• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam dokumen Bank Agris Tbk 2015 Bank Agris Tbk 2015 (Halaman 156-158)

independent auditor’s report

direstrukturisasi 56.334 281 65.373 6 Total restructured loans

31. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:

Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows:

 Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahun- tahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama.

Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital.

 Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation.

Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.

The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation.

Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:

Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analyzed into two tiers as follows:

 Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun berjalan (50%).

Tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (50%).

 Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif.

Tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.

Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut:

Minimum capital requirements are as follows:

 8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1.

 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2.

 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3.

8% of RWA for bank with risk rating 1.

9% up to less than 10% of RWA for bank with risk rating 2.

10% up to less than 11% of RWA for bank with risk rating 3.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK AGRIS Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK AGRIS Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)

103

31. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 31. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut (lanjutan):

Minimum capital requirements are as follows (continued):

 11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk

bank dengan profil risiko peringkat 4. 

11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4.

Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The calculation of CAR as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Modal Inti (Tier 1) 498.588 431.260 Core Capital (Tier 1)

Modal Pelengkap (Tier 2) 27.995 27.200 Supplementary Capital (Tier 2)

Jumlah modal inti dan Total core and

pelengkap 526.583 458.460 supplementary capital

Jumlah Aset Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR) Total risk weighted assets

Tanpa memperhitungkan

risiko pasar 2.889.199 2.505.403 Excluding market risk

Dengan memperhitungkan

risiko pasar 2.903.342 2.511.187 Including market risk

Dengan memperhitungkan

risiko kredit, pasar Including credit, market and

dan operasional 3.035.522 2.622.514 operational risks

Rasio Kewajiban Penyediaan Capital Adequacy

Modal Minimum (KPMM) Ratio (CAR)

Rasio CET 1 16,43% 16,44% Ratio CET 1

Rasio Tier 1 16,43% 16,44% Ratio Tier 1

Rasio Tier 2 0,92% 1,04% Ratio Tier 2

Rasio total 17,35% 17,48% Ratio total

Rasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum yang Minimum Capital

diwajibkan 9,00% - 9,99% 8,00% Adequacy Ratio

32. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI 32. IMPLEMENTATION OF QUASI

REORGANIZATION

Pada bulan Juli dan September 2010, Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah menyetujui rencana kuasi-reorganisasi dan pencatatan saham Bank melalui Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia.

In July and September 2010, the Bank’s Commissioner and Directors approved the Bank’s corporate action plans for quasi-reorganization and listing of Bank’s shares through Initial Public Offering (“IPO”) at the Indonesia Stock Exchange.

Melalui Surat No. 005/DIRUT/IX/2010 tanggal 28 September 2010 kepada Bank Indonesia, Bank menyampaikan rencana untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik serta kuasi-reorganisasi. Bank Indonesia melalui surat No. 12/123/DPB2/TPB2-5 tanggal 6 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Deputi Direktur pada Direktorat Pengawasan Bank II menyatakan adanya persyaratan-persyaratan khusus yang harus dipenuhi Bank sebelum melakukan rencana tersebut.

As of September 28, 2010, the Bank informed Bank Indonesia through its Letter No. 005/DIRUT/ IX/2010 about the Bank’s plan of Initial Public Offering (“IPO”) and quasi-reorganization. On October 6, 2010, Bank Indonesia had replied to the Bank through Letter No. 12/123/DPB2/TPB2-5 issued by the Deputy Director of the Directorate Supervision of Bank II stating specific requirements before the Bank can implement its plan.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK AGRIS Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK AGRIS Tbk

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year then Ended (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)

104

32. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI

Dalam dokumen Bank Agris Tbk 2015 Bank Agris Tbk 2015 (Halaman 156-158)