II.2 Tinjauan Pustaka
II.2.2 Manajemen Material Galangan Kapal Baja
Galangan kapal merupakan suatu industri yang berorientasi untuk menghasilkan produk berupa kapal (ship), bangunan lepas pantai (offshore), bangunan terapung (floating plant) dan lain-lain. untuk kebutuhan pelanggan (owner, perusahaan, dan pemerintahan). Sebagian besar produksi dilakukan berdasarkan atas spesifikasi yang diberikan atau disyaratkan oleh pelanggan. Karakteristik dari produk akhir yang dihasilkan ini menempatkan industri galangan kapal termasuk dalam klasifikasi product oriented atau job oriented.
Karakteristik dari produk akhir yang membedakan industri galangan kapal dengan industri umum lainnya. Galangan kapal memiliki karakteristik khusus yaitu : slow yielding,
capital intensive, dan labour intensive. Galangan kapal tergolong industri job-order dengan produk barang modal, sehingga perkembangan permintaan pasarnya sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro. Ketika kegiatan ekspor impor berjalan lancar dan memiliki peramalan permintaan (forecast) yang menjanjikan, maka industri galangan kapal juga akan berkembang.
17 Wilayah pasar usaha bangunan baru lebih luas dan bersaing secara global. Sedangkan usaha reparasi kapal memiliki wilayah pasar yang relatif terbatas pada aktivitas pelayaran dan pelabuhan sekitarnya. (Supomo, Modul Kuliah Manajemen Produksi Kapal Lanjut, 2015)
Dari penjelasan tersebut, metode manajemen material yang dapat diterapkan pada galangan kapal adalah material requirement planning, namun tidak menutupi penggunaan metode lainnya untuk beberapa jenis material. Pada aktivitas manajemen material untuk industri mass product pada tahap perencanaan terdapat aktivitas forecast, pada industri galangan kapal tidak perlu dilakukan forecast. Pada industri galangan kapal kebutuhan material dalam satu proyek pembangunan kapal tidak dapat diramalkan, melainkan perlu dilakukan perhitungan dengan pasti. (Supomo, Modul Kuliah Teknologi Produksi Kapal Lanjut, 2015)
Sesuai dengan karakteristik bangunan kapal yang kompleks, material dan komponen kapal terdiri dari berbagai jenis produk, dalam jumlah yang banyak serta bervariasi antara satu tipe kapal dengan tipe kapal yang lainnya. Berdasarkan jenisnya, material yang dibutuhkan dalam pembangunan kapal dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu;
1) Raw material; merupakan material yang dibeli untuk proses fabrikasi lebih lanjut yang terdiri dari pelat baja, profil dan pipa;
2) Equipment; merupakan material yang dibeli untuk langsung dipasang di kapal yang diantaranya terdiri dari main engine, generator, dan deck machinery; dan
3) Consumables; merupakan kelompok material habis pakai diantaranya terdiri dari cat,
electrode, dan gas.
Pengelompokan material yang telah dijelaskan merupakan pembagian material berdasarkan jenis material, sedangkan menurut (Supomo, Modul Kuliah Teknologi Produksi Kapal Lanjut, 2015) pengelompokan material juga dapat berdasarkan fungsi material dalam kegiatan pembangunan kapal dalam galangan. Pengelompokan berdasarkan fungsi material terbagi menjadi tiga kelompok, antara lain:
a) Material langsung, merupakan material yang langsung digunakan pada proses pembangunan kapal baru, apabila material kelompok ini mengalami keterlambatan (delayed) atau kurang maka akan mempengaruhi proses pembangunan kapal secara signifikan, contoh dari material langsung adalah material yang terbagi berdasarkan proses seperti yang telah dijelaskan diatas,
b) Material tidak langsung, merupakan material yang tidak langsung digunakan pada proses pembangunan kapal baru, apabila material kelompok ini mengalami keterlambatan (delayed) atau kurang maka tidak akan mempengaruhi proses
18
pembangunan kapal, contoh material tidak langsung merupakan peralatan yang digunakan dalam kegiatas administrasi galangan
c) Material bantu, merupakan material yang digunakan untuk membantu mengolah material langsung pada proses pembangunan kapal baru, apabila material kelompok ini mengalami keterlambatan atau kurang (delayed) maka tidak akan mempengaruhi proses pembangunan kapal secara signifikan walaupun perkerjaan pembangunan juga akan melambat. Contoh dari material bantu antara lain, oksigen, LPG, bahan bakar, listrik dan sebagainya
Dalam pembangunan kapal baru, galangan melakukan manajemen material untuk menjaga aliran material yang tergolong material langsung, hal ini dikarenakan material langsung sangat berpengaruh terhadap aktivitas produksi seperti yang pada penjelasan sebelumnya. Dengan mengatur aliran material langsung diharapkan jadwal yang direncanakan dapat diikuti sehingga tidak terjadi keterlambatan pengiriman.
Pada penjelasan sebelumnya, manajemen material terdiri dari empat aktivitas yaitu ; ‘perencanaan, pembelian, penyimpanan dan persediaan’. Pada galangan kapal, manajemen material juga terdiri dari empat aktivtias utama tersebut. Hanya saja terdapat beberapa perbedaan dalam proses pelaksanaannya. Penjelasan sebelumnya merupakan aktivtas yang biasanya dilaksanakan pada industri manufaktur yang bergerak pada bidang mass product.
Sedangkan galangan kapal merupakan industri berdasarkan job order. Berikut merupakan penjelasan aktivitas manajemen material pada galangan kapal baja:
II.2.2.1 Perencanaan Material (Planning)
Proses perencanaan material pada galangan kapal berbeda dengan perencanaan material pada industri lainnya. Pada galangan perencanaan material tidak dapat dilakukan secara peramalan (forecast) karena produk yang dikerjakan merupakan permintaan khusus (job order). Proses perencanaan material pada galangan diawali dengan pembuatan daftar kebutuhan material beserta spesifikasinya. Daftar yang dibuat tidak bisa berdasarkan perkiraan, melainkan dengan perhitungan secara pasti. Dalam pembuatan daftar kebutuhan material, galangan melakukan pengelompokkan material berdasarkan jenis material, mulai dari pelat serta profil baja sampai material kelistrikan. Gambar II. 4 menunjukkan apa saja jenis pompa serta katup yang dibutuhkan pada sebuah kapal tunda.
19
Gambar II. 4 Daftar Material Kelompok Pump & Valve (Warehousing PT. PAL Indonesia, 2016)
Berdasarkan Gambar II.4 diketahui jenis pompa serta katup yang diperlukan untuk sebuah kapal tunda. Dengan adanya daftar kebutuhan material yang berisikan spesifikasi lengkapnya, akan mempermudah proses selanjutnya, yaitu proses pembelian material.
II.2.2.2 Pembelian Material (Purchasing)
Proses pembelian material pada galangan kapal biasanya dilakukan secara tender atau lelang. Pemilihan secara lelangdilakukan untuk melakukan seleksi terhadap beberapa penyedia barang/jasa untuk mendapatkan penyedia yang berkompeten serta kemungkinan mendapatkan harga yang murah. Proses lelang membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus melalui beberapa tahap seleksi untuk mendapatkan pemenang. Pada proses pembelian material yang perlu diperhatikan adalah :
- Kontrak, dimana didalam kontrak terdapat tanggal serta material yang dibeli
- Pengiriman, tanggal pengiriman perlu diperiksa supaya material tersebut tidak terlambat sampai di galangan sehingga mengakibatkan terlambatnya produksi
- Tiba di galangan, ketika material tiba di galangan akan dilakukan pemeriksaan dokumen kedatangan material untuk memastikan kesesuaian antara dokumen saat kontrak dan pengiriman
- Identifikasi material, ketika dokumen telah diperiksa dan sesuai. Selanjutnya adalah pemeriksaan spesifikasi, jumlah, kualitas, ada tidaknya cacat pada material, serta sertifikat material jika ada
20
II.2.2.3 Penyimpanan Material (Storing)
Ketika material telah tiba di galangan dan telah lolos pemeriksaan, selanjutnya material akan dilakukan penyimpanan. Penyimpanan material di galangan dapat berupa gudang khusus ataupun diletakkan diluar gudang untuk material yang memiliki ukuran yang besar. Baik di dalam gudang ataupun diluar gudang akan dilakukan pemantauan untuk memastikan material tidak rusak ataupun berkurang. Gudang yang digunakan pada galangan terdiri dari dua jenis, yaitu gudang khusus untuk menyimpan cairan kimia yang berbahaya serta bahan mudah terbakar dan gudang umum untuk menyimpan material lainnya (Ghezali, Tugas dari Warehousing, 2016).
II.2.2.4 Persediaan Material (Inventoring)
Material yang dibutuhkan untuk produksi sebuah kapal terdiri dari berbagai jenis material seperti yang dijelaskan sebelumnya. Tetapi tidak semua jenis material tersebut harus diadakan persediaan, tergantung dari pentingnya material tersebut dalam produksi atau tergantung pasar/sistem penyuplaiannya. Material yang dapat dibeli sebagai persediaan material adalah material yang sifatnya tidak untuk kebutuhan khusus suatu kapal, contohnya antara lain :
- Steel (pelat, profil) - Elektroda las
- Acetylene, LPG, dan oxygen
- Valve dengan ukuran standar - Kabel kelistrikan
- Cat - Anode
- Dan sebagainya
Material umum seperti yang dijelaskan harus disediakan oleh pihak galangan. Hal ini menimbulkan masalah administrasi material, untuk menjamin ketersediaan material pada saat material dibutuhkan.
II.2.2.5 Penggunaan Material (Production)
Penggunaan material di galangan berdasarkan aktivtias yang dilakukan per kelompok material. Untuk material mentah akan dilakukan proses fabrikasi => sub-assembly => assembly
=> erection. Sedangkan untuk material perlengkapan dan peralatan lainnya akan langsung digunakan untuk pemasangan di lokasi yang ditentukan.
21