• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Perubahan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

F. Uji Keterpercayaan Data (trusthworthiness)

2. Manajemen Perubahan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

xl karena kebutuhan World Class University. Dorongan perubahan lebih diakibatkan faktor dorongan sumber utama perubahan yang mengharuskan lembaga pendidikan Tinggi Islam harus mampu melakukan perubahan dalam upaya bertahan (survive) dalam dinamika perubahan yang terus terjadi.

2. Manajemen Perubahan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan UIN Sunan Gunung

xli Dari ketiga tangga proses perubahan yang ditawarkan oleh Lewin yaitu;

pencairan (unfreezing), perubahan (changing), dan pembekuan kembali (freezing) adalah konsep yang secara umum sering digunakan oleh berbagai proses perubahan baik perusahaan maupun lembaga pendidikan. Tiga tahapan perubahan ini sangat dikenal oleh banyak kalangan meski terkesan statis. Dalam penelitian ini, peneliti peneliti memodifikasi model Lewin menjadi 5 tahapaan yang dimulai dari doktiring norma agama yang menjadi landasan utama dalam melakukan perubahan.

Pijakan peneliti menambahkan satu komponen normasi agama karena asumsi utama dalam melihat perubahan adalah kesesuaian ajaran agama Islam dalam merespon perubahan sudah tertuang dalam landasan beragama sebagaimana Islam dipahami sebagai ajaran yang universal. Gambaran model modifikasi tersebut sebagia berikut:

Gambar 13: Pengembangan Teori Lewin

Tahapan tersebut bisa peneliti gambarkan dengan beberapa tahapan yaitu;

tahap pertama doktrin norma agama (doktrining), pencairan unfreezing, perubahan (changing), pembekuan kembali (freezing), dan inovasi (inovating).

Kedua, deskripi proses perubahan UIN Suska Riau dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 6: Matrik Historis Perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung

No ASPEK IAIN RIAU IAIN BANDUNG

1 Rintisan Swasta menjadi PTAIN PTAIN 2 Motivasi pendirian Tokoh masyarakat, alim

ulama, & cendikiawan muslim Bandug

Tokoh masyarakat, alim ulama, & cendikiawan muslim Bandug

3 Tahun Berdiri IAIN 19 September 1970 08 April 1968

4 Bentuk Institut Institut

5 Pimpinan Rektor Rektor

6 Perkembangan IAIN Non-Rayonisasi Rayonisasi

7 Persiapan menjadi UIN IAIN with wider mandate IAIN with wider mandate 8 Tahun resmi menjadi

UIN

09 Februari 2005 10 Oktober 2005

9 Jumlah Fakultas UIN 9 Fakultas 10 Fakultas

Ketiga, proses perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung mengalami beberapa periode. Masing-masing periode memiliki cakupan elemen kegiatan sebagaiamana telah peneliti paparkan di atas tadi. Sajian kedua periode lembaga UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung sebagai berikut:

Tabel 7: Matriks Proses Perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung PROSES PERUBAHAN

UIN Riau UIN Bandung

Periode Rintisan Periode Rintisan

Periode IAIN Periode IAIN

Periode Transisi Periode UIN-Sekarang

xlii Periode UIN-Sekarang

Kedua lembaga UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung memiliki periode yang berbeda. Meskipun berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu perubahan menjadi "universitas". Aspek keberbedaan lebih dipengaruhi letak geografis yang berbeda, kultur, dan budaya yang berbeda, hingga tantangan dan hambatan serta motivasi dorongan perubahan yang berbeda pula. Dalam kasus kedua perubahan lembaga ini, masa transisi terjadi dalam proses perubahan UIN Suska Riau, sementara UIN SGD Bandung tidak mengalami hal tersebut.

Keempat, sementara itu, matriks pendekatan manajemen perubahan yang terjadi pada UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 8: Matriks Pendekatan Manajemen Perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung

Kelima, dalam segi tipologi manajemen perubahan yang terjadi pada UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung dapat peneliti gambarakan sebgai berikut:

Tabel 9: Matrik Tipologi Manajemen Perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung

Keenam, sedangkan matrik model manajemen perubahan UIN Suska Riau dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 10: Matriks model manajemen perubahan UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung

Sementara itu, untuk melihat aspek perubahan kedua perguruan tinggi baik UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung secara komprehenshif, peneliti merasa perlu memaparkan matriks aspek perubahan dari "institusi" menjadi "universitas" perihal domain Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian

PENDEKATAN MANAJEMEN PERUBAHAN

UIN Suska UIN Bandung

Planned change Planned change

Pendektaan manajemen perubahan yang digunakan dalam proses perubahan kedua lembaga UIN Suska Riau maupun UIN SGD Bandung menggunakan pendekatan perubahan terencana. Dalam mencapai visi dan tujuan tertentu, perencanaan yang matang menjadi pondasi utama dalam mempersiapkan setiap perubahan. Hal itu akan berakibat, perencanan yang baik akan menghasilkan hasil yang terbaik pula, sebaliknya perencanaan yang kurang baik akan bisa mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan perubahan.

TIPOLOGI MANAJEMEN PERUBAHAN

UIN Suska UIN Bandung

Innovative change Adaptive change

Tipologi manajemen perubahan yang terjadi pada UIN Suska Riau dan UIN SGD Bandung agak berbeda dari keduanya. Kasus perubahan UIN Suska Riau lebih cenderung menggunakan perubahan inovatif, sementara UIN SGD Bandung lebih cenderung menggunakan tipologi adaptif. Hal tersebut terjadi karena keduanya memiliki sisi resistensi dan tantang perubahan yang berbeda. Sehingga mengakibatkan berbedanya tipologi manajemen perubahan yang ada.

MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN

UIN Suska UIN Bandung

Change management Burner Change management Burner Dalam hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kedua perguruan tinggi (UIN Suska Riau & UIN SGD Bandung menggunakan tawaran model change management dari Burner yang terdiri dari proses 1) Choice process; 2) Trajectory process; dan 3) Change process.

xliii Masyarakat). Pergeseran perubahan secara lebih jelas dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:

Tabel 11: Matrik Perubahan Aspek Tridharma Perguruan Tinggi

TRIDHARMA SEKOLAH

TINGGI/INSTITUSI UNIVERSITAS Pendidikan 1. Satu/Beberapa bidang

keilmuan

2. Satu/beberapa bidang studi 3. Parsial Science

4. Konsep PBM

tradisional/konvensional 5. Mono mandate

6. Kuantitas fisik gedung, bangunan dan SDM terbatas

1. Berbagai bidang keilmuan 2. Berbagai bidang studi 3. Integral Science 4. Multi Mandate 5. Konsep PBM

tradisional/konvensional 6. Kuantitas fisik gedung,

bangunan dan SDM meningkat

Penelitian 1. Beberapa bidang penelitian 2. Personal research

3. Mono disiplin research

1. Berbagai bidang penelitian 2. Kolaborasi research

3. Inter/multi disipline research

Pengabdian Masyarakat 1. Beberapa bidang

pengabdian masyarakat 2. Pelayanan pengabdian

masyarakat cenderung konvensional dan tradisional

1. Berbagai bidang

pengabdian masyarakat 2. Pengembangan dan

penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna

3. Konsep Standar World Class University di Indonesia dan dunia Internasional