Selain dengan natural hedging melalui peningkatan porsi portofolio nonnikel dan nonemas (bauksit dan batubara), Grup mungkin juga melakukan mitigasi risiko melalui transaksi lindung nilai dengan tujuan utama untuk memproteksi anggaran pendapatannya. Namun beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan Grup kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pada saat harga mengalami kenaikan.
Other than natural hedging through the increase of non-nickel and non-gold portfolio portions (bauxite and coal), it is also possible for the Group to mitigate commodity price risks through hedging transactions with the main goal of protecting their budgeted income. Yet some hedging positions may cause the Group to lose the chance to obtain even higher profits when prices rise.
Grup berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko penurunan harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Grup mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar Industrial Diesel Oil dan Marine Fuel Oildengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara atau tenaga air.
The Group believes that the best way to handle the risk of commodity price decrease is by decreasing the production cost. The Group has a commitment to convert their main fuel source from Industrial Diesel Oil and Marine Fuel Oil to a cheaper fuel source, such as natural gas, coal or hydro power.
Pada tanggal 30 Juni 2016 piutang usaha Grup dari penjualan feronikel secara langsung berkaitan dengan indek harga nikel LME. Jika harga nikel LME melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan harga nikel pada tanggal 30 Juni 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka rugi setelah pajak Grup untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 akan meningkat atau menurun masing-masing sekitar Rp7.579.427 (31 Desember 2015: Rp11.020.324).
As at June 30, 2016, the Group's trade receivables from ferronickel sales are directly linked to LME price index. If the LME nickel price weakens or strengthens by 5% compared to the price as of June 30, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the post-tax loss of the Group for the year ended June 30,
2016 will increase or decrease by
approximately Rp7,579,427 (December 31, 2015: Rp11,020,324).
b. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga b. Foreign Exchange and Interest Rate Risks Pendapatan dan posisi kas Grup sebagian besar
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Grup dalam mata uang Rupiah. Grup juga memiliki pinjaman signifikan dalam Dolar Amerika Serikat,
maka Grup mempunyai eksposur risiko
melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
The Group’s revenue and cash position are mostly in United States Dollar while most of the Group’s operating expenses are in Indonesian Rupiah. In addition, the Group also has significant borrowings in United States Dollar. Thus, the Group suffers from the negative effect of the Indonesian Rupiah weakening against the United States Dollar.
Jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal 30 Juni 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan Grup untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 masing- masing akan menurun atau meningkat sekitar
Rp244.976.722 (31 Desember 2015:
Rp245.006.244) terutama berasal dari keuntungan dan kerugian atas penjabaran aset (liabilitas) bersih dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal pelaporan.
If the Rupiah weakens or strengthens by 5% compared to United States Dollar on June 30, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the profit before tax of the Group for the year ended June 30, 2016 will decrease or increase approximately by Rp244,976,722 (December 31, 2015: Rp245,006,244), mainly as a result of foreign exchange gains or losses on translation of the United States Dollar denominated net assets (liabilities) as at the reporting date.
b. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
b. Foreign Exchange and Interest Rate Risks (continued)
Grup terpapar risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Grup menganalisis eksposur tingkat suku bunga secara dinamis. Berbagai skenario disimulasikan
dengan mempertimbangkan pembiayaan
kembali, pembaharuan posisi yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai. Berdasarkan skenario ini, Grup menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga.
The Group is exposed to interest rate risks through the impact of rate changes on interest- bearing liabilities. The Group analyses its interest rate exposure on a dynamic basis. Various scenarios are simulated taking into consideration refinancing, renewal of existing positions, alternative financing and hedging. Based on these scenarios, the Group calculates the impact on profit or loss of a defined interest rate shift.
Jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 0,1% dibandingkan dengan suku bunga pinjaman pada tanggal 30 Juni 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan Grup untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 masing-masing akan turun atau naik sekitar Rp5.166.803 (31 Desember 2015: Rp7.967.641).
If loan interest rates increase or decrease by 0.1% compared to the loan interest rate on June 30, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the profit before tax of the Group for the year ended June 30, 2016 will decrease or increase, respectively, by approximately Rp5,166,803 (December 31, 2015: Rp7,967,641).
Risiko suku bunga Interest rate risk
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas
keuangan Grup yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan.
The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period of the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.
30 Juni/June2016 Biaya transaksi Kurang Lebih dari atas utang/ dari 1 tahun/ 1 tahun/ Debt
Below More than issuance Jumlah/
1 year 1 year cost Total
Suku bunga mengambang Floating rate
Pinjaman investasi (247,125,000) (395,400,000) 1,833,834 (640,691,166) Investment loan
31 Desember/December2015 Biaya transaksi Kurang Lebih dari atas utang/ dari 1 tahun/ 1 tahun/ Debt
Below More than issuance Jumlah/
1 year 1 year cost Total
Suku bunga mengambang Floating rate