• Tidak ada hasil yang ditemukan

31 (RUGI)/LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Harga Komoditas (lanjutan) a. Commodity Price Risks(continued)

Selain dengan natural hedging melalui peningkatan porsi portofolio nonnikel dan nonemas (bauksit dan batubara), Grup mungkin juga melakukan mitigasi risiko melalui transaksi lindung nilai dengan tujuan utama untuk memproteksi anggaran pendapatannya. Namun beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan Grup kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pada saat harga mengalami kenaikan.

Other than natural hedging through the increase of non-nickel and non-gold portfolio portions (bauxite and coal), it is also possible for the Group to mitigate commodity price risks through hedging transactions with the main goal of protecting their budgeted income. Yet some hedging positions may cause the Group to lose the chance to obtain even higher profits when prices rise.

Grup berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko penurunan harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Grup mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar Industrial Diesel Oil dan

Marine Fuel Oil dengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara atau tenaga air.

The Group believes that the best way to handle the risk of commodity price decrease is by decreasing the production cost. The Group has a commitment to convert their main fuel source from Industrial Diesel Oil and Marine Fuel Oil to a cheaper fuel source, such as natural gas, coal or hydro power.

Pada tanggal 31 Maret 2016 piutang usaha Grup dari penjualan feronikel secara langsung berkaitan dengan indek harga nikel LME. Jika harga nikel LME menguat atau melemah sebesar 5% dibandingkan dengan harga nikel pada tanggal 31 Maret 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba setelah pajak Grup untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 akan meningkat atau menurun masing-masing sekitar Rp3.990.202 (31 Desember 2015: Rp11.020.324).

As at March 31, 2016, the Group's trade receivables from ferronickel sales are directly linked to LME price index. If the LME nickel price strengthens or weakens by 5% compared to the price as of March 31, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the post-tax income of the Group for the three month period ended March 31, 2016 will increase or decrease by approximately Rp3,990,202 (December 31, 2015: Rp11,020,324).

b. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga b. Foreign Exchange and Interest Rate Risks

Pendapatan dan posisi kas Grup sebagian besar dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Grup dalam mata uang Rupiah. Grup juga memiliki pinjaman signifikan dalam Dolar Amerika Serikat, maka Grup mempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

The Group‟s revenue and cash position are mostly in United States Dollar ("USD") while

most of the Group‟s operating expenses are in

Indonesian Rupiah. In addition, the Group also has significant borrowings in USD original currency. Thus, the Group suffers from the negative effect of the Indonesian Rupiah weakening against the United States Dollar.

Jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Maret 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan Grup untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 masing-masing akan menurun atau meningkat sekitar Rp203.570.472 (31 Desember 2015: Rp245.006.244) terutama berasal dari keuntungan dan kerugian atas penjabaran aset (liabilitas) bersih dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal pelaporan.

If the Rupiah weakens or strengthens by 5% compared to United States Dollar on March 31, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the profit before tax of the Group for the three month period ended March 31, 2016 will decrease or increase approximately by Rp203,570,472 (December 31, 2015: Rp245,006,244), mainly as a result of foreign exchange gains or losses on translation of the United States Dollar denominated net assets (liabilities) as at the reporting date.

37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko Mata Uang dan Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

b. Foreign Exchange and Interest Rate Risks (continued)

Grup terpapar risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Grup menganalisis eksposur tingkat suku bunga secara dinamis. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaharuan posisi yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai. Berdasarkan skenario ini, Grup menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga.

The Group is exposed to interest rate risks through the impact of rate changes on interest- bearing liabilities. The Group analyses its interest rate exposure on a dynamic basis. Various scenarios are simulated taking into consideration refinancing, renewal of existing positions, alternative financing and hedging. Based on these scenarios, the Group calculates the impact on profit or loss of a defined interest rate shift.

Jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 0,1% dibandingkan dengan suku bunga pinjaman pada tanggal 31 Maret 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba sebelum pajak penghasilan Grup untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 masing-masing akan turun atau naik sekitar Rp7.780.746 (31 Desember 2015: Rp7.967.641).

If loan interest rates increase or decrease by 0.1% compared to the loan interest rate on March 31, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the profit before tax of the Group for the three month period ended March 31, 2016 will decrease or increase, respectively, by approximately Rp7,780,746 (December 31, 2015: Rp7,967,641).

Risiko suku bunga Interest rate risk

Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan.

The table below analyses the Group‟s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period of the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.

31 Maret/March 2016

Kurang Lebih dari Biaya transaksi dari 1 tahun/ 1 tahun/ atas utang/

Below More than Debt issuance Jumlah/ 1 year 1 year cost Total

Suku bunga mengambang Floating rate

Pinjaman investasi (224,032,500) (520,487,523) (2,254,977) (742,265,046) Investment loan

31 Desember/December 2015

Kurang Lebih dari Biaya transaksi dari 1 tahun/ 1 tahun/ atas utang/

Below More than Debt issuance Jumlah/ 1 year 1 year cost Total

Suku bunga mengambang Floating rate

37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Kredit c. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Tidak ada konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko terkait dengan batasan- batasan tersebut.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from their customers‟ or third parties‟ failure to fulfill their contractual

obligations. There are no significant

concentrations of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.

Grup yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral, dan secara historis mempunyai piutang usaha bermasalah yang rendah. Kebijakan umum Grup untuk penjualan komoditas mineral kepada pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.

The Group is confident in their ability to continue to control and maintain minimal exposure to credit risk, since the Group has clear policies on the selection of customers, legally binding agreements in place for mineral commodity sales transactions and historically low levels of bad debts. The Group‟s general policy for mineral commodity sales to new and existing customers is to select customers in a strong financial condition and with a good reputation.

Eksposur maksimum atas risiko kredit untuk Grup adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan yang tertera pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The maximum exposure to credit risk for the Group is equal to the carrying value of the financial assets as shown in the consolidated statement of financial position.

d. Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal. Grup mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyeknya.

Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities and the ability to close out market positions. The Group‟s ability to fund their borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequately committed funding lines from high-quality lenders. The Group is exposed to liquidity risk on account of their bonds and capital loans for their projects.

Tanggal jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan seperti utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan pinjaman bank jangka pendek adalah kurang dari satu tahun, kecuali untuk liabilitas keuangan seperti utang obligasi dan pinjaman investasi. Jumlah yang disajikan dalam tabel adalah arus kas yang tidak didiskonto.

The contractual due date of financial liabilities such as trade payables, accrued liabilities, other payables and short-term bank loans are less than one year, except for financial liabilities such as bonds payable and investment loans. The amonts disclosed in the table are the contractual undisclosed cash flows.

37. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk (continued) Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan (tidak didiskontokan)/

Contractual maturities of financial liabilities (undiscounted)

Antara Antara Antara

Kurang 3 bulan dan 1 dan 2 dan Lebih