BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN
PROFIL FILM CIN(T)A A. Sekilas tentang Film Cin(T)a
B. Makna ikon, indeks, dan simbol pada film Cin(T)a
1. Scene satu:
Visualisasi: Ikon, berupa gambar Annisa dan Cina yang duduk berdua di sebuah ruangan dengan jendela yang terbuka. Pada dinding kamar terlihat sebuah lukisan yang bertuliskan “beauty mind”. Pada gambar tersebut juga terlihat sebuah pohon natal dengan berbagai hiasan yaitu lonceng, gambar santa claus dan sebuah ketupat.
Pengambilan gambar: Full short merupakan teknik pengambilan gambar objek secara seluruh badan dengan aktifitas yang dilakukan objek.
Indeks Pohon natal adalah tanda dari perayaan
Islam karena ketupat biasa digunakan sebagai jamuan hari raya idul fitri.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari pohon natal tersebut bahwa seorang muslim semestinya bertoleransi terhadap hari besar agama lain. Toleransi tidak mesti dengan menyelamati hari natal.
2. Scene dua:
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Annisa dan Cina yang sedang menonton berita
tentang pengeboman
gereja-gereja di sejumlah tempat tepatnya pada malam natal. Terlihat raut kesedihan di wajah Annisa dan kemarahan di wajah Cina.
Dalam gambar juga
sejumlah semut yang
awalnya berkumpul
berubah menjadi berpisah.
Gambar tersebut
diperkuat oleh suara narator dari pembaca berita.
Pada gambar kedua
terlihat Cina memalingkan wajahnya dan Annisa menggenggam tangan Cina untuk menenangkannya. Pengambilan gambar:
Medium close-up Pada
jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi
frame dan latar belakang tidak lagi dominan.
Adegan percakapan
menggunakan medium close-up.
Indeks Semut adalah hewan yang kecil tetapi
walaupun kecil mereka sangat menghargai sesama. Terlihat ketika mereka bertemu dengan semut yang lain mereka selalu bertegur sapa. Diibaratkan semut-semut itu adalah umat Islam dan Kristen yang awalnya berkumpul, tetapi karena adanya pengeboman yang dilakukan yang diisukan dilakukan oleh orang islam maka hubungan mereka menjadi renggang seperti apa yang dilakukan semut-semut dalam gambar.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa semut tersebut menandakan hubungan antar umat Islam dan Kristen terganggu karena adanya pengeboman gereja-gereja pada malam natal yang diisukan didalangi oleh umat Islam.
3. Scene tiga
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Annisa dan Cina yang sedang berdoa sebelum mereka makan. Terlihat juga kedua tangan mereka yang menggambarkan cara berdoa menurut agama dan
kepercayaan mereka
masing-masing. Annisa
mengangkat kedua
tangannya dan Cina
mengepalkan kedua
tangannya sesuai dengan kebiasaan berdoa pada agama mereka masing-masing. Terlihat di atas meja dua piring nasi, dua gelas air putih dan beberapa pelengkap makan lainnya.
Pengambilan gambar: Full short merupakan teknik
pengambilan gambar objek secara seluruh badan dengan aktifitas yang dilakukan objek.
Indeks Terlihat Annisa dan Cina yang sedang
berdoa untuk makan malam sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa berdoalah dalam setiap hal sesuai dengan ajaran agama masing-masing, salah satunya berdoa sebelum makan
4. Scene empat
Visualisasi: Ikon. Pada gambar tersebut nampak jari Annisa yang digambar dengan raut muka sedih dan jari Cina yang bermuka gembira.
Pengambilan gambar:
Close up Umumnya
tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya. Teknik
ini mampu
memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta
gestur yang mendetil.
Close-up biasanya
dugunakan untuk adegan dialog yang lebih intim.
Close-up juga
memperlihatkan detil sebuah benda atau objek.
Indeks Dua jari, yang satu bermuka sedih dan
satunya bermuka riang. Saling melengkapi, saling menghibur ketika ada seseorang yang sedang bersedih.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari gambar kedua tangan tersebut bahwa karakter Annisa melankolis sedangkan karakter Cina adalah seorang yang riang gembira dan selalu yakin dengan kemampuan dirinya.
5. Scene lima
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Cina yang sedang bermain gitar menggunakan kaos yang bertuliskan “God is a Director.
Pengambilan gambar: Close up Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya.
Teknik ini mampu
memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta
gestur yang mendetil. Close
-up biasanya dugunakan untuk adegan dialog yang lebih
intim. Close-up juga
memperlihatkan detil sebuah benda atau objek.
Indeks Kaos Cina yang bertuliskan “God is a
sutradara.”
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari kalimat “God is a Director” bahwa Tuhan adalah sutradara. Yang menyutradarai seluruh kegiatan alam ini, baik di bumi maupun di langit.
6. Scene enam
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Cina dan Annisa yang sedang berdiri dan bersandar pada sebuah tembok yang bertuliskan “ berbuka puasalah pada waktunya”.
Pengambilan gambar:
Medium shot Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Terlihat ekspresi Annisa
dan Cina yang saling curi-curi pandang.
Indeks Cina menemani Annisa yang sedang
menunggu waktu berbuka puasa.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa saling menghormati perbedaan satu dan lainnya. Karena walaupun Cina beragama Kristen tetapi ia mau menemani Annisa yang seorang muslim untuk menunggu waktu berbuka puasa.
7. Scene tujuh
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Cina dan Annisa yang sedang bermain di taman sambil mendiskusikan tentang perang agama di dunia.
Pengambilan gambar:
Close up Umumnya
tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya. Pada gambar ini terlihat ekspresi wajah Annisa yang kesal dan wajah Cina yang merasa bersalah karena
telah membicarakan
tentang konflik agama dunia. Diperkuat dengan dialog “ kalo lo ga bisa nyelsesain konflik agama yang jauh di sana, the least you can do jangan buat konflik baru di sini deh” (Annisa)
Indeks Annisa kesal dengan Cina karena mencoba
menyelesaikan konflik agama di dunia yang tak kunjung padam.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa kalau kita tidak bisa mengatasi sesuatu yang lebih besar maka yang bisa kita lakukan adalah menjaga hal yang kecil supaya tidak menjadi besar.
8. Scene delapan
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat
suasana pemukiman.
Terlihat rumah-rumah yang bertumpuk dan terlihat begitu semeraut.
Pengambilan gambar:
Extreme long shot
merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak
nampak. Teknik ini
umumnya untuk
menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh atau panorama yang luas.
Indeks Letak rumah-rumah pada pemukiman
tersebut sangat semeraut bisa disimpulkan
overpopulated dan smoky.
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa desain Tuhan tidak akan semeraut seperti desain manusia.
9. Scene sembilan
Visualisasi: Ikon, Pada gambar tersebut terlihat Cina dan Annisa yang sedang memakan bakso di sebuah tempat dekat dengan perkampungan. Pandangan Annisa tertuju pada kamera
yang mempertegas
ucapannya “Tuhan lebih sutradara, tau.
Pengambilan gambar:
Medium shot Pada jarak ini
memperlihatkan tubuh
manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak.
Indeks Sutradara adalah seseorang yang
mengarahkan sebuah film.
terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa Tuhan lebih mengetahu dan mengatur kehidupan manusia, melebihi apapun di jagat raya ini.
10.Scene sepuluh
Visualisasi: Ikon, berupa gambar Cina yang melihat ke arah Annisa sambil
mengacungkan jari
telunjuknya. Annisa melihat ke arah Cina dengan tatapan menyindir.
Pengambilan gambar:
Medium shot Pada jarak ini
memperlihatkan tubuh
manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Terlihat ekspresi Cina yang penuh semangat dan ekspresi
Annisa yang sedikit
meragukan pernyataan Cina. Diperkuat dengan dialog
antara mereka: Cina: apa kau pindah kristen aja nis?, Annisa: yakin, lo masih mau sama gue? Tuhan gue aja berani gue hianatin apalagi lo ntar.
Indeks Pada kalimat kalau kita bisa
menghianati Tuhan yang telah menciptakan kita, berarti kita juga lebih gampang menghianati sesama.
Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada
terkandung pesan simbolik bahwa
berpindah agama samadengan
menghianati Tuhan.
11.Scene sebelas
Visualisasi: Ikon berupa gambar film, pada gambar terlihat sebuah gambar bumi dikelilingi oleh bermacam-macam
kararkter manusia dan
bertuliskan “ berbeda-beda
bawah kanan terdapat gambar burung garuda.
Pengambilan gambar:
Close up Umumnya
memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya.
Indeks Gambar beberapa orang yang ada
mewakili semua manusia yang ada di bumi. Sedangkan burung garuda adalah lambang dari negara indonesia.
Simbol Pada ikon dan tanda verbal yang terlihat mengandung pesan simbolik bahwa walaupun kita semua berbeda tetapi kita tetap sama yaitu makhluk ciptaan Tuhan.
12.Scene duabelas
Visualisasi: Ikon pada visualisasi ini digunakan ikon berupa ruangan dari sebuah rumah kayu yang sudah usang dengan interior ruangan yang terbuat dari kayu. meja yang terbuat dari
kayu, cahaya matahari masuk ke dalam ruangan dari jendela. Terlihat pula lampu gantung yang sudah terselimuti oleh sawang. Juga sebuah wayang yang tergelatak di tengah ruangan.
seolah menunnjukan
kehampaan dan kosong. Pengambilan gambar: Full short merupakan teknik pengambilan gambar objek secara seluruh badan dengan aktifitas yang dilakukan objek.
Indeks Suasana ruangan yang sudah berantakan
serta ditumbuhi sawang menunjukkan bahwa ruangan tersebut sudah tak berpenghuni
Simbol Dari ikon dan tanda yang ada
menunjukkan bahwa rumah tersebut sudah ditinggal lama oleh penghuninya. Tersirat kehampaan dan kekosongan.