• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELASA X SEMESTER II SMAN 5 BINJAI T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELASA X SEMESTER II SMAN 5 BINJAI T.P. 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEPTERHADAP HASILBELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOKLISTRIKDINAMIS DIKELASXSEMESTERIISMAN5BINJAI

T.P.2012/2013

Oleh :

Poppy Aulia Septika NIM 409421019

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Binjai”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

(4)

v

emak), Chairunnia (che-che), Asmidar (midun), Putri (tembong), Fitriani, Nurul, Ajeng dan Maysarah.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013 Penulis

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL

BELAJARSISWA PADA MATERI POKOKLISTRIK DINAMISDI KELASXSEMESTER II

SMAN5BINJAIT.P. 2012/2013

Poppy Aulia Septika (409421019)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa akibat pengaruh diajarkan dengan model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep dan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 5 Binjai T.P 2012/2013.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pre-testdanpost-test. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 5 Binjai yang terdiri dari tujuh kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil dua kelas dari tujuh kelas secara acak sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terdiri dari 5option. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional.

Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung adalah 1,693 dan ttabel adalah 1,665 sehingga thitung lebih besar dari ttabel. Perolehan data menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 5 Binjai T.P 2012/2013. Aktivitas siswa meningkat dari pertemuan I cukup aktif dengan nilai 44,7 menjadi aktif pada pertemuan II dengan nilai 74,8.

(6)

vi

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.4 Model Pembelajaran 8

(7)

vii

2.1.5.2 Kerangka Penerapan Model PembelajaranAdvance Organizer 10 2.1.5.3 Kelebihan Dan Kekurangan ModelAdvance Organizer 11

2.1.6 Hakikat Peta Konsep 11

2.1.6.1 Pengertian Peta Konsep 11

2.1.6.2 Ciri-Ciri Peta Konsep 11

2.1.6.3 Cara Membuat Peta Konsep 12

2.1.7 Pembelajaran Konvensional 13

2.2 Materi Pembelajaran 13

2.2.1 Arus Listrik 13

2.2.2 Tegangan Listrik 14

2.2.3 Hambatan Listrik 15

2.2.3.1 Hambatan Pada Kawat Penghantar 15

2.2.3.2 Resistor 15

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 23

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 23

3.2.1 Populasi Penelitian 23

3.2.2 Sampel Penelitian 23

3.3 Variabel Penelitian 23

3.4 Instrumen Penelitian 23

3.4.1 Instrumen I Tentang Tes Hasil Belajar Siswa (Ranah Kognitif) 25 3.4.2 Instrumen II Tentang Aktivitas Siswa 34

(8)

viii

3.5.1 Jenis Penelitian 34

3.5.2 Desain Penelitian 35

3.6 Prosedur Penelitian 35

3.7 Teknik Pengumpulan Data 36

3.7.1 Pretest 36

3.7.2 Postest 36

3.8 Teknik Analisis Data 36

3.8.1 Untuk Menentukan Mean 37

3.8.2 Untuk Menentukan Simpangan Baku 37

3.8.3 Uji Normalitas 37

3.8.4 Uji Homogenitas Varians 38

3.8.5 Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 41

4.1.1 Data Tes Hasil Belajar Siswa 41

4.1.2 Uji Normalitas Data 48

4.1.3 Uji Homogenitas Data 49

4.1.4 Uji Hipotesis 49

4.2 Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 55

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Struktur Pengajaran ModelAdvance Organize 10 Tabel 2.2 Langkah-Langkah Dalam Membuat Peta Konsep 12

Tabel 2.3 Hambatan Jenis Beberapa Bahan 15

Tabel 2.4 Nilai Gelang Warna Resistor 16

Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu Menggunakan ModelAdvance Organizer 19 Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis 24

Tabel 3.2 Kriteria Kemampuan Siswa 25

Tabel 3.3 Korelasi Hitung Dan Validitas Item Soal 27

Tabel 3.4 Taraf Tingkat Kesukaran Tes 30

Tabel 3.5 Perhitungan Daya Beda Tes 33

Tabel 3.6Two-Group Pretest-Postest Design 35 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes 41 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Postes 43 Tabel 4.3 Data Perolehan Nilai Rata-Rata, Sd, Dan Varians 45 Tabel 4.4 Distribusi Ketuntasan Nilai Kelas Eksperimen 45 Tabel 4.5 Distribusi Ketuntasan Nilai Kelas Kontrol 46 Tabel 4.6 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa 46

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data 48

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data 49

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Nilai Pretes 49

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pergerakkan Elektron Dalam Kawat Penghantar 13

Gambar 2.2 Simbol Tegangan Dalam Rangkaian 14

Gambar 2.3 Pembagian Gelang Warna Pada Resistor 16

Gambar 2.4 Rangkaian Hukum Ohm 17

Gambar 2.5 Grafik Hukum Ohm 17

Gambar 2.6 Rangkaian Seri Resistor 18

Gambar 2.7 Rangkaian Pembagi Arus 18

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 42

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 42

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postess Siswa Kelas Kontrol 44

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postess Siswa Kelas Eksperimen 44

Gambar 4.3 Diagram Batang Perkembangan Aktivitas Siswa 47

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rpp-1 Kelas Eksperimen 58

Lampiran 2 Rpp-1 Kelas Kontrol 68

Lampiran 3 Rpp-2 Kelas Eksperimen 78

Lampiran 4 Rpp-2 Kelas Kontrol 89

Lampiran 5 Peta Konsep-1 100

Lampiran 6 Peta Konsep-2 101

Lampiran 7 LKS -1 102

Lampiran 8 LKS -2 105

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia di masa depan, yang dimulai sejak manusia mulai dilahirkan sampai akhir hayat. Sumber daya manusia berkualitas merupakan modal pembangunan. Kemajuan pembangunan bidang pendidikan menjadi penting. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki.

Salah satu gambaran pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari persentase Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Indonesia, berdasarkan data evaluasi UN milik Kemdikbud, siswa yang tidak lulus UN mencapai 7.579 siswa. UN tingkat SMA sederajat di Sumatera Utara sebanyak 241 siswa dinyatakan tidak lulus.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN) pada program ilmu pengetahuan alam (IPA). Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sangat sulit dipahami. Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatan-hambatan.

(13)

2

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika kelas X di SMAN 5 Binjai yang mengatakan bahwa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tanggung jawab siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru cukup baik. Lain halnya ketika guru sedang menjelaskan materi, kurang tanggapan dari siswa, satu atau dua orang saja yang merespon, yang lain kebanyakan mata ke depan tetapi pikiran entah kemana. Siswa juga belum dilibatkan sepenuhnya dalam kegiatan praktikum di laboratorium fisika, dikarenakan fasilitas praktikum yang belum memadai. Selanjutnya, dari hasil tes yang pernah dilaksanakan oleh guru bidang studi fisika, diketahui bahwa hasil belajar siswa tentang materi listrik dinamis belum mencapai target yang diharapkan. Guru bidang studi fisika mengatakan bahwa jika tidak diadakan remedial maka kebanyakan dari siswa akan tidak tuntas dalam mencapai nilai KKM. Dari sinilah terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa masih rendah pada materi pokok listrik dinamis.

Peneliti menawarkan model pembelajaran advance organizer, dimana sebelumnya model ini pernah digunakan oleh Bency, dkk (2009) dalam penelitiannya “How Does Advance Organizer Affect The Learning Outcomes In Comparison To Inquiry Training Model” menggunakan desain penelitian two group pre-test dan post-test, satu kelas diterapkan dengan model pembelajaran advance organizer dan satu kelas lagi diterapkan dengan model pembelajaran inquiry training. Penelitian yang dilakukan oleh Resti (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Fisika” menggunakan desain penelitian one group dengan menggunakan satu kelas yang diterapkan dengan model pembelajaran advance organizer untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

(14)

3

model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep dan kelas kontrol diterapkan dengan model pembelajaran advance organizer. Dalam penerapannya, ketiga peneliti di atas tidak menggunakan pembelajaran konvensional sebagai pembanding dan instrumen aktivitas yang digunakan berbeda dengan instrumen yang peneliti akan lakukan.

Model pembelajaran advance organizer yang diimplementasikan menggunakan peta konsep atau pemetaan konsep. Ausubel (Joyce et al., 2009:281) mengatakan bahwa model advance organizer ini dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa yaitu pengetahuan mereka tentang pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melihat bagaimana pengaruh pemberian model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini penulis memilih materi pembelajaran listrik dinamis untuk diajarkan dengan pengajaran model advance organizer. Dengan demikian penelitian ini dirumuskan dengan judul “Pengaruh Model PembelajaranAdvance OrganizerMenggunakan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMAN 5 Binjai T.P 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas , maka identifikasi masalah yang dikemukakan antara lain :

1. Model pembelajaran yang digunakan pada pelajaran fisika kurang bervariasi. 2. Penggunaan media pembelajaran yang masih minim.

(15)

4

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang dikemukakan di dalam identifikasi masalah, maka Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah modeladvance organizer.

2. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P 2012/2013.

3. Model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep hanya diterapkan di kelas eksperimen.

4. Pembelajaran konvensional diterapkan di kelas kontrol.

5. Hasil belajar yang ditinjau adalah pada ranah kognitif siswa disertai dengan observasi aktivitas siswa.

6. Hasil belajar siswa yakni pada materi pokok listrik dinamis.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran advance organizermenggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013. 2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013.

3. Bagaimana aktivitas siswa dengan model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013.

(16)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran advance organizermenggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P 2012/2013.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan model pembelajaran advance organizermenggunakan peta konsep terhadap hasil belajar pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh diberi perlakuan model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep dengan diberi perlakuan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMAN 5 Binjai T.P. 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.

2. Sebagai bahan informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaranadvance organizer.

1.7 Definisi Operasional

Untuk mengukur variabel secara kuantitatif maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut :

(17)

6

b. Peta konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit semantik (Trianto, 2011:158)

(18)

54

BAB V

KESIMPUAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran advance organizer menggunakan peta konsep adalah baik dengan rata-rata nilai sebesar 71,36.

2. Hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah cukup baik dengan rata-rata nilai sebesar 67,95.

3. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dikategorikan aktif dengan adanya peningkatan dari nilai rata-rata sebesar 44,7 (cukup aktif) menjadi nilai rata-rata sebesar 74,8 (aktif).

4. Dari perhitungan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung> ttabelyakni

(1,693 > 1,665), membuktikan bahwa Ha diterima yakni Ada perbedaan

(19)

55

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka diberikan beberapa saran antara lain :

1. Lebih membimbing dan mengarahkan siswa dalam kegiatan tugas kelompok agar siswa dapat menyelesaikan tugas kelompoknya sesuai dengan waktu yang disediakan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alfathar, A.T., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas X Semester II Hinai Kab. Langkat T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta , Jakarta.

Arikunto, S., (2012),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta , Jakarta. Bency, dkk., (2009), How Does Advance Organizer Model Affect The Learning

Outcomes In Comparison to Inquiry Training Model, St. Josep College of Education,Journal Of Education: 122 : 131

Djamarah, dkk., (1995),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Bandung. Indra, A., (2012), Ujian Nasional 2012 : http://www.kompas.com/

Joyce, B., dkk., (2009),Model Of Teaching, Pustaka Belajar, Yogjakarta. Kanginan, M., (2007),Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. Purwoko & Fendy, (2010),Fisika I SMA Kelas X, Yudhistira, Jakarta.

Resti, A.L., (2012), Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fisika, Skripsi, FMIPA, UPI, Bandung.

Rusman, (2010),Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT Raja Grafindo Persada, Bandung.

Saftory, N., (2010), Model Pembelajaran Advance Organizer: http://kumpulantugas-nurkhanah.blogspot.com/2010/12/makalah-model-pembelajaran.html.

Sardiman, A. M., (2005),Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sekai, F., (2011), Pembelajaran Konvensional :

http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional/ Slmaeto, (2010), Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi, PT Rineka

(21)

Soebijoto, H., (2012), Ujian Nasional 2012 : http://www.waspada.co.id/ Sudjana, (2005),Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresiv, Kencana Prenada Media Group : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Nusa Cendana (Undana) sebagai bagian integral dari masyarakat NTT berusaha membantu meningkatkan pengembangan peralatan teknologi tepat guna untuk

Pemanfaatan ikan pelagis dalam produk pangan telah dikaji, namun demikian pemanfaatan ikan cakalang dalam produk mie sagu belum pernah dilakukan. Interaksi protein

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. It is proved from the need of 3D modeling in every sector of industry. Modeling is the process of creating

(2) Dengan dibentuknya Desa Kaduagung Tengah Kecamatan Cibadak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka wilayah kerja Desa Kaduagung Timur Kecamatan Cibadak dikurangi

Proses rekondisi ini melalui beberapa tahapan, tahap pertama langkah pembongkaran mesin sepeda motor Yamaha TWIN 125, terdiri dari 3 bagian yaitu, atas, kiri dan

[r]

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

pada Sampel Penyakit Hewan di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk