Bab I Pendahuluan
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini diharapkan : 1.3.1 Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan penulisan lebih lanjut sebagai dasar untuk meningkatkan penerapan ilmu keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hyperemesis gravidarum.
1.3.2 Bagi Pendidikan Keperawatan
Menjadi bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang Asuhan Keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.
1.3.3 Bagi Pelayanan Kesehatan
Memberi informasi dan membantu meningkatkan kesehatan dalam upaya pencegahan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.
1.3.4 Bagi Klien
Keperawatan ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh dengan Hiperemesis Gravidarum
2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data, mengelompokkan, dan menganalisis, sehingga didapatkan masalah dan kebutuhan untuk perawatan ibu. Tujuan utama pengkajian pada kasus hiperemesis gravidum adalah untuk memberikan gambaran secara terus – menerus mengenai keadaan kesehatan ibu yang memungkinkan perawat merencanakan asuhan keperawatan (Mitayani, 2009).
Pengkajian predisposisi hiperemesis gravidarum adalah :
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada keadaan tersebut hormon chorionic gonadotropin dibentuk berlebihan.
b. Masuknya villi chorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah satu faktor organik.
d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian terhadap hidup. (Hanifa Wiknjosastro, 2006).
Tingkat hiperemesis gravidarum dibagi menjadi tiga (Hanifa Wiknjosastro, 2006).
a. Hiperemesis gravidarum tingkat I
1. Muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita 2. Ibu merasa lemah
3. Nafsu makan tidak ada 4. Berat badan menurun 5. Nyeri pada epigastrium
6. Nadi meningkatkan sekitar 100 per menit 7. Tekanan darah sistolik menurun
8. Turgor kulit berkurang
9. Lidah mengering dan mata cekung b. Hiperemesis gravidarum tingkat II
1. Penderita tampak lebih lemah dan apatis 2. Turgor kulit lebih mengurang
3. Lidah mengering dan tampak kotor 4. Nadi kecil dan cepat
5. Suhu kadang – kadang naik dan mata sedikit ikterus 6. Berat badan turun dan mata menjadi cekung
7. Tekanan darah turun 8. Oliguria
9. Konstipasi
10. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan,karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing
c. Hiperemesis gravidarum tingkat III
1. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti 2. Kesadaran menurun sampai koma
3. Nadi kecil dan cepat
4. Suhu meningkat dan tekanan darah turun
5. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai Ensefalopati Wernick dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.
Pengkajian keadaan umum
- Tanda vital seperti ada tidaknya demam, takikardi, atau hipertensi, otostatik, frekuensi pernafasan meningkat
- Tanda-tanda umum, distress emosional dan ada tidaknya toksik.
Status kebutuhan nutrisi klien :
- Porsi makan dalam satu hari,
- Berat badan meningkat atau menurun.
- Status hidrasi meliputi turgor kulit, keadaan membran mukosa (kering atau lembab) dan oliguria.
- Status kardiovaskuler seperti kualitas nadi (kuat atau lemah), takikardi atau terajadinya hipotensi ortastik
- Eliminasi ada tidaknya penurunan atau kenaikan berkemih Riwayat obstetri klien :
- G – P - A yaitu kehamilan ke berapa, persalinan ke berapa dan apakah ada aborsi.
- HPHT dan juga TTP - Pemeriksaan fundus uteri
- Manarche haid, siklus haid, dan lamanya haid Lingkar Lengan Atas ( LILA)
Pengukuran Lila adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi protein pada wanita usia subur (WUS). Lila dapat digunakan untuk skrining pada ibu hamil, bila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil ini menderita kekurangan energi kronis (Supariasa,2002).
Pengkajian berat badan ibu hamil
Pengkajian berat badan ibu sebelum hamil yaitu dengan mengetahui indeks massa tubuh (IMT). Dengan menggunakan rumus :
IMT = BB sebelum hamil (kg) TB 2 (m)
Keadaan gizi berdasarkan IMT Kurang (< 19,8 ) Normal ( 19,8 – 25 )
Lebih ( >26 – 29 ) Obesitas ( 29 ) Tabel : 1.2
Berat badan ideal ibu hamil digunakan rumus sebagai berikut : BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
Ket : BBIH = ( Berat badan ideal ibu hamil yang akan dicari) BBI = Berat badan ideal sebelum hamil
UH = Usia kehamilan dalam minggu
0,35 = Tambahan berat badan kg per minggunya (0,35)
Penambahan berat badan ibu hamil
Kategori IMT
Penambahan Berat Badan (Kg) Trimester I
Kurus < 19,8 2,3
Normal 19,8 – 25 1,6
Lebih 26 – 29 0,9
Obesitas 29 -
Tabel : 2.2
Pengaturan Makanan sehari untuk Ibu Hamil trimester I
BahanMakanan Trimester I Nilai Gizi
Nasi 3 ¼ gelas Energi :
Kebutuhan kalori ibu hamil dalam sehari
Dalam sehari, ibu hamil membutuhkan 2000 kilo kalori agar menghasilkan energi yang cukup untuk proses pembentukan janinyang pesat. Kebutuhan kalori dapat dipenuhi dari produk makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, daging, tempe, tahu,sayur, buah, sayuran,dan susu.
2.2 Analisa Data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsuktasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien (Potter & Perry,2005). Tujuan pengumpulan data studi kasus dalam penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien c. Untuk menilai keadaan kesehatan klien
d. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
Batasan Karakteristik menurut NANDA tahun 2012 : 1. Menghindari makanan
2. Berat badan 20 % atau lebih di bawah berat badan ideal 3. Kerapuhan kapiler
4. Bising usus hiperaktif 5. Kurang makanan 6. Kurang informasi
7. Kurang minat pada makanan
8. Penurunan berat badan dengan makanan asupan adekuat 9. Kesalahan konsepsi, informasi
10. Membran mukosa pucat
11. Ketidakmampuan memakan makanan 12. Tonus otot menurun
13. Mengeluh gangguan sensasi rasa 14. Cepat kenyang setelah makan 15. Steotorea
16. Kelemahan otot pengunyah 17. Kelemahan otot untuk menelan
Faktor yang berhubungan menurut NANDA tahun 2012 : 1. Faktor psikologis
2. Faktor biologis ( hilang nafsu makan, mual dan muntah ) 3. Faktor ekonomi
4. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien 5. Ketidakmampuan untuk menerima makanan 6. Ketidakmampuan untuk menelan makanan.
No Data Penyebab Masalah 1. DS :
-Mual muntah berlebihan
-Tidak nafsu makan - Berat badan - Porsi makan tidak habis
-Bibir tampak kering -Muntah yang keluar kehamilan yang kedua
Faktor Ekonomi
Anak yang pertama masih kecil
Emosi tidak stabil
Merangsang mual muntah
Mual dan muntah terus menerus
Kurang Pengetahuan
Cemas
Naik asam lambung
Tidak nafsu makan
2.3 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah yang ada sehingga didapat beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan pemenuhan nutrisi menurut (NANDA, 2012) :
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Cemas
3. Intoleransi aktivitas
4. Kekurangan volume cairan 5. Nyeri
2.4 Perencanaan
Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencaan adalah teori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien. Hasil akhir yang diharapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien. Terapi yang tepat dipilih berdasarkan pada faktor-faktor terkait yang menyebabkan mual dan muntah berlebihan atau masalah kesehatan klien.
Perawat memberi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hiperemesis gravidum, tujuan berorientasi pada klien dapat mencakup antara lain sebagai berikut :
a. Klien mengatakan merasa sehat dan nyaman
b. Klien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini
No Intervensi (NIC) Rasional 1 1. Kaji faktor penyebab mual
dan muntah.
2. Kaji tanda-tanda vital klien 3. Tentukan status gizi klien dan
kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi.
4. Kaji berat badan klien.
5. Anjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering.
6. Tanyakan makanan kesukaan klien.
7. Anjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.
8. Tanyakan pada klien tentang alergi makanan.
9. Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum.
10. Berikan pendidikan kesehatan tentang :
-Makanan bergizi dan tidak mahal. Seperti tahu,tempe, dan telur
1. Mengetahui penyebab mual dan muntah klien
2. Untuk mengetahui keadaan umum klien
3. Mengetahui sejauh mana kekurangan nutrisi pada pasien.
4. Untuk mengetahui apakah berat badan klien menurun.
5. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.
6. Membantu meningkatan nafsu makan klien.
7. Memberi pilihan kepada klien, dapat meningkatkan nafsu makan klien.
8. Mengetahui apakah ada alergi pada makanan klien.
9. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.
10. Meningkatkan pengetahuan klien.
B. Keperawatan Asuhan Kasus 2.5 Pengkajian
1. Biodata
Seorang wanita dengan inisial Ny. K berusia 21 tahun dan sudah menikah, Ny.K beragama islam dan merupakan seorang ibu rumah tangga.
Pendidikan terakhir adalah sebagai tamatan SMK, ia beralamat di Jl.
Teratai Gg.Mulia Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
2. Keluahan Utama
Klien mengatakan bahwa ia sering mual dan muntah secara berlebihan pada kehamilannya dalam sehari lebih dari 10 kali. Mual dan muntah yang ia rasakan menimbulkan ia tidak nafsu makan. Ia juga mengatakan bahwa ia merasakan lelah juga letih, sehingga ia sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Hal-hal yang memperbaiki keadaannya saat ini adalah dengan tirah baring dan beristirahat. Saat ini kehamilannya berusia 12 minggu.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien sering mengeluh mual dan muntah, letih sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Klien juga mengeluh nafsu makannya menurun selama kehamilannya. mual dan muntah yang sering ia alami pada pagi hari, dan pada waktu lain ketika ia mencium aroma yang kuat dan khas.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien juga mengatakan bahwa pada kehamilannya yang dahulu juga ia merasakan hal serupa.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular dan penyakit keturunan.
6. Riwayat Obstetri
Saat ini klien sedang hamil yang kedua dengan G:2 P:1 A:0, Klien sudah memiliki anak sebelumnya, sekarang umurnya berusia 1 tahun 9 bulan, usia kehamilan saat ini adalah 12 minggu. HPHT pada tanggal 16 April 2017 dan TTP 23 Januari 2018. Pasien belum pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan atau petugas kesehatan lainnya. Pasien mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya. Pasien berencana setelah kelahiran anak keduanya ini, akan menggunakan KB.
7. Riwayat Ginekologi
Pasien mengatakan haid teratur, menarche pada usia 12 tahun, lamanya 7 hari, dan jumlah haidnya banyak pada 4 hari pertama dan 3 hari teakhir sedikit-sedikit, dan siklus teratur 30 hari.
8. Riwayat Psikologis Ibu
Pasien mengatakan sebenarnya ia dan suami belum berencana ingin mempunyai anak kedua, tetapi jika sudah diberi lagi mereka berusaha ikhlas menerimanya.
9. Riwayat Keadaan Psikososial
Klien mengatakan keadaan yang dialaminya saat ini sangat mengganggu aktivitasnya. Di dalam keluarga klien berperan sebagai ibu rumah tangga, selama ia sakit pada kehamilannya sebagian besar aktivitas klien di bantu oleh ibu mertua dan adik iparnya. Keadaan emosi klien saat ini tidak stabil, terkadang klien susah diajak berinteraksi dengan orang lain, dan berbicara pun hanya seperlunya saja. Saat ini orang yang paling berarti baginya adalah suami dan anak pertamanya yang masih kecil.
Hubungan klien dengan keluarganya tampak baik. Hubungan klien dengan orang lain baik. Klien menganut agama islam dan kegiatan ibadah dilakukan ketika keadaannya merasa sanggup untuk melakukannya.
10. Status Mental
Dari hasil pengkajian didapat tingkat kesadaran klien compos mentis, penampilan rapi, berbicara singkat dan cepat, alam perasaan letih, afek datar, dan interaksi selama wawancara kontak mata pasien baik.
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
- Respirasi, pernafasan klien kadang meningkat
- Nutrisi, produksi kelenjar saliva meningkat, klien sering mual muntah yang berlebihan, nafsu makan menurun.
- Eliminasi, klien mengalami obstipasi
- Istirahat/tidur, klien sulit tidur dikarenakan sering mual dan muntah serta pusing yang dialaminya.
- Kebutuhan Berpakaian, Klien dibantu oleh mertua dan juga suaminya
- Kebutuhan Keamanan, Klien dilindungi oleh keluarganya, dan klien juga mampu melindungi diri dari bahaya
- Sosialisasi, Klien mampu ber komunikasi dengan orang lain, dan mampu mengekspresikan kebutuhan dan opininya tentang yang dialaminya
- Aktivitas, pekerjaan dan aktivitas klien sehari-hari terganggu, tidak mampu melakukan secara maksimal karena keadaan yang semakin lemah.
12. Pemeriksaan Fisik
Secara umum didapati pasien sadar, letih dan tampak kelelahan, dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga ia hanya bisa terbaring di tempat tidur dan klien dibantu oleh keluarganya dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, pernafasan 24 x/menit, Suhu tubuh 36,7oC, Frekuensi muntah dalam satu hari > dari 10 kali, tinggi badan 150 cm, berat badan dahulu 59 kg dan berat badan sekarang 55 kg. Usia kehamilan 12 minggu, TFU (3 jari diatas simfisis). Dalam pemeriksaan kepala dan rambut didapati bentuk kepala oval dan simetris, ubun - ubun ditengah tidak ada benjolan. Penyebaran rambut merata, berwarna hitam, tidak berbau, warna kulit klien kuning langsat, dengan struktur wajah simetris. Mata simetris, palpebra merah muda, lembab, konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor, dan coklat muda, kornea dan iris bening.
Pada pemeriksaan hidung, tulang hidung simetris, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan, tidak ada pernafasan cuping
hidung, Bentuk daun telinga normal dan simetris, ukuran telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga bersih, dan ketajaman pendengaran baik.
Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati bahwa bibir kering dan simetris, keadaan lidah dan mulut kurang bersih, ia juga jarang menyikat gigi dikarenakan mual muntah yang berlebihan ia rasakan dan sulit beraktivitas. pita suara baik, posisi trakeal medial, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, suara normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, denyut nadi karotis teraba.
- Pada gigi kurang bersih tidak ada peradangan gusi, caries ada, dan tidak ada gigi palsu.
- Pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
- Pada payudara klien menjadi lebih besar, areola mamae hiperpigmentasi, dan puting susu semakin menonjol.
- Pada pemeriksaan paru, kadang mengeluh sesak dan nafas pendek.
- Pada pemeriksaan jantung, tekanan darah sistole menurun dan nadi meningkat.
- Pada abdomen, tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, klien mual dan muntah berlebihan yaitu > dari 10 kali dalam sehari.
- Pada ekstremitas tidak ada ditemukan udema, dan kekuaatan tonus otot menurun.
2.6 Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada klien, dari data-data yang diperoleh maka dilakukan analisa data. Yang terdiri dari data subjektif dan data objektif, penyebab, dan masalah keperawatan hiperemesis gravidarum.
No Data Penyebab Masalah Keperawatan
1 DS :
Klien mengtakan bahwa ia sering mual dan muntah. Mual muntah yang ia rasakan > dari 10 x/hari, Klien juga setiap harinya ia hanya minum jus kuini dan camilan. Klien juga mengatakan bahwa ia lemah dan tidak dapat melakukan kehamilan yang kedua
Faktor Ekonomi
Anak yang pertama masih kecil
Emosi tidak stabil
Merangsang mual muntah
Mual dan muntah terus menerus
- Porsi makan tidak
- Bibir tampak kering - Muntah klien yaitu cairan.
Naik asam lambung
Tidak nafsu makan muntah yang sering ia alami.
3
2.7 Rumusan Masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah keperawatan pada Ny.K. Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah keperawatan yang muncul berdasarkan analisa data :
a. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b. Cemas
c. Intoleransi aktivitas
2.7.1 Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pemasukan yang tidak adekuat d/d klien mual dan muntah
b. Cemas b/d kurang pengetahuan dan psikologi kehamilan d/d klien mengeluh takut dengan kondisi mual muntahnya.
c. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum dan kurangnya intake nutrisi d/d klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari mengalami penurunan.
2.8 Perencanaan Keperawatan dan Rasional
No
DX Perencanaan Keperawatan Tujuan :
Kebutuhan nutrisi adekuat Kriteria Hasil :
- Intake nutrisi dan cairan adekuat
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi - Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
1. Rencana Tindakan Rasioanal
1. Kaji faktor penyebab mual dan muntah 2. Kaji tanda-tanda vital
klien
3. Tentukan status gizi klien dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi
4. Kaji berat badan klien 5. Anjurkan makan dengan
porsi sedikit tetapi sering.
6. Tanyakan makanan kesukaan klien.
7. Anjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.
8. Tanyakan pada klien
1. Mengetahui penyebab mual dan muntah klien
2. Untuk mengetahui keadaan umum klien
3. Mengetahui sejauh mana kekurangan nutrisi pada pasien.
4. Untuk mengetahui apakah berat badan klien menurun.
5. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.
6. Membantu meningkatan nafsu makan klien.
7. Memberi pilihan kepada klien, dapat meningkatkan nafsu makan klien.
8. Mengetahui apakah ada alergi pada makanan klien.
9. Meningkatkan kebutuhan
9. Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum.
10. Berikan pendidikan kesehatan tentang : -Makanan bergizi dan tidak mahal. Seperti tahu, tempe, dan telur
10. Meningkatkan pengetahuan klien.
Tujuan :
Klien mampu mengontrol cemas Kriteria Hasil :
- Cemas berkurang
- Klien dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas - Klien melaporkan tidur adekuat
- Ekspresi wajah klien tenang
2 Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan
1. Merencanakan intervensi dengan tepat.
2. Untuk mengetahui
bagaimana keluhan klien.
3. Memberikan rasa aman dan nyaman pada klien.
4. Mengurangi perasaan cemas pada klien.
5. Untuk mengetahui tingkat kecemasan.
6. Mengetahui solusi apa yang dapat menurunkan kecemasan klien.
7. Dapat mengurangi perasaan cemas yang klien rasakan.
mengungkapkan hal-hal
8. Untuk mengurangi rasa cemas yang klien alami.
Tujuan :
Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan, penghematan energi, perawatan diri
Kriteria Hasil :
- Menyadari keterbatasan energi
- Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat - Tingkat daya adekuat untuk beraktifitas
3 Intervensi Rasional
1. Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat
4. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
1. Merencanakan intervensi dengan tepat.
2. Pasien dapat memilih dan merencanakan sendiri.
3. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas.
4. Membantu
mengembalikan energi.
5. Metabolisme
5. Anjurkan istirahat yang adekuat.
6. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya :
Nutrisi yang baik untuk me-ningkatkan energi yang ada dalam tubuh.
membutuhkan enenrgi.
6. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya nutrisi untukmeningkatkan energi dalam tubuh.
2.9 Implementasi Keperawatan Hari/
Tanggal No
Dx Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi 17 Mei
penyebab mual dan muntah.
2. Menkaji tanda-tanda vital klien
3. Mengkaji status gizi klien, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi.
4. Mengkaji berat badan klien.
5. Menganjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering.
6. Menanyakan makanan kesukaan klien.
7. Menganjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.
8. Menanyakan pada klien tentang alergi makanan.
9. Menganjurkan untuk banyak makan buah dan minum.
10. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :
-Makanan bergizi dan tidak mahal.
S : Klien mengatakan bahwa nafsu makannya sudah bertambah sedikit demi sedikit.
O :
- Mual muntah berkurang -Nafsu makan bertambah A :
Masalah sebagian teratasi (nafsu makan sudah bertambah sedikit demi sedikit).
P : Intervensi dilanjutkan dengan menganjurkan makan sedikit tapi sering.
19 Mei
3. Mendampingi klien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan.
4. Memotivasi klien untuk menyampaikan tentang isi
6. Membantu klien untuk mengungkapkan hal-hal yang membuatnya cemas.
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi dengan (menarik nafas dalam dan tahan sebentar lalu perlahan buang udaranya).
8. Kolaborasi :
Memberikan obat-obatan yang mengurangi cemas.
S : Klien mengatakan bahwa cemas yang ia rasakan sudah berkurang, dan ia sudah mengerti keadaannya.
O : Klien tampak tenang A : Masalah sebagian teratasi (Klien sudah merasa tenang dan nyaman).
P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga yaitu dengan memotivasi klien agar mengerti keadaanya.
1. Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas.
2. Memberikan diet yang adekuat dan seimbang.
3. Membantu pasien dalam
S : Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah mulai bisa beraktivitas secara mandiri, seperti makan dan ke kamar mandi.
WIB
15.30 WIB
melakukan aktivitas sendiri.
4. Mencatat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
5. Menganjurkan istirahat yang adekuat.
6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
pentingnya :
- Pentingnya nutrisi yang baik untuk meningkatkan energi yang ada dalam tubuh.
O : - Aktivitas kecil sudah bisa dilakukan secara mandiri oleh klien.
A :
Masalah sebagian teratasi (klien sudah bisa melakukan aktivitas kecil seperti makan dan ke kamar mandi).
P : Intervensi dilanjutkan dengan keluarga memotivasi klien untuk makan yang bergizi dan adekuat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Hasil pengkajian pada Ny. K didapatkan keluhan utama yang dirasakanadalah klien mengatakan sering mengeluh mual dan muntah pada masa kehamilannya sehingga dengan keadaannya tersebut ia menjadi tidak nafsu makan dan badan terasa letih, klien juga tidak dapat melakukan aktivitas dengan kondisinya tersebut. Klien saat ini sedang hamil trimester pertama yaitu usia kehamilan 12 minggu.
Hasil pengkajian pada Ny. K didapatkan keluhan utama yang dirasakanadalah klien mengatakan sering mengeluh mual dan muntah pada masa kehamilannya sehingga dengan keadaannya tersebut ia menjadi tidak nafsu makan dan badan terasa letih, klien juga tidak dapat melakukan aktivitas dengan kondisinya tersebut. Klien saat ini sedang hamil trimester pertama yaitu usia kehamilan 12 minggu.