• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Dalam dokumen 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN (Halaman 35-41)

SOAL LATIHAN :

5. MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Pengertian kas :

Kas merupakan aktiva moneter yang digunakan sebagai alat pembayaran yang syah yang dapat diterima secara umum sebesar nilai nominalnya. Siap dan bebas digunakan tidak dibatasi penggunaannya. Kas merupakan aktiva yang paling likuid.

Surat berharga : ( efek / marketable securities )

Merupakan surat berharga yang terdiri : obligasi (bonds), saham (stock) dan derifatif efek.

Investasi dalam surat berharga untuk menjaga likuiditas perusahaan dan menginvestasikan kelebihan kas sementara waktu.

Peranan manajemen kas

Berkaitan dengan Modal kerja , dan perlu ditentukan berapa jumlah yang harus nvestasikan kedalam kas. Investasi berlebihan dikas, mengurangi resiko likuiditas, akibat lain rendahnya keuntungan melalui investasi tersebut.

Alasan perusahaan untuk mempunyai kas berkaitan secara mendasar terhadap aliran kas yang terjadi sbb :

Kas Keluar (tidak reguler ) Kas Masuk(tidak Reguler)

- Pembagian deviden kas - Penjualan saham

- Pembayaran bunga hutang - Penjualan obligasi

- Cicilan pokok hutang - Hutang lainnya

- Pembelian kembali saham beredar - Pembayaran pajak

Masuk

Keluar Pembelian

Penjualan Pembelian bahan baku dan tenaga kerja

Gambar : Aliran kas perusahaan

Saldo kas Surat-surat berharga

Saldo kas perusahaan mengalami perubahan karena 3 penyebab utama : 1) untuk keperluan tidak rutin

Pengeluaran tidak rutin, sebagai pengeluaran kas yang tidak terjadi setiap hari, atau tidak dalam fekuensi dan interval waktu yang relatif sama. Pengeluaran kas tidak rutin dilakukan untuk :

- Pembayaran deviden - Pembayaran bunga hutang

- Pembayaran cicilan pokok hutang

- Pembelian kembali saham beredar

- Pembayaran pajak

2) Pengeluaran modal, baik berupa pembelian aktiva tetap maupun pengeluaran untuk aktiva tetap yang telah ada dan tergolong pengeluaran modal ( capital expenditures)

3) Pembelian persediaan ( bahan baku ) yang dilakukan secara rutin dalam interval waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan tujuan untuk menjaga agar kegiatan produksi tidak terganggu.

Motif Penyimpanan Kas :

1. Motif transaksi (transaction motif ) : kas sangat variatif 2. Motif berjaga-jaga (Precautionary Motive )

3. Motif Spekulasi ( Speculative Motive ) Tujuan Manajemen Kas :

Trade–off antara resiko dan keuntungan dikurangi dengan memperhatikan tujuan utama sistem pengelolaan kas perusahaan :

1. Jumlah kas yang cukup harus dimiliki untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang timbul akibat aktivitas usaha.

2. Investasi dalam bentuk kas yang tidak produktif diupayakan untuk dikurangi sampai tingkat yang paling minimum

Prosedur penagihan dan pengeluaran :

1. Mempercepat aliran kas masuk(penerimaan kas )

2. Meningkatkan metode pengeluaran kas, sehingga memperlambat kas keluar tanpa mengganggu aktivitas perusahaan.

Pengelolaan kas masuk : Jangka waktu terdiri atas :

1. Jangka waktu saat konsumen memberikan cek sampai memproses cek yang dimaksud.

2. Memproses cek sebelum disimpan di bank.

3. Cek diterima melalui kliring sampai dana siap dan bebas digunakan perusahaan.

Mengatasi kendala waktu tersebut digunakan metode :

1. The Lock –box Arrangement ( mempercepat konversi pembayaran yang diterima dengan pengurangan waktu.

2. Preauthorized Checks, Mempercepat waktu koversi penerimaaan dengan mengurangi mail float dan processing float jangka waktu lebih cepat dari sebelumnya.

3. Depository Transfer Checks ( Concentration Banking ) dengan menunjuk bank dimana perusahaan mempunyai rekening pengeluaran umum dan besar, dan mengurangi waktu mengambang

Pengelolaan kas keluar : Melalui cara :

1. Zero balance Account, Tujuan agar perusahaan dapat meningkatkan pengendalian pembayaran kas, mengurangi saldo berlebih, meningkatkan jangka waktu pengeluaran kas( mengawasi dengan ketat izin pengeluaran kas ) 2. Payable trough Drafts, dengan membayar seluruh pengeluaran perusahaan

melaluui bank draft yang butuh jangka waktu kliring Model manajemen kas

1) Jumlah kebutuhan kas hampir dapat dipastikan , model persediaan (inventory model)

Tujuan : menyeimbangkan antara pendapatan yang mungkin hilang akibat kas, sebagai alternatif dengan menyimpan dalam bentuk surat berharga dibanding dengan biaya transaksi surat berharga.

Assumsi : perusahaan menyimpan sejumlah kas tertentu diinvestasikan dalam surat berharga. Jika butuh kas tambahan maka dilakukan penjualan surat berharga. Assumsi ini berhubungan dengan 2 hal : biaya untuk mengkonveersikan surat berharga menjadi kas atau sebaliknya biaya transferdan biaya yang muncul akibat pendapatan yang hilang karena investasi dalam kas ( biaya penyimpanan ).

Variable yang digunakan :

T = Jumlah kebutuhan kas perusahaan dalam suatu periode tertentu. C = Jumlah saldo kas yang diinginkan

i = Tingkat keuntungan dinyatakan dengan tingkat bunga ( dlm % atas investasi surat berharga )

b = Biaya transfer, sebagai biaya untuk mengkonversi surat berharga menjadi kas . diasumsikan biaya ini tetap tidak tergantung jumlah surat berharga.

Jumlah kebutuhan kas dalam satu periode 1. Frekuensi transfer =___________________________________ = T /C

Saldo kas yang diinginkan perusahaan Biaya penyimpanan kas

Saldo kas yang diinginkan

2. Biaya penyimpanan kas = = C / 2 2

Saldo kas diformulasikan sebagai berikut : Y = b ( T / C ) + I ( C / 2 )

Saldo kas optimal yang harus dimiliki perusahaan dengan biaya yang minimal : 2 x b x T

C = I

Hubungan antara berbagai faktor didalam manajemen kas disajikan sebagai gambar berikut :

Gambar : Saldo kas menurut model persediaan

Berikut ini gambaran biaya dan total biaya yang berhubungan dengan persediaan :

Gambar : Total biaya di dalam model persediaan Contoh :

Perusahaan butuh kas sebesar 900.000, setiap kelebihan kas diinvestasikan dalam surat berharga , sebaliknya menjual surat berharga dengan biaya konversi surat berharga adalah Rp. 200 setiap transaksi, tingkat pengembalian surat berharga diperkirakan 10 % maka :

Saldo kas optimal = C

2 x 200 x 900.000

C = = 60.000 0,10

Saldo kas rata-rata adalah 60.000 : 2 = 30.000 C Saldo Kas ………. C/2 0 b(T/C) + i(C/2) i (C/2) b ( T/C )

Jumlah frekuensi transfer 1 periode 900.000 : 60.000 = 15 kali

Maka total biaya perusahaan untuk mempertahankan saldo kas senilai 3 juta adalah : Total biaya = 200 ( 15 ) + 10 % ( 30.000 )

= 3.000 + 3.000 = 6.000

Hubungan antara berbagai faktor didalam manajemen kas disajikan sebagai gambar berikut :

Gambar : Saldo kas menurut model persediaan

Berikut ini gambaran biaya dan total biaya yang berhubungan dengan persediaan :

Kebutuhan kas berfluktuasi secara random  MODEL MILLER – ORR

BA ---Saldo kas harian M BB ---60.000 C Saldo Kas 30.000 ………. C/2 0 Biaya b(T/C) + I(C/2) 60.000 i (C/2) 30.000 B ( T/C )

Besarnya BA dan BB tergantung :

- biaya transfer ( b )

- biaya penyimpanan ( i ) dari jumlah investasi dalam kas

Assumsi : biaya tetap diketahui

Biaya menjual surat berharga = biaya membeli surat berharga BA = Batas atas

BB = Batas Bawah M = Jumlah kas optimal

b = Biaya transfer untuk setiap kali transfer i =tingkat keuntungan investasi surat berharga

r = variance ( penyimpangan ) perubahan kas yang diprediksi perusahaan untuk 1 hari 3 3 x b x r 2 M = + BB 4 x i BA = ( 3 x M ) – ( 2 x BB ) Contoh : r = 800 b = 100 I = 9% ( 360 hari ) Saldo minimal Rp. 1.000 3 3 x 100 x (800) 2 M = + 1.000 4 x (0,09 : 360) M = Rp6.769 BA = ( 3 x 6.769 ) – ( 2 x 1.000 ) = 18.307 BA 18.307---BA-M =11.538

membeli Surat berharga M 6.769

M – BB = 5.769

Menjual surat berharga BB

---1.000

Dalam dokumen 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN (Halaman 35-41)

Dokumen terkait