• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTSN 2 MEDANT.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTSN 2 MEDANT.P 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTsN 2 MEDAN T.P 2012/2013

Oleh :

Melda Lubis NIM. 061244210035

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri

Medan sampai dengan selesainya skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE

ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI

KELAS VIII MtSN 2 MEDAN T.P 2012/2013” diajukan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Mara Bangun Harahap , M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi ini

yang telah banyak memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian

sampai selesai penyusunan skripsi ini, Ibu Dra. Betty Turnip, M.Pd, Bapak Drs.

Tumpal Simamora dan Bapak Purwanto,S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rita Juliani, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik dan Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan

FMIPA UNIMED, serta kepada bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan

Fisika FMIPA Unimed yang telah membantu penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nursalimi, M. Ag

selaku Kepala Sekolah dan ibu Dra. Masdelina selaku guru Fisika MTsN 2 Medan

yang telah membantu selama penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda Irsal Lubis dan

Ibunda Muslimah Harahap yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik saya

dan telah memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, doa, serta dana bagi

penulis untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana (S-1) di Universitas

Negeri Medan. Serta teristimewa buat saudara-saudara tercinta ( Fitri,

Nurhalimah, Fatimah,dan Nurhasanah serta seluruh keluarga besar yang telah

berdoa dan memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

(4)

v

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat

seperjuangan Fisika A 2006 khususnya Rofiqoh hasan harahap, Ana Puspita,

Fitrina Nasution, Resi Khairani manik

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Melda Lubis

(5)

iii

Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi

Di Kelas VIII MTsN 2 MEDAN

T.P 2012/2013

Melda Lubis (NIM 061244210035)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Mapping pokok bahasan usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan pada tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2012/2013 yang berjumlah 360 siswa dan terdistribusi pada 6 kelas. Sedangkan yang menjadi sampelnya yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa dan kelas VIII-4 sebagai kelas control dengan jumlah 40 siswa.. Teknik pengambilan sampel yaitu pengambilan sampel secara random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.

Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen (model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping) adalah 41,5 dan rata-rata pre-test kelas kontrol (model pembelajaran Advance Organizer) adalah 41. Semua data pre-test, post-test dan diperoleh data berdistribusi normal.. Data tersebut kemudian diuji homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 82,25 dan pada kelas control diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 76,25. Sehingga dapat diketahui bahwa berarti hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada pokok bahasan usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan TP. 2012/2013.

(6)

DAFTAR ISI

2.1.2. Model Pembelajaran Advance Organizer 8

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.2.2 Pengertian Model pembelajaran Advance Organizer 8 2.1.2.3. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer 12

2.1.3. Mind Mapping 15

2.1.3.1. Kemampuan Otak Kanan Dan Kiri 15

2.1.3.2. Pengertian Mind Mapping 16

2.1.3.3. Manfaat Mind Mapping ( Peta Pikiran ) 18 2.1.3.4. Cara Membuat Mind Mapping ( Peta Pikiran ) 19

2.1.4. Hasil Belajar 20

2.1.4.1.Pengertian Hasil Belajar 20

2.1.5. Materi Pembelajaran 21

2.1.5.1. Energi 21

2.1.5.2. Usaha 28

2.1.5.3 . Hubungan Antara Usaha Dan Energi 28

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi Penelitian 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

(7)

3.3.1. Variabel Bebas 32

3.3.2. Variabel Terikat 32

3.3.3. Variabel Kontrol 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Jenis Penelitian 33

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5. Instrument Penelitian 33

3.6. Prosedur Penelitian 35

3.7. Teknik Analisis Data 36

3.7.1.Uji Normalitas 36

3.7.2. Uji Homogenitas 36

3.7.3. Uji Hipotesis 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1.Hasil Penelitian 38

4.1.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa 38

4.1.2.Analisis Data 41

4.1.2.1. Uji Normalitas 41

4.1.2.2. Uji Homogenitas 42

4.1.2.3.Perlakuan 42

4.1.2.3. Uji Hipotesis 43

4.2. Pembahasan 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Advance Organizer 14 Tabel 2.2. Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan 16 Tabel 2.3. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping 17 Tabel 3.1 : Control Group Pretest – Posttest Design 33 Tabel 3.2 : Kisi-kisi Test Materi Pokok Usaha dan Energi 34 Tabel 4.1.Data nilai pretest kelas eksperimen 38

Tabel 4.2.Data nilai pretest kelas kontrol 39

Tabel 4.3. Data nilai postest kelas eksperimen 39 Tabel 4.4. Data nilai postest kelas kontrol 40

Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 41

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest 42

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Postest 42

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest 42

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Prostest 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Dampak instruksional dan pengiring dari Advance Organizer 12 Gambar 2.2. Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer 15

Gambar 2.3 Bagaimana Otak memproses Data 16

Gambar 2.4Contoh Peta Pikiran 18

Gambar 2.5 . Detail – detail Peta Pikiran 19 Gambar 2.6 Makanan merupakan sumber energi kimia bagi manusia 22 Gambar 2.7 Komputer menggunakan energi listrik 22 Gambar 2.8 Zaman dulu orang membuat api dengan 23 menggosok-gosokkan kayu kering

Gambar 2.9 Mistar yang digetarkan dapat menimbulkan bunyi 23 Gambar 2.10 Matahari menghasilkan cenergi nuklir yang besar, berasal 24 dari reaksi fusi gas-gas penyusunnya

Gambar 2.11 Batu yang dijatuhkan mempunyai energi potensial 26 Gambar 2.12 Gaya sebesar F dapat menggeser balok sejauh s 28 Gambar 4.1. Gambar rata-rata pretest kelas eksperimen 38 Gambar 4.2. Gambar rata-rata pretest kelas kontrol 39 Gambar 4.3. Gambar rata-rata postest kelas eksperimen 40 Gambar 4.1. Gambar rata-rata postest kelas kontrol 41

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 50

Lampiran 2: Instrument Penelitian 70

Lampiran 3 : Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 77

Lampiran 4 :Table Spesifikasi Tes hasil Belajar 78

Lampiran 5 : Mind Mapping 89

Lampiran 6 :Data Mentah Nilai Pretest 90

Lampiran 7 :Tabulasi Nilai Pretest dan Postest 98

Lampiran 8 : Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi 100

Lampiran 9 : Uji Normalitas Data 106

Lampiran 10 : Uji Homogenitas Data 108

Lampiran 11 : Uji Hipotesis 108

Lampiran 12 Dokumentasi 110

Lampiran 14 Tabel Uji Lilifors 114

Lampiran 15 Tabel Distribusi Nilai t 117

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa untuk

mempelajari suatu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Agar proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang guru harus cerdas dan

tanggap dalam merencanakan, menyusun dan mendesain suatu proses belajar

sehingga tujuan – tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Di dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

“ Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.” (Sanjaya, 2006)

Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran

yang diharapkan pada mata pelajaran IPA Terpadu di tingkat SMP. Hal ini

disebabkan oleh materi fisika yang merupakan bagian dari mata pelajaran IPA

Terpadu, memiliki tujuan pembelajaran yang berupa siswa diharapkan tidak hanya

mampu menguasai materi dan konsep fisika saja, tetapi juga siswa diharapkan

mampu menghubungkan atau mengaplikasikan konsep – konsep fisika tersebut

dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini berarti proses pembelajaran memegang

peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika.

(12)

2

yang profesional yang mampu mengelola proses belajar mengajar. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika, sehingga guru dituntut untuk memberikan pelajaran fisika yang menyenangkan, agar tidak memberikan kesan terhadap siswa bahwa pelajaran fisika itu menakutkan, namun sebaliknya siswa senang dalam belajar fisika. Dalam pelajaran fisika siswa kebanyakan hanya memperhatikan sesaat dan belum tentu siswa mencatat apa yang disampaikan guru ataupun belum memahami apa yang disampaikan oleh guru, meskipun siswa enggan untuk bertanya. Oleh karena itu pemilihan dan penerapan strategi metode mengajar harus sesuai dengan situasi dan kebutuhan agar siswa bersikap aktif.” (Yusuf, 2008)

Oleh karena itu, guru harus bisa memilih dan menggunakan berbagai

model pembelajaran yang paling efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan

kondisinya, yang dapat mendukung proses pembelajaran dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan fisika. Setelah peneliti melakukan studi

pendahuluan dengan mewancarai guru IPA Kelas VIII MTs Negeri 2 Medan, dan

dengan memberikan angket kepada 30 siswa kelas VIII, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut hanya menggunakan model

pembelajaran konvensional yang berlangsung secara 1 arah. Guru – guru di

sekolah tersebut tidak pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif

sehingga siswa-siswa tidak pernah terlibat secara aktif dalam proses belajar

mengajar. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada materi fisika cenderung

rendah yaitu yang mencapai ketuntasan minimal hanya sekitar 70 % dengan nilai

rata – rata 65.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh penulis di MTsN 2

MEDAN melalui wawancara dan melalui angket siswa. Hasil wawancara dengan

guru bidang studi IPA Masdelina, diketahui bahwa nilai ulangan harian siswa

pada pelajaran fisika pada kelas VIII tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah.

Nilai ulangan siswa rata-rata di bawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

60, hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai yang baik. Rendahnya nilai

ulangan harian siswa disebabkan oleh kebiasaan belajar siswa yang memusatkan

pada perhatian guru dan siswa tidak serius dalam belajar dan serta banyak

bermain. Hasil angket yang disebarkan kepada 33 siswa diperoleh data, bahwa 17

siswa kurang menggemari fisika alasannya karena fisika sulit dan kurang menarik.

Selain itu, 28 siswa jarang membaca buku panduan sebelum diajarkan, 23 siswa

jarang mengulang pelajaran dan 25 siswa tidak berusaha untuk mempelajari fisika

(13)

3

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang

diperoleh siswa masih rendah khususnya pada pelajaran fisika . Rendahnya hasil

belajar pada pelajaran fisika yang diperoleh siswa disebabkan adanya beberapa

faktor diantaranya kurangnya pemahaman siswa dan perbedaan intelegensi

masing-masing siswa, siswa cenderung menghapal konsep-konsep dan

prinsip-prinsip yang ada dalam pada pelajaran fisika tanpa mengetahui terciptanya

konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep. Hal ini diduga sebagai

penyebab ketidakmampuan siswa untuk menerapkan konsep-konsep pada

pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep tersebut akan terasa

asing dalam kehidupan siswa dan akan mengurangi minat siswa untuk belajar

fisika.

Sehubungan dengan masalah di atas maka salah satu model pembelajaran

yang dipilih dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping. Dikembangkan oleh David Ausubel, Advance Organizer adalah sebuah pengertian praktis dan teori belajar bermakna. Sedangkan mind mapping ialah suatu rangkaian kegiatan belajar dimana dalam rangkaian kegiatan tersebut

terdapat teknik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh

potensi otak agar optimum.

Advance Organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada pada

pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu

yang membentuk kerangka dari sistem pemprosesan informasi yang

dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu) itu”. (Hidayat,2008). Advance

Organizer dapat dianggap semacam pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru. Dengan kata lain, Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong siswa mengingat kembali pengetahuan yang telah

dipelajarinya dan memindahkan pengetahuan tersebut ke materi yang baru.

Tujuan utama Advance Organizer adalah memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pelajaran atau membantu mereka dalam mengingat

(14)

4

digunakan sebagai konsep jembatan antara materi baru dan materi yang sudah

dimiliki siswa.

Hasil penelitian Rofiqoh (2010) membuktikan bahwa terdapat hasil

belajar antara siswa yang diajar menggunakan model Advance Organizer dan motivasi lebih tinggi dibanding dengan siswa yang yang diajar menggunakan

model pengajaran konvensional.Dari hasil penelitian diperoleh thitung > ttabel yaitu

3,717 > 1,70. Dari penelitian Mardiana (2010) bahwa hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian eksperimen dengan judul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Advance

Organizer Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas VIII MTsN 2 Medan T.P.

2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :

1. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.

2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton.

3. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.

4. Guru masih jarang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar

mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu

1. Subjek Penelitian adalah siswa Kelas VIII MTsN 2 Medan T.P.

2012/2013.

2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Advance Organizer yang berbasis mind mapping

(15)

5

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Advance Organizer kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembeljaran

Advance Organizer berbasis Mind Mapping di kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok usaha dan energi di kelas VIII MTsN 2 Medan tahun pelajaran 2012/2013?

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas VIII pada materi pokok

usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Advance Organizer.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas VIII pada materi pokok usaha dan energi tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Advance Organizer berbasis Mind

Mapping

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Advance Organizer

(16)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya

metode atau media yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga

siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.

2. Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar

mengajar terutama pada pokok bahasan usaha dan energi, karena telah

mengetahui metode atau media yang sesuai untuk digunakan.

3. Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

4. Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan

dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik

(17)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun ajaran

2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer

pada materi pokok usaha dan energi memiliki rata-rata nilai postest

sebesar 76,25 lebih tinggi dari KKM 65.

2. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII MTsN 2 Medan tahun ajaran

2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer

berbasis Mind Mapping pada materi pokok usaha dan energi memiliki rata-rata nilai postest sebesar 82,25 lebih tinggi dari KKM 65.

3. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran

Advance Organizer berbasis Mind Mapping memiliki rata-rata nilai

sebesar 6.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1) Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pembuatan media

pembelajaran fisika berbasis mind mapping sebagai media pembelajaran pada materi-materi fisika lainnya.

2) Bagi guru dan calon guru, penerapan model pmebelajara Advance

Organizer dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran

fisika .

3) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

penerapan model pembelajaran Advance Organizer berbasis mind

mapping terhadap pokok bahasan usaha dan energi agar lebih memperhatikan kelemahan pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh

(18)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto,S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Budianto, (2006),”Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dan Sikap

Siswa dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Medan Area”.,Tesis,PPS Unimed,Medan.

Djamarah, S.B.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Djiwandono, S. E.W., (2009), Psikologi Pendidikan, Grasindo, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.,(2009),Buku Pedoman

Penulisan Proposal dan Skripsi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Faturrahman, P., dan Sutikno, (2007), Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami, Penerbit Refika Aditama, Bandung.

Mardiana, T.,(2009) , Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Besitang T.A 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Muslich, M, (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP); Dasar

Pemahaman dan Pengembangan, PT Bumi Aksara, Jakarta

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Grasindo, Jakarta.

(19)

49

Olivia, F,( 2008), Gembira Belajar Dengan Mind Mapping, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta

Rofiqoh, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advace Organizer dan Motivasi

Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak di Kelas VII Semester II MTsN 1 Medan. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sukardi,(2008),Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Sutikno,M.S.,(2009),Belajar dan Pembelajaran, Pressport, Bandung.

Syarifuddin, dan Nasution. I, (2005), Manajemen Pembelajaran, Penerbit Quantum Teaching, Ciputat

Trianto,(2007),Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantu

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA

 Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan media mind mapping secara signifikan lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran konvensional

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII antara yang diajarkan dengan model Advance Organizer berbasis peta konsep

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode mind mapping dan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

pengaruh metode mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas VII