• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA MIND MAPPING PADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIAMIND MAPPINGPADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN

HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh : Salim Efendi NIM. 408331048

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah

S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang selalu

memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah

“Pengaruh Media Mind Mapping pada Model Pembelajaran Advance Organizer

terhadap Kemandirian Siswa dan Hasil Belajar Kimia SMA Negeri 1 Sei Rampah

pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.S. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini., terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus

Silalahi,M.S, Bapak Prof. Dr. Suharta M.Si. dan ibu Ir. Nurfajriani, M.S. selaku

dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada

penulis dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada Ibu Dra. H. Ratu Evina Dibiyantini, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik.

Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Drs. Jamalum

Purba, M.Si, Bapak Drs. Asep Wahyu Nugraha, M.Si, Bapak dan Ibu dosen dan

staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada Bapak Riadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Sei Rampah dan Ibu

Nurmawati Dalimunte, S,Pd selaku guru kimia dan siswa siswi serta Kepada

Observer (Suhendry Panjaitan, Doli Fadly, Hidayani P Surbakti,Harmadani

(4)

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat yang setulusnya

kepada lelaki istimewa yang selalu ada di hati penulis, telah mengajarkan cinta,

keikhlasan, kemandirian serta ketegaran dalam menghadapi kehidupan, ayahanda

Penulis Tersayang Mhd.Thamrin. Dan juga wanita istimewa ibunda tersayang

Suhartini yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu

mendo’akan penulis di setiap sujud shalatnya. Terimakasih juga penulis

sampaikan kepada kakak dan abangda penulis Laila Juwita SPdI, dan Andre

Kurniawan SPd, yang selalu mendukung dan memberi doa serta semangat kepada

penulis. Spesial penulis sampaikan kepada sahabat penulis tesayang,, Awal,

Wietha Mardiyah Machietha, Rosmala, Titi, rekan-rekan penulis, mahasiswa

Pendidikan Kimia 2008 khususnya Arief, Rainal, Hilda, Devi, Tiwi Rasyid, Ali,

Arfin, Zakiyah dan juga kepada rekan- rekan Kelompok diskusi Kimia (Julinton,

Amelia, Yesika, Bintang, Jane, Eva, Dameitha, Ayu, Riri, Siti ) serta rekan –

rekan Assistant, BTM3, SMAF, FORSIMKA,UKMI Ar-Rahman, HMJ Kimia dan

adik-adik Mahasiswa lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 16 Januari 2013

Penulis,

(5)

PENGARUH MEDIAMIND MAPPINGPADA MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA DAN

HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Salim Efendi (NIM 408331048) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah media mind

mapping pada model pembelajaran advance organizer memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar kimia. (2) apakah media mind mapping pada model

pembelajaran advance organizer memberikan pengaruh terhadap kemandirian

siswa dalam belajar kimia.(3) apakah terdapat hubungan antara kemandirian dan

hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media mind mapping pada

model pembelajaran advance organizer. Populasi penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas X SMA Negeri 1 Sei Rampah yang terdiri dari 6 kelas. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik acak (random sampling) dan diambil

sebanyak 2 kelas dengan 2 (dua) kelompok perlakuan yaitu dengan media mind

mapping dan tanpa media mind mapping pada model pembelajaran advance

organizer .Instrumen pengumpulan data digunakan tes hasil belajar berbentuk

pilihan berganda sebanyak 20 butir soal (r11 =0,783), serta instrumen data

kemandirian siswa digunakan lembar observasi. Jenis penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan desain penelitian uji awal dan akhir kelompok control acak

(Randomized Control-Group Only Design.).Teknik analisa data menggunakan uji

–T dengan taraf signifikansiα = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)

media mind mapping pada model pembelajaran advance organizer memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar kimia. Hal ini terlihat dari gain hasil belajar siswa dengan media mind mappinglebih tinggi (x=0,7408,717) dari pada siswa yang

dibelajarkan tanpa media mind mapping (x=0,5767,694).(2) media mind

mapping pada model pembelajaran advance organizer memberikan pengaruh

terhadap kemandirian siswa dalam belajar kimia. Hal ini terlihat dari nilai kemandirian siswa dengan mediamind mapping lebih tinggi (x=78,1933,932)

dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa media mind mapping (x

=75,0734,841).(3) terdapat hubungan antara kemandirian dan hasilbelajar kimia

siswa yang dibelajarkan dengan media mind mapping pada model pembelajaran

(6)

DAFTAR ISI

Daftar Grafik ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. ruang Lingkup 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Batasan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

1.7. Defenisi Oprasional 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar 10

2.1.2. Aktivitas Belajar 10

2.1.3. Hasil Belajar 11

2.1.4. Model Pembelajaran 13

2.1.4.1. Model PembelajaranAdvance Organizer 14

2.1.4.2. Tujuan dan ManfaatAdvance Organizer 15

2.1.4.3. Kelebihan dan KekuranganAdvance Organizer 15

(7)

2.1.5. Media Pembelajaran 17

2.1.6. Pendidikan Karakter 22

2.2. Kerangka Berfikir 25

2.3. Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Instrumen Penelitian 31

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 34

3.6. Prosedur Penelitian 35

3.7. Teknik Analisa Data 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 41

4.2. Deskripsi Data Penelitian 46

4.3. Uji Persyaratan Data 48

4.4. Uji Hipotesis 50

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 54

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 56

4.7. Keterbatasan Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 64

5.2. Saran 65

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Frekwensi Kemandirian Siswa 47

Grafik 4.2. Nilai Rata- rata Hasil Belajar dan Kemandirian Siswa 47

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. ContohMind Mapping 20

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 69

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73

Lampiran 3. Materi Pembelajaran 91

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 108

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Instrumen 112

Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal 113

Lampiran 7. Lembar Obsevasi Keandirian Siswa 114

Lampiran 8. Tabel Penskoran Observasi Kemandirian Siawa 115

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes 116

Lampiran 10. Perhitungan Reliabelitas Tes 118

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 122

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes 125

Lampiran 13. Distribusi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 128

Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 129

Lampiran 15. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 130

Lampiran 16. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 131

Lampiran 17. Tabulasi Kemandirian Hasil Belajar 132

Lampiran 18. Uji Normalitas 134

Lampiran 19. Uji Homogenitas 140

Lampiran 20. Uji Hipotesis 141

Lampiran 21. Uji Peningkatan Hasil Belajar 148

Lampiran 22. Lembar Skor Observasi Kemandirian Siswa 150

Lampiran 23. Daftar Tabel r Product Moment 158

Lampiran 24. GambarMind MappingBuatan Siswa 159

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam (IPA) yang

memegang peranan penting serta pengaruh yang signifikan terhadap

perkembangan dan kemajuan teknologi. Bidang studi ini memiliki peran penting

dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan makanan,

minuman, pakaian bahkan industri. Melihat begitu pentingnya kimia dalam

kehidupan manusia dan teknologi para siswa perlu dibekali penguatan

kemampuan kimia agar menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

kompeten, agar mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang saat ini

menjadi prioritas pembangunan.

Hal ini membuat lembaga pendidikan seperti sekolah dituntut untuk

mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Adanya otonomi

daerah juga membawa perubahan-perubahan serta penyesuaian pendidikan secara

demokratis, yang sangat memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan siswa

itu sendiri. Kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu

pendidikan yang dikelolanya terutama dalam membelajarkan siswa. Guru yang

ideal adalah guru yang mempersiapkan bahan ajar sebelum mengajar, sehingga ia

tidak terbebani oleh materi yang dibawakan dan murid juga dapat menerima

pelajaran dengan inovasi pembelajaran yang efektif.

Pada pembelajaran kimia, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa

orang siswa SMA Negeri 1 Sei Rampah di Kabupaten Serdang Bedagai pada

observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan Januari, mereka mengatakan

bahwa mereka kurang bahkan tidak tertarik dengan pelajaran kimia, karena

banyak konsep-konsep yang harus dihapalkan dan perhitungan-perhitungan yang

sangat rumit dan dianggap sulit, penyajian materi yang tidak menarik dan

cenderung membosankan bagi siswa. Di samping itu pembelajaran pada

(12)

metode tanya jawab, dimana konsep-konsep transfer secara utuh oleh guru kepada

siswa. Hal ini juga dikemukakan Sunyono (2005) ia mengatakan bahwa proses

pembelajaran kimia selama ini cenderung kurang menarik, siswa merasa jenuh

dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, suasana kelas cenderung pasif

dimana siswa yang bertanya pada guru sangat sedikit meskipun materi yang

diajarkan belum dapat dipahami

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru

bidang studi kimia kelas X (sepuluh) ibu Nurmawati Dalimunte, masalah tersebut

dapat dilihat dari hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 1 Sei Rampah

Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki jumlah kelas X (sepuluh) sebanyak 6

kelas menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa masih kurang sesuai

dengan yang diharapkan. Rendahanya hasil belajar kognitif, dapat dilihat

berdasarkan nilai rata-rata hasil ujian semester kimia yang tergolong rendah

karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mencapai 63 - 65 dari tahun

pembelajaran 2008/2009 s/d 2010/2011.

Tabel 1.1: Nilai Rata-rata Ujian Kimia Smester Ganjil Tahun Ajaran 2009/2010

s/d 2011/2012 pada SMA Negeri 1 Sei Rampah.

Tahun Ajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata KKM

2009 / 2010 87 45 76 65

2010 / 2011 85 48 70 65

2011 / 2012 89 51 78 65

Adapun hasil Ujian Akhir Nasional mata pelajaran kimia SMA Negeri 1

(13)

Table 1.2: Hasil Ujian Akhir Nasional Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 1 Sei

Rampah pada Tahun 2009/20 10 s/d 2011/2012.

Tahun Ajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata

2008 / 2009 9.00 6.50 7.89

2009 / 2010 9.00 6.75 7.99

2010 / 2011 9.25 6.80 8.25

Rendahnya sebagian hasil belajar siswa dari data tersebut di khawatirkan

menjadi kendala dalam kenaikan kelas dan kelulusan siswa dalam Ujian Nasional

(UN) karena siswa tidak mencapai kompetensi sebagaimana yang diharapkan

berdasarkan KKM ataupun nilai standar kelulusan nasional. Masih rendahnya

kualitas belajar siswa dapat disebabkan sikap guru yang kurang profesional dalam

membelajarkan siswa, guru terkadang tidak merancang pembelajaran dengan baik,

strategi atau model pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Seorang guru

harus dituntut kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

Keberhasilan pembelajaran kimia pada jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) menjadi harapan semua pihak khususnya guru kimia.

Menurut Sabri (2010), guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses

belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar perlu melibatkan berbagai

macam kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika menginginkan hasil yang

optimal. Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal

seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal

ini dapat dilaksanakan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat.

Salah satu cara menyampaikan materi pelajaran yang efektif adalah dengan

menggunakan strategi atau model pembelajaran struktural. Model struktural ini

dapat berbentuk Advance Organizer, yaitu suatu model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Ausubel. Advance Organizer adalah pedagogik yang dapat

membantu kesiapan belajar siswa dalam menghubungkan materi pelajaran

terdahulu dengan materi pelajaran yang baru. Model ini memudahkan siswa

memahami materi secara bermakna karena guru telah membuat materi pelajaran

(14)

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Advance Organizer yakni suatu model pembelajaran yang

mengarahkan para siswa ke materi yang akan mereka pelajari, dan menolong

siswa untuk mengingat dan menggunakan kembali informasi dan keterampilan

yang pernah mereka pelajari sebelumnya, untuk menerima materi-materi pelajaran

berikutnya ( Dahar,dalam Ahmad Khairi 2011:4).

Selain model pembelajaran faktor lain yang juga diperkirakan

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor karakteristik siswa. Agar hasil belajar

dapat mendekati atau sesuai dengan tujuan pembelajaran, model pembelajaran

yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik siswa. Karakteristik karakter

siswa adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi tetapi merupakan salah satu

kondisi pembelajaran yang harus dijadikan pijakan dalam memilih dan

mengembangkan proses pembelajaran agar lebih sesuai dan memudahkan peserta

didik untuk belajar.

Karakteristik karakter siswa dalam penelitian ini adalah kemandirian

belajar kimia. Perlunya kemandirian belajar siswa khususnya pada individu yang

belajar Kimia dan sains didukung oleh beberapa hasil studi. Temuan itu antara

lain adalah bahwa individu yang memiliki kemandirian belajar tinggi cenderung

belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya

secara efektif; menghemat waktu dalam menyelesaikan tugasnya; mengatur

belajar dan waktu secara efisien, dan memperoleh skor yang tinggi dalam sains

(Hargis, http:/www.jhargis.com). Studi lain melaporkan bahwa siswa yang

memiliki derajat self-efficacyyang tinggi menunjukkan derajat kemandirian yang

tinggi juga (Wongsri, Cantwell, Archer, 2002). Pada dasarnya untuk

mengembangkan penguasaan konsep dan kemandirian yang baik dibutuhkan

komitmen siswa dalam memilih belajar sebagai suatu yang bermakna, lebih dari

hanya sekedar menghafal, yaitu membutuhkan kemauan siswa mencari hubungan

konseptual antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari di

dalam kelas. Salah satu cara yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara

bermakna adalah dengan penggunaan peta pikiran, baik sebagai media maupun

(15)

menunjukan konsep ilmu secara sistematis, yaitu dibentuk mulai dari inti

permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu

sama lain, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah

pemahaman suatu topik pelajaran. (Buzan dalam Nova Florentina, 2011:3)

Penelitian sehubungan dengan peta pikiran telah banyak dilakukan

diantaranya Husli (2007), meneliti tentang penggunaan tehnik pencatatan peta

pikiran dan teknik pencatatan rangkuman terhadap hasil belajar biologi pada

materi klasifikasi makhluk hidup siswa kelas VII, hasil penelitian diperoleh teknik

pencatatan peta pikiran dan teknik pencatatan rangkuman memberi manfaat yang

seimbang terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Selanjutnya Dhiasari

(2006), meneliti penggunaan peta pikiran (mind map) dalam pembelajaran

matematika untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika

siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), hasil penelitian diperoleh adanya

peningkatan rata rata pemahaman siswa dari pembelajaran sebelumnya, sikap

siswa pada umumnya positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan peta

pikiran dan pembelajaran dengan peta pikiran membuat siswa lebih mudah

memahami materi yang diberikan dan siswa lebih termotivasi untuk belajar

matematika. Sementara, Nova Florentina A (2011:77) meneliti penggunaan peta

pikiran (mind map) berbasia web dengan metode pembelajaran kooperatif dalam

pembelajaran kimia untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep kimia

siswa sekolah menengah Atas (SMA) pada pokok bahasan hidro karbon, dari hasil

penelitian diperoleh adanya pengaruh pembelajaran secara kooperatif dengan

media peta pikiran (mind mapping) berbasis web terhadap hasil belajar kimia

siswa pada pokok bahasan hidrokarbon di SMA St. Thomas 2 Medan tahun

Pembelajaran 2009/2010.

Lebih lanjut Ulfa (2009), meneliti tentang efektivitas model

pembelajaranadvance organizer dengan peta pikiran pada pokok bahasan konsep

mol di SMA Negeri 6 Medan, dan hasil penelitian diperoleh bahwa model

advance organizer dengan peta pikiran efektif di gunakan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada pokok bahasan konsep mol, dengan persen efektifitas

(16)

meneliti pengaruh pengajaran remedial dengan peta konsep dan peta pikiran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di MAN tahun

Pembelajaran 2009/2010 di peroleh bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

siswa dari pembelajaran sebelumnya. (Junita dalam Nova F.A, 2011:4).

Berdasarkan fakta diatas, maka penulis berpendapat bahwa untuk

mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Sei

Rampah adalah dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa agar diperoleh pembelajaran yang efektif, mampu meningkatkan

kemandirian siswa sehingga menguatkan hasil belajar mereka akan sejumlah

informasi yang akan berdampak pada hasil belajar kognitifnya. Dari permasalahan

tersebut disadari bahwa pengaruh pemilihan model pembelajaran merupakan

faktor eksternal yang penting dalam meningkatkan kemandirian siswa sekaligus

meningkatkan hasil blajar kimia siswa maka penulis tertarik untuk melakukan

suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Media Mind Mapping Pada Model

Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Kemandirian Siswa dan Hasil Belajar Kimia SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2.Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini yang akan menjadi ruang lingkup dalam penelitian

ini adalah pengaruh penggunaan mediamind mapping pada model pembelajaran

advance organizerdan pengaruhnya terhadap kemandirian siswa dan hasil belajar kimia SMA.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah mediamind mappingpada model pembelajaranadvance organizer

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia SMA ?

2. Apakah mediamind mappingpada model pembelajaranadvance organizer

memberikan pengaruh terhadap kemandirian siswa dalam belajar kimia?

3. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian dengan hasil belajar kimia

siswa SMA yang dibelajarkan dengan media mind mapping pada model

(17)

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah yang telah dipaparkan diatas, terlihat

begitu banyaknya masalah yang muncul untuk diteliti. Oleh karena itu perlu

dilakukan pembatasan masalah agar masalah yang diteliti lebih terarah. Batasan

masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh media mind mapping pada model

pembelajaran advance organizer terhadap kemandirian siswa dan hasil belajar

kimia SMA Negeri 1 Sei Rampah”.dikhususkan pada pokok bahasan Hidrokarbon

Kelas X SMA berdasarkan pada KTSP tahun 2006. dan karakteristik karakter

yang diharapkan terbentuk yaitu kemandirian siswa.serta penilaian yang dilihat

yaitu hasil belajar dan hasil observasi kemandirian belajar kimia siswa.

1.5.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang pengaruh aplikasi mediamind mappingpada model pembelajaranadvance

organizer terhadap kemandirian siswa dan hasil belajar kelas X (sepuluh) SMA.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah media mind mapping pada model pembelajaran

advance organizer memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia SMA.

2. Untuk mengetahui apakah media mind mapping pada model pembelajaran

advance organizer memberikan pengaruh terhadap kemandirian siswa dalam

belajar kimia siswa SMA.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemandirian dan hasil

belajar kimia siswa SMA yang dibelajarkan mediamind mappingpada model

pembelajaranadvance organizer.

(18)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat penelitian ini antara lain (1) untuk

memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan

kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran

kimia dan kemandirian yang membangkitkan semangat belajar kimia siswa, dan

(2) sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, calon guru, pengelola,

pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

secara lebih mendalam tentang hasil penggunaan media Mind Mapping pada

model pembelajaran advance organizer dan kemandirian siswa serta pengaruhnya

terhadap hasil belajar kimia siswa.

Secara praktis manfaat dari penelitian ini antara lain adalah: (1) sebagai

bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang penggunaan media Mind

Mapping pada model pembelajaran advance organizer sehingga guru dapat

merancang suatu rencana pembelajaran yang dapat mengaitkan materi pelajaran

sebelum dengan materi pelajaran selanjutnya sehingga siswa dapat menemukan

sendiri apa yang menjadi kebutuhan belajarnya dan bukan karena diberitahukan

oleh guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kimia, (2) memberikan

gambaran bagi guru tentang penggunaan media Mind Mapping pada model

pembelajaran advance organizer berdasarkan karakteristik karakter kemandirian

siswa untuk untuk memperoleh hasil belajar kimia yang maksimal.

1.7. Definisi Operasional

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini, maka agar penelitian

dapat lebih terfokus perlu dilakukan pendefinisian beberapa istilah, yaitu

1. Model pembelajaran Advance Organizer yakni suatu model pembelajaran

yang mengarahkan para siswa ke materi yang akan mereka pelajari, dan

menolong siswa untuk mengingat dan menggunakan kembali informasi dan

keterampilan yang pernah mereka pelajari sebelumnya, untuk menerima

(19)

2. Mind mapping atau peta pikiran adalah merupakan suatu teknik mencatat berdasarkan system berpikir yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak

manusia dan mampu membuka dan memanfaatkan seluruh potensi dan

kapasitasnya. (Windura 2008)

3. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter

kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. (Kusuma 2010)

4. Kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam bertingkah

laku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasar kehendaknya

sendiri. (Steinberg dalam Fleming, 2005:2)

5. Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang mencakup bidang

kognitif, afektif dan psikomotoris yang diperoleh melalui suatu penilaian.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari hasil

penelitian yang diperoleh, dan sistematika sajiannya dilakukan dengan

memperhatikan tujuan penelitian yang dirumuskan. Adapun kesimpulan yang

diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran advance organizer dengan media mind mapping lebih tinggi

dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran advance organizer tanpa media mind mapping. Hasil pretest

menunjukan bahwa rata-rata pretest kelas eksperimen I (dengan media mind

mapping) sebesar 35 dan posttest sebesar 83,167 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 74,000 %. Sedangkan hasil pretest menunjukan bahwa

rata-rata pretest kelas eksperimen II (tanpa media mind mapping) sebesar 28,500 dan posttest sebesar 69,667 dengan persen peningkatan hasil belajar

sebesar 57,600 %. Hal ini menunjukan adanya pengaruh penggunaan media

mind mapping pada model pembelajaran advance organizer terhadap hasil

belajar kimia SMA pada pokok bahasan hidrokarbon.

2. Kemandirian siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran advance organizer dengan media mind mapping lebih tinggi

dari pada kemandirian siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran advance organizer tanpa media mind mapping. Kemandirian

siswa pada kelas eksperimen I (dengan media mind mapping) diperoleh rata-rata sebesar 78,193, sementara itu kemandirian siswa pada kelas eksperimen

II (tanpa media mind mapping) dengan rata-rata sebesar 75,073. Hal ini

menunjukakan adanya pengaruh penggunaan media mind mapping pada

model pembelajaran advance organizer terhadap kemandirian belajar siswa

(21)

3. Terdapat hubungan antara kemandirian belajar siswa dan hasil belajar kimia

siswa SMA yang dibelajarkan dengan menggunakan media mind mapping

pada model pembelajaran advance organizer pada pokok bahasan

hidrokarbon.

4. Tidak Terdapat hubungan antara kemandirian belajar siswa dan hasil belajar

kimia siswa SMA yang dibelajarkan tanpa menggunakan media mind

mapping pada model pembelajaran advance organizer pada pokok bahasan

hidrokarbon.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas

dan disarankan untuk lebih mandiri dan inovatif serta melatih diri menyusun

mind mapping dari materi pelajaran yang dipelajari, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

2. Dalam rangka peningkatan profrsionalisme guru, maka diharapkan para guru

untuk dapat merancang suatu model, metode, maupun media pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar dan mampu

memotivasi siswa untuk belajar, dan disarankan untuk menggunakan mind

mappingdalam menumbuhkan kemampuan berfikir siswa dalam belajar.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar kiranya dapat melanjutkan

penelitian pasca penelitian ini. Hal ini penting agar hasil penelitian ini

bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas, dan disarankan untuk

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,N,F.,2011. Pengaruh Peta Pemikiran (Mind Mapping) Berbasis web

Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Terhadap Peningkatan Hasil Belalajar Dalam Pembelajaran Kimia Di SMA Pada Pokok Bahasan

Hidrakarbon.Tesis. Program PascaSarjana, UNIMED,Medan.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara

Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit

Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2002),Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Azis. A, (1990), (1990), Model Pembelajaran Advance Organizer Dan

Penerapannya Dalam Pembelajaran,

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/191093444.pdf . (Diakses 15 Januari 2012).

Basuki, Heru. (2010). Pendahuluan. http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/

resource/view. php?id=15517. (Diakses 8 Februari 2012, 20:08.)

Davis . 2005. Fostering Autonomy in Adolescents:A Model of Cognitive

Autonomy and Self Evaluation: http://aabss.org/journal2005 (Diakses 21

Maret 2012, 13:38.)

Dimyati dan Mudjiono, (2002),Belajar dan Pembelajaran, penerbit Rineka Cipta,Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA Unimed.

Fleming, M. 2005. Adolescent Autonomy: Desire, Achievement and Disobeying Parents between Early and Late Adolescence.Australian Journal of

Education and Developmental Psychology.Vol.5. 116

Fuadaturrahmah, 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dan Penggunaan

Media Berbasis Computer (CD Dan Flash) Terhadap Kemandirian Dan

Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Pada Pokok Bahasan Koloid. Tesis.

Program Pasca Sarjana, UNIMED,Medan.

(23)

Hargis, J.(2010)The Self-Regulated Learner Advantage: Learning.

(http:/www.jhargis.com/).Science on the Internet. (Diakses 15 Maret 2012).

Hidayati, K.( 2010) Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar Mahasiswa.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Kana%20Hidayati,%20

M.Pd./Pengembangan%20Instrumen.pdf. (Diakses 17 Maret 2012).

Joyce, B.,(2001),Model of Teaching, Pustaka belajar, Yogyakarta

Kusuma A, Doni., (2010), Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global

Khairi, A.,2011.Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Minat

Belajar Biologi Terhadap Hasil Belalajar Biologi siswa SMA Negeri 1

Tanjung Pura.Tesis. Program PascaSarjana, UNIMED,Medan.

Lubis, A,2011.Penggunaan Media Mind Mapping Dalam Peroses Pembelajaran

Strategi Prevew, Questions, Read, Reflect, Recite, And Revew (PQ4R)

Terhadap Daya Ingat Dan Hasil Belajar Kimia Peserta Didik. Tesis.

Program Pasca Sarjana, UNIMED,Medan.

Monks, F.J., dkk. 1999.Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Purba,M, (2006),Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta.

Sabri, 2010, http://intanghina.wordpress.com, htm (Diakses tanggal 03 Februari 2012)

Sanjaya, Wina., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011),Statistik, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,Penerbit

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Penerbit Universitas

Negeri Medan.

Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka

Cipta, Jakarta.

(24)

Sudjana,N dan Rivai, A., (2001), Media Pengajaran , Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sunyono, dkk., (2005), Identifikasi Masalah Kesulitan Belajar Dalam

Pembelajaran Kimia SMA Kelas X Di Propinsi Lampung, Jurnal

Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung .

http://www.maindexchange.com/index2.php?option=com_ docman&

task=doc_view&gid=99&Itemid=28. . (Diakses 8 Februari 2012, 21:48.)

Sutresna, N., Sholehudin, D., (2004), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester I1,

Grafindo Media Utama, Bandung.

Suyanti, R., (2010),Strategi Pembelajaran Kimia,Graha Ilmu, Yogyakarta

Syafriani, D, (2012), Pengembangan Model Pembelajaran dalam Upaya

Membentuk Kepribadian yang Berkarakter Mulia dan Hasil Belajar

yang Tinggi pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan,Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta.

Wongsri,N., Cantwell, R.H., Archer, J. (2002).The Validation of Measures of Self-Efficacy, Motivation and self-Regulated Learning among Thai tertiary

Students.Paper presented at the Annual Conference of the Australian

Association for Research in Education, Brisbane, December 2002.

Yusuf, S. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.: PT.Remaja

Rosdakarya . Bandung

Windura, Sutanto, (2008). Mind Map for Businness Effectiveness, Gramedia,

(25)

RIWAYAT HIDUP

Salim Efendi dilahirkan di Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai,

Sumatera Utara pada tanggal 13 Januari. Ayah bernama Mhd Thamrin dan ibu

bernama Suhartini, dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun

1996, penulis masuk SD Negeri 104302 Kecamatan Sei Rampah, dan lulus pada

tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di Madrasah

Tsanawiyah Alwashliyah 27 Firdaus Kecamatan Sei Rampah, dan lulus tahun

2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sei

Rampah, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama menjalani pendidikan aktif

menjadi assistand laboratorium dan mata kuliah seperti Kimia Umum, Biokimia,

Biokimia Nutrisi, Bioteknologi, Kimia An-Organik, Kimia Organik dan Kimia

Analitik Serta Aktif di beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan

Kimia, Forum Silaturahim Kimia (Forsimka), BTM3 Fakultas, dan Unit Kegiatan

Mahasiswa Islam UNIMED (UKMI AR-RAHMAN). Serta mengikuti Aktivitas

Gambar

Grafik 4.1. Frekwensi Kemandirian Siswa
Gambar 2.1. Contoh Mind Mapping
Tabel 1.1: Nilai Rata-rata Ujian Kimia Smester Ganjil Tahun Ajaran 2009/2010

Referensi

Dokumen terkait

 Hidayat (2013) juga menemukan bahwa 6 penyebab utama penyaluran zakat tidak optimal: (1) SDM terbatas kualitas dan kuantitas, (2) Tidak seimbang

Kontaminasi dan pencoklatan ( browning ) eksplan merupakan masalah utama yang sering muncul pada tahap inisiasi. Inisiasi merupakan tahap awal kultur jaringan yang

Menurut hasil penelitian Farida (2007), menunjukkan kejadian anemia pada remaja putri dengan tingkat konsumsi energi yang rendah (78,9%) lebih besar dibandingkan remaja putri

Membran polisulfon dengan dadah karbon aktif sengon konsentrasi 2%, dapat diaplikasikan sebagai membran filtrasi untuk pembersihan air, namun diperlukan pengembangan dan

Physical Meat Characteristics of Local Thin Tail Sheep based on Calpastatin (CAST) Genotype

This process is called estimation , and the statistic we used (the sample mean) is called an estimator.. Using the sample mean to estimate µ is so obvious that it is hard to imagine

ada lima puluh ruangan, sepuluh ruangan dalam kondisi baik. dan empat puluh ruangan lain dalam

Dalam penentuan payload dan desain kapal ini maka akan memperhatikan kondisi alur pelayaran dan kedalaman pelabuhan di daerah APBS, dari data dilapangan dan dari