• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DIRI

Dalam dokumen Etika Kristen UKI Press (Halaman 37-59)

Pendahuluan

Kejadian 1:26-2846  dengan jelas menyatakan bahwa manusia diciptakan segambar dengan  Allah. Manusia diciptakan segambar dengan Allah, manusia menjadi makhluk yang tidak sama dengan ciptaan lain dan memampukan manusia menjalankan “kekuasaan” se bagaimana direncanakan Allah (Kejadian 1:28), dan memampukan manusia berkomunikasi dengan PenciptaNya.

Kemampuan berpikir, manusia dapat menimbang yang baik dan yang jahat dalam mengambil keputusan, Dalam kemampuan moral, manusia memiliki sikap murah hati, suka berdoa, kemampuan memelihara. Karena dosa manusia tidak lagi menjadi pemimpin atas alam semesta dan atas dirinya sendiri. TUHAN tidak membiarkan manusia berada dalam dosa, Kejadian 3-4 memperlihatkan tindakan Allah dalam menyelematkan manusia.

Sebagai ciptaan Allah yang sangat berharga, kehidupan manusia berkembang baik secara fisik, mental maupun spiritual. Lukas 2:52 " Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia". Kejadian 11:6 “Apapun  juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak terlaksana”. Manusia adalah mahluk rasional dengan kemampuan membuat keputusan dan kecerdikan yang kreatif. Sehingga dapat menjalankan hidup seperti perintah Tuhan Yesus dalam Matius 10:16, Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, dan melakukan dengan hikmat seperti dalam Amsal 9:10, Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

Otak manusia merupakan sumber daya organisasi yang sangat berharga. Howard Gardner, 47 beliau Professor bidang pendidikan di Harvard University penggagas Multiple Inteligences, mengemukakan bahwa kecerdasan otak manusia diukur dengan: a). kemampuan untuk menyelesakan masalah, b.) kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan, c). kemampuan untuk mencipakan sesuatu atau memberkan penghargaan dalam budaya seseoang. Gardner mengemukakan definisi yang lebih luas, potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa, ia membaginya dalam delapan jenis kecerdasan.48  Kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan bodily-kinestetetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

1. Kecerdasan linguistik memperlihat kan kemampuan manusia untuk menggunakan bahasa/komunikasi secara efektif (word smart), baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan linguistik meliputi kemampuan berbicara, merangkai cerita dan mampu menyusunnya dengan baik dan indah, dengan tekun mendengarkan cerita atau membaca, menulis, berdiskusi, bermain peran, kemampuan menterjemahkan arti kata, tata bahasa, mendengar lagu/bunyi, ritme dan intonasi dari kata yang diucapkan. Hal tersebut termasuk kemampuan untuk mengerti perasaan, mengendalikan emosi, mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. Kecerdasan linguistik kerap dihubungkan dengan fungsi otak kiri. Jean Paul Sartre filsuf dan

46

LAI TB : Kejadian 1: 26-28

47

 Howard Gardner, Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences), (Batam: Interaksara, 2003), hlm. 31-48

48

 Immanuella F. Rachmani dkk, Seri Ayahbunda  Multiple Intelligencest , (Jakarta: PT Aspirasi Pemuda 2003), hlm. 6-8, 19-21, 25-27, 40-44, 50-56, 70-74, 82-86, 96-100, 108-115

sastrawan Perancis, di usia 5 tahun mencapai kematangan berbicara seperti orang dewasa, pada usia 9 tahun dapat menyelesaikan sebuah buku.

2. Kecerdasan logika-matematika memperlihatkan minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi, suka bertanya berbagai fenomena, menuntut penjelasan yang logis dari setiap pertanyaan, suka megklasifikasikan benda dan mampu menggunakan/menghitung angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, peka pada pola dan hubungan antar hal serta fungsi logis. Kecerdasan tersebut pada dasarnya melibatkan kemampuan untuk menganalisis, mengkonsep masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Kecerdasan ini terkait erat dengan kecerdasan linguistik. Tokoh-tokoh dengan kecerdasan logika-matematika adalah Archimedes, Pytagoras, Copernicus, Kepler, Galileo, Sir Isaac Newton, Einstein.

3. Kecerdasan visual- spasial memperlihatkan kecenderungan berpikir secara visual, kaya internal imagery   (kayalan internal), sehingga cenderung imajinatif dan kreatif, mampu untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Kecerdasan ini meliputi kepekaan memecahkan masalah dan menghasilkan bentuk, merupakan sarana magaimana pikiran manusia mengoperasikan isi dunia, baik itu orang, objek atau suara, ini kerap dihubungkan dengan fungsi otak kanan, memiliki kekuatan pada warna, garis, bentuk, ruang, menggambar, membuat prakarya, merancang. Kecerdasan visual-spasial membuat seseorang mampu melihat dan mengamati informasi visual, mengirim informasi ini dan menciptakan kembali bayangan visual dari memori. Perkembangan kapasitas spasial yang baik diperlukan untuk bekerja sebagai arsitek, pelukis, pemahat, ahli anatomi dan topologi juga ahli mesin. Contoh tokoh: Walt Disney

4. Kecerdasan bodily-kinestetik/gerak tubuh memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan seluruh tubuh secara terampil, memiliki control terhadap gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keangunan dalam bergerak, mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya seperti acting juga olah raga. Otak memegang peranan sangat penting, dengan beratnya 100 gram dan volume ssekitar 250 cm3, merupakan pusat pengendalian berbagai aktivitas fisik maupun mental, tersusun dari bermilyar-milyar neuron (sel saraf), terbagi menjadi 2 baian yakni otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum). Semua gerakan yang dilakukan manusia diatur oleh otak. Setiap belahan otak (hemisphere) mengontrol gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Belahan otak kiri akan mengatur badan, mata, dan telinga bagian kanan. Sementara belahan otak kanan akan mengontrol badan, mata dan telinga bagian kiri. Otak bagian kanan dominan untuk hal-hal yang intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif dsb. Contoh tokoh-tokoh: Brad Pitt, Angelina Jolie, Michael Jordan, Leonel Mesi, Martina Sarapova

5. Kecerdasan musikal adalah memperlihatkan kemampuan mengenali dan mengingat nada-nada, irama, melodi, warna suara, mentransformasi kata-kata menjadi lagu, dan meciptakan berbagai permainan musik. Dapat dengan pintar melantunkan beat lagu dengan baik dan benar, cepat menghafal lagu dan menggunakan musik untuk menghafal pelajaran. Kecerdasan musik juga berkaitan dengan kecerdasan lainnya seperti kecerdasan linguistik dan kecerdasan logika-matematika. Musik juga melatih kepekaan emosi. Ditemukan bahwa mahasiswa-mahasiswa Hungaria yang diakui dunia memiliki rangking tertinggi di bidang ilmu pengetahuan, ternyata dididik oleh sekolah-sekolah yang mengintegrasikan music ke dalam kurikulum pendidikan sejak tingkat prasekolah hingga universitas. Contoh tokoh-tokoh: Mozart, Bach, Bethoven

6. Kecerdasan interpersonal memperlihatkan kemampuan berinteraksi yang baik dengan orang lain, pintar menjalin hubungan sosial, mampu mengetahui dan menggunakan beragam cara saat berinteraksi, ampu membaca suasana hati, maksud, motivasi, dan persaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi, sikap empati sehingga dapat jadi tempat curhat yang baik, karena

menjadi pribadi yang memiliki partisipasi akti dalam lingkungan sosialnya. Contoh: Martin Luher King Jr, Franklin D. Roosevelt.

7. Kecerdasan intrapersonal memperlihatkan kemampuan yang berhubungan dengan kepekaan perasaan dan situasi ang tengah berlangsung, memahami diri sendiri (gambar diri, citra diri), dan mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Seseorang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral, sehingga mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam lingkungan social, tahu kepada siapa harus meminta bantuan disaat memerlukan. Pada umumnya individu dengan kecerdasan intrapersonal yang baik, akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sikap kerjasama yang baik, dapat menemukan jalan keluar, mampu membangun dan hidup dengan system nilai-nilai etika yang dianut masyarakat di lingkungan sosialnya seperti agama. Contoh tokoh-tokoh: Helen Keller, Neil  Amstrong, Columbus

8. Kecerdasan Naturalis memperlihatkan ketertarikan yang t inggi terhadap ingkungan alam sekitar, mampu untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori spesies di lingungan sekitar seperti tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta, peka pada fenomena alam, mampu membedakan benda hidup dan tak hidup, serta mampu memprediksi gejala alam dengan situasi yang ada di alam seperti petani maupun nelayan. Contoh tokoh: George Mendel, ia memiliki kemampuan melihat perbedaan, mengidentifikasi dan mengklasifikasi sistem kehidupan. Dari paparan diatas, bagaimana menjadi pribadi yang cerdas dan berhikmat, yakni dengan melakukan manajemen diri yang baik.

A. Manajemen Diri

Manusia yang telah mengalami penebusan dari dosa, melaksanakan visi, tujuan hidupnya dengan manajemen diri yang bertanggungjawab. Pada dasarnya manajemen diri adalah belajar menemukan apa yang menjadi kepedulian, apa yang menginspirasi dan hargai, serta apa yang menantang. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan mewujudkan hidup bermakna dan berhasil adalah keberhasilan memaksimalkan manajemen diri. Menurut Paul R. Timm, manajemen diri adalah proses memaksimalkan pemanfaatan waktu dan talenta, sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan yang bermanfaat berdasarkan sistem nilai hidup yang baik dan benar.49 Strategi mencapai manajemen diri adalah melalui tahapan sebagai berikut:

1. Menentukan visi dan tujuan hidup.

Visi merupakan gambaran pikiran (mental picture) yang jelas tentang hari esok yang lebih baik, diberi oleh Tuhan, yang meyakinkan seseorang bahwa hal itu bukan saja dapat dilakukan, tapi juga harus dilakukan.

John C. Maxwell memberikan contoh Yusuf yang memiliki impian, visi tentang masa depan yang lebih baik (Kejadian 37:1-36, 39:1-42:6, 47:13-26). Yusuf sang pemimpi, dalam prosesnya harus bekerja keras tanpa ada yang memperhatikan dalam kurun waktu tertentu, dijual menjadi budak di usia 17 tahun, mengalami cobaan-demi cobaan, namun berkat Allah tetap menaunginya, ketika bekerja sebagai budak di rumah Potifar, masuk penjara sampai dipercaya menjadi mangkubumi di Mesir dan membuat ketetapan di negeri tersebut. 50

Yesus Kristus menjalankan visi dengan jelas : “Hari ini, besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalananKu, sebab tidaklah semest inya seorang nabi dibunuh, kalau tidak di Yerusalem.” (Lukas

49

 Magdalena, Etik a,Yogyakarta, Graha Ilmu, 2008, hlm. 81

50

 John C. Maxwell, 21 Menit Paling Bermakna dalam Hari-hari Pemimpin Sejati , (Batam: Interaksara, 2003), hlm. 55-57

13:33). “Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia 13:33). “Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh 12:24).

mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh 12:24). Visi Yesus lebih besar dari diri sen

Visi Yesus lebih besar dari diri sendiri, kepada nelayan Yesus berkata: “ikutlah aku, dan aku akandiri, kepada nelayan Yesus berkata: “ikutlah aku, dan aku akan menjadikan kalian penjala

menjadikan kalian penjala manusia.” manusia.” Mereka menjatuhkan jala Mereka menjatuhkan jala dan mengikutinya. Kepada dan mengikutinya. Kepada wanita diwanita di tepi sumur Yesus berkata : “ikutlah aku, dan kau tidak akan pernah haus lagi.” …dia jatuhkan tepi sumur Yesus berkata : “ikutlah aku, dan kau tidak akan pernah haus lagi.” …dia jatuhkan embernya dan lari menemui teman2nya. Yesus memberi visi yang lebih besar dari diri mereka embernya dan lari menemui teman2nya. Yesus memberi visi yang lebih besar dari diri mereka sendiri.

sendiri.

Visi hidup yang jelas, membuahkan tujuan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Rick Warren, Visi hidup yang jelas, membuahkan tujuan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. Rick Warren, penulis Purpose Driven Life memaparkan bagaimana orang percaya memandang kehidupan dari penulis Purpose Driven Life memaparkan bagaimana orang percaya memandang kehidupan dari sudut pandang Allah, menggunakan hidup sesuai kehendak Allah, menjelaskan lima tujuan Allah sudut pandang Allah, menggunakan hidup sesuai kehendak Allah, menjelaskan lima tujuan Allah bagi setiap orang Kristen.

bagi setiap orang Kristen. 5151 1.

1. KKita direncanakan bagi kesenangan Allah. Sesungguhnya mereka akan disebut “pohonita direncanakan bagi kesenangan Allah. Sesungguhnya mereka akan disebut “pohon terbantin kebenaran, “Yang kuat da

terbantin kebenaran, “Yang kuat dan indah, yang telah ditanam untuk kemuliaanNya sendirin indah, yang telah ditanam untuk kemuliaanNya sendiri (Yesaya 61:3). Mendatangkan kegembiraan bagi Allah, hidup bagi kesenangan-Nya adalah (Yesaya 61:3). Mendatangkan kegembiraan bagi Allah, hidup bagi kesenangan-Nya adalah tujuan pertama hidup kita. Tugas terpenting adalah bagaimana melakukannya, yakni dengan tujuan pertama hidup kita. Tugas terpenting adalah bagaimana melakukannya, yakni dengan mengasihi Dia diatas segalanya, mempercayai Dia sepenuhnya dan menaati Dia dengan mengasihi Dia diatas segalanya, mempercayai Dia sepenuhnya dan menaati Dia dengan sepenuh hati, menggunakan kemampuan kita memuji dan

sepenuh hati, menggunakan kemampuan kita memuji dan bersyukur kepada-Nya. Mengakuibersyukur kepada-Nya. Mengakui keterbatasan-keterbatasan kita, beserah diri, menjadi sahabat karib Allah melalui keterbatasan-keterbatasan kita, beserah diri, menjadi sahabat karib Allah melalui percakapan terus menerus, dekat dan jujur serta taat dengan Allah. Hidup manusia percakapan terus menerus, dekat dan jujur serta taat dengan Allah. Hidup manusia bertujuan untuk kemuliaan Allah.

bertujuan untuk kemuliaan Allah. 2.

2. Kita dibentuk untuk menjKita dibentuk untuk menjadi keluarga Allahadi keluarga Allah. Akulah pokok anggur dan ka. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-mulah ranting-rantingnya (Yohanes 15:5). Yesus mengajar kita berdoa dengan berkata: “Bapa kami yang rantingnya (Yohanes 15:5). Yesus mengajar kita berdoa dengan berkata: “Bapa kami yang di surga

di surga ...”. Kata Bapa sebagai sebutan untuk Allah merupakan gambaran kerinduan Allah...”. Kata Bapa sebagai sebutan untuk Allah merupakan gambaran kerinduan Allah akan hubungan kita dengan-Nya sebagai hubungan Bapa dengan anak. Allah ingin kita akan hubungan kita dengan-Nya sebagai hubungan Bapa dengan anak. Allah ingin kita sekeluarga dengan-Nya (1 Yohanes 3:1). Karena Allah itu kasih, Dia menghargai hubungan. sekeluarga dengan-Nya (1 Yohanes 3:1). Karena Allah itu kasih, Dia menghargai hubungan. Keluarga-keluarga kita dibumi merupakan pemberian Allah yang mengagumkan. Keluarga Keluarga-keluarga kita dibumi merupakan pemberian Allah yang mengagumkan. Keluarga rohani yaitu hubungan dengan orang-orang percaya merupakan kesatuan yang

rohani yaitu hubungan dengan orang-orang percaya merupakan kesatuan yang kuat menujukuat menuju kekekalan.

kekekalan. 3.

3. Kita diciptakan Kita diciptakan untuk untuk menjadi serupa menjadi serupa dengan dengan Kristus. Kristus. Hendaklah saudara Hendaklah saudara berakar di berakar di dalamdalam Dia dan memperoleh kekuatan dari Dia. Berusahalah agar terus menerus tumbuh di dalam Dia dan memperoleh kekuatan dari Dia. Berusahalah agar terus menerus tumbuh di dalam Tuhan, dan

Tuhan, dan menjadi menjadi kuat serta kuat serta bermanfaat bermanfaat dalam dalam kebenaran kebenaran (Kolose (Kolose 2:7). 2:7). AllahAllah mengunakan Firman-Nya, orang-orang dan keadaan-keadaan untuk membentuk kita. Begitu mengunakan Firman-Nya, orang-orang dan keadaan-keadaan untuk membentuk kita. Begitu kita hidup berhubungan dengan Allah, kita dibentuk Tuhan.

kita hidup berhubungan dengan Allah, kita dibentuk Tuhan. Karakter kita diubahkan menjadiKarakter kita diubahkan menjadi seperti Kristus melalui pencobaan. Berbahagialah yang tidak berbuat salah pada saat ia seperti Kristus melalui pencobaan. Berbahagialah yang tidak berbuat salah pada saat ia menghadapi cobaan kerena sebagai hadiahnya ia akan memperoleh mahkota kehidupan menghadapi cobaan kerena sebagai hadiahnya ia akan memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah

yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang kepada mereka yang mengasihi Dia mengasihi Dia (Yakobus 1:12).(Yakobus 1:12). 4.

4. Kita dibentuk untuKita dibentuk untuk melayani Allk melayani Allah. Kami hanya pelah. Kami hanya pelayan-ayan-pelayan Allah …. Kami hanyapelayan Allah …. Kami hanya menjalankan pekerjaan yang ditugaskan Tuhan kepada kami masing-masing. Saya menjalankan pekerjaan yang ditugaskan Tuhan kepada kami masing-masing. Saya menanam dan Apolos menyiram, tetapi Allah yang membuat tanamannya tumbuh (1 menanam dan Apolos menyiram, tetapi Allah yang membuat tanamannya tumbuh (1 Korintus 3:5-6). Kita diciptakan, diselamatkan, dipanggil untuk melayani Allah. Kapanpun Korintus 3:5-6). Kita diciptakan, diselamatkan, dipanggil untuk melayani Allah. Kapanpun  Allah

 Allah member member kita kita sebuah sebuah tugas, tugas, Dia Dia selalu selalu memperlengkapmemperlengkapi i kita kita dengan dengan apa apa yang yang kitakita butuhkan untuk menyelesaikannya. Kombinasi kemampuan yang memiliki tujuan ini diseput butuhkan untuk menyelesaikannya. Kombinasi kemampuan yang memiliki tujuan ini diseput SHAPE (spiritual gift/karunia rohani, Heart/hati, Abilities/kemampuan, SHAPE (spiritual gift/karunia rohani, Heart/hati, Abilities/kemampuan, personality/kep

personality/kepribadian, ribadian, dan dan experience/pexperience/pengalaman)engalaman).. 5.

5. Kita diciptakan untuk suatu Kita diciptakan untuk suatu misi. Hasil misi. Hasil orang benar orang benar adalah pohon adalah pohon kehidupan, dan siapa kehidupan, dan siapa yangyang memenangkan

memenangkan jiwa adalajiwa adalah bijak (Amsal 11h bijak (Amsal 11:30). :30). Kata misi berasaKata misi berasal dari kata Latin unl dari kata Latin untuktuk “mengutus”. Misi kita merupakankelanjutan misi Kristus, misi kita merupakan hak istimewa “mengutus”. Misi kita merupakankelanjutan misi Kristus, misi kita merupakan hak istimewa yang mengagumkan, misi kita member makna bagi kehidupan kita. Berubah pola piker yang mengagumkan, misi kita member makna bagi kehidupan kita. Berubah pola piker yangyang berpusat pada diri sendiri menjadi pola piker yang berpusat pada orang lain, berubah pola berpusat pada diri sendiri menjadi pola piker yang berpusat pada orang lain, berubah pola piker “waktu sekarang” ke pola piker kekal. Kita sebagai orang percaya mempunyai misi piker “waktu sekarang” ke pola piker kekal. Kita sebagai orang percaya mempunyai misi

agung yaitu pergi memberitakan Injil (Matius 28:19-20 agung yaitu pergi memberitakan Injil (Matius 28:19-20 2.

2. Menyusun Menyusun perencanaanperencanaan

Myron Rush dalam bukunya yang berjudul Manajemen Menurut Pandangan Alkitab, Myron Rush dalam bukunya yang berjudul Manajemen Menurut Pandangan Alkitab, 5252 Perencanaan meliputi menentukan tujuan dari sesuatu proyek, kegiatan yang akan dilakukan, Perencanaan meliputi menentukan tujuan dari sesuatu proyek, kegiatan yang akan dilakukan, urutan pelaksanaannya dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Bila salah satu urutan pelaksanaannya dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Bila salah satu diantara keempat

diantara keempat unsure unsure ini ini tidak ada, tidak ada, maka maka kesempatkesempatan an untuk buntuk berhasil kurang. erhasil kurang. AlkitabAlkitab mengatakan banyak hal tentang proses perencanaan , dan memberikan banyak prinsip tentang mengatakan banyak hal tentang proses perencanaan , dan memberikan banyak prinsip tentang bagaimana perencanaan harus dilakukan. Rumah yang dibangun oleh kebijaksanaan diteguhkan bagaimana perencanaan harus dilakukan. Rumah yang dibangun oleh kebijaksanaan diteguhkan oleh pengertian dan diperkaya oleh pengertian (Amsal 24:3-4).

oleh pengertian dan diperkaya oleh pengertian (Amsal 24:3-4).

Titik tolaknya adalah pada kesadaran bahwa Allah mempunyai rencana dan tujuan bagi kehidupan Titik tolaknya adalah pada kesadaran bahwa Allah mempunyai rencana dan tujuan bagi kehidupan manusia. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan

manusia. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan -rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11). Allah kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11). Allah  juga mengata

 juga mengatakan “Aku hendak mekan “Aku hendak mengajar dan ngajar dan menunukkan menunukkan kepadakepadamu jalan yang harus kau mu jalan yang harus kau tempuh;tempuh;  Aku hendak me

 Aku hendak member nasihamber nasihat, mata-Ku tertuju kepat, mata-Ku tertuju kepadamu (Mazdamu (Mazm. 32:8).m. 32:8).

Kepada Yeremia Allah berkata, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah Kepada Yeremia Allah berkata, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengambil engkau, dan sebelum sengkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. mengambil engkau, dan sebelum sengkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau.  Aku

 Aku telah telah menetapkan menetapkan engkau engkau menjadi menjadi nabi nabi bagi bagi bangsa-bangsa-bangsa” (Yeremia 1:5). Disinibangsa” (Yeremia 1:5). Disini menunjukkan dengan jelas bahwa Allah mempunyai suatu rencana bagi umat-Nya. Jadi langkah menunjukkan dengan jelas bahwa Allah mempunyai suatu rencana bagi umat-Nya. Jadi langkah pertama dalam proses perencanaan adalah mengakui kenyataan ini dengan mencari petunjuk pertama dalam proses perencanaan adalah mengakui kenyataan ini dengan mencari petunjuk  Allah. Seseorang

 Allah. Seseorang harus menyadari harus menyadari bahwa tugasnya bahwa tugasnya adalah menentukan adalah menentukan tindakan yang tindakan yang Allah inginAllah ingin dan lakukan, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sebagaimana dikatakan oleh Alkitab, dan lakukan, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sebagaimana dikatakan oleh Alkitab, “Banyaklah rancangandi hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (Amsal 19:21). “Banyaklah rancangandi hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (Amsal 19:21). Setelah seseorang mengakui bahwa Allah mempunyai rencana, langkah berikutnya adalah Setelah seseorang mengakui bahwa Allah mempunyai rencana, langkah berikutnya adalah menyadari bahwa Allah adalah sumber kekuatan untuk mewujudkan rencana itu.Prinsip ini menyadari bahwa Allah adalah sumber kekuatan untuk mewujudkan rencana itu.Prinsip ini tercermin dalam Ibrani 11: 32-34.

tercermin dalam Ibrani 11: 32-34. “Aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceritakan“Aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceritakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah

Dalam dokumen Etika Kristen UKI Press (Halaman 37-59)

Dokumen terkait