• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2 Makna Pragmatik Gaya Bahasa

Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (pembaca) (Yule 2006:3). Tipe studi ini perluh melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang di dalam suatu konteks khusus itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Diperluhkan satu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin dikatakan yang disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa. Pragmatik adalah studi tentang makna kontekstual. Makna gaya bahasa dalam penelitian ini dianalisis yang mereinterpertasikan makna yang ingin disampaikan penulis sehingga menggunakan gaya bahasa jenis tertentu dalam tuturan filmnya. Peneliti menemukan beberapa makna dari gaya bahasa yang digunakan dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak. Berikut makna gaya bahasa tersebut.

4.2.1.1 Makna Pragmatik ‘Menanyakan’

Peneliti akan memaparkan 4 analisis makna ‘menanyakan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 1

A: Selamat siang, bapak ada keluar?

A: Lalu bapak ini siapa (menunjuk mayat seorang lelaki) ada sirih? Kopi? Saya ini tamu

Konteks: tuturan itu terjadi karena ada seorang yang datang bertamu ke rumahnya, orang itu adalah penjahat yang ingin merampok ke rumahnya. Penjahat itu mengadakan komunikasi dengan tuan rumah, ia berpura-pura menjadi seorang penagi hutang.

Percakapan di atas mengandung makna ‘menanyakan’ hal ini terlihat pada kata-kata dari percakapan tersebut bahwa si A (Markus) menanyakan keberadaan dari Ayah si B (Marlina) serta menanyakan seorang lelaki yang sudah menjadi mumi di rumah Marlina. Lelaki yang bernama Markus itu adalah seorang penjahat, secara sengaja dia mengadakan komunikasi dengan Marlina dan berpura-pura menanyakan Ayah Marlina, serta berpura-pura menjadi seorang penagi hutang. Dalam KBBI dijabarkan bahwa kata ‘menanyakan’ adalah ‘permintaan keterangan atau meminta penjelasan dari suatu hal’.

Data 2.

K: Berapa orang? B: Lima (5)

K: Ehhh yang dua (2) lagi? B: Iya, salah tujuh (7) maaf

Konteks : tuturan itu terjadi karena saat itu Marlina berada di kantor polisi untuk melaporkan para perampok yang datang ke rumahnya, saat itu polisi itu menanyakan ciri-ciri dari para perampok, maka terjadilah tuturan itu.

Makna ‘menanyakan’ dari percakapan di atas dapat dilihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan tersebut karena saat itu Marlina berada di kantor polisi untuk melaporkan para perampok yang datang mengambil semua hewan miliknya. pertanyaan si K (polisi) menanyakan (berapa orang?) karena ingin mengetahui jumlah perampok itu, terlihat dari percakapan di atas yaitu

ingin mengetahui jumlah perampok. saat itu Marlina berada di kantor polisi untuk melaporkan para perampok yang datang mengambil semua hewan miliknya. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

Data 3.

E: Marlina kau tidak percaya sama saya?

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu Novi menceritakan tentang suaminya kepada Marlina, ia merasa kecewa dengan suaminya yang tidak pulang ke rumah dan sibuk kerja tetapi Marlina tak menghiraukannya seakan-akan Marlina tak ingin mendengar karena ia juga memiliki masalah, maka dari itu Novi ingin meyakinkan Marlina.

Tuturan di atas mengandung makna ‘menanyakan’. Hal ini terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan di atas bahwa si E (Novi) bertanya seperti itu karena ingin meyakinkan Marlina bahwa ia bisa dipercayai, terlihat dari pernyataan dari si E (Novi) yaitu Marlina kau tidak percaya sama saya?. Meyakinkan merupakan sesuatu cara untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada orang sehingga ia percaya. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

Data 4.

D: Ko (kau) masak apa?

B: Sop ayam, markus yang suruh

D: Sini saya mau coba (sambil menyodorkan mangkuk)

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu Frans masuk ke dapur untuk menanyakan makanan yang ia masak, Marlina gugup

karena ia sedang memegang buah beracun yang di sudah campurkan ke dalam makanan yang ia masak, maka terjadilah tuturan tersebut.

Dari percakapan di atas mengandung makna ‘menanyakan’. Hal ini terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan tersebut bahwa ketika si D (Frans) bertanya kepada si B (Marlina) karena ingin mengetahui sesuatu. Yaitu terlihat dari percakapan di atas bahwa Frans menanyakan makanan yang di masak oleh Marlina karena ia ingin mencicipi makanan tersebut. Maksud dari ingin mengetahui adalah bahwa mencari tahu tentang sesuatu hal. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

4.2.2.2 Makna Pragmatik ‘Menjelaskan’

Peneliti akan memaparkan 8 analisis makna ‘menjelaskan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 5.

A: Kasian sekali kau

B: Saya punya urusan bukan kau punya urusan

A: Janda tidak boleh sanger sudah baik kalau ada laki-laki yang mau, jangan terlalu bepilih (memilih)

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu ketika penjahat berkomunikasi dengan tuan rumah ia diabaikan, tuan rumah tidak mendengarnya dan mengabaikan pertanyaan darinya, penjahat itu marah dan merasa diabaikan sehingga ia menuturkan hal tersebut.

Percakapan di atas mengandung makna ‘menjelaskan’. Hal itu terlihat pada penggunaan kata-kata (saya punya urusan bukan kau punya urusan) bahwa

si B (Marlina) menjelaskan ketidaksukaannya kepada si A (Markus) dan karena ia telah mengetahui maksud kedatangan Markus ke rumahnya. KBBI menjabarkan bahwa kata menjelaskan berarti menerangkan secara jelas atau secara terang.

Data 6.

A: Eh saya tidak sendiri, sebentar lagi teman yang lain datang. B: Siapa?

A: Saya punya kawan B: Mereka mau apa ke sini?

A: Mau ambil kau punya barang semua kau punya ternak

Konteks : tuturan itu terjadi karena saat Markus berkomunikasi dengan Marlina ia memberitahu maksud kedatangannya dan mengungkapkan perasaannya pada Marlina dan Marlina pun marah pada Markus, maka terjadilah percakapan tersebut.

Percakapan yang mengandung makna ‘menjelaskan’ terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan di atas bahwa si A (Markus) menjelaskan tujuannya ke rumah Marlina yaitu untuk mengambil semua harta yang dimiliki Marlina. Dalam KBBI dijabarkan bahwa kata ‘menjelaskan’ berarti ‘menerangkan secara jelas atau secara terang’. Pernyataan yang menunjukkan bahwa itu menjelaskan sesuatu yaitu mau ambil kau punya barang semua kau punya ternak.

Data 7.

E: Ini umbu dari bulan lalu tidak bisa pulang, kalau sudah jadwal lahir, lewat sudah dia

Konteks: tuturan itu tejadi karena saat itu Marlina dan Novi sedang berbicara tentang kehamilan Novi yang sudah 9 bulan dan akan melahirkan, dan Novi mengatakan bahwa ia terlambat melahirkan sebenarnya waktu yang ditentukan untuk melahirkan itu dua minggu lalu, saat itu juga ia kesal terhadap suaminya yang sibuk dengan pekerjaannya, maka terjadilah tuturan tersebut. Dari pernyataan di atas mengandung makna ‘menjelaskan’. Hal ini terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan di atas bahwa si E (Novi) menjelaskan pada Marlina tentang suaminya yang sibuk kerja seperti pada pernyataannya (ini umbu dari bulan lalu tidak bisa pulang, kalau sudah jadwal lahir, lewat sudah dia). Pernyataan tersebut menujukkan bahwa ia ingin menerangkan kepada orang lain bahwa suaminya tidak beruntung jika tidak bisa melihat anaknya lahir. Dalam KBBI dijabarkan bahwa kata ‘menjelaskan’ berarti ‘menerangkan secara jelas atau secara terang’.

Data 8.

I: Saya bukannya tidak mau duduk di kau punya samping (sambil melihat kepala markus yang dipegang oleh Marlina)

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat ibu salah satu

penumpang di truk itu memberitahu Marlina bahwa ia tidak perluh menodongkan parang/golok pada supir truk itu karena supir itu tidak akan lari kemana-mana, saat itu juga Marlina pindah ke belakang untuk duduk dan ibu itu pindah karena tidak nyaman duduk bersama Marlina yang memegang kepala manusia.

Tuturan di atas mengandung makna ‘menjelaskan’. Hal ini terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan di atas bahwa si I (seorang Ibu) menjelaskan dengan mengatakan (saya bukannya tidak mau duduk di samping kamu (sambil menunjuk kepala manusia yang dipegang oleh Marlina). Ibu itu

menjelaskan secara tidak langsung kepada Marlina bahwa ia tidak duduk di sampingnya karena melihat kepala manusia yang dipegang oleh Marlina.

Data 9.

A: Malam ini kau adalah perempuan paling beruntung B: Saya perempuan paling sial sudah malam ini

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu ketika penjahat itu berkata bahwa ia ingin meniduri Marlina dan ia mengatakan bahwa Marlina wanita yang beruntung bisa ditiduri olehnya, maka terjadi tuturan tersebut.

Percakapan yang mengandung makna ‘menjelaskan’ terlihat pada kata-kata yang digunakan dalam percakapan di atas bahwa si A (Markus) dan si B (Marlina) menjelaskan tentang keberuntungan dan keburukan karena dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa Marlina merasa dirinya yang paling sial karena didatangi penjahat yang ingin merampok dan memperkosa dirinya sedangkan Markus menjelaskan pada Marlina, dia wanita yang beruntung karena didatangi lelaki sepertinya.

Data 10.

B: (Temannya heran melihat kepala manusia) saya mau ke kantor polisi

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu Marlina berada di sebelah jalan untuk menunggu truk yang datang, Novi melihat Marlina dan menghampirinya. Sebelum bertanya raut wajah Novi terlihat sangat tegang karena melihat Marlina membawa kepala Markus, sehingga terjadi tuturan tersebut.

Pernyataan di atas mengandung makna menjelaskan bahwa ingin melapor ke polisi. Ia ingin melapor ke kantor polisi karena ia dirampok oleh penjahat-penjahat itu, mereka membawa semua ternak miliknya dan bahkan masih sempat memperkosa dirinya tetapi ia telah membunuh mereka semua. Jadi

makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

Data 11.

F: Mama jangan naik, saya harus antar dia ke kantor polisi I: Sa (saya) sudah tahu, sa (saya) su (sudah) lihat

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu ada seorang ibu yang menghentikan truk yang tumpangi oleh Marlina, supir truk ingin menghentikan ibu itu untuk naik ke truk tetapi ibu itu bersikeras, maka terjadi tuturan tersebut.

Dari tuturan di atas memiliki makna menjelaskan karena ingin menghentikan ibu itu untuk naik ke truk karena di dalam truk itu ada seorang wanita yang bernama Marlina yang sedang menodong supir truk untuk mengantarnya ke kantor polisi. Makna tersebut terlihat dari cara si F (supir truk) yang ingin menghentikan langkah ibu itu untuk menumpang ke truk karena berbahaya tetapi ibu itu tak menghiraukannya karena ia tidak ingin menunda perjalanannya. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

Data 12.

L: Sam (saya punya) mama kasih nama saya Tofan supaya saya kuat sama kayak anak laki-laki

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu Marlina makan di warung dekat kantor polisi, ada seorang anak perempuan yang melayaninya, ketika ia makan dan memuji makanan yang ia makan di depan anak itu, ia bertanya nama anaknya sehingga terjadi tuturan tersebut

Tuturan di atas memiliki makna pragmatik menjelaskan arti dari nama yang berikan oleh ibunya, ia menjelaskan atau menerangkan secara jelas bahwa ibunya memberinya nama Tofan agar ia kuat sama seperti laki-laki. Jadi makna

di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

4.2.2.3 Makna Pragmatik ‘Menggambarkan’

Makna ‘menggambarkan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 13.

A:Kalau masih ada waktu tidur dengan ko (kau), kita bertujuh. Saya su (sudah) sering liat ko (kau) gaga tapi saya sendiri.

Malam ini kau dapat bonus 7 laki-laki memang… heh su berapa

laki-laki yang kau tiduri? Hanya dia (sambil menujuk mayat seorang laki-laki) ?

Konteks : tuturan itu terjadi karena saat Markus berkomunikasi dengan Marlina dan memberitahu maksud kedatangannya ke rumah Marlina, sikap Marlina acuh tak acuh dan tak menghiraukan kata-katanya. Ia menyukai Marlina dan ingin berniat jahat.

Dari pernyataan di atas terkandung makna yaitu menggambarkan keserakahan dari penjahat/perampok, terlihat dari pernyataan dari perampok yaitu Kalau masih ada waktu tidur dengan ko (kau). Pernyataan tersebut menggambarkan atau menunjukkan bahwa penjahat itu bukan hanya ingin mengambil barang yang dimiliki Marlina tetapi ia ingin meniduri Marlina. 4.2.2.4 Makna Pragmatik ‘Menegaskan’

Peneliti akan memaparkan makna ‘menegaskan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 14.

G: Kau tidak merasa bersalah nona e

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu ketika Marlina ingin naik ke truk ia dilarang masuk oleh supir truk. Ia dilarang karena membawa kepala manusia yang ia penggal tetapi ia mengancam dengan memakai barang tajam dan salah satu dari penumpang di truk itu turun dan memarahi Marlina.

Kalimat di atas memiliki makna menegaskan karena si Marlina membawa kepala Markus yang ia penggal. Si G (penumpang) berbicara seperti itu agar menyadarkan kesalahan Marlina terlihat dari pernyataan di atas bahwa (kau tidak merasa bersalah nona e). Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

Data 15.

B: Enak-enak sekali ini

L: Kan saya su (sudah) bilang kalo ini sate enak to mama

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu Marlina masuk ke warung dekat kantor polisi, ia ingin makan sesuatu jadi anak yang bernama Tofan menawarkan makanan pada Marlina, Marlina mencoba makanan yang ditawarkan oleh Tofan sehingga terjadilah tuturan tersebut.

Tutuan di atas memiliki makna pragmatik yaitu menegaskan terlihat dari kalimat Kan saya su (sudah) bilang kalo ini sate enak to mama bahwa si L (Tofan) menegaskan kepada si B (Marlina) bahwa dia sudah mengatakan kalau makanan yang dia jual itu enak hanya Marlina saja yang tidak yakin makanan itu enak tetapi setelah dicicipi baru Marlina percaya.

4.2.2.5 Makna Pragmatik ‘Membandingkan’

Makna ‘membandingkan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 16.

C: Nona, ini lebih enak dari sam (saya punya) bini punya masakan tapi dengan sam (saya punya) mama ko (kau) kalah sedikit

Konteks: tuturan itu terjadi karena saat itu ketika Marlina

menyiapkan makan malam untuk para penjahat yang datang ke rumahnya. Pada saat mereka makan, salah satu penjahat memuji masakan Marlina lalu membandingkan masakan Marlina dengan masakan ibunya

Dari tuturan di atas terkandung makna ‘membandingkan’. Hal ini terlihat pada kata-kata yang tuturkan oleh penjahat itu bahwa (nona, ini lebih enak dari saya punya istri punya masakan tapi dengan saya punya mama kau kalah sedikit), tuturan tersebut terjadi karena saat itu ia sedang memakan masakan Marlina sehingga ia membandingkan masakan Marlina dengan masakan istri dan ibunya.

4.2.2.6 Makna Pragmatik ‘Mengancam’

Makna ‘mengancam’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 17.

F: Hey, turun..turun kau tidak bisa

B: Saya mau pergi kantor polisi (sambil menodongkan

Konteks: tuturan itu terjadi karena ketika Marlina ingin naik ke truk, supir itu turun dan menghentikan Marlina tetapi Marlina memaksa untuk naik ke truk, maka terjadilah tuturan tersebut. Dari percakapan di atas memiliki makna mengancam dengan menodongkan parang karena sopir tak mengizinkan ia untuk naik ke truk, ini terlihat dari percakapan si B (Marlina). Ia seperti itu karena ia membawa kepala Markus ke kantor polisi tetapi tidak diperbolehkan naik ke truk, jadi ia memilih jalan yang tidak baik dengan mengancam menggunakan parang/golok. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

4.2.2.7 Makna Pragmatik ‘Memberi Perintah’

Peneliti akan memaparkan 1 analisis makna ‘memberi perintah’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 18.

B: Makan! makan malam. Heh! (makanan jatuh). Biar saya ambil yang baru

A: Tunggu, Kau duduk..duduk, buka, buka!

Konteks: tuturan itu terjadi karena ketika itu Marlina masuk ke kamarnya tempat Markus tidur, ia membangunkan Markus untuk makan malam tetapi Markus malah menyenggol makanan itu sampai terjatuh, ketika Marlina ingin mengambil makanan baru Markus menahannya, maka terjadilah tuturan tersebut.

Dari percakapan di atas memiliki makna memberi perintah untuk duduk terlihat dari pernyataan yang dituturkan oleh si A (Markus) bahwa ia menyuruh si B (Marlina) untuk duduk. Memberi perintah adalah menyuruh melakukan

sesuatu pekerjaan. Jadi memberi perintah adalah sesuatu yang diperintahkan untuk dilakukan, dalam kasus ini bahwa Markus menyuruh Marlina untuk duduk dan membuka baju karena ia ingin berniat jahat. Jadi makna di atas diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

4.2.2.8 Makna Pragmatik ‘Menunjukkan’

Dipaparkan analisis makna ‘menunjukkan’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 19.

A: Yang penting kamu bawa minuman saja

Konteks: tuturan itu terjadi karena penjahat yang bernama Markus

menunggu teman-temannya pada sore itu, setelah beberapa jam teman-temannya tiba di tempat itu (di rumah Marlina), mereka turun dari truk dan menyapa Markus dengan wajah yang takut karena mereka terlambat dan terjadilah tuturan tersebut.

Pernyataan di atas memiliki makna ‘menunjukkan’ kebaikan karena memiliki maksud lain yaitu terlihat dari pernyataan di atas yang penting kamu bawa minuman saja. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia tidak marah karena mereka terlambat yang penting yang ia inginkan itu ada. Dalam KBBI dijabarkan bahwa kata ‘menunjukkan’ adalah ‘memperlihatkan, menyatakan dan menerangkan sesuatu’. Jadi dapat ditunjukkan dari pernyataan di atas bahwa ia telah menunjukkan sesuatu karena memiliki maksud lain. Jadi makna di atas

diketahui melalui tuturan yang disampaikan oleh penutur dengan caranya dan ditafsirkan oleh peneliti sebagai pendengar atau pembaca.

4.2.2.9 Makna Pragmatik ‘Menunggu’

Makna ‘menunggu’ yang muncul dari pemanfaatan gaya bahasa dalam film Marlina si pembunuh dalam empat babak karya Garin Nugroho kajian stilistika pragmatik. Berikut ini akan dipaparkan data tersebut.

Data 20.

E: Saya tunggu di kampung saja, saya tunggu di sana, sudah di telepon tapi susah sekali dapat jawaban

Konteks: tuturan itu bisa terjadi karena saat itu Novi berbicara dengan Marlina tentang tujuannya. Saat Marlina berkata bahwa ia akan melahirkan, Novi langsung menjawab iya dan menceritakan kekesalannya itu serta ia merasa marah karena suaminya tidak memberikan kabar.

Dari tuturan di atas mengandung makna ‘menunggu’. Hal ini terlihat dari percakapan Novi dan Marlina bahwa Novi menceritakan kepada Marlina, ia merasa kecewa pada suaminya yang tidak memberikan kabar, dia hanya menunggu di kampung saja. Ia menunggu tanpa kepastian dari suaminya.

Dokumen terkait