• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN

T.P. 2012/2013

Oleh :

Pramita Suriani Nst NIM 408321042

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Di Kelas VIII

SMP Negeri 10 Medan T.P. 2012/2013”. Diajukan untuk memperoleh gelar Serjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Terima kasih yang tidak terhingga untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda H.Efendi Nst dan Ibunda tercinta Hj.Syahdiani Sir yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayang, menjadi payung penyemangat hidup penulis.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

3. Bapak Drs. Maulim Silitonga, M.S, Pembantu Dekan I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, 4. Ibu Dr. Derlina M.Si, Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan, 5. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Negeri Medan,

6. Bapak Dr. Nurdin Bukit M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik,

7. Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si,, Dosen Penguji Skripsi 1

8. Ibu Dr. Derlina, M.Si, Dosen Penguji Skripsi II

9. Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd Dosen Penguji Skripsi III

10.Bapak Drs. Japinten Banjarnahor, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik 11.Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA

(4)

v

13.Teruntuk saudaraku serahim Abang, kakak serta adikku tersayang, Aspan, Jusrina, Nursaidah, Lailan Nasidah S.E, Nadratul Imlia Am.Keb, Abdul Haris Nst dan M. Adeansyah Nst, yang telah memberikan semangat tiap langkah perjuanganku.

14.Ucapan terimakasih juga buat kakak dan abang iparku, Fatomah S.Pd, Habibuddin Sir, Ahmad Darbi Hrp, Husni Dalimunte dan Kemal Bahren Batubara, yang selalu memberi semangat dalam tiap langkah perjuanganku 15.Teristimewa Buat Nur Aisyah, S.Pd dan Ahmad Fauzi Pohan, S.Pd, yang senantiasa menjadi “sahabat” saat sulit dan menjadi “hero” saat

semangatku memudar,

16.Sahabat karibku Amroidah, jamilah Nst, Olivia Sirait, Young Arif Nugraha, Yunita Rahmah, Andre Syahputra, Dewi Pertiwi, Benny YEM, Ester, Nurul, Kurnia, dan Evi. Serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi motivasi dan saran-saran kepada penulis yang memegang erat penulis ketika jatuh di lahan kesedihan.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2013 Penulis

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN

T.P. 2012/2013

Pramita Suriani Nst ( NIM 408321042 ) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Medan yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster random sampling, kelas VIII-E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-G sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 33 orang dan kelas kontrol berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,5 dengan standar deviasi 9,3, dengan nilai Uji Normalitas Lhitung < Ltabel (0,1091 < 0,154), maka data pretes kelas eksperimen berdistribusi normal. Dan nilai rata-rata kelas kontrol 37,1 dengan standar deviasi 8,6, dengan nilai Uji Normalitas Lhitung < Ltabel (0,0942 < 0,154) maka data pretes kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitasnya diketahui nilai untuk pretes kedua kelas diperoleh Fhitung < Ftabel (1,17 < 1,808). Maka dapat dinyatakan bahwa kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen.

Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer sebesar 73,6 dengan standar deviasi 9,1, dengan nilai Uji Normalitas Lhitung < Ltabel (0,1099 < 0,154) maka data postes kelas eksperimen berdistribusi normal, dan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 68,9 dengan standar deviasi 9,7. dengan nilai Uji Normalitas Lhitung < Ltabel (0,1099 < 0,154) maka data postes kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitasnya diketahui nilai untuk postes kedua kelas diperoleh Fhitung < Ftabel (1,12 < 1,808). Sedangkan analisis uji-t pada pretes di peroleh thitung

< ttabel (-0,268 < 1,998), dapat disimpulkan bahwa antara kelasa eksperimen dan

kelas kontrol mempunyai kemampuan yang sama. Dan hasil analisis uji-t pada postes diperoleh thitung > ttabel (2 > 1,998). Karena thitung > ttabel maka Ha diterima

(6)

vi

2.1.2. Aktivitas-aktivitas Belajar ... 8

2.1.3. Hasil Belajar ... 9

2.1.4. Model Pembelajaran Advance Organizer ... 10

2.1.4.1. Model Pembelajaran ... 10

2.1.4.2. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer. ... 11

2.1.4.3. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer ... 13

2.1.4.4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Advance Organizer ... 16

2.2. Kerangka Konseptual ... 16

2.3. Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

3.2.1. Populasi Penelitian ... 18

3.2.2. Sampel Penelitian ... 18

3.3. Variabel Penelitian ... 18

3.4. Instrumen Penelitian... 19

3.4.1. Instrumen 1 Tentang Tes Hasil Belajar.. ... 19

3.4.1.1. Validitas Tes ... 19

3.5. Metode Penelitian ... 20

(7)

vii

3.7. Teknik Analisis Data ... 22

3.7.1. Uji Normalitas ... 22

3.7.2. Uji Homogenitas ... 23

3.7.3. Uji Hipotesis ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 27

4.1.1. Data Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 27

4.1.2. Data Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 28

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 29

4.1.3.1. Uji Normalitas Data... 29

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data ... 30

4.1.3.3. Pengujian Hipotesis ... 30

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 33

5.2. Saran ... 33

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian ... 21 Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 28 Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 29

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer ... 13

Tabel 3.1. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Gaya ... 19

Tabel 3.2. Two Group Pretest Postest Design ... 20

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 27

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 28

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data... 29

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data ... 30

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t ... 31

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 36

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II... 43

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 51

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I ... 59

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II ... 61

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III ... 63

Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa ... 65

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siswa ... 71

Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen ... 75

Lampiran 10 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen ... 76

Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol ... 77

Lampiran 12 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol ... 78

Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi ... 79

Lampiran 14 Uji Normalitas ... 82

Lampiran 15 Uji Homogenitas ... 85

Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 88

Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 92

Lampiran 18 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t... 93

Lampiran 19 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 94

Lampiran 20 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F ... 95

(11)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha agar manusia mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.

Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar, dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, karena sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan.

Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan saat ini adalah mempersiapkan anak didik yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat bertahan dalam persaingan global. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu guru perlu menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan sikap kerja sama antar siswa yang satu dengan yang lainnya. Selain itu alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Sesama siswa juga bisa saling mengajar dan betukar pikiran, sehingga guru bertindak sebagai motivator, fasilisator dan kontrol.

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru fisika yang mengajar di kelas

VIII SMP Negeri 10 Medan oleh Martahi Simanjuntak, mengatakan bahwa hasil belajar fisika siswa rendah yaitu rata-rata 65, hal ini terlihat dari hasil ujian semester 1 tahun ajaran 2011/2012 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau masih di bawah 65, sehingga untuk memperoleh ketuntasan dalam belajar guru harus melakukan kegiatan remedial. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh peneliti dengan menyebarkan angket kepada 40 siswa

(12)

2

kelas VIII SMP Negeri 10 Medan. Dari observasi tersebut diperoleh sebanyak 62,5% (25 orang siswa) berpendapat bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit, 25% (10 orang siswa) berpendapat fisika biasa-biasa saja, dan hanya 12,5% (5 orang siswa) yang berpendapat fisika mudah dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan angket yang dilakukakan peneliti terhadap siswa, adapun faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa disebabkan guru lebih dominan menggunakan model pembelajaran konvensional yang urutannya adalah ceramah, mencatat, mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah. Dalam proses

pembelajaran, guru menjelaskan materi, menjelaskan rumus, memberi contoh soal dan memberikan pekerjaan rumah, sehingga siswa dalam pembelajaran menjadi penerima informasi pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. Kurangnya media pembelajaran dalam pelaksanaan belajar mengajar. Hal ini juga yang membuat siswa kurang senang belajar fisika, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak maksimal.

Berdasarkan masalah di atas, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dalam bidang studi fisika diperlukan cara yang tepat untuk memotivasi siswa dan mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar siswa mau belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar, seperti melakukan eksperimen, dan melakukan diskusi sehingga siswa mudah memahami materi yang diajarkan. Adapun model yang diusulkan peneliti adalah model pembelajaran Advance Organizer.

Menurut Ausubel dalam Joyce dan Weil (2009: 281) mengatakan bahwa “Model pembelajaran Advance Organizer adalah model pembelajaran bermakna yang dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu

dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik”.

Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong

(13)

3

baru akan bermanfaat atau tidak dan bagaimana pengetahuan yang baru ini dapat dikelola dan dipertahankan dengan baik, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna. Advance Organizer memiliki tiga tahapan yaitu tahap persentase Advance Organizer, tahap persentase tugas atau meteri pembelajaran, dan tahap

memperkuat pengelolaan kognitif. Tujuan utama Advance Organizer adalah memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pelajaran atau membantu mereka dalam mengingat dan menerapkan pengetahuan yang telah mereka punya. Jadi, Advance Organizer digunakan sebagai konsep jembatan antara materi baru dan materi yang sudah dimiliki oleh siswa.

Model pembelajaran Advance Organizer telah diteliti oleh beberapa peneliti seperti Maryono (2011), Saura (2010) dan Tumanggor (2012). Hasil penelitian Maryono (2011) menyatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dengan penerapan model Advance Organizer nilai rata-rata pretes sebesar 46,6 kemudian setelah dilakukan model Advance Organizer di peroleh nilai rata-rata postes sebesar 64,9 sehingga kenaikan antara pretes dan postes adalah 18,3. Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti terdahulu adalah siswa belum memiliki buku pelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran. Sedangakan hasil penelitian yang diperoleh oleh Saura (2010) menyatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dengan penerapan model Advance Organizer. Sebelum diterapkan model Advance Organizer nilai rata-rata pretes sebesar 42,50 kemudian setelah dilakukan model Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata postes sebesar 72,34 sehingga kenaikan antara pretes dan postes adalah 30,14. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh penelitian terdahulu adalah siswa belum memiliki buku pelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran. Dan hasil penelitian yang diperoleh oleh Tumanggor dengan menggunakan Peta

(14)

4

Meskipun pada penelitian tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun dalam pelaksanaannya peneliti hanya melihat hasil belajar siswa tanpa memperhatikan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Untuk itu peneliti merasa terdorong untuk meneliti kembali dalam upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya, peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gaya di Kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1. Siswa SMP Negeri 10 Medan menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit.

2. Hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 10 Medan masih rendah dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

3. Model dan metode yang digunakan tidak efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi pokok Gaya.

4. Guru SMP Negeri 10 Medan kurang melibatkan siswa selama kegiatan belajar mengajar.

(15)

5

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi luang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 10 Medan kelas VIII T.P. 2012/2013.

2. Materi pelajaran fisika kelas VIII SMP Negeri 10 Medan hanya pada materi pokok Gaya.

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah Advance Organizer.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P. 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P. 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P. 2012/2013.

(16)

6

1.6. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model pembelajaran Advance Organizer yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Gaya.

3. Untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Advance Organizer dalam meningkatkan hasil belajar, semangat dan minat

belajar siswa.

(17)

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Hasil kesimpulan pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 36,5 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 73,6.

Pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 37,1 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 68,9.

2. Terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada materi pokok Gaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan T.P. 2012/2013.

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih kreatif dalam membuat LKS yang akan digunakan agar lebih menunjang kegiatan belajar mengajar.

2. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran dengan model

pembelajaran Advance Organizer agar lebih mampu menguasai kelas dan dapat menggunakan waktu yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alokasi yang digunakan harus benar-benar di sesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

(18)

34

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I., (2008), Learning to Teach Edisi ke tujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dahar, R. W., (2011), Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Foster, Bob., (2004), Seribu Pena Fisika SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamid, Abdul., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran Edisi Kedua, UNIMED, Medan.

Joyce, B., Weil, M., (2009), Models of Teaching Edisi Kedelapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Maryono., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa pada materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII Semester I SMP Cerdas Murni T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan; FMIPA Unimed.

Saeful, Karim., dkk., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam sekitar, Penerbit PT. Setia Purna Inves, Jakarta.

Sardiman, A. M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Saura, Ella L., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester I SMP Negeri 11 Binjai T.P. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan; FMIPA Unimed.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

(19)

35

Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

(20)

i

RIWAYAT HIDUP

Pramita Suriani Nst dilahirkan di Riau, Kabupaten Rokan Hulu Kecamatan Tambusai Utara pada tanggal 19 September 1989. Anak dari H. Efendi Nst dan

Hj. Syahdiani Sir, dan merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara, pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri 002 Rokan Hulu dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di Madrasyah Tsanawiyah Darul Arofah Rokan Hilir dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian .................................................
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer  ....................         13
Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa  ................................  Lembar Kerja Siswa III ......................................................

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

pada Sampel Penyakit Hewan di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan Keluarga dan Persepsi Pasien Tentang Petugas Kesehatan dengan Keteraturan Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Kabupaten

Secara khusus, teknologi pangan perlu berperan dalarn pengembangan pengindustrian penganekaragaman pangan, tentunya berbasis sumber

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat, aliran pada proses komunikasi, pesan yang disampaikan,

Pemanfaatan ikan pelagis dalam produk pangan telah dikaji, namun demikian pemanfaatan ikan cakalang dalam produk mie sagu belum pernah dilakukan. Interaksi protein

.: terjadi apabila perbedaan nilai antara Hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum. Cara kedua : menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata

 Meminta penegakan hukum dan proses peradilan yang mengabdi kepada kebenaran dan keadilan,bebas korupsi dan mafia peradilan, periksa Ketua pengadilan negeri Tangerang