• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maka, defleksi δ” = 0,9 cm yang kita dapatkan sangat diizinkan

Dalam dokumen JENIS PERLENGKAPAN DAN PENAGANAN BAHAN (Halaman 71-74)

ELEVATOR 1. ELEVATOR SANGKAR

Elevator sangkar juga disebut lift ditujukan untuk mengangkat barang dan penumpang secara vertikal didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap. Lift banyak digunakan pada industri, toserba dan rumah tinggal.

Lift diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk barang. Kemudian lift barang terbagi lagi menjadi elevator barang, elevator barangdan penumpang (memakai operator) dan elevator barang pelayanan ringan(untuk perusahaan makanan dan komersial). Jenis penggerak yang digunakan membagi elevator menjadi elevator elektrik (lihat gambar 249 dan 250), hidrolik dan yang dioperasikan tangan (gambar 251). Elevator yang digerakkan elektriklah yang paling banyak digunakan.

Kecepatan tempuh lift barang berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift penumpang biasa bergerak dengan kecepatan 0,5 sampai 3,5 m/detik.

Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 sampai 1 ton; lift barang menangani 0,25 sampai 15 ton, sedangkan lift barang pelayanan ringan mulai 50 sampai 100 kg.

Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama sebagai berikut (gambar 249): sangkar atau kerata, rel penuntun swatumpu, lorong lift, penyeimbang, peralatan penggantung, mesin pengangkat, alat pengamanan dan kendali elektrik.

Sangkar atau kereta berfungsi untuk barang atau penumpang. Elevator penumpang dapat mempunyai bobot kira-kira sebagai berikut:

Kapasitas (jumlah penumpang)

2 3 4 5 6

Bobot sangkar, kg 250 275 300 350 400

Gambar 249

Bobot sangkar elevator barang dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: Gsangkar = 300 + 100F untuk Q = 500 kg Gsangkar = 300 + 125F untuk Q = 1000 kg Gsangkar = 300 + 150F untuk Q = 1500 kg Dengan :

F : luas lantai, dalam m dan Q : kapasitas, dalam kg

Rangka sangkar barang dibuat dari kanal dan besi siku sedangkan dinding dan lantai dari kayu atau pelat besi anti gelincir. Sangkar tersebut cukup kokoh untuk menahan deformasi akibat beban kejut yang mungkin timbul ketika pemuatan. Salah satu desain sangkar tanpa daun pintu ditunjukkan oleh gambar 252.

Gambar 252

Ukuran sangkar lift dipilih berdasarkan tekanan satuan yang dikerjakan pada lantai.

F Q q

Untuk muatan berukuran kecil q diambil mulai 200 sampai 300 kg/cm, dalam hal ini luas lantai tidak boleh kurang dari 1 meter persegi.

Alat penuntun. Sangkar atau kereta, bergerak didalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap.

Gambar 253 menunjukkan berbagai desain rel penuntun:

(a)penuntun konvr\ensional untukelevator barang yang terdiri atas dua buah besi siku yang bergeser sepanjang rel kayu persegi.

(b)Penuntun untuk lift penumpang dengan pegas ulir yang menekan ujung batang penuntun pada rel. (c)penuntun berengsel untuk rel T- khusus.

Rel atau batang penuntun terbuat dari batang baja canai profil (siku, T, T-ganda) atau batang kayu dan diikat pada kedua sisi lorong lift yang berlawanan.

Rel harus diberi pelumas gemuk secara teratur. Kerugian akibat gesekan pada rel penuntun diambil sebesar 5 sampai 10% dari bobot komponen gerak. Gambar 254a sampai menunjukkan cara pemasangan rel penuntun rangka lorong lift atau dinding gedung.

Dalam mendesain rel penuntun dan cara pemasanganya harus diingat bahwa selama lift bertaut dengan penahan pengaman, bila tali terputus, disamping bobot sangkat yang bermuatan, rel juga harus menahan benturan yang diakibatkan penyerapan energi kinetik sangkar yang jatuh. Semakin kecil l;intasan pengereman sangkar ketika perlambatan, akan semakin besar gaya yang timbul dari benturan. Energi kinetik akibat bobot sangkar G dengan muatan Q adalah : 2 2 2 2 g v G Q mv sangkar Dengan :

V = kecepatan tempuh, dakam m/detik G = percepatan gravitasi sebesar g = 9,81 m/detik

Lintasan pengereman dianggap sebesar 5 – 10 cm. Perhitungan didasarkan pada anggapan bahwa pertautan antara penahan pengaman dengan rel mengakibatkan gaya pada setiap rel sepanjang liantasan s yang meningkat mulai 0 sampai Rmaks(dengan dua rel) sepanjang lintasan s adalah ½ x 2Rmakss.

Persamaan umum kerja dapat ditrulis sebagai berikut :

2 2 2 1 ) ( 2 2 maks sangkar sangkarv QG s R g G Q

Maka gaya yang bekerja sepanjang satu rel penuntun adalah : ) ( 2 1 2 sangkar maks QG gs v R

Lorong elevator. Lorong adalah ruangan tempat sangkat lift bergerak. Disamping sangkar lorong tersebut berisi rel

penuntun, pengimbang, roda puli tali dan mesin pengangkat.

Rangka lorong baik untuk elevator penumpang maupun barang dapat didesain dalam bentuk yang beragam demikian juga bahanyang digunakannya. Akan tetapi pada dasarnya, lorong harus memiliki kekuatan yang memadai, pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan mempunyai keamanan yang umum. Gambar 255 menunjukkan rangka lorong elevator barang yang terbuat dari logam.

Gambar 255

Pengimbang elevator. Untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot sangkar diimbangi dengan

bebantambahan pengimbang yang dihubungkan dengan tali padaswangkar (gambar 256a), dengan drum mesin pengangkat (gambar 256b) atau pada kedua secara bersamaan (gambar 256d).

Gambar 256

Biasanya bobot pengibang yang ditunjukkan pada diagram gambar 256a, b, c dan d dianggap sama dengan bobot sangkar ditambah 0,4 sdsampai 0,4 dari muatan maksimum, yaitu :

Gsangkar = Gsangkar + 0,5Q

Bila kita menandai kerja yang haruas dilakukan dalam menaikan dan menurunkan sangkar bermuatan ataupun kosong (dengan mengabaikan kerugian-kerugian) dengan P dan dengan mempertimbangkam pengimbang sesuai rumus (377), maka usaha ini akan sama dengan

Untuk menaikan sangkar bermuatan P = +0.5Q

Untuk menurunkan sangkar bermuatan P = +0.5Q Untuk menaikan sangkar kosong P = +0.5Q

Untuk menurunkan sangkar kosong P = +0.5Q

Gambar 257

Peralatan penggantung. Tali kawat pintalan sejajar atau silang merupakan perabot pengangkat fleksibel yang menggantung sangkar.

Untuk mengefektifkan penggunaan tali yang berdiameter lebih kecil, sangkar dan pengimbang digantungkan dengan dua, empat atau enam tuas tali. Distribusi beban yang seragam pada semua tali didapat dengan menggunakan batang silang penggantung jenis tuas, seperti ditunjukkan pada gambar 258a.

Mesin pengangkat dengan roda puli penggerak sering menggunakan penggantung tali terpisah berpegas (gambar 258b) akan tetapi, sulit untuk mendapatkan beban pada seluruh tali dengan menggunakan metode ini.

Gambar 258

Mesin pengangkat elevator. Elevator sangkar menggunakan mesin pengangkat jenis drum dan roda puli

penggerak. Mesin ini lebih luas penggunaanya karena dapat digunakan untuk mengangkat pada segala macam ketinggian dan ukuran yang lebih kompak.

Penggunaan mesin pengangkat jenis penggerakpada puli ini telah mengurangi kecepatan secara drastis akibat tali putus.

Mesin pengangkat jenis drum yang ditunjukan untuk elevator sangkar berada dengan mesin pengangkat serba guna terutama yang ukurannya jauh lebih kecil dan adanya alat pengaman khusus.

Mesin pengangkat roda puli untuk lift penumpang ditunjukkan pada gambar 259. Mesin ini menggunakan rem sepatu ganda yang dikendalikan oleh elektromegnet gambar260.

Gambar 259

Gambar 260

Sifat spesifik desain mesin pengangkat penggerak roda puli. Umur roda puli yang diinginkan merupakan dasar untuk

mendapatkan nilai aman tekanan satuan antara tali dan alur roda puli. Alur roda puli akan hilang fungsinya karena pengikisan pada dinding alur yang tergantung pada gelincir dan gerak elastis tali. Semakin besar kecepatan gerak tali dan semakin besar jumlah siklus kerja elevator per satuan waktu,dan semakin besar keausan yang terjadi. Pada elevator yang mesin penggeraknya diletakan pada lantai atas (mesin dengan penggerak roda puli) nilai numerik percepatan dan perlambatan yang diizinkan (a) ditentukan dan ditetapkan dengan percobaan. Nilai berikut dapat dipakai sebagai nilai rata-rata :

V, m/detik………. 0,75 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5

A, m/detik………. 0,65 0,85 1,15 1,4 1,65 1,88 2,1 Perbandingan Soffon

S

ketika periode dan perlambatan dapat dinyatakan secara perkiraan dengan rumus berikut :

off on off on S S a g a g S S Dengan : G = percepatan gravitasi

Son= tegangan pada bagian tali yang masuk

Soff= tegangan pada bagian tali yang keluar

Alat pengaman elevator. Sangkar semua elevator harus dilengkapi dengan alat pengaman khusus yaitu penahan yang

akan menghentikan sangkar secara otomatis bila tali putus atau kendur.

Penahan akan menghentikan sangkar bila satu buah tali atau semuanya putus secara bersamaan, bila satu tali dibebani lebih dari tali lainnya, bila tali kendudr pada saat bersamaan, dan bila kecepatan penurunan menjadi terlalu besar. Biasanya penahan beroprasi dengan day yang diberikan oleh pegas, bobot sangkar itu sendiri atau bobot pengimbang atau gaya udara bertekanan.

Gambar 263

2. PENGANGKAT PENGGERAK UDARA MAMPU JINJING

Pengangkat penggerak udara mampu jinjing mempunyai penggunaan yang sam seperti jenis pengangkat lainnya. Gambar 264 menunjukkan desain pengangkat penggerak udara yang dibuat oleh pabrik Uralmash dengan kapasitas 500 kg dan tinggi angkat 1150 mm.

Gambar 264

Alat yang mencegah muatan jatuh bila selang rusak. Kedua katup udara bertekanan akan melewati katup

pengaman 11 yang dipasang pada lubang berulir pada katup start. Selongsong dan kepala khusus dengan pegas yang akan menahannya pada lubang didalam selongsong dimasukan kedalam katup pengaman antara ujung pipa pemasuk dan badan masuk penstart.

Alat untuk mengukur kecepatan penurunan. Alat ini terdiri atas baut 14 dengan mur pengunci yang terletak pada

dasar badan katup start. Baut dapat diputar untuk mendapatkan kecepatan pengeluaran udara yang diinginkan dari bagian bawah piston, sehingga diperoleh kecepatan penurunan muatan yang diinginkan.

3. PENUMPUK

Penumpuk sangat benyak dipakai digudang-gudang untuk meletakkan muatan satuan kedalan suatu tumpukan. Penumpuk dapat juga dipakai untuk operasi pemuatan tertentu.

Penahan pengamanan akan mencegah muatan jatuh bila tali putus. Ketika dipindahkan rangka dilipat dengan menggunakan sekrup dengan roda tangan (gambar 265) (untuk melewatkan mesin dibawah ambang pintu). Penumpuk ini dipasang pada roda karet dan digerakkan secara manual.

Disamping mekanisme penumpuk yang digerakkan listrik dapat juga dipakai desain dengan penggerak hidrolik atau udara bertekanan dan untuk pelayanan ringan bahkan dapat dipakai mekanisme pengangkat yang digerakkan tangan.

Biasanya kapasitas penumpuk berkisar antara 250 sampai 1000 kg dengan tinggi angkat sampai 5 meter. Perkembangan terakhir ialah penumpuk swagerak yang terpasang pada truk daya universal (disebut juga truk elektrik atau truk motor) atau pada kendaraan beroda khusus yang menggunakan sejumlah komponen dan suku cadang otomotive standar. Kapasitasnya jarang melebihi 5 ton dengan angkat sampai 5 meter.

Dalam dokumen JENIS PERLENGKAPAN DAN PENAGANAN BAHAN (Halaman 71-74)

Dokumen terkait