• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Kematangan Karir

C. Mahasiswa bekerja

1. Pengertian mahasiswa bekerja a. Mahasiswa

Monks (2002) menyatakan bahwa sebagian mahasiswa masuk ke dalam kategori remaja akhir (18-21 tahun). Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan-perubahan pada diri individu, baik secara psikologis, fisiologis, seksual, sosial dan kognitif serta adanya berbagai tuntutan dari masyarakat dan perubahan sosial yang menyertai untuk menjadi dewasa yang mandiri (Papalia, Old, & Feldman, 2008). Menurut Hurlock (2004) terdapat beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi pada masa remaja akhir, antara lain:

1) Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. 2) Mencapai peran sosial pria dan wanita.

3) Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuh secara efektif. 4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

5) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya. 6) Mempersiapkan karir ekonomi.

8) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.

Morgan (1986) menyatakan bahwa mahasiswa adalah suatu periode yang disebut dengan masa belajar yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk ke dalam dunia kerja yang menetap. Selanjutnya, Ismail (2004) menambahkan bahwa mahasiswa adalah kaum terpelajar yang dinamis, penuh dengan kreativitas dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.

Menurut Sukadji (2001) mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda yang mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan yang dimiliki di perguruan tinggi. Sejalan dengan pengertian tersebut, Salim dan Salim (2002) menyebutkan bahwa mahasiswa adalah individu yang terdaftar dan menjalani pendidikan di perguruan tinggi.

b. Bekerja

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (2000) bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh/membantu memperoleh pendapatan/keuntungan dengan durasi bekerja paling sedikit 1 jam dalam seminggu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam kegiatan ekonomi). Sejalan dengan hal tersebut Mantra (2000) menyatakan bahwa bekerja adalah melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan/membantu menghasilkan barang/jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa uang/barang dari kurun waktu tertentu.

Shimmin (dalam De Klerk, 2005) menyatakan bahwa kerja sering diidentifikasikan dengan

menyangkut hubungan pertukaran dimana individu memberikan talenta yang dimilikinya kepada majikan untuk mendapatkan imbalan.

Menurut Winkel & Hastuti (2006) bekerja merupakan suatu bidang yang sangat pokok, yang mengisi sebagian besar waktu, menuntut sebagian besar pikiran, dan menyentuh sebagian besar perasaan. Melalui pekerjaan, individu melayani kebutuhan masyarakat, mendapat imbalan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, menciptakan identitas diri, dan menumbuhkan rasa harga diri.

Cohen (dalam Ronen, 1981) menyatakan bahwa pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah jenis pekerjaan paruh waktu. Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel daripada jadwal kerja penuh sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliah. Menurut Ronen (1981) pekerjaan paruh waktu merupakan jadwal kerja yang dilaksanakan minimal 20 jam dalam seminggu dan maksimal 40 jam dalam seminggu.

c. Manfaat bekerja

Anoraga (2001) mengemukakan bahwa melalui bekerja, individu memperoleh uang yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dibagi menjadi:

1. Kebutuhan fisiologis dasar.

Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan fisik/biologis seperti makan,minum, tempat tinggal, dan kebutuhan lain yang sejenis.

2. Kebutuhan sosial

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena memerlukan persahabatan dan tidak akan bahagia apabila tinggal sendiri untuk jangka waktu yang lama. Pekerjaan seringkali

memberikan kepuasan kebutuhan sosial, tidak hanya dalam arti memberikan persahabatan, tetapi juga dalam aspek lain, seperti menjadi anggota kelompok tertentu yang memberikan rasa identifikasi diri dan rasa memiliki. Kebutuhan sosial lainnya dapat diperoleh dari hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Kebutuhan egoistic 1) Prestasi

Salah satu kebutuhan manusia yang paling penting adalah kebutuhan berprestasi untuk merasa bahwa ia melakukan sesuatu dan pekerjaan tersebut penting. Individu akan bersemangat dan tidak mengeluh dalam menjalankan pekerjaan karena pekerjaan tersebut dianggap penting. 2) Otonom

Pekerja menginginkan adanya kebebasan, kreativitas dan variasi dalam menjalankan pekerjaan serta adanya inisiatif dan imajinasi yang mencerminkan individu untuk mandiri dan bebas menentukan apa yang diinginkan.

3) Pengetahuan

Keinginan akan pengetahuan menjadi dorongan dasar dari setiap manusia. Manusia tidak hanya ingin mengetahui apa yang terjadi tetapi juga ingin mengetahui mengapa sesuatu terjadi. Menjadi ahli dalam suatu bidang memberikan kepuasan bagi individu dan merupakan salah satu bentuk pemuasan kebutuhan egoistik.

Manfaat lain yang diperoleh dari bekerja dikemukakan oleh Calhoun & Acocella (1990) yaitu:

1. Bekerja dapat membentuk pola kehidupan individu. 2. Bekerja menyediakan jaringan hubungan tidak resmi.

4. Pekerjaan menjadi dasar untuk menunjukkan harga diri.

5. Pekerjaan memungkinkan individu untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.

Berdasarkan beberapa pendapat dari tokoh-tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bekerja adalah individu berusia 18-21 tahun yang memiliki kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi dan melakukan aktivitas kerja di luar jam perkuliahan selama 20-40 jam dalam seminggu untuk memperoleh penghasilan dan memenuhi kebutuhan baik fisik, sosial, prestasi dan pengetahuan.

2. Alasan mahasiswa bekerja

Alasan umum individu bekerja adalah karena uang (Anoraga, 2001). Keinginan untuk mempertahankan hidup merupakan salah satu alasan yang dapat menjelaskan mengapa individu bekerja. Begitu pula halnya dengan mahasiswa bekerja. Menurut Motte & Schwartz (2009) alasan utama mahasiswa bekerja adalah untuk mendapatkan sumber penghasilan. Selain itu Motte & Schwartz (2009) mengemukakan alasan lain mahasiswa bekerja, yaitu:

a. Bekerja untuk membantu orangtua dan membiayai kuliah.

Alasan ini banyak dikemukakan oleh mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah yang hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial dari keluarga sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya perkuliahan.

b. Bekerja untuk membiayai kegiatan waktu luang

Alasan ini banyak dikemukakan oleh mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke atas. Tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan tambahan guna membayar segala aktivitas waktu luang yang tidak berhubungan dengan biaya pendidikan.

c. Bekerja sebagai cara hidup mandiri

Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa yang bekerja untuk mendapatkan kemandirian ekonomi dan tidak ingin bergantung pada penghasilan orangtua meskipun orangtua mampu membiayai perkuliahan.

d. Bekerja untuk mencari pengalaman

Alasan mahasiswa bekerja adalah untuk dapat merasakan secara langsung hal yang berhubungan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan pengetahuan dan pengalaman langsung, mahasiswa akan lebih mudah memahami isi perkuliahan tersebut.

D. Hubungan antara Kecerdasan Adversitas dengan Kematangan Karir pada Mahasiswa

Dokumen terkait