PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTsN 2 MEDAN T.P 2012/2013
Oleh :
Melda Lubis NIM. 061244210035
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Medan sampai dengan selesainya skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI
KELAS VIII MtSN 2 MEDAN T.P 2012/2013” diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Mara Bangun Harahap , M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi ini
yang telah banyak memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian
sampai selesai penyusunan skripsi ini, Ibu Dra. Betty Turnip, M.Pd, Bapak Drs.
Tumpal Simamora dan Bapak Purwanto,S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rita Juliani, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik dan Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan
FMIPA UNIMED, serta kepada bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan
Fisika FMIPA Unimed yang telah membantu penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nursalimi, M. Ag
selaku Kepala Sekolah dan ibu Dra. Masdelina selaku guru Fisika MTsN 2 Medan
yang telah membantu selama penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda Irsal Lubis dan
Ibunda Muslimah Harahap yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik saya
dan telah memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, doa, serta dana bagi
penulis untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana (S-1) di Universitas
Negeri Medan. Serta teristimewa buat saudara-saudara tercinta ( Fitri,
Nurhalimah, Fatimah,dan Nurhasanah serta seluruh keluarga besar yang telah
berdoa dan memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
v
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat
seperjuangan Fisika A 2006 khususnya Rofiqoh hasan harahap, Ana Puspita,
Fitrina Nasution, Resi Khairani manik
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Medan, Juli 2013
Penulis,
Melda Lubis
iii
Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Mapping
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi
Di Kelas VIII MTsN 2 MEDAN
T.P 2012/2013
Melda Lubis (NIM 061244210035)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Mapping pokok bahasan usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan pada tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 360 siswa dan terdistribusi pada 6 kelas. Sedangkan yang menjadi sampelnya yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa dan kelas VIII-4 sebagai kelas control dengan jumlah 40 siswa.. Teknik pengambilan sampel yaitu pengambilan sampel secara random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.
Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen (model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping) adalah 41,5 dan rata-rata pre-test kelas kontrol (model pembelajaran Advance Organizer) adalah 41. Semua data pre-test, post-test dan diperoleh data berdistribusi normal.. Data tersebut kemudian diuji homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 82,25 dan pada kelas control diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 76,25. Sehingga dapat diketahui bahwa berarti hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada pokok bahasan usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan TP. 2012/2013.
DAFTAR ISI
2.1.2. Model Pembelajaran Advance Organizer 8
2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 8
2.1.2.2 Pengertian Model pembelajaran Advance Organizer 8 2.1.2.3. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer 12
2.1.3. Mind Mapping 15
2.1.3.1. Kemampuan Otak Kanan Dan Kiri 15
2.1.3.2. Pengertian Mind Mapping 16
2.1.3.3. Manfaat Mind Mapping ( Peta Pikiran ) 18 2.1.3.4. Cara Membuat Mind Mapping ( Peta Pikiran ) 19
2.1.4. Hasil Belajar 20
2.1.4.1.Pengertian Hasil Belajar 20
2.1.5. Materi Pembelajaran 21
2.1.5.1. Energi 21
2.1.5.2. Usaha 28
2.1.5.3 . Hubungan Antara Usaha Dan Energi 28
2.2. Kerangka Konseptual 30
2.3. Hipotesis 31
BAB III METODE PENELITIAN 32
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.2.1. Populasi Penelitian 32
3.2.2. Sampel Penelitian 32
3.3.1. Variabel Bebas 32
3.3.2. Variabel Terikat 32
3.3.3. Variabel Kontrol 32
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33
3.4.1. Jenis Penelitian 33
3.4.2. Desain Penelitian 33
3.5. Instrument Penelitian 33
3.6. Prosedur Penelitian 35
3.7. Teknik Analisis Data 36
3.7.1.Uji Normalitas 36
3.7.2. Uji Homogenitas 36
3.7.3. Uji Hipotesis 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38
4.1.Hasil Penelitian 38
4.1.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa 38
4.1.2.Analisis Data 41
4.1.2.1. Uji Normalitas 41
4.1.2.2. Uji Homogenitas 42
4.1.2.3.Perlakuan 42
4.1.2.3. Uji Hipotesis 43
4.2. Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
5.1. Kesimpulan 47
5.2. Saran 47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Advance Organizer 14 Tabel 2.2. Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan 16 Tabel 2.3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 17 Tabel 3.1 : Control Group Pretest – Posttest Design 33 Tabel 3.2 : Kisi-kisi Test Materi Pokok Usaha dan Energi 34 Tabel 4.1.Data nilai pretest kelas eksperimen 38
Tabel 4.2.Data nilai pretest kelas kontrol 39
Tabel 4.3. Data nilai postest kelas eksperimen 39 Tabel 4.4. Data nilai postest kelas kontrol 40
Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 41
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest 42
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Postest 42
Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest 42
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Prostest 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dampak instruksional dan pengiring dari Advance Organizer 12 Gambar 2.2. Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer 15
Gambar 2.3 Bagaimana Otak memproses Data 16
Gambar 2.4Contoh Peta Pikiran 18
Gambar 2.5 . Detail – detail Peta Pikiran 19 Gambar 2.6 Makanan merupakan sumber energi kimia bagi manusia 22 Gambar 2.7 Komputer menggunakan energi listrik 22 Gambar 2.8 Zaman dulu orang membuat api dengan 23 menggosok-gosokkan kayu kering
Gambar 2.9 Mistar yang digetarkan dapat menimbulkan bunyi 23 Gambar 2.10 Matahari menghasilkan cenergi nuklir yang besar, berasal 24 dari reaksi fusi gas-gas penyusunnya
Gambar 2.11 Batu yang dijatuhkan mempunyai energi potensial 26 Gambar 2.12 Gaya sebesar F dapat menggeser balok sejauh s 28 Gambar 4.1. Gambar rata-rata pretest kelas eksperimen 38 Gambar 4.2. Gambar rata-rata pretest kelas kontrol 39 Gambar 4.3. Gambar rata-rata postest kelas eksperimen 40 Gambar 4.1. Gambar rata-rata postest kelas kontrol 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 50
Lampiran 2: Instrument Penelitian 70
Lampiran 3 : Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 77
Lampiran 4 :Table Spesifikasi Tes hasil Belajar 78
Lampiran 5 : Mind Mapping 89
Lampiran 6 :Data Mentah Nilai Pretest 90
Lampiran 7 :Tabulasi Nilai Pretest dan Postest 98
Lampiran 8 : Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi 100
Lampiran 9 : Uji Normalitas Data 106
Lampiran 10 : Uji Homogenitas Data 108
Lampiran 11 : Uji Hipotesis 108
Lampiran 12 Dokumentasi 110
Lampiran 14 Tabel Uji Lilifors 114
Lampiran 15 Tabel Distribusi Nilai t 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa untuk
mempelajari suatu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang guru harus cerdas dan
tanggap dalam merencanakan, menyusun dan mendesain suatu proses belajar
sehingga tujuan – tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Di dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
“ Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.” (Sanjaya, 2006)
Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan pada mata pelajaran IPA Terpadu di tingkat SMP. Hal ini
disebabkan oleh materi fisika yang merupakan bagian dari mata pelajaran IPA
Terpadu, memiliki tujuan pembelajaran yang berupa siswa diharapkan tidak hanya
mampu menguasai materi dan konsep fisika saja, tetapi juga siswa diharapkan
mampu menghubungkan atau mengaplikasikan konsep – konsep fisika tersebut
dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini berarti proses pembelajaran memegang
peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika.
2
yang profesional yang mampu mengelola proses belajar mengajar. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika, sehingga guru dituntut untuk memberikan pelajaran fisika yang menyenangkan, agar tidak memberikan kesan terhadap siswa bahwa pelajaran fisika itu menakutkan, namun sebaliknya siswa senang dalam belajar fisika. Dalam pelajaran fisika siswa kebanyakan hanya memperhatikan sesaat dan belum tentu siswa mencatat apa yang disampaikan guru ataupun belum memahami apa yang disampaikan oleh guru, meskipun siswa enggan untuk bertanya. Oleh karena itu pemilihan dan penerapan strategi metode mengajar harus sesuai dengan situasi dan kebutuhan agar siswa bersikap aktif.” (Yusuf, 2008)
Oleh karena itu, guru harus bisa memilih dan menggunakan berbagai
model pembelajaran yang paling efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan
kondisinya, yang dapat mendukung proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan fisika. Setelah peneliti melakukan studi
pendahuluan dengan mewancarai guru IPA Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan, dan
dengan memberikan angket kepada 30 siswa kelas VIII, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut hanya menggunakan model
pembelajaran konvensional yang berlangsung secara 1 arah. Guru – guru di
sekolah tersebut tidak pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif
sehingga siswa-siswa tidak pernah terlibat secara aktif dalam proses belajar
mengajar. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada materi fisika cenderung
rendah yaitu yang mencapai ketuntasan minimal hanya sekitar 70 % dengan nilai
rata – rata 65.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh penulis di MTsN 2
MEDAN melalui wawancara dan melalui angket siswa. Hasil wawancara dengan
guru bidang studi IPA Masdelina, diketahui bahwa nilai ulangan harian siswa
pada pelajaran fisika pada kelas VIII tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah.
Nilai ulangan siswa rata-rata di bawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
60, hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai yang baik. Rendahnya nilai
ulangan harian siswa disebabkan oleh kebiasaan belajar siswa yang memusatkan
pada perhatian guru dan siswa tidak serius dalam belajar dan serta banyak
bermain. Hasil angket yang disebarkan kepada 33 siswa diperoleh data, bahwa 17
siswa kurang menggemari fisika alasannya karena fisika sulit dan kurang menarik.
Selain itu, 28 siswa jarang membaca buku panduan sebelum diajarkan, 23 siswa
jarang mengulang pelajaran dan 25 siswa tidak berusaha untuk mempelajari fisika
3
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
diperoleh siswa masih rendah khususnya pada pelajaran fisika . Rendahnya hasil
belajar pada pelajaran fisika yang diperoleh siswa disebabkan adanya beberapa
faktor diantaranya kurangnya pemahaman siswa dan perbedaan intelegensi
masing-masing siswa, siswa cenderung menghapal konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang ada dalam pada pelajaran fisika tanpa mengetahui terciptanya
konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Hal ini diduga sebagai
penyebab ketidakmampuan siswa untuk menerapkan konsep-konsep pada
pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut akan terasa
asing dalam kehidupan siswa dan akan mengurangi minat siswa untuk belajar
fisika.
Sehubungan dengan masalah di atas maka salah satu model pembelajaran
yang dipilih dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping. Dikembangkan oleh David Ausubel, Advance Organizer adalah sebuah pengertian praktis dan teori belajar bermakna. Sedangkan mind mapping ialah suatu rangkaian kegiatan belajar dimana dalam rangkaian kegiatan tersebut
terdapat teknik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh
potensi otak agar optimum.
Advance Organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada
pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu
yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi yang
dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu”. (Hidayat,2008). Advance
Organizer dapat dianggap semacam pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru. Dengan kata lain, Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong siswa mengingat kembali pengetahuan yang telah
dipelajarinya dan memindahkan pengetahuan tersebut ke materi yang baru.
Tujuan utama Advance Organizer adalah memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pelajaran atau membantu mereka dalam mengingat
4
digunakan sebagai konsep jembatan antara materi baru dan materi yang sudah
dimiliki siswa.
Hasil penelitian Rofiqoh (2010) membuktikan bahwa terdapat hasil
belajar antara siswa yang diajar menggunakan model Advance Organizer dan motivasi lebih tinggi dibanding dengan siswa yang yang diajar menggunakan
model pengajaran konvensional.Dari hasil penelitian diperoleh thitung > ttabel yaitu
3,717 > 1,70. Dari penelitian Mardiana (2010) bahwa hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian eksperimen dengan judul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Advance
Organizer Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas VIII MTsN 2 Medan T.P.
2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah sebagai berikut :
1. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.
2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton.
3. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
4. Guru masih jarang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar
mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu
1. Subjek Penelitian adalah siswa Kelas VIII MTsN 2 Medan T.P.
2012/2013.
2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Advance Organizer yang berbasis mind mapping
5
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Advance Organizer kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembeljaran
Advance Organizer berbasis Mind Mapping di kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan tahun pelajaran 2012/2013?
1.5.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas VIII pada materi pokok
usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran Advance Organizer.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind
Mapping
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Advance Organizer
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya
metode atau media yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga
siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
2. Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar
mengajar terutama pada pokok bahasan usaha dan energi, karena telah
mengetahui metode atau media yang sesuai untuk digunakan.
3. Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.
4. Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan
dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun ajaran
2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer
pada materi pokok usaha dan energi memiliki rata-rata nilai postest
sebesar 76,25 lebih tinggi dari KKM 65.
2. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun ajaran
2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer
berbasis Mind Mapping pada materi pokok usaha dan energi memiliki rata-rata nilai postest sebesar 82,25 lebih tinggi dari KKM 65.
3. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran
Advance Organizer berbasis Mind Mapping memiliki rata-rata nilai
sebesar 6.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1) Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pembuatan media
pembelajaran fisika berbasis mind mapping sebagai media pembelajaran pada materi-materi fisika lainnya.
2) Bagi guru dan calon guru, penerapan model pmebelajara Advance
Organizer dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran
fisika .
3) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
penerapan model pembelajaran Advance Organizer berbasis mind
mapping terhadap pokok bahasan usaha dan energi agar lebih memperhatikan kelemahan pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto,S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2007), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Budianto, (2006),”Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dan Sikap
Siswa dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Medan Area”.,Tesis,PPS Unimed,Medan.
Djamarah, S.B.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djiwandono, S. E.W., (2009), Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.,(2009),Buku Pedoman
Penulisan Proposal dan Skripsi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Faturrahman, P., dan Sutikno, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami, Penerbit Refika Aditama, Bandung.
Mardiana, T.,(2009) , Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Besitang T.A 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Muslich, M, (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP); Dasar
Pemahaman dan Pengembangan, PT Bumi Aksara, Jakarta
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Grasindo, Jakarta.
49
Olivia, F,( 2008), Gembira Belajar Dengan Mind Mapping, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta
Rofiqoh, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advace Organizer dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak di Kelas VII Semester II MTsN 1 Medan. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sukardi,(2008),Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Sutikno,M.S.,(2009),Belajar dan Pembelajaran, Pressport, Bandung.
Syarifuddin, dan Nasution. I, (2005), Manajemen Pembelajaran, Penerbit Quantum Teaching, Ciputat
Trianto,(2007),Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.