• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IDIOM DAN MAKNA

2.6. Makna Idiom ‘Tangan’

2.6.12. Makna Idiom ‘Tangan Naik’

anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari.

Kosong :

Tidak berisi; berpenghuni; tidak mengandung arti; tidak bergairah; tidak ada yang menjabatnya/terluang; tidak ada sesuatu yang berharga (penting); tidak ada muatannya.

Makna Idiom ‘Tangan Kosong’ adalah ‘tidak membawa apa-apa; tidak berhasil’.

Contoh :

Kita harus pulang dengan tangan kosong walau telah berusaha.

2.6.12.Makna Idiom ‘Tangan Naik’ Tangan :

anggota badan dari siku sampai unjung jari atau pergelangan sampai ujung jari.

Naik :

bergerak ke atas atau ke tempat yang lebih tinggi; timbul (tentang matahari); mendaki, menanjak, memanjat; masuk rumah (melalui tangga), masuk ke kendaraan (angkutan dll); mengendarai, menunggang; menumpang (pesawat dll); bertambah tinggi (mahal, besar, banyak dll); menjadi; pergi ke.

Makna Idiom ‘Tangan Naik’ adalah ‘selalu menang (dalam perjudian)’. Contoh :

BAB III

ANALISIS PERBANDINGAN IDIOM TE (手) DALAM BAHASA JEPANG DAN IDIOM ‘TANGAN’DALAM BAHASA INDONESIA

3.4.Idiom Sama Semakna

Idiom te ga nagai (手が長い)dalam bahasa Jepang dan idiom ‘panjang tangan’ dalam bahasa Indonesia merupakan dua jenis idiom yang sama dari bahasa yang berbeda namun memiliki makna yang sama, yaitu ‘pencuri’. Dimana idiom ‘panjang tangan’ dalam bahasa Jepang ‘panjang’ adalah nagai (長い) dan ‘tangan’ adalah te (手); yang sama– sama memiliki arti ‘pencuri’ yang dalam bahasa Jepangnya adalah dorobou (泥棒).

Demikian halnya dengan idiom bahasa Jepang te wo tsunagu (手を繋ぐ) dengan idiom bahasa Indonesia ‘bergandengan tangan’ yang masing-masing mengandung makna ‘bekerja sama’. Dimana idiom ‘bergandengan tangan’ bila diterjemahkan dalam bahasa Jepang, ‘bergandengan atau berpegangan’ adalah tsunagu (繋ぐ) dan ‘tangan’ adalah te (手), sehingga akan memikili makna ‘bekerja sama, saling membantu yang dalam bahasa Jepangnya adalah naka yoku shi, tagaini kyouryoku shi au, kyouryoku suru (仲良くし、互 いに協力し合う、協力する).

Kemudian idiom Oteage (お手上げ)bahasa Jepang dengan idiom ‘angkat tangan’ bahasa Indonesia masing-masing mengandung makna ‘menyerah kalah’. Dapat dijabarkan menjadi ‘angkat’ dalam bahasan Jepangnya ageru (上げる)dan ‘tangan’ adalah te (手),

Jepang Indonesia

手が長い panjang tangan pencuri

手を繋ぐ bergandengan tangan bekerja sama

お手上げ angkat tangan menyerah

Idiom Bahasa

sehingga dapat mempunyai makna ‘menyerah kalah’ yang dalam bahasa Jepangnya adalah iki musubi matta joutai wo uchikai suru saku ga naku, dounimo naranai yousu, kousan(行 き結まった状態を打ち開する策がなく、どうにもならない様子、降参).

3.5. Idiom Beda Semakna

Idiom dalam bahasa Jepang Te wo nigiru (手を握る)dan idiom bahasa Indonesia ‘mengulurkan tangan’ merupakan dua jenis idiom yang berbeda dari bahasa yang berbeda namun mengandung makna yang sama, yaitu ‘bekerja sama, suka memberi bantuan’. Dimana jika ‘mengulurkan tangan’ bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi te wo nobasu (手を延ばす), kedua idiom ini akan mengandung makna yang sama yaitu ‘bekerja sama, suka memberi bantuan’, te wo tori ate, kyouryoku suru (手を取 り合って協力する).

Idiom dalam bahasa Jepang Te ga hayai ¹ (手が早い¹)dan idiom bahasa Indonesia ‘ringan tangan’ masing-masing mengandung makna ‘suka memukul’. Kalau dalam bahasa Jepang ‘ringan tangan’ adalah te ga karui (手が軽い), sehingga akan menimbulkan pengertian sugu nagunaru nado no bouryoku wo furuu (すぐなぐるなどの暴力をふるう) yang sama- sama memiliki makna ‘suka memukul’.

Idiom bahasa Jepang Te ga hayai² (手が早い²) dan idiom bahasa Indonesia ‘bermain panjang tangan’ masing-masing mempunyai makna ‘cepat pendekatannya

Idiom Bahasa Jepang Idiom Bahasa Indonesia Makna

手を握る mengulurkan tangan suka membantu/menolong

手が早い¹ ringan tangan suka memukul

手が早い² bermain panjang tangan cepat pendekatan dengan wanita

お手上げ mencium telapak tangan menyerah, kalah

手を出す campur tangan ikut campur dengan urusan orang, ikut- ikutan

dengan wanita’. Hal ini bila dijabarkan ‘bermain panjang tangan’ akan menjadi nagai te de asobu (長い手で遊ぶ), sehinggga akan sama –sama mempunyai makna ‘pandai merayu, pandai mencari akal agar dapat mendekati wanita’, yang dalam bahasa Jepangnya sugu ni josei ni te wo dasu, josei to sugu ni kankei·kankei· setsuzoku wo asobu, josei to shiri atte, sugu kankei·kankei·setsuzoku wo asobu, koushoku) (すぐに女性に手を出す、女 性とすすぐに関係•関係•接続を遊ぶ、女性と知り合って、すぐ関係•関係•接続を遊ぶ、 好色).

Kemudian untuk idiom bahasa Jepang Oteage (お手上げ) dan idiom bahasa Indonesia ‘mencium telapak tangan orang’ masing-masing mengandung makna ‘menyerah kalah’. Jika dijabarkan, ‘mencium telapak tangan’ dalam bahasa Jepangnya adalah te no hira ni kisu wo suru (手の平にキスをする), akan sama-sama memiliki makna ‘menyerah, bertekuk lutut’, iki musubi matta joutai wo uchikai suru saku ga naku, dounimo naranai yousu, kousan (行き結まった状態を打ち開する策がなく、どうにもならない様子、降参).

Selanjutnya idiom bahasa Jepang Te wo dasu ( 手 を 出 す) dan idiom bahasa Indonesia ‘campur tangan’ masing-masing mengandung makna ‘ikut campur’. Dimana ‘campur tangan’ jika diterjemahkan dalam bahasa Jepang akan menjadi te wo mazeru (手 を混ぜる), akan sama-sama memiliki makna ‘ikut campur urusan orang lain’ sono koto ni kankei·kankei·setsuzoku suru, kakawari au, te dashi suru) (その事に関係•関係•接続する、 かかわり合う、手出しする)。

Idiom bahasa Jepang Te wo hanasu ( 手 を 放 す )yang bermakna ‘melepaskan sesuatu yang ada’ dengan idiom bahasa Indonesia ‘lepas tangan 1 dan lepas tangan 2’ yang memiliki makna ‘(1) tidak bertanggung jawab, (2) tidak ikut campur’. Dimana te wo hanasu (手を放す) memiliki makna ‘menyerahkan barang milik sendiri kepada orang lain’ motteiru mono wo jibun no te moto kara hanasu, te hanasu (持っている物を自分の手許

から放す、手放す), sedang ‘lepas tangan (1)’ bermakna ‘tidak bertanggung jawab’, yang

dalam bahasa Jepangnya mu sekinin (無責任)dan idiom lepas tangan (2)’ bermakkna ‘tidak ikut campur’ dimana dalam bahasa Jepangnya adalah mu kanshou (無干渉).

Idiom bahasa Jepang Te ga agaru (手が上がる)dan idiom bahasa Indonesia ‘tangan naik’ merupakan dua idiom yang sama namun memiliki makna yang berbeda, yaitu ‘pintar’ dan ‘selalu menang dalam perjudian’. Kalau Te ga agaru (手が上がる) bermakna ‘pandai menulis huruf’, jika diterjemahkan dalam bahsa Jepang menjadi ’giryou ga joutatsu suru, moji ga jouzu ni naru (jouzu) (技量が上達する、文字が上手のなる(上手). Sedang idiom ‘tangan naik’ dalam bahasa Indonesia mempunyai makna ‘selalu menang dalam perjudian’ yang jika diterjemahkan dalam bahasa Jepang menjadi itsu mo katsu (kake koto de) (tsunekatsu) (いつも勝つ、賭けことで(常勝).

Idiom Bahasa Jepang Makna Idiom Bahasa Indonesia Makna 手を放す melepaskan barang

yang ada lepas tangan

tidak bertanggung jawab; tidak ikut campur

手が上がる bakat meningkat;

pintar tangan naik

selalu menang dalam perjudian 手が空く lenggang; waktu

luang tangan kosong

tidak membawa apa-apa; tidak berhasil 手が早い cepat dalam bekerja tangan cepat suka mencopet

Idiom bahasa Jepang Te ga aku (手が空く) yang memiliki makna ‘waktu luang’ dan idiom bahasa Indonesia ‘tangan hampa’ yang bermakna ‘(1) tidak membawa apa-apa, (2) tidak mendapat apa-apa’. Idiom Te ga aku (手が空く) mempunyai makna ‘waktu luang’ shigoto no kire me de, mata, shigoto ga ichi danraku toshite hima ni naru (仕事の

き れ め で 、 ま た 、 仕 事 が 一 段 落 と し て 暇 に な る ). Sedang idiom ‘tangan hampa’

mempunyai 2 makna, yaitu ‘tidak membawa apa-apa’, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang menjadi nani mo motanai yousu, te bura(何も持たない様子、手ぶら) dan ‘tidak mendapat apa-apa’ yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang menjadi nani mo eru koto naku, mueki (何も得ることなく、無益).

Idiom bahasa Jepang Te ga hayai (手が早い)yang bermakna ‘cepat melakukan pekerjaan’ dan idiom bahasa Indonesia ‘tangan cepat’ yang bermakna ‘suka mencuri’. Dimana jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, ‘suka mencuri’ menjadi yoku nusumu, te kuse ga warui, dorobou (よく盗む、手癖が悪い、泥棒); sedang makna idiom te ga hayai (手が早い) adalah ‘cepat melakukan sesuatu’ shigoto ga hayai, mono goto wo shori ga tekibaki toshite binsoku de aru ( 仕事が早い、物事の処理がてきばきとして敏速であ る).

Idiom bahasa Jepang Tegaru (手軽) yang bermakna ‘mudah’ an idiom bahasa Indonesia ‘ringan tangan’ yang memiliki makna ‘suka bekerja, suka menolong’. Tegaru (手軽)dalam bahasa Indonesia bermakna ‘(dengan) mudah, ringan’ penjelasan dalam bahasa Jepangnya adalah kantan de ta yasui koto, tesuu ga kakaranai koto, kan i, keiben, dousaku no kibin na koto (簡単でたやすいこと、手数が掛からないこと、簡易、軽便、動 作の機敏なこと), sedang idiom ‘ringan tangan’ yang mempunyai 2 (dua) makna, yaitu ‘(1) suka bekerja’ yang dalam bahasa Jepang akan menjadi yoku hataraku mono, ugokisha

diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang menjadi yoku sewa wo suru, sewazuki (よく世話を する、世話好き).

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.3. Kesimpulan

Hasil yang didapat setelah penulis menganalisa perbandingan makna idiom yang terbentuk dari kata te (手)dalam bahasa Jepang adalah :

1. Penulis memahami bahwa semua idiom yang terbentuk dari kata te( 手 )yang diteliti oleh penulis menimbulkan makna suatu pekerjaan yang dilakukan baik diri sendiri maupun orang lain.

2. Idiom yang terbentuk dari kata te(手)meliputi idiom yang terbentuk dari kata te yang berdiri sendiri dan gabungan dengan huruf kanji yang lain (jamak). Namun, baik yang berdiri sendiri atau pun jamak, tidak mempengaruhi makna kata te(手) yang selalu berhubungan dengan pekerjaan manusia.

3. Idiom sama semakna, ada 3 (tiga) buah (dapat dilihat pada Lampiran 1). 4. Idiom beda semakna, ada 5 (lima) buah (dapat dilihat pada Lampiran 2).

5. Idiom sama namun beda makna, ada 5 (lima) buah (dapat dilihat pada Lampiran 3).

4.4. Saran

Mempelajari suatu idiom sangat berkaitan erat hubungannya dengan budaya suatu bangsa. Demikian pula dengan idiom dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, banyak sekali idiom yang terbentuk dari berbagai unsur, seperti hewan, tumbuham, bagian tubuh hingga sesuatu yang abstrak yang tidak dapat dilihat secara umum namun dapat dirasakan.

Dalam hal ini, penulis juga mengalami kesulitan dalam mempelajari Idiom yang tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada awal-awal pembelajaran.

Dengan pengalaman yang dialami penulis, maka penulis menyarankan agar pembaca maupun pembelajar suatu bahasa agar dapat memperkaya pengetahuan bahasanya dengan tidak hanya mempelajari tata bahasanya, namun juga idiom, istilah asing, peribahasa dan hal lainnya yang jarang muncul dalam pembelajaran perkuliahan formal. Nantinya diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam perbendaharaan kata yang lebih baik, begitu juga dapat memahami budayanya.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta

Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung : PT. Refika Aditama

Garrison, Jeffry G. 2006. Idiom Bahasa Jepang : Memakai Nama-Nama Bagian Tubuh. Jakarta : Kesaint Blanc

Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia

Kindaiichi Haruhiko dan Ikeda Yozaburo. 1978. Kokugo Jiten. Tokyo : Gakushu Kenkyusha

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta : Rineka Cipta Prayogi, Andar Beni. 2010. Analisis Makna Idiom Bahasa Jepang Yang

Terbentuk Dari Kata Ki Dalam Novel “Watashi No Kyoto” Karya Watanabe Jun’ichi Skripsi Sarjana. Medan : Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang (Nihon Go Gaku No Kiso). Bandung : Humaniora.

__________. 2008. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang (Nihon Go Gaku No Kiso). Bandung : Humaniora.

Yutaka, Miyaji. 1984. Kanyouku No Imi To Yahoo. Tokyo : Japan

Idiom Bagian Tubuh Bahasa Indonesia Dan Bahasa Jepang http//:arisudev.wordpress.com/2011/03/26/23-fakta-menarik-tentamg-orang-jepang/ http://ejournal-sl-undip.ac.id/index.php http://huusennarare.cocolog-nifty.com/blog/2013/09/post-5601.html http://ieszilarisarismar.blogspot.com/2012/12/semantik-teori-kontekstual.html http://www.kuratakekai.jp/kaicho/zakkan_4.html

Dokumen terkait