• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan. Oleh SUCI RAHMADINA NASUTION. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan. Oleh SUCI RAHMADINA NASUTION. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang

Dari Kebutuhan Tubuh : Hiperemesis Gravidarum Di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

SUCI RAHMADINA NASUTION 142500074

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

JULI 2017

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, serta Shalawat dan salam penulis hanturkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kealam yang penuh cahaya ilmu seperti saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ‘’Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh : Hiperemesis Gravidarum di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia’’ yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2017.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan.

3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kmb selaku Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan.

6. Ibu Ellyta Aizar, S.Kp, M.Biomed selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya dalam sidang Karya Tulis Ilmiah saya.

(5)

7. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Teristimewa kepada kedua orangtua saya tercinta, Ayahanda H. Martaon Nasution, S.Pd dan Ibunda Hj. Masdalinar Lubis, S.Pd.I yang selalu sabar dan penuh kasih sayang dalam mendampingi, mendukung, memberi arahan dan bimbingan serta semangat kepada saya. Serta saudara – saudaraku tersayang, kakak (Winda, dan Adel), abang (Dodi), adik (Dini), Serta abang ipar (Herman) dan kakak ipar (Linda) yang selalu ada memberikan saya dukungan baik moril, spiritual, maupun materi. Semua ini saya persembahkan untuk keluarga tersayang.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan USU stambuk 2014 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama dalam masa perkuliahan ini dan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga segenap bantuan, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan.

Medan, 20 Juli 2017 Penulis

(Suci Rahmadina Nasution) NIM : 142500074

(6)

DAFTAR ISI

Lembar sampul

Lembar Orisinalitas

Lembar Pengesahan... i

Kata Pengantar... ii

Daftar isi ... iv

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan... 3

1.3 Manfaat... 4

Bab II Pengelolaan Kasus A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Pemenuhan Nutrisi dengan Hiperemesis Gravidarum... 5

2.1 Pengkajian... 5

2.2 Analisa Data... 9

2.3 Rumusan Masalah... 12

2.4 Perencanaan... 12

B. Asuhan Keperawatan Kasus... 14

2.5 Pengkajian... 14

2.6 Analisa Data... 18

2.7 Rumusan masalah... 21

2.8 Perencanaan... 22

2.9 Implementasi dan Evaluasi... 26

Bab III Kesimpulan dan Saran... 29

3.1 Kesimpulan... 29

3.2 Saran... 30

Daftar Pustaka... 31

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering ditemui pada kehamilan trimester pertama (Mitayani,2009).

Hiperemesis gravidarum merupakan vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Bobak, dkk, 2005).

Kondisi ini berhenti pada trimester pertama namun gejala-gejalanya dapat menimbulkan gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, penurunan berat badan, serta ketidakseimbangan elektrolit (Steela,2005). Bila keadaan ini semakin berat dan tidak tertanggulangi lagi maka disebut hiperemesis gravidarum dilaporkan sekitar 0,05-2 % dari semua kehamilan (Pauu,2005).

Hiperemesis gravidarum berhubungan dengan terjadinya peningkatan kadar estrogen atau human chorionic gonadotropin (hCG) dan mungkin juga berhubungan dengan terjadinya hipertiroidisme selama kehamilan. Penyebab lain adalah kurang vitamin B atau gangguan metabolisme karbohidrat. Hiperemesis gravidarum memberikan dampak psikologis, sosial, dan spiritual. Secara psikologis hiperemesis gravidarum dapat menimbulkan dampak kecemasan, rasa bersalah dan marah jika gejala mual dan muntah semakin memberat ( Simpson, et al, 2001).

Kocak et al, (1999) dalam penelitiannnya menemukan adanya hubungan antara infeksi karena Halicobacter pylori dengan terjadinya hiperemesis gravidarum (Michelini, 2004). Faktor kultur atau budaya juga dapat menjadi pemicu terjadinya hiperemesis gravidarum, Rabinerson, et al (2005) menyatakan bahwa faktor kultur yang merupakan hal penting yaitu berkaitan dengan pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi. Kejadian hiperemesis

(8)

gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan dalam intake nutrisi.

Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta malformasi pada bayi baru lahir (Health & Medicine Week, 2005 ; Trujillo & Harney, 2005; Verber, et al., 2005).

Mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil atau hiperemesis gravidarum mempengaruhi menurunnya nafsu makan yang berakibat nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berat badan menurun, kebutuhan metabolisme meningkat, kemudian kebutuhan nutrisi ke janin berkurang, akhirnya berdampak resiko tinggi cidera pada janin.

Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Kesehatan tahun 2009 menjelaskan bahwa lebih dari 80% perempuan hamil mengalami rasa mual dan muntah sedangkan untuk perempuan hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sekitar 5 dari 1.000 perempuan hamil. Hal ini bisa menyebabkan perempuan menghindari makanan tertentu dan biasanya membawa resiko bagi-nya dan janin (Dinas Kesehatan 2010).

Nutisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- bahan dari lingkungan hidupnya tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto &

Wartonah,2006).

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman. Selama proses kehamilan, bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu (Ari, 2009).

(9)

Berdasarkan peristiwa diatas maka penulis tertarik untuk membahas asuhan keperawatan pada Ny. K dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah Gangguan Pemenuhan Nutrisi dengan Hiperemesis Gravidarum. Khususnya pada Ny. K di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

3. Mahasiswa mampu menyusun intervensi pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

4. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesisgravidarum.

(10)

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan ini diharapkan : 1.3.1 Bagi Penulis

Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan penulisan lebih lanjut sebagai dasar untuk meningkatkan penerapan ilmu keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hyperemesis gravidarum.

1.3.2 Bagi Pendidikan Keperawatan

Menjadi bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang Asuhan Keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

1.3.3 Bagi Pelayanan Kesehatan

Memberi informasi dan membantu meningkatkan kesehatan dalam upaya pencegahan masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

1.3.4 Bagi Klien

Keperawatan ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

(11)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh dengan Hiperemesis Gravidarum

2.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan data, mengelompokkan, dan menganalisis, sehingga didapatkan masalah dan kebutuhan untuk perawatan ibu. Tujuan utama pengkajian pada kasus hiperemesis gravidum adalah untuk memberikan gambaran secara terus – menerus mengenai keadaan kesehatan ibu yang memungkinkan perawat merencanakan asuhan keperawatan (Mitayani, 2009).

Pengkajian predisposisi hiperemesis gravidarum adalah :

a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada keadaan tersebut hormon chorionic gonadotropin dibentuk berlebihan.

b. Masuknya villi chorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.

c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah satu faktor organik.

d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian terhadap hidup. (Hanifa Wiknjosastro, 2006).

(12)

Tingkat hiperemesis gravidarum dibagi menjadi tiga (Hanifa Wiknjosastro, 2006).

a. Hiperemesis gravidarum tingkat I

1. Muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita 2. Ibu merasa lemah

3. Nafsu makan tidak ada 4. Berat badan menurun 5. Nyeri pada epigastrium

6. Nadi meningkatkan sekitar 100 per menit 7. Tekanan darah sistolik menurun

8. Turgor kulit berkurang

9. Lidah mengering dan mata cekung b. Hiperemesis gravidarum tingkat II

1. Penderita tampak lebih lemah dan apatis 2. Turgor kulit lebih mengurang

3. Lidah mengering dan tampak kotor 4. Nadi kecil dan cepat

5. Suhu kadang – kadang naik dan mata sedikit ikterus 6. Berat badan turun dan mata menjadi cekung

7. Tekanan darah turun 8. Oliguria

9. Konstipasi

10. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan,karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing

c. Hiperemesis gravidarum tingkat III

1. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti 2. Kesadaran menurun sampai koma

3. Nadi kecil dan cepat

4. Suhu meningkat dan tekanan darah turun

5. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai Ensefalopati Wernick dengan gejala nistagmus, diplopia, dan perubahan mental.

(13)

Pengkajian keadaan umum

- Tanda vital seperti ada tidaknya demam, takikardi, atau hipertensi, otostatik, frekuensi pernafasan meningkat

- Tanda-tanda umum, distress emosional dan ada tidaknya toksik.

Status kebutuhan nutrisi klien :

- Porsi makan dalam satu hari,

- Berat badan meningkat atau menurun.

- Status hidrasi meliputi turgor kulit, keadaan membran mukosa (kering atau lembab) dan oliguria.

- Status kardiovaskuler seperti kualitas nadi (kuat atau lemah), takikardi atau terajadinya hipotensi ortastik

- Eliminasi ada tidaknya penurunan atau kenaikan berkemih Riwayat obstetri klien :

- G – P - A yaitu kehamilan ke berapa, persalinan ke berapa dan apakah ada aborsi.

- HPHT dan juga TTP - Pemeriksaan fundus uteri

- Manarche haid, siklus haid, dan lamanya haid Lingkar Lengan Atas ( LILA)

Pengukuran Lila adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi protein pada wanita usia subur (WUS). Lila dapat digunakan untuk skrining pada ibu hamil, bila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil ini menderita kekurangan energi kronis (Supariasa,2002).

Pengkajian berat badan ibu hamil

Pengkajian berat badan ibu sebelum hamil yaitu dengan mengetahui indeks massa tubuh (IMT). Dengan menggunakan rumus :

IMT = BB sebelum hamil (kg) TB 2 (m)

(14)

Keadaan gizi berdasarkan IMT Kurang (< 19,8 ) Normal ( 19,8 – 25 )

Lebih ( >26 – 29 ) Obesitas ( 29 ) Tabel : 1.2

Berat badan ideal ibu hamil digunakan rumus sebagai berikut : BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )

Ket : BBIH = ( Berat badan ideal ibu hamil yang akan dicari) BBI = Berat badan ideal sebelum hamil

UH = Usia kehamilan dalam minggu

0,35 = Tambahan berat badan kg per minggunya (0,35)

Penambahan berat badan ibu hamil

Kategori IMT

Penambahan Berat Badan (Kg) Trimester I

Kurus < 19,8 2,3

Normal 19,8 – 25 1,6

Lebih 26 – 29 0,9

Obesitas 29 -

Tabel : 2.2

(15)

Pengaturan Makanan sehari untuk Ibu Hamil trimester I

BahanMakanan Trimester I Nilai Gizi

Nasi 3 ¼ gelas Energi :

2095,8 kal Protein : 79,5 gram

Lemak : 57 gram K.H : 273, 8 gram

Vit C : 70 mg Zat besi : 31 mg

Daging 2 ½ potong

Tempe 5 potong

Sayur 3 gelas

Buah 2 potong

Minyak 2 sdm

Kacang hijau 2 ½ sdm

Susu 2 ½ sdm

Gula 1 sdm

Tabel : 2.3

Kebutuhan kalori ibu hamil dalam sehari

Dalam sehari, ibu hamil membutuhkan 2000 kilo kalori agar menghasilkan energi yang cukup untuk proses pembentukan janinyang pesat. Kebutuhan kalori dapat dipenuhi dari produk makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, daging, tempe, tahu,sayur, buah, sayuran,dan susu.

2.2 Analisa Data

Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsuktasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien (Potter & Perry,2005). Tujuan pengumpulan data studi kasus dalam penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain sebagai berikut :

a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien b. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien c. Untuk menilai keadaan kesehatan klien

d. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.

(16)

Batasan Karakteristik menurut NANDA tahun 2012 : 1. Menghindari makanan

2. Berat badan 20 % atau lebih di bawah berat badan ideal 3. Kerapuhan kapiler

4. Bising usus hiperaktif 5. Kurang makanan 6. Kurang informasi

7. Kurang minat pada makanan

8. Penurunan berat badan dengan makanan asupan adekuat 9. Kesalahan konsepsi, informasi

10. Membran mukosa pucat

11. Ketidakmampuan memakan makanan 12. Tonus otot menurun

13. Mengeluh gangguan sensasi rasa 14. Cepat kenyang setelah makan 15. Steotorea

16. Kelemahan otot pengunyah 17. Kelemahan otot untuk menelan

Faktor yang berhubungan menurut NANDA tahun 2012 : 1. Faktor psikologis

2. Faktor biologis ( hilang nafsu makan, mual dan muntah ) 3. Faktor ekonomi

4. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien 5. Ketidakmampuan untuk menerima makanan 6. Ketidakmampuan untuk menelan makanan.

(17)

No Data Penyebab Masalah 1. DS :

-Mual muntah berlebihan

-Tidak nafsu makan - Berat badan

menurun

- Keadaan lemah, tidak dapat

melakukan aktivitas sehari-hari

DO :

-Frekuensi mual dan muntah >10 x/hari - Porsi makan tidak habis

- BB sebelum hamil 59 kg

BB saat ini 55 kg TB : 150 cm -Keadaan tampak lemah

-Intake pemasukan makanan tidak adekuat

-TD : 110/70 mmHg -N : 78 x/i

-T : 36,7 o C -RR : 24 x/i

-Bibir tampak kering -Muntah yang keluar berupa cairan

Faktor Psikologis

Kehamilan yang tidak diinginkan

Belum siap menerima kehamilan yang kedua

Faktor Ekonomi

Anak yang pertama masih kecil

Emosi tidak stabil

Merangsang mual muntah

Mual dan muntah terus menerus

Kurang Pengetahuan

Cemas

Naik asam lambung

Tidak nafsu makan

Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh

Gangguan pemenuhan nutrisi kuraang dari kebutuhan tubuh

(18)

2.3 Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah yang ada sehingga didapat beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan pemenuhan nutrisi menurut (NANDA, 2012) :

1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Cemas

3. Intoleransi aktivitas

4. Kekurangan volume cairan 5. Nyeri

2.4 Perencanaan

Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan menggali langkah perencanaan dari proses keperawatan. Perencaan adalah teori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien. Hasil akhir yang diharapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien. Terapi yang tepat dipilih berdasarkan pada faktor- faktor terkait yang menyebabkan mual dan muntah berlebihan atau masalah kesehatan klien.

Perawat memberi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hiperemesis gravidum, tujuan berorientasi pada klien dapat mencakup antara lain sebagai berikut :

a. Klien mengatakan merasa sehat dan nyaman

b. Klien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini

(19)

No Intervensi (NIC) Rasional 1 1. Kaji faktor penyebab mual

dan muntah.

2. Kaji tanda-tanda vital klien 3. Tentukan status gizi klien dan

kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi.

4. Kaji berat badan klien.

5. Anjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering.

6. Tanyakan makanan kesukaan klien.

7. Anjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.

8. Tanyakan pada klien tentang alergi makanan.

9. Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum.

10. Berikan pendidikan kesehatan tentang :

-Makanan bergizi dan tidak mahal. Seperti tahu,tempe, dan telur

1. Mengetahui penyebab mual dan muntah klien

2. Untuk mengetahui keadaan umum klien

3. Mengetahui sejauh mana kekurangan nutrisi pada pasien.

4. Untuk mengetahui apakah berat badan klien menurun.

5. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.

6. Membantu meningkatan nafsu makan klien.

7. Memberi pilihan kepada klien, dapat meningkatkan nafsu makan klien.

8. Mengetahui apakah ada alergi pada makanan klien.

9. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.

10. Meningkatkan pengetahuan klien.

(20)

B. Keperawatan Asuhan Kasus 2.5 Pengkajian

1. Biodata

Seorang wanita dengan inisial Ny. K berusia 21 tahun dan sudah menikah, Ny.K beragama islam dan merupakan seorang ibu rumah tangga.

Pendidikan terakhir adalah sebagai tamatan SMK, ia beralamat di Jl.

Teratai Gg.Mulia Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

2. Keluahan Utama

Klien mengatakan bahwa ia sering mual dan muntah secara berlebihan pada kehamilannya dalam sehari lebih dari 10 kali. Mual dan muntah yang ia rasakan menimbulkan ia tidak nafsu makan. Ia juga mengatakan bahwa ia merasakan lelah juga letih, sehingga ia sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Hal-hal yang memperbaiki keadaannya saat ini adalah dengan tirah baring dan beristirahat. Saat ini kehamilannya berusia 12 minggu.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien sering mengeluh mual dan muntah, letih sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Klien juga mengeluh nafsu makannya menurun selama kehamilannya. mual dan muntah yang sering ia alami pada pagi hari, dan pada waktu lain ketika ia mencium aroma yang kuat dan khas.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien juga mengatakan bahwa pada kehamilannya yang dahulu juga ia merasakan hal serupa.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular dan penyakit keturunan.

6. Riwayat Obstetri

(21)

Saat ini klien sedang hamil yang kedua dengan G:2 P:1 A:0, Klien sudah memiliki anak sebelumnya, sekarang umurnya berusia 1 tahun 9 bulan, usia kehamilan saat ini adalah 12 minggu. HPHT pada tanggal 16 April 2017 dan TTP 23 Januari 2018. Pasien belum pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan atau petugas kesehatan lainnya. Pasien mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya. Pasien berencana setelah kelahiran anak keduanya ini, akan menggunakan KB.

7. Riwayat Ginekologi

Pasien mengatakan haid teratur, menarche pada usia 12 tahun, lamanya 7 hari, dan jumlah haidnya banyak pada 4 hari pertama dan 3 hari teakhir sedikit-sedikit, dan siklus teratur 30 hari.

8. Riwayat Psikologis Ibu

Pasien mengatakan sebenarnya ia dan suami belum berencana ingin mempunyai anak kedua, tetapi jika sudah diberi lagi mereka berusaha ikhlas menerimanya.

9. Riwayat Keadaan Psikososial

Klien mengatakan keadaan yang dialaminya saat ini sangat mengganggu aktivitasnya. Di dalam keluarga klien berperan sebagai ibu rumah tangga, selama ia sakit pada kehamilannya sebagian besar aktivitas klien di bantu oleh ibu mertua dan adik iparnya. Keadaan emosi klien saat ini tidak stabil, terkadang klien susah diajak berinteraksi dengan orang lain, dan berbicara pun hanya seperlunya saja. Saat ini orang yang paling berarti baginya adalah suami dan anak pertamanya yang masih kecil.

Hubungan klien dengan keluarganya tampak baik. Hubungan klien dengan orang lain baik. Klien menganut agama islam dan kegiatan ibadah dilakukan ketika keadaannya merasa sanggup untuk melakukannya.

10. Status Mental

Dari hasil pengkajian didapat tingkat kesadaran klien compos mentis, penampilan rapi, berbicara singkat dan cepat, alam perasaan letih, afek datar, dan interaksi selama wawancara kontak mata pasien baik.

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari

(22)

- Respirasi, pernafasan klien kadang meningkat

- Nutrisi, produksi kelenjar saliva meningkat, klien sering mual muntah yang berlebihan, nafsu makan menurun.

- Eliminasi, klien mengalami obstipasi

- Istirahat/tidur, klien sulit tidur dikarenakan sering mual dan muntah serta pusing yang dialaminya.

- Kebutuhan Berpakaian, Klien dibantu oleh mertua dan juga suaminya

- Kebutuhan Keamanan, Klien dilindungi oleh keluarganya, dan klien juga mampu melindungi diri dari bahaya

- Sosialisasi, Klien mampu ber komunikasi dengan orang lain, dan mampu mengekspresikan kebutuhan dan opininya tentang yang dialaminya

- Aktivitas, pekerjaan dan aktivitas klien sehari-hari terganggu, tidak mampu melakukan secara maksimal karena keadaan yang semakin lemah.

12. Pemeriksaan Fisik

Secara umum didapati pasien sadar, letih dan tampak kelelahan, dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga ia hanya bisa terbaring di tempat tidur dan klien dibantu oleh keluarganya dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/menit, pernafasan 24 x/menit, Suhu tubuh 36,7oC, Frekuensi muntah dalam satu hari > dari 10 kali, tinggi badan 150 cm, berat badan dahulu 59 kg dan berat badan sekarang 55 kg. Usia kehamilan 12 minggu, TFU (3 jari diatas simfisis). Dalam pemeriksaan kepala dan rambut didapati bentuk kepala oval dan simetris, ubun - ubun ditengah tidak ada benjolan. Penyebaran rambut merata, berwarna hitam, tidak berbau, warna kulit klien kuning langsat, dengan struktur wajah simetris. Mata simetris, palpebra merah muda, lembab, konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor, dan coklat muda, kornea dan iris bening.

Pada pemeriksaan hidung, tulang hidung simetris, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan, tidak ada pernafasan cuping

(23)

hidung, Bentuk daun telinga normal dan simetris, ukuran telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga bersih, dan ketajaman pendengaran baik.

Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati bahwa bibir kering dan simetris, keadaan lidah dan mulut kurang bersih, ia juga jarang menyikat gigi dikarenakan mual muntah yang berlebihan ia rasakan dan sulit beraktivitas. pita suara baik, posisi trakeal medial, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, suara normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, denyut nadi karotis teraba.

- Pada gigi kurang bersih tidak ada peradangan gusi, caries ada, dan tidak ada gigi palsu.

- Pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

- Pada payudara klien menjadi lebih besar, areola mamae hiperpigmentasi, dan puting susu semakin menonjol.

- Pada pemeriksaan paru, kadang mengeluh sesak dan nafas pendek.

- Pada pemeriksaan jantung, tekanan darah sistole menurun dan nadi meningkat.

- Pada abdomen, tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan, klien mual dan muntah berlebihan yaitu > dari 10 kali dalam sehari.

- Pada ekstremitas tidak ada ditemukan udema, dan kekuaatan tonus otot menurun.

(24)

2.6 Analisa Data

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada klien, dari data-data yang diperoleh maka dilakukan analisa data. Yang terdiri dari data subjektif dan data objektif, penyebab, dan masalah keperawatan hiperemesis gravidarum.

No Data Penyebab Masalah Keperawatan

1 DS :

Klien mengtakan bahwa ia sering mual dan muntah. Mual muntah yang ia rasakan > dari 10 x/hari, Klien juga mengeluh tidak nafsu makan, porsi

makannya juga tidak habis,dan berat badannya menurun.

Klien mengatakan setiap harinya ia hanya minum jus kuini dan camilan. Klien juga mengatakan bahwa ia lemah dan tidak dapat melakukan

aktivitasnya sehari- hari.

DO :

-Frekuensi mual dan

Faktor Psikologis

Kehamilan yang tidak diinginkan

Belum siap menerima kehamilan yang kedua

Faktor Ekonomi

Anak yang pertama masih kecil

Emosi tidak stabil

Merangsang mual muntah

Mual dan muntah terus menerus

Kurang Pengetahuan

Cemas

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

(25)

- Porsi makan tidak habis

- BB sebelum hamil 59 kg

BB saat ini 55 kg TB : 150 cm -Keadaan tampak lemah

-Intake pemasukan makanan tidak adekuat -TD : 110/70 mmHg -N : 78 x/i

-T : 36,7 o C -RR : 24 x/i

- Bibir tampak kering - Muntah klien yaitu cairan.

Naik asam lambung

Tidak nafsu makan

Gangguan Pemenuhan Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh

2. DS : Klien

mengatakan bahwa ia khawatir dan cemas dengan keadaannya dikarenakan mual muntah yang sering ia alami.

DO :

- Keadaan umum lemah

Faktor psikologi

Hiperemesis gravidarum

Kurang pengetahuan

Cemas

Cemas

(26)

3

- Tampak wajah khawatir

- TTV :

TD : 110/70 mmHg N : 78 x/i

RR : 24 x/i T : 36,7 oC

DS : Klien

mengatakan bahwa klien dalam

melakukan aktivitas sehari-hari mengalami penurunan, disebabkan badannya terasa letih dan lemah sehingga menghambat pergerakan, yang menyebabkan pasien susah beraktivitas.

DO : Tidak ada tenaga untuk beraktivitas sehari-hari

- Kesulitan dalam beraktivitas - Tekanan darah:

110/70 mmHg - Nadi : 78 x/i - Pernafasan :

24 x/i

Hiperemesis Gravidarum

Intake menurun

Energi menurun

Kelemahan umum

Intoleransi aktivitas

Intoleransi Aktivitas

(27)

2.7 Rumusan Masalah

Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah keperawatan pada Ny.K. Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah keperawatan yang muncul berdasarkan analisa data :

a. Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b. Cemas

c. Intoleransi aktivitas

2.7.1 Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pemasukan yang tidak adekuat d/d klien mual dan muntah

b. Cemas b/d kurang pengetahuan dan psikologi kehamilan d/d klien mengeluh takut dengan kondisi mual muntahnya.

c. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum dan kurangnya intake nutrisi d/d klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari mengalami penurunan.

(28)

2.8 Perencanaan Keperawatan dan Rasional

No

DX Perencanaan Keperawatan Tujuan :

Kebutuhan nutrisi adekuat Kriteria Hasil :

- Intake nutrisi dan cairan adekuat

- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi - Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

1. Rencana Tindakan Rasioanal

1. Kaji faktor penyebab mual dan muntah 2. Kaji tanda-tanda vital

klien

3. Tentukan status gizi klien dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi

4. Kaji berat badan klien 5. Anjurkan makan dengan

porsi sedikit tetapi sering.

6. Tanyakan makanan kesukaan klien.

7. Anjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.

8. Tanyakan pada klien

1. Mengetahui penyebab mual dan muntah klien

2. Untuk mengetahui keadaan umum klien

3. Mengetahui sejauh mana kekurangan nutrisi pada pasien.

4. Untuk mengetahui apakah berat badan klien menurun.

5. Meningkatkan kebutuhan nutrisi klien.

6. Membantu meningkatan nafsu makan klien.

7. Memberi pilihan kepada klien, dapat meningkatkan nafsu makan klien.

8. Mengetahui apakah ada alergi pada makanan klien.

9. Meningkatkan kebutuhan

(29)

9. Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum.

10. Berikan pendidikan kesehatan tentang : -Makanan bergizi dan tidak mahal. Seperti tahu, tempe, dan telur

10. Meningkatkan pengetahuan klien.

Tujuan :

Klien mampu mengontrol cemas Kriteria Hasil :

- Cemas berkurang

- Klien dapat menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas - Klien melaporkan tidur adekuat

- Ekspresi wajah klien tenang

2 Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tingkat kecemasan klien

2. Dengar keluhan klien dengan penuh perhatian 3. Dampingi klien untuk

mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan.

4. Motivasi klien untuk menyampaikan tentang isi perasaanya.

5. Bantu klien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan

kecemasan.

6. Bantu klien untuk

1. Merencanakan intervensi dengan tepat.

2. Untuk mengetahui

bagaimana keluhan klien.

3. Memberikan rasa aman dan nyaman pada klien.

4. Mengurangi perasaan cemas pada klien.

5. Untuk mengetahui tingkat kecemasan.

6. Mengetahui solusi apa yang dapat menurunkan kecemasan klien.

7. Dapat mengurangi perasaan cemas yang klien rasakan.

(30)

mengungkapkan hal-hal yang membuatnya cemas.

7. Ajarkan klien teknik relaksasi dengan (menarik nafas dalam dan tahan sebentar lalu

perlahan buang

udaranya).

8. Kolaborasi :

Berikan obat-obatan yang mengurangi cemas.

8. Untuk mengurangi rasa cemas yang klien alami.

Tujuan :

Mentoleransi aktivitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan, penghematan energi, perawatan diri

Kriteria Hasil :

- Menyadari keterbatasan energi

- Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat - Tingkat daya adekuat untuk beraktifitas

3 Intervensi Rasional

1. Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas.

2. Berikan diet yang adekuat dan seimbang.

3. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri.

4. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

1. Merencanakan intervensi dengan tepat.

2. Pasien dapat memilih dan merencanakan sendiri.

3. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas.

4. Membantu

mengembalikan energi.

5. Metabolisme

(31)

5. Anjurkan istirahat yang adekuat.

6. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya :

Nutrisi yang baik untuk me- ningkatkan energi yang ada dalam tubuh.

membutuhkan enenrgi.

6. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya nutrisi untukmeningkatkan energi dalam tubuh.

(32)

2.9 Implementasi Keperawatan Hari/

Tanggal No

Dx Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi 17 Mei

2017

Dx 1

14.30 WIB

15.00 WIB

15.30 WIB

1. Mengkaji faktor

penyebab mual dan muntah.

2. Menkaji tanda-tanda vital klien

3. Mengkaji status gizi klien, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi.

4. Mengkaji berat badan klien.

5. Menganjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering.

6. Menanyakan makanan kesukaan klien.

7. Menganjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.

8. Menanyakan pada klien tentang alergi makanan.

9. Menganjurkan untuk banyak makan buah dan minum.

10. Memberikan pendidikan kesehatan tentang :

-Makanan bergizi dan tidak mahal.

S : Klien mengatakan bahwa nafsu makannya sudah bertambah sedikit demi sedikit.

O :

- Mual muntah berkurang -Nafsu makan bertambah A :

Masalah sebagian teratasi (nafsu makan sudah bertambah sedikit demi sedikit).

P : Intervensi dilanjutkan dengan menganjurkan makan sedikit tapi sering.

(33)

19 Mei 2017

2 13.00 WIB

15.0 WIB

1. Mengkaji tingkat kecemasan klien.

2. Mendengarkan keluhan klien dengan penuh perhatian.

3. Mendampingi klien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan.

4. Memotivasi klien untuk menyampaikan tentang isi perasaanya.

5. Membantu klien

menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan

kecemasan.

6. Membantu klien untuk mengungkapkan hal-hal yang membuatnya cemas.

7. Mengajarkan klien teknik relaksasi dengan (menarik nafas dalam dan tahan sebentar lalu perlahan buang udaranya).

8. Kolaborasi :

Memberikan obat-obatan yang mengurangi cemas.

S : Klien mengatakan bahwa cemas yang ia rasakan sudah berkurang, dan ia sudah mengerti keadaannya.

O : Klien tampak tenang A : Masalah sebagian teratasi (Klien sudah merasa tenang dan nyaman).

P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga yaitu dengan memotivasi klien agar mengerti keadaanya.

20 Mei 2017

3 13.00 WIB

15.00

1. Memonitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas.

2. Memberikan diet yang adekuat dan seimbang.

3. Membantu pasien dalam

S : Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah mulai bisa beraktivitas secara mandiri, seperti makan dan ke kamar mandi.

(34)

WIB

15.30 WIB

melakukan aktivitas sendiri.

4. Mencatat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

5. Menganjurkan istirahat yang adekuat.

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang

pentingnya :

- Pentingnya nutrisi yang baik untuk meningkatkan energi yang ada dalam tubuh.

O : - Aktivitas kecil sudah bisa dilakukan secara mandiri oleh klien.

A :

Masalah sebagian teratasi (klien sudah bisa melakukan aktivitas kecil seperti makan dan ke kamar mandi).

P : Intervensi dilanjutkan dengan keluarga memotivasi klien untuk makan yang bergizi dan adekuat.

(35)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Hasil pengkajian pada Ny. K didapatkan keluhan utama yang dirasakanadalah klien mengatakan sering mengeluh mual dan muntah pada masa kehamilannya sehingga dengan keadaannya tersebut ia menjadi tidak nafsu makan dan badan terasa letih, klien juga tidak dapat melakukan aktivitas dengan kondisinya tersebut. Klien saat ini sedang hamil trimester pertama yaitu usia kehamilan 12 minggu.

Berdasarkan pengkajian dapat diperoleh data subjektif yaitu klien sering mual dan muntah yang membuat ia tidak nafsu makan,berat badan klien juga menurun dan keadaan letih. Sehingga, menyebabkan ia tidak dapat melakukan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Klien juga mengatakan bahwa ia cemas dengan keadaannya tersebut. Kemudian, didapatkan juga data objektif yaitu frekuensi mual muntah >dari 10 x/hari dan porsi makan tidak habis, keadaan klien tampak lemah, dan bb sebelum hamil 59 kg dan saat ini 55 kg. TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/i, T : 36,7o C, dan RR : 24 x/i.

Setelah dilakukan analisa data penulis mendapatkan prioritas masalah keperawatan dengan diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pemasukan yang tidak adekuat ditandai dengan mual muntah yang berlebihan dengan frekuensi > dari 10 x/hari dan tidak nafsu makan, berat badan klien menururun yaitu sebelum hamil 59 kg dan setelah hamil 55 kg, usia kehamilan : 12 minggu. Kemudian klien diberikan intervensi dan implementasi selama 3 hari.

(36)

3.2 Saran

1. Bagi pelayanan kesehatan

Diharapkan bagi pelayanan kesehatan tidak hanya melaksanakan asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan saja, tetapi bisa juga dilakukan dengan home care.

2. Institusi

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

3. Penulis

Dapat belajar mengenal dan memahami serta dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika Bobak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Reny, Y. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi NANDA, NIC, NOC. Edisi 1. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Ari, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.

Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Wilkinson, J.M. Ahern. dan Nancy.R (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan.

Edisi 9. Jakarta : ECG.

Diyan, I. (2013). Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Herman, T. (2012). Nursing Diagnosis : Definitions and Classification 2012 – 2014. Jakarta : EGC.

(38)

Lampiran 1

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. K

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 21 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Teratai Gg. Mulia Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia

II. KELUHAN UTAMA

Ny. K mengatakan bahwa ia sering mual dan muntah, ia juga mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan, sehingga ia merasa lelah dan tidak sanggup untuk melakukan aktivitas.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/Palliative

1. Apa penyebabnya :

(39)

Ia sering mengeluh mual dan muntah, yang menimbulkan ia tidak nafsu makan dan tidak bisa beraktifitas.

2. Hal- hal yang memperbaiki keadaan : Tirah baring dan beristirahat B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan : Badan terasa lemas, letih, dan tidak sanggup melakukan aktivitas 2. Bagaimana dilihat : Tampak pucat pada wajah klien C. Region

1. Dimana lokasi : - 2. Apakah menyebar : - D. Saverity

Klien mengatakan bahwa keadaan ini membuatnya tidak nyaman dan mengganggu aktivitasnya.

E. Time

Pada saat pagi hari dan suatu waktu ketika mencium aroma yang khas dan kuat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami : Ny. K tidak memiliki penyakit di masa lalu B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan : -

C. Pernah dirawar/ di operasi : -

D. Lama dirawat : -

E. Alergi : Ny. K tidak memiliki

riwayat alergi

(40)

F. Imunisasi : Ny. K mengatakan bahwa dia tidak menigingat riwayat imunisasinya.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orangtua

Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit menular dan juga penyakit keturunan.

B. Saudara Kandung

Saudara Ny. K juga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular maupun keturunan.

C. Penyakit keturunan yang ada Tidak ada

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada

E. Anggota keluarga yang meninggal Nenek Ny. K sudah meninggal F. Penyebab meninggal

Klien mengatakan penyebab neneknya meninggal karena faktor usia.

VI. RIWAYAT OBSTETRIK

G : 2 P : 1 A : - HPHT : 16 April 2017 TTP : 23 – 03 - 2018

No Umur

Komplikasi / Masalah Kondisi

Anak Penolong Kehamilan Persalinan Nifas

1. 18 th I Normal Normal Sehat Bidan

(41)

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi klien tentang penyakit

Klien mengatakan bahwa keadaan yang dialami nya yaitu mual dan muntah sangat mengganggu aktivitasnya.

B. Konsep diri 1. Gambaran diri :

Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya 2. Ideal diri :

Klien mengatakan ingin mual dan mual dan muntah yang ia rasakan segera sembuh dan berakhir, agar bisa melakukan

aktivitas.

3. Harga diri :

Klien mengatakan diperhatikan oleh suami dan juga ibu mertuanya

4. Peran diri :

Klien berperan sebagai ibu dan juga istri 5. Identitas diri :

Selama sakit, sebagian besar aktivitas klien dibantu oleh suami dan mertuanya.

C. Keadaan emosi

Klien kadang-kadang tidak bisa menahan emosinya.

D. Hubungan sosial

1. Orang yang berarti : Orang yang berarti bagi klien adalah suami dan anaknya.

2. Hubungan dengan keluarga : Hubungan klien dengan keluaga baik.

3. Hubungan dengan orang lain : Hubungan dengan orang lain yaitu yaitu tetangga cukup baik.

4. Hambatan dalan berhubungan dengan orang lain : Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

(42)

E. Spritual

1. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam dan dalam kehidupan sehari-hari klien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran agama dan keyakinannya.

2. Kegiatan ibadah : Klien melakukan ibadah sesuai ajaran dan keyakinannya dengan melaksanakan sholat 5 kali sehari semalam.

VIII. STATUS MENTAL

1. Tingkat kesadaran : Compos mentis

2. Penampilan : Kurang rapi

3. Pembicaraan : Lambat

4. Alam Perasaan : Lesu

5. Afek : Stabil

6. Interaksi selama wawancara : Mudah tersinggung

7. Memori : Gangguan daya ingat saat

ini.

IX. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Kesadaran : Compos mentis B. Tanda-tanda vital

1. Suhu tubuh : 36,7 oC

2. Tekanan darah : 110/70 mmHg 3. Nadi : 76x/menit 4. Pernafasan : 24x/menit

5. TB : 150 cm

6. BB : Sebelum 59 kg. Sesudah hamil 55 kg

(43)

C. Pemeriksaan Head to Toe a. Kepala dan rambut

1. Bentuk : Simetris dan ovale

2. Ubun-ubun : Tepat di tengah tidak ada benjolan

3. Kulit kepala : Bersih dan sedikit berbau b. Rambut

1. Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut tumbuh merata dan keadaan rambut bersih

2. Bau : Rambut sedikit berbau

3. Warna kulit : Kuning langsat c. Wajah

1. Warna kulit : Kuning langsat 2. Struktur wajah : Simetris dan oval d. Mata

1. Kelengkapan dan kesimetrisan : Simetris

2. Palpebra : Merah muda dan lembab 3. Konjungtiva dan sclera : Merah muda dan sclera

putih

4. Pupil : Isokor

5. Cornea dan iris : Bening

6. Visus : Ketajaman penglihatan baik 7. Tekanan bola mata : Baik

e. Hidung

1. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung simetris dan posisi septum nasi di tengah.

2. Lubang hidung : Normal, bersih dan tidak ada sumbatan

(44)

3. Cuping hidung : Tidak ada gerakan cuping hidung pada saat bernafas.

f. Telinga

1. Bentuk telinga : Simetris dan tidak ada secret 2. Ukuran telinga : Simetris kiri dan kanan 3. Lubang telinga : Lubang telinga paten dan

bersih 4. Ketajaman pendengaran : Baik g. Mulut dan faring

1. Keadaan bibir : Kering,

2. Keadaan gusi dan gigi : Tampak kotor, dan berbau 3. Keadaan lidah : Tidak bersih

4. Orofaring : Pita suara baik h. Pemeriksaan integument

1. Kebersihan : Kulit tampak bersih

2. Kehangatan : Akral hangat

3. Warna : Kuning langsat

4. Turgor : Baik

5. Kelembaban : Kelmbaban kulit baik 6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada

kulit i. Pemeriksaan payudara dan ketiak

1. Ukuran dan bentuk : Simetris keduanya

2. Warna payudara dan areola : Kuning langsat dan coklat 3. Kondisi payudara dan puting : Bersih dan menonjol 4. Aksila dan clavicula : Simetris

(45)

j. Periksaan muskuloskeletal / akstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema )

Otot simetris, tidak ada edema, namun klien mengalami kelemahan karena kendisi mual muntahnya dan tidak nafsu makan.

k. Fungsi motorik

Klien mengalami keterbatasan fisik karena kondisinya mual dan muntah, dan lemah,

l. Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)

Klien dapat merasakan semuanya X. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum

1. Frekuensi makan/hari : Klien tidak nafsu makan, klien biasanya makan cemilan, dan hanya menurut selera nya saja. Porsi makan klien juga tidak habis.

2. Nafsu/selera makan : Tidak ada nafsu makan, seleranya hanya minum jus dan cemilan apa yang ia inginkan. Dan porsi makan pun tak habis.

3. Nyeri ulu hati : Tidak ada nyeri ulu hati 4. Alergi : Klien alergi terhadap cuaca 5. Mual dan muntah : Sering > dari 10x/hari 6. Waktu pemberian makan : Menurut selera klien

7. Jumlah dan jenis makan : Seberapa yang habis oleh klien 8. Waktu pemberian cairan/minum : Ketika merasa haus

(46)

9. Masalah makan dan minum ( kesulitan menelan, mengunyah ) : Klien tidak ada masalah dalam menelan dan

mengunyah,hanya saja klien tidak memiliki nafsu untuk makan.

B. Perawatan diri / Personal hygiene

1. Kebersihan tubuh : Bersih

2. Kebersihan gigi dan mulut : Mulut tampak bersih 3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan juga tangan

tampak bersih C. Pola kegiatan/aktivitas

1. Aktivitas klien dibantu oleh suami dan juga mertuanya, kebutuhan aktivitas untuk mandi, makan dan juga eliminasi juga dibantu oleh keluarganya.

2. Aktivitas untuk beribadah dilakukan klien ketika ia merasa sanggup untuk melakukannya.

D. Pola Eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1-2 kali/hari - Karakter fases : Lunak

- Riwayat perdarahan : Tidak ada perdarahan - Diare : Tidak ada diare - Penggunaan laktasif : Tidak ada penggunaan

laktasif 2. BAK

- Pola BAK : Tidak menentu - Karakter urin : Kuning

(47)

- Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal/

kandung kemih.

- Penggunaan diuretik : Tidak menggunakan diuretik

- Upaya mengatasi masalah : - E. Mekanisme koping

Adaftif, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan anggota keluarganya, teman, dan berpasrah serta berserah diri pada Yang Maha Kuasa dan berusaha menerima keadaannya yang sekarang.

(48)

LAMPIRAN 2

Catatan Perkembangan

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No

DX

Hari/

Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

1 Senin

22 Mei 2017

14.30 Wib

14.55 WIB

15.30 WIB

1. Mengkaji faktor penyebab mual dan muntah.

2. Mengkaji tanda-tanda vital klien

3. Mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan makan klien.

4. Menganjurkan makan dengan porsi sedikit tetapi sering.

5. Menganjurkan untuk banyak makan buah dan minum.

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang : -Makanan bergizi dan tidak mahal ( tahu, tempe, telur)

7. Menganjurkan makanan yang bergizi, tinggi kalori, dan bervariasi yang dapat dipilih oleh pasien.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan bahwa nafsu makannya sudah bertambah sedikit demi sedikit.

O :

- Mual muntah berkurang dalam sehari - Nafsu makan bertambah

A :

Masalah sebagian teratasi (nafsu makan sudah bertambah sedikit demi sedikit).

P : Intervensi dilanjutkan dengan menganjurkan makan sedikit tapi sering.

(49)

2 Selasa 23 Mei 2017

13.00 WIB

13.30 WIB

14.00 WIB

1.Mengkaji tingkat kecemasan klien.

2.Mendengarkan keluhan klien dengan penuh perhatian.

3. Memotivasi klien untuk menyampaikan tentang isi perasaanya.

4. Membantu klien untuk mengungkapkan hal-hal yang membuatnya cemas.

5. Mengajarkan klien teknik relaksasi dengan (menarik nafas dalam dan tahan sebentar lalu perlahan buang udaranya).

6. Kolaborasi :

Memberikan obat-obatan yang mengurangi cemas.

Evaluasi :

S : Klien mengatakan bahwa cemas yang ia rasakan sudah berkurang, dan ia sudah mengerti keadaannya.

O : Klien tampak khawatir dan cemas dengan keadaannya.

A : Masalah sebagian teratasi (Klien sudah merasa tenang dan nyaman).

P : Intervensi dilanjutkan oleh keluarga yaitu dengan memotivasi klien agar mengerti keadaanya.

3 Rabu

24 Mei 2017

14.30 WIB

15.00 WIB

15.30 WIB

1. Memonitor keterbatasan aktivitas dan kelemahan saat aktivitas.

2. Memberikan diet yang adekuat dan seimbang.

3. Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri.

4. Mencatat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

5. Menganjurkan istirahat yang adekuat.

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya :

- Nutrisi yang baik untuk meningkatkan energi yang

(50)

ada dalam tubuh.

Evaluasi :

S : Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah mulai bisa beraktivitas secara mandiri, seperti makan dan ke kamar mandi.

O : - Kesulitann dalam pergerakan - Kelemahan otot

- TD :110/70 mmHG - T : 36,7 oC

- N : 78x/menit - R : 24x/menit A :

Masalah sebagian teratasi (klien sudah bisa melakukan aktivitas kecil seperti makan dan ke kamar mandi).

P : Intervensi dilanjutkan dengan keluarga memotivasi klien untuk makan yang bergizi dan adekuat.

(51)

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang berbeda dari penelitian sebelumnya juga dapat menjadi penyebab perbedaan hasil penelitian dalam menentukan faktor yang paling dominan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas dan pola nafas tidak efektif pada pasien gagal ginjal kronik

personal, pengendalian risiko, dan lingkungan rumah yang aman. Kriteria hasil: Memantau faktor risiko perilaku individu dan lingkungan, mengembangkan strategi pengendalian risiko

Diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam dan upaya dalam memberikan asuhan keperawatan yang khusus pada pasien dengan peningkatan

locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh kultur keluarga pada hubungan antar kecerdasan emosional dengan

Pada pengkajian tahap awal dari proses keperawatan ditemukan data yang menjadi fokus dalam kebutuhan dasar rasa aman pada perilaku kekerasan yaitu klien mengatakan merasa tidak

mempertahankan klien dengan kesejajaran tubuh tetap. Untuk memulihkan pengawasan keefektifitan intervensi, tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi atau reaksi

Gangguan rasa nyaman: nyeri akut berhubungan dengan luka insisi fess ditandai degan pasien tampak meringis, pasien mengatakan nyeri dihidung, intensitas nyeri sedang skala