• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Makna Leksikal dan Kultural

2. Makna Kultural

Makna kultural adalah makna bahasa yang dimiliki oleh masyarakat dalam hubungan dengan budaya tertentu (Edi Subroto dalam Wakit,1999). Makna kultural dari istilah-istilah dalam kesenian reog dikabupaten Boyolali adalah sebagai berikut.

1) Gong

Dalam kesenian reog apabila gong besar dibunyikan maka suaranya terdengar berirama tegas seperti komando yang menggugah semangat tempur. Dahulu diceritakan, yaitu ketika ilmu mistik masih berpengaruh kuat dalam kesenian reog, dan pada saat sistem adu domba kuat-kuatan mempengaruhi

satua-satuan reog, maka alat penantang sebagai ajakan tempur adalah bunyi gong yang besar yang dibunyikan bertubi-tubi. Suara terdengar dari jarak yang sangat jauh. Bagi pihak lawan yang mendengar suara itu segera

mengimbanginya. Gong dibunyikan pada saat reog akan dimulai. Ini mempunyai makna yang pertama adalah sebagai ajakan atau menantang perang dan yang kedua untuk mengobarkan semangat tempur bagi prajurit- prajuritnya (dalam kesenian reog prajurit digambarkan dengan para pemain reog).

2) Angklung

Alat musik yang tebuat dari bambu ini (angklung) dalam kesenian reog mempunyai makna yang menyimbolkan kegirangan hati rakyat.

Angklung menunjukkan gambaran bahwa rakyat sedang merasa senang dan gembira.Hal ini dilihat dari meriahnya suara yang keluarga dari angklung.

3) Bonang

Dalam kesenian reog, Bonang ini merupakan nada gelombang irama gamelan. Hal ini melambahkan bahwa kehidupan manusia itu penuh lika-liku atau gelombang sehingga manusia harus senantiasa berhati-hati dalam

menjalani kehidupannya. 4) Kendhang

Dalam kesenian reog, kendhang mempunyai peranan yang sangat menentukan. Kendhang dapat mengolah nafas permainan, serta juga sebagai pengendali atau pengatur situasi penonton. Kendhang merupakan satu-satunya instrumen yang dapat membakar semangat.

Dalam pertarungan antar satuan reog, maka pengendanglah yang menjadi sasaran utama. Karena itu pengendang harus mendapatkan

perlindungan yang kuat, kendang berperan yang sama dengan genderang bagi prajurit. Untuk melahirkan sikap dan langkah yang tegas, serta untuk

menampakkan semangat prajurit, maka gendanglah yang mengaturnya. 5) Ketipung

Ketipung merupakan kendhang kecil. Dalam kesenian reog ketipung juga mempunyai peranan yang penting. Adapun makna kultural dari ketipung ini adalah ikut dalam membakar semangat para pemain reog.

6) Terompet

Dalam keprajuritan bunyi terompet merupakan suatu perintah yang harus ditaati. Terompet juga sebagai komando dalam peperangan. Dalam kesenian reog terompet merupakan gamelan reog yang ikut membakar semangat dan mengobarkan jiwa juang para prajurit (pemain) reog.

7) Saron

Dalam kesenian reog saron merupakan alat musik yang dapat menghidupkan tabuhan-tabuhan atau irama. Jadi saron mempunyai makna bahwa plat yang dapat menghidupkan dan menggerakkan semangat para pemain reog.

8) Barongan

Dalam kesenia reog, barongan adalah satu-satunya instrumen yang mendapatkan tempat utama dan dianggap sebagai benda keramat. Sehingga

pada hari-hari tertentu, dan pada setiap akan dipakai selalu orang yang mempunyai kepercayaan yang berlebih-lebihan, sehingga kadang-kadang terdapat beberapa kuntum bunga kanthil dan parem (minuman yang dibuat dari kunyit dan gula) tersedia di dekat kemenyan (dupa) dalam kesenian reog. Barongan dipakai bersamaan denga dhahak merak. Barongan merupakan topeng kepala harimau, ini melambangkan perawakan yang kokoh, tenang, waspada dan terampil bergerak. Selain itu juga menggambarkan sifat-sifat seperti macan yaitu galak (artinya gigih dan pantang menyerah) dalam mencapai cita-citanya.

9) Dhadhak merak

Dhadhak merak berupa seekor burung merak yang sedang menari. Kedua sayapnya mengembang seperti kipas, dan ekornya menjulang tegak kedua kaki merak tampak dalam keadaan siap. Dhadhak merak hanya dapat dipakai bila disatukan (dipakai bersama) dengan barongan. Satuan dari keduanya dinamakan reog. Merak dan harimau adalah dua makhluk yang memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda. Harimau perawakannya kokoh, tenang, waspada dan terampil dalam bergerak sedangkan merak, adalah burung keindahan yang gerakannya menarik dan gayanya melentik. Oleh ketajaman para seniman dapat diluluhkan menjadi satu sifat yang harmonis yaitu suatu sifat yang terpuji, berwibawa dan dicintai. Kedua sifat itu dipancarkan oleh seni budaya rakyat yaitu kesenian reog.

Topeng yang merupakan aling-aling (tutup wajah) atau kedok ini melambangkan sifat-sifat manusia sesuai dengan topeng yang dipakai:

a. Topeng Bujangganong melambangkan si pemakai topeng ini berwatak gagah dan kuat.

b. Topeng Penthul melambangkan prajurit-prajuritnya dan para abdi satria

c. Topeng tembem melambangkan pria dan wanita yang bergaya seperti orang banci sehingga menimbulkan kelucuan bagi para penonton. 11)Pecut

Pecut adalah alat yang dibuat dari penjalin yang diberi upat-upat benang berwarna merah putih. Hal ini melambangkan bahwa penjalin itu merupakan bahan yang sukar patah, dan suci (putih). Jadi pecut mempunyai makna yaitu alat yang dapat digunakan untuk mengerakkan para pemain untuk bersifat selalu bersemangat dan tidak mudah putus asa/menyerah. Selain itu pecut juga dipercaya sebagai alat yang dapat dipergunakan untuk mengundang dan mengembalikan roh halus.

12)Keris

Keris yang berbentuk lekuk-lekuk ini mempunyai makna sebagai senjata lambang keamanan untuk menjaga diri agar yang memakai keris itu mempunyai kepercayaan dan keberanian diri.

13)Jaran kepang

Jaran kepang (kuda kepang) melambangkan alat yang digunakan sebagai titian (kendaraan) bagi kesatria. Dalam kesenian reog pemain kuda

kepang ini peranannya sangat menentukan bagi keberhasilan pertunjukan. Sejak dahulu, satu diantara rahasia mengapa pertunjukan reog selalu baik dalam mengundang massa, tidak lain karena adanya pemain kuda kepang. Begitu pula salah satu rahasia mengapa dalam pertunjukan reog sering terjadi pertarungan antar satuan reog, tidak lain juga kuda kepang inilah yang

menjadi sumbernya. Oleh karena itu, pemain kuda kepang selalu mendapat penjagaan dan perlindungan, karena pemain kuda kepang ini memberikan sugesti yang besar dan kuat. Jika pemain kuda kepang senang menari atau melakukan adegan perang, maka pemain dan penonton banyak yang terlibat dalam situasi, suasana seperti ini sebentar-sebentar diselingi oleh sorak-sorak yang menggemparkan dengan kata lain kuda kepang ini mempunyai makna kultural yang melambangkan ilmu kebatinan yang bisa memberikan sugesti bagi para penonton.

14) Celeng

Alat yang terbuat dari anyaman bambu dengan bentuk seperti celeng (babi) ini melambangkan bahwa hewan yang merugikan manusia karena merusak pertanian masyarakat. Dalam kesenian reog, celeng dapat memberikan ajaran kepada para penonton bahwa manusia harus hati-hati terhadap hewan yang dapat merugikan tanaman.

15) Udheng

Udheng atau iket kepala digunakan untuk menutup kepala. Udheng

bentuknya, udheng dibedakan menjadi dua yaitu: udheng jilidan dan udheng modang. Dari bentuk udheng itu dapat dilihat makna sifat-sifat kejawen dari orang Jawa. Adapun maksud dari sifat-sifat itu adalah sifat orang Jawa yang selalu bijaksana dan berwibawa.

16)Ancinco

Ancinco adalah kostum pemain reog warna hitam-hitam, ini

melambangkan rasa lahiriah dan batiniah yang menyatu sehingga menciptakan kekuatan gaib yang luar biasa dalam diri para pemakai kostum ini.

17)Kaos loreng

Kaos tanpa kerah yang berwarna loreng merah dan putih ini melambangkan kekhasan para pemain reog dalam mengupayakan untuk membedakan pemain reog dengan penonton. Selain melambangkan kekhasan, kaos loreng merah dan putih mempunyai makna bahwa loreng dengan warna merah melambangkan keberanian para pemain, dan loreng warna putih melambangkan jiwa yang bersih dan suci. Selain itu juga warna merah dan putih ini melambangkan warnma bendera bangsa Indoneisa, artinya bahwa kesenian reog ini benar-benar merupakan kesenian asli bangsa Indonesia.

18)Epek timang

Kostum yang berupa ikat pinggang ini mempunyai makna suatu perlambang bahwa sebenarnya seni budaya Jawa mempunyai suatu

keunggulan yang tumbuh di hati sanubari para leluhur yang melekat pada jiwa para trah Kusuma (keturunan para ratu). Epek timang ini merupakan kostum

khusus dipakai oleh pemain jaran kepang (kuda kepang). Epek timang ini khusus untuk pemain jaran kepang karena epek timang ini melambangkan kegagahan dari pemain jaran kepang.

19)Penadon

Baju yang berwarna hitam melambangkan bahwa baju itu mempunyai kekuatan gaib sehingga baju hitam itu bisa mendatangkan kekuatan.

20)Sampur

Sehelai kain yang berupa selendang (sampur) mempunyai makna bahwa sampur ini melambangkan gerak yang diciptakan oleh pemakainya sehingga gerakan yang diciptakan menjadi jelas .

21)Jarik

Jarik yang bercorak batik ini mempunyai maksud melambangkan bahwa jarik batik adalah kostum yang dipakai para kesatria yang berbudaya Jawa (Pakaian kejawen). Dengan memakai kostum berupa jarik ini diharapkan para pemain mempunyai jika ksatria dan berwibawa.

22)Koloran

Koloran ini melambangkan bahwa koloran yang sudah diisi

merupakan pusat munculnya daya kekuatan bagi warok. Koloran dipakai oleh warok.

Kostum yang dipakai /dililitkan dipinggang yang berwarna gelap ini mempunyai makna agar para pemain dapat menciptakan suatu gerak yang terarah. Dengan kata lain setagen mempunyai makna kultural pengatur dan pengendali gerakan para pemain reog.

24)Warok

Warok adalah pemimpin rombongan dalam kesenian reog yang dianggap mempunyai kekuatan yang lebih daripada pemain-pemain yang lainnya.

- Warok tua melambangkan sosok seorang guru yang mempunyai kekuatan dan menguasai ilmu kejawen.

- Warok muda melambangkan sosok seorang punggawa atau pengawal- pengawal raja Klana.

25)Penthul

Penthul adalah bagian dari pemain reog yang melambangkan karakter manusia yang bersifat humoris (lelucon) sehingga dengan adanya penthul ini pertunjukan reog menjadi lebih meriah dan tercipta suasana yang semarak.

26)Pembarong

Pemain yang memakai barongan ini melambangkan sosok manusia raksasa sebagai simbol suatu kejahatan.

Pengrawit adalah para penabuh gamelan. Para pengrawit ini

dipercaya sebagai pengatur dan pengendali para pemain jaran kepang, celeng, barongan dan dhadhak merak.

28)Penggerong

Penyanyi dalam reog yang menyanyikan lagu-lagu berupa slogan ini melambangkan semua sifat-sifat reog itu.

29)Pawang

Pawang menggambarkan sosok pemain reog yang mempunyai kemampuan untuk mendatangkan dan mengembalikan roh halus yang akan dibutuhkan.

30)Sega golong

Sega golong adalah nasi yang berbentuk lingkaran. Golong

mempunyai makna bahwa nasi itu melambangkan menyatunya kemampuan lahir dan batin dari seluruh para pemain reog (paraga) yang dapat mewujudkan seni dan budaya khas kesenian reog.

31) Jaran ngedan

Jaran ngedan adalah pemain yang menggunakan jaran kepang yang melakukan adegan-adegan perang. Hal ini mempunyai makna bahwa jaran ngedan itu melambangkan seorang kesatria yang berlaga atau bergaya seperti senopati yang siap berperang.

Pemain yang menggunakan peralatan anyaman bambu berbentuk celeng ini melambangkan suatu kerusuhan yang dilakukan untuk merusak tanaman masyarakat.

33)Sembahan

Sembahan biasa dilakukan diawal pertunjukan reog. Sebelum reog dimulai maka dilakukan sembahan yang mempunyai tujuan untuk minta izin kepada kekuatan gaib seperti dhayang, roh halus , dan sebagainya.

34)Sabetan

Sabetan adalah gerakan menyabet atau menyambuk dengan pecut. Hal ini mempunyai makna bahwa si pemain jaran kepang yang disabet agar bersemangat, lincah dan gesit dalam melakukan atraksi-atraksinya.

35)Buncet

Buncet adalah nasi yang berbentuk kerucut (tumpeng) ini melambangkan suatu gambaran masjid yang mempunyai makna yaitu mengisyarat bahwa kekuatan ghaib itu adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa . Buncet ini digunakan dalam sesajen dengan maksud sebagai sarana untuk meminta kekuatan gaib Buncet ini dilengkapi dengan :

- Sayuran: dengan harapan dapat menimbulakan suatu kesegaran jasmani para paraga atau pemain).

- Pisang raja: perlambang merupakan budaya Jawa dari kraton yang turun temurun dibudayakan, selain itu pisang raja digunakan dalam sesajen karena ditangka seerti sajian untuk raja.

- Jajanan pasar: suatu adat tradisi Jawa yang digunakan untuk menyingkirkan sengketa dimanapun para pemain itu berada agar selamat.

- Kinangan: melambangkan sebagai tanda penghormatan pada nenek moyang.

- Peyek

36)Kembang Setaman

Kembang setaman disebut juga bunga setaman. Bunga setaman ini terdiri lima warna/ macam bungan yaitu bunga mawar, bunga melati, bunga kanthil, bunga kenanga, dan pandan wangi. Dari kelima macam bunga tersebut mempunyai makna kultural yaitu lima bunga yang digunakan itu merupakan sarana agar terkabulnya permintaan kekuatan ghaib.

37)Menyan cina

Menyan cina atau kemenyan ini digunakan dalam sesaji dengan cara dibakar sehingga akan menciptakan aroma atau bau yang khas dengan maksud supaya aroma dari kemenyan itu diserap oleh makhluk halus yang

dilindunginya sehingga makhluk halus itu akan memberikan kekuatan ghaib sesuai dengan permintaan.

38)Rujak degan

Rujak yang dibuat dari kelapa muda berwarna hijau mempunyai makna bahwa rujak dengan itu untuk menciptakan tenaga-tenaga yang segar agar para pemain-pemain reog menjadi kuat jasmani dan rohaninya.

39)Dhanyangan

Dhanyangan adalah tempat-tempat yang dikeramatkan. Tempat dhanyangan dianggap sebagai wilayah yang sakral untuk meminta kekuatan

ghaib. Di tempat-tempat itu adalah tempat bersemayam para roh halus,

dhanyang yang dianggap mempunyai kekuasaan dalam suatu wilayah dukuh tersebut.

40)Srati

Srati menggambarkan sosok pemain reog yang mempunyai

kemampuan untuk mengendalikan dan mengamankan pemain jaran kepang, dhadhak merak, celeng, dan sebagainya.

41)Jathilan

Jathilan adalah tarian yang membaur dengan seni reog dan pemain-pemainnya terdiri dari anak laki-laki atau remaja putra. Jathilan mempunyai makna bahwa jathilan dapat memberikan daya sugesti yang besar dan kuat. Hal ini terjadi ketika jathilan sedang menari-nari, maka pemain dan penonton banyak yang terlibat dalam situasi. Mereka ikut menyanyi dan menari, sehingga suasan menjadi hidup dan penuh riang.

Dokumen terkait