengan menggunakan alat bantu tertentu.16

2) Chip based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpan berupa chip.17

E-money dalam bentuk card-based product sering juga disebut sebagai electronic purses. Card-based product pada prinsipnya dimaksudkan untuk pembayaran yang bersifat langsung (face to face), namun demikian saat ini beberapa card-based

14 Penjelasan pasal 3 ayat 1 bagian b

15 Peraturan Bank Indonesia, nomor 20/6/2018, pasal 3 ayat 2, a. 16 Siti Hidayati, dkk, Kajian Operasional E-Money, 5-7.

156

product juga dapat digunakan untuk pembayaran melalui internet dengan menambahkan alat tertentu pada komputer pengguna.

Jenis produk ini menggunakan media kartu dengan teknologi integrated circuit (IC) atau dikenal dengan ‘IC card’ yang mengandung microprocessor chip (chip). IC cards dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu : smart cards dan memory cards. Smart card telah memiliki fungsi untuk melakukan proses data serta fungsi penyimpanan. Sementara memory card hanya memiliki fungsi untuk penyimpanan data.

Saat ini, produk e-money yang berbasis kartu pada umumnya menggunakan teknologi smart card, mengingat fungsi ’dataprocessing’ sangat dibutuhkan untuk melakukan proses perhitungan. Smart card sendiri dapat digolongkan lagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu :

a) contact type, di mana dalam penggunaannya kartu harus dimasukkan ke dalam mesin pembaca (card-reader); dan

b) contactless type, di mana dalam penggunaannya kartu tidak harus dimasukkan ke dalam card-reader, melainkan cukup diarahkan/didekatkan ke alat pembaca (tanpa harus menyentuh) secara fisik. Smart card merupakan kartu plastik di mana sebuah IC chip ditanamkan ke dalam kartu tersebut. Di dalam chip tersebut terdapat operating system dan aplikasi (sotfware) yang di-install pada saat proses produksi (manufacturing) chip

157

dimaksud. Microprocessor chip inilah yang berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh transaksi yang mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan-perhitungan serta perekaman data.

Spesifikasi fisik dan elektronik dari suatu produk smart card umumnya mengacu pada standard internasional (ISO/EMV). Secara umum, komponen ’chip’ yang ada pada smart card adalah sebagai berikut :

a) Central Processing Unit (CPU), yang berfungsi untuk melakukan perhitungan; - read only memory (ROM), yang berfungsi untuk menyimpan operating system dan aplikasi sistem; - electronically erasable and programmable ROM (EEPROM), yang berfungsi untuk menyimpan data variabel seperti saldo e-money, data pemegang kartu dan lain-lain; b) Random Accesss Memory (RAM), yang berfungsi sebagai

‘work area’ pada saat chip melakukan processing; dan - Input/Output (I/O) yang berfungsi untuk melakukan kontak dengan external devices. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kerja BIS yang meneliti mengenai perkembangan e-money di berbagai negara, produk e-money yang saat ini umumnya dikembangkan termasuk ke dalam kelompok card-based product. Contoh card-based product

158

yang saat ini telah dikembangkan di negara-negara lain antara lain, Octopus Card, Visa Cash, Mondex, Proton dan lainnya. 18

c. Pembagian uang elektronik dipandang dari pencatatan data identitas pengguna

1) Unregistered, yaitu uang elektronik yang data identitas penggunanya tidak terdaftar dan tidak tercatat pada penerbit; dan 2) Registered, yaitu uang elektronik yang data identitas penggunanya

terdaftar dan tercatat pada penerbit.19 5. Penyelenggara dan pengguna uang elektronik

a. Bank

Bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, termasuk kantor cabang bank asing di Indonesia dan bank umum syariah (BUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sebagaimana dimaksud dalam undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.20

b. Lembaga selain bank

Lembaga selain bank adalah badan usaha bukan bank yang melakukan kegiatan sebagai penyelenggara uang elektronik yang beroperasi di wilayah republik Indonesia dengan berbadan hukum

18 Siti Hidayati, dkk, Kajian Operasional E-Money, 9

19 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 3 ayat 2 b. 20Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 1.

159

dalam bentuk perseroan terbatas (PT) dan didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Seperti perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (operator seluler) yang menerbitkan uang elektronik dalam bentuk pulsa. 21

Sedangkan pihak-pihak kepentingan dalam penyelenggaraan uang elektronik sebagai berikut:

a. Pemegang kartu adalah pengguna yang sah dari uang elektronik. b. Prinsipal adalah pihak yang bertanggung jawab atas:

1) Penerusan data transaksi uang elektronik melalui jaringan; 2) Pelaksanaan perhitungan hak dan kewajiban;

3) Penyelesaian pembayaran; dan

4) Penetapan mekanisme dan prosedur bisnis, antar anggotanya yang berperan sebagai penerbit dan/atau acquirer dalam transaksi uang elektronik.22

c. Penerbit adalah bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik.23 Dari sudut kebijakan bank sentral, penerbit merupakan institusi yang memegang peranan penting, karena merupakan pihak yang mengelola dana float atas uang elektronik yang diterbitkannya.24 Penerbit dapat bekerjasama dengan pedagang dan/atau pihak lain sebagai agen penerbit, baik dalam hal penerbitan maupun fasilitas yang melekat pada uang elektronik, seperti isi ulang, tarik tunai dan transfer

21Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 2 dan Pasal 10 22Peraturan Bank Indonesia, nomor 20/6/2018, Pasal 1 ayat 7

23 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 5 24 Siti Hidayati, dkk, Operasional E-Money, 23.

160

antar uang elektronik. Dalam hal agen penerbit tersebut memberikan jasa layanan kepada pemegang untuk tarik tunai dalam rangka transfer dana, maka agen penerbit tersebut wajib memperoleh izin sebagai penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.25

d. Acquirer adalah pihak yang:

1) Melakukan kerja sama dengan penyedia barang

2) Melakukan kerjasama dengan penyedia jasa sehingga penyedia barang dan/atau jasa mampu memproses transaksi uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak selain acquirer yang bersangkutan; dan 3) Bertanggung jawab atas penyelesaian pembayaran kepada

penyedia barang dan/atau jasa.26

e. Pedagang (merchant) adalah penjual barang dan/atau jasa yang menerima pembayaran dari transaksi penggunaan uang elektronik. f. Penyelenggara switching pihak yang menyelenggarakan kegiatan

penyediaan infrastruktur yang berfungsi sebagai pusat dan/atau penghubung penerusan data transaksi pembayaran dengan menggunakan uang elektronik.27

25 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018Ibid, hal. 28 ayat 13 26 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 6 27 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 8.

161

g. Penyelenggara kliring pihak yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing masing penerbit dan/atau acquirer setelah pelaksanaan transaksi uang elektronik.28

h. Penyelenggara penyelesaian akhir adalah pihak yang melakukan dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit dan/atau acquirer berdasarkan, hasil perhitungan dari penyelenggara kliring.29

Penyelenggara uang elektronik yang selanjutnya disebut penyelenggara adalah penerbit, acquirer, prinsipal, penyelenggara switching, penyelenggara kliring, dan penyelenggara penyelesaian akhir dalam kegiatan uang elektronik.30

i. Penyelenggara jasa sistem pembayaran adalah penyelenggara jasa sistem pembayaran yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran.31

j. Penyelenggara penunjang adalah penyelenggara penunjang yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran.32

k. Pengguna adalah pihak yang menggunakan uang elektronik.33

l. Penyedia Barang dan/atau Jasa adalah pihak yang menjual barang dan/atau jasa yang menerima pembayaran dari pengguna.34

28 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 9. 29 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 10. 30 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 11. 31 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, Pasal 1 ayat 12. 32Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, pasal 1 ayat 13. 33 Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018, pasal 1 ayat 14.

162