PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Oleh: Rosmala Manalu
NIM 408131086
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer yang Dikombinasikan dengan Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia SMA pada Materi Pokok Sistem Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Prof. Dr.
Suharta, M.Si dan Ibu Ir. Nurfajriani, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran untuk perbaikan penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Dra. Ratu Evina Dibiyanti, M.Si
selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu
penulis.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah
SMA Negeri 3 Medan yaitu Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak
Wakil Kepala Sekolah, guru- guru dan para pegawai SMA Negeri 3 Medan yang
telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta,
Ayahanda M.Manalu dan Ibunda N.Panjaitan yang telah memberikan dukungan
moral dan materil , yang senantiasa mendoakan dan member dorongan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Terima kasih juga kepada
Paruma, Libora, Lian, Kristiana Manalu yang selalu memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada kakak Kelompok KTB-ku k’Novariana dan satu
KTB Sofia Agafi di UKMKP UP-MIPA (pak tua Julinton, Ruth Gokil, Lauren
Kalem, bibi Naumi, Adi anak baru, Eks Cory Sirait) yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini juga kepada
sahabat-sahabat saya : Titi, Lia, Bed Jes, Arimanto, Kepoku sayang (Rapika dan Basa Kres), Rotio, Sasi, Sopan, dan seluruh mahasiswa Kimia Dik A’08 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada k’friska dan b’julius yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING TERHADAP
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Rosmala Manalu (408131086)
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 2.1. Kerangka Teoritis 7 2.1.1. Hasil Belajar Kimia 7 2.1.2. Kreativitas 8 2.1.2.1. Pengertian Kreativitas 82.1.2.2. Ciri-Ciri Kreativitas 8 2.1.2.3. Cara-Cara Mengembangkan Kreativitas 9 2.1.2.4. Pentingnya Kreativitas 11
2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer 14
2.1.4.2. Tujuan Dan Manfaat Advance Organizer 15
2.1.4.3. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Advance Organizer 15
2.1.5.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 22
2.3. Hipotesis 24
2.3.1. Hipotesis 1 24
2.3.1. Hipotesis II 25
2.3.3. Hipotesis III 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 26
3.1.1. Lokasi Penelitian 26
3.1.2. Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 26
3.2.1. Populasi 26
3.2.2. Sampel 26
3.3. Instrumen Penelitian 27
3.3.1. Tes 27
3.3.2. Lembar Observasi 29
3.4. Jenis Dan Desain Penelitian 29
3.4.1. Jenis Penelitian 29
3.4.2. Desain Penelitian 30
3.5. Prosedur Penelitian 30
3.6. Teknik Analisis Data 33
3.6.1. Uji Normalitas 33
3.6.2. Uji Homogenitas 33
3.6.3. Uji Hipotesis 33
3.6.4. Data Hasil Belajar 35
3.6.5. Data Kreativitas Belajar Siswa 35
3.6.6. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37
4.1. Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian 37
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 39
4.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data 40
4.3.1. Uji Normalitas Data 41
4.3.2. Uji Homogenitas Data 41
4.3.3. Uji Hipotesis 42
4.3.3.1. Uji Hipotesis I 42
4.3.3.2. Uji Hipotesis II 43
4.3.3.3. Uji Hipotesis III 44
4.4. Peningkatan Hasil Belajar 45
4.5. Kontribusi Mind Mapping 45
4.6. Pembahasan 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Struktur Pengajaran Model Pembelajaran Advance
Organizer 17
Tabel 2.2. Perbedaan antara Suspensi, Koloid, dan Larutan 19
Tabel 2.3. Nama dan Jenis Koloid 20
Tabel 3.4. Rancangan Penelitian 30
Tabel 4.1. Data pretes dan posttest siswa kelas eksperimen 1 (pembelajaran advance organizer dikombinasikan
dengan mind mapping) 39
Tabel 4.2. Data pretes dan postes siswa kelas eksperimen II
(pembelajaran advance organizer) 39
Tabel 4.3. Data kreativitas belajar siswa pada pembelajaran advance organizer dikombinasikan dengan mind mapping (eksperimen I) dan pada pembelajaran
advance organizer (eksperimen II) 39
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kreativitas belajar siswa pada
kedua eksperimen 39
Tabel 4.5. Nilai rata-rata kreativitas dan hasil belajar siswa pada
kedua eksperimen 40
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data 41
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test 42
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis I I 43
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis II 44
Tabel 4.10.Hasil Uji Hipotesis III 44
Tabel 4.11.Data rata-rata gain kelas eksperimen I dan
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Contoh Gambar Peta Pikiran (Mind Mapping) 14
Gambar 3.1. Skematik Pelaksanaan Penelitian 32
Gambar 4.1. Histogram Frekuensi Kreativitas belajar siswa pada
kedua eksperimen 40
Gambar 4.2. Histogram nilai rata-rata kreativitas dan hasil belajar
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 54
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 56
Lampiran 3 Instrumen Soal dan Jawaban 80
Lampiran 4 Kisi-kisi soal tes 85
Lampiran 5 Lembar Observasi Kreativitas 86
Lampiran 6 Uji Validitas Tes 87
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Tes 91
Lampiran 8 Uji Tingkat Kesukaran 94
Lampiran 9 Uji Daya Beda 97
Lampiran 10 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I 100
Lampiran 11 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen II 101
Lampiran 12 Tabel Kreativitas Belajar Siswa 102
Lampiran 13 Data Kreativitas Belajar Siswa 114
Lampiran 14 Uji Normalitas Data 116
Lampiran 15 Homogenitas Data 121
Lampiran 16 Pengujian Hipotesis 122
Lampiran 17 Deskriptor Observasi Kreativitas Siswa 125
Lampiran 18 Lembar Penilaian Mind Mapping 127
Lampiran 19 Distribusi Hasil Mind Mapping Siswa 128
Lampiran 20 Perhitungan Peningkatan Hasil belajar 129
Lampiran 21 Tabel Nilai-nilai r-Product moment 130
Lampiran 22 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran 131
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang harus selalu
ditingkatkan kualitasnya. Berdasarkan Undang – Undang No. 20 Tahun 2003
(Sisdiknas, Pasal 3), Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan
tujuan nasional tersebut, dalam tatanan mikro pendidikan harus mampu
menghasilkan SDM berkualitas dan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan.
Menurut World Economic Forum, pendidikan Indonesia berada di level 54 dari
131 negara. Hal ini jauh di bawah peringkat daya saing sesama Negara ASEAN
seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan Singapura pada urutan ke-7. Hal
ini menunjukkan bahwa SDM kita sangat tidak kompetitif (Asyirint, 2010).
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Dalam
menghadapi era globalisasi, pendidikan harus mampu menciptakan sumber daya
manusia yang tangguh. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya
suasana yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan menyenangkan (enjoyable learning). Suasana tersebut akan
2
sekolah, bersifat adaptif, dan proaktif serta memiliki jiwa kewirausahaan tinggi
(ulet, inovatif, dan berani mengambil resiko), tidak saja bagi peserta didik, tetapi
juga guru dan pimpinannya (Mulyasa, 2006). Untuk mencapai idealisme seperti
kondisi itu, lembaga pendidikan masih dihadapkan pada berbagai permasalahan
menyangkut diri siswa, pengajar, maupun fasilitas pembelajaran.
Permasalahan-permasalahan tersebut juga timbul pada materi pelajaran kimia. Hal ini terlihat
dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa orang siswa, mereka
mengatakan bahwa mereka tidak tertarik dengan pelajaran kimia, karena banyak
konsep-konsep yang harus dihapalkan dan perhitungan-perhitungan yang sangat
rumit yang dianggap sulit , tidak menarik dan membosankan bagi siswa.
Berdasarkan studi awal peneliti di SMA Negeri 3 Medan tanggal 21
januari 2012 yang merupakan salah satu SMA negeri di kota Medan, guru
kimianya masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode
pembelajaran yang lebih banyak digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,
dan penugasan. Model pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada guru, dimana
komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa menyebabkan siswa terpaku
mendengar dan betul-betul membosankan, situasi pembelajaran diarahkan pada
learning to know, dan permasalahan yang disampaikan cenderung bersifat
akademik (book oriented) tidak mengacu pada masalah-masalah kontekstual yang
dekat dengan kehidupan siswa sehingga pembelajaran kimia menjadi kurang
bermakna bagi siswa. Hal ini yang menyebabkan partisipasi siswa didalam belajar
kimia rendah yang berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah pula.
Masalah yang dihadapi guru kimia di SMA/MA selain rendahnya hasil
belajar siswa juga kurangnya kreativitas siswa. Kreativitas sebagai kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999).
Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan
3
kognitifnya saja. Pendidikan tidak diarahkan untuk mengembangkan dan
membangun karakter serta potensi yang dimiliki. Dengan kata lain, proses
pendidikan tidak diarahkan membentuk manusia cerdas, memiliki kemampuan
memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia
kreatif dan inovatif.
Berdasarkan masalah di atas salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi kimia diperlukan cara yang
tepat untuk memotivasi siswa dan mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif
dari pendidiknya agar siswa mau belajar dan membuat siswa aktif dalam proses
belajar. Adapun model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Advance
Organizer.
Model pembelajaran Advance Organizer memiliki kelebihan yang
digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa, yaitu mengarahkan dan menolong
siswa dalam menanamkan pengetahuan baru. Advance Organizer merupakan
suatu pertolongan mental yang disajikan sebelum materi baru, yang digunakan
untuk membantu siswa mengingat kembali informasi yang berhubungan dan
mengaitkan kembali pengetahuan lama dengan materi yang baru diajarkan (Dahar,
1989). Untuk mempermudah siswa mengingat informasi lebih lama,
mengembangkan pemahaman dan memperoleh pandangan baru dapat digunakan
dengan bantuan peta pikiran (mind mapping).
Peta pikiran (Mind Mapping) adalah sebuah sistem berpikir yang bekerja
sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya. Sistem ini mampu
memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak manusia
sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi
bagi penggunanya (Windura, 2008).
Hasil penelitian Asnidawati (2011), menyatakan bahwa peta pikiran dapat
membantu siswa memahami dan mengingat lebih banyak materi pembelajaran dan
menjadikan kegiatan belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Begitu
juga dengan hasil penelitian Supini (2010) menunjukkan bahwa hasil belajar
4
tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang menggunakan teknik meringkas
tanpa peta pikiran.
Fitriani paninduri (2010) dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas
Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Oksidasi Reduksi
menunjukkan bahwa efektivitas model pembelajaran advance organizer dengan
peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan reaksi
oksidasi reduksi sebesar 43,46%. Begitu juga dengan hasil penelitian Mutiara
Agustina Nst (2010) menunjukkan bahwa Model pembelajaran Advance
Organizer dengan peta konsep memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa yaitu sebesar 14,29 %.
Hasil penelitian Rahmadani Purba (2011) juga menunjukkan bahwa model
pembelajaran Advance Organizer lebih baik daripada model pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen yang menggunakan model Advance Organizer yang rata-rata nilainya
72,50 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas control yang
menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 60,63. Begitu juga
dengan hasil penelitian Indah permata namora nasution (2011) menunjukkan
bahwa Advance Organizer dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 6 Medan.
Berdasarkan Uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Advance organizer yang Dikombinasikan dengan Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Kimia SMA pada Materi Pokok Sistem Koloid”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind
Mapping dan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa dan hasil belajar kimia
5
1.3. Batasan masalah
Agar penelitian lebih terarah dan terfokus, maka diperlukan adanya
pembatasan masalah, yaitu :
1. Materi pelajaran kimia didasarkan pada KTSP 2006 untuk mata pelajaran
kimia pada kelas XI (sepuluh) semester genap yaitu sistem koloid
2. Model pembelajaran yang digunakan Advance Organizer dan tehnik
mencatat yang digunakan adalah mind mapping
3. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Medan Kecamatan Medan Barat
4. Penilaian yang dilihat yaitu hasil belajar dan kreativitas belajar siswa.
1.4. Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil belajar kimia siswa
kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 3 Medan?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap kreativitas siswa kelas XI
IPA Semester II SMA Negeri 3 Medan?
3. Apakah ada hubungan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan dengan mind
mapping terhadap hasil belajar siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 3 Medan
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap
6
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kreativitas siswa dengan
hasil belajar kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran Advance
Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping
1.6. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru kimia dan calon guru kimia, sebagai bahan masukan dalam
pemilihan model pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar siswa.
2. Peneliti,untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
Advance Organizer yang dikombinasikan dengan Mind Mapping terhadap
peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan bahan masukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
4. Bagi siswa, Siswa,untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran
1.7. Definisi Operasional
1. Advance Organizer merupakan suatu pertolongan mental yang disajikan
sebelum materi baru, yang digunakan untuk membantu siswa mengingat
kembali informasi yang berhubungan dan mengaitkan kembali
pengetahuan lama dengan materi yang baru diajarkan (Dahar, 1989).
2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat
diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk
melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya (Munandar, 1999).
3. Peta pikiran (Mind Mapping) adalah sebuah sistem berpikir yang bekerja
sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan yaitu:
1. Ada pengaruh model pembelajaran advance organizer yang
dikombinasikan dengan mind mapping terhadap hasil belajar pada materi
pokok sistem koloid.
2. Ada pengaruh model pembelajaran advance organizer yang
dikombinasikan dengan mind mapping terhadap kreativitas belajar pada
materi pokok sistem koloid.
3. Ada hubungan antara kreativitas siswa dengan hasil belajar kimia yang
diajarkan dengan model pembelajaran Advance Organizer yang
dikombinasikan dengan Mind Mapping.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan model
pembelajaran advance organizer dikombinasikan dengan mind mapping
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan kreativitas belajar
siswa.
2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan masukan
untuk menambah informasi dan referensi apabila hendak melakukan
penelitian yang sejenis pada tempat dan waktu yang berbeda.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang relevan dengan pokok bahasan
yang berbeda sebagai langkah konkrit untuk meningkatkan mutu
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., ( 2007), Dasar-dasar Evaluasi, Jakarta, Bumi Aksara
Asmani, Jamal Ma’mur, (2011), Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta, DIVA Press
Asnidawati, (2011), Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Dengan Penggunaan Peta Pikiran Pada Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Rantau Utara, Tesis, Program Studi Teknologi pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan
Aqib, Zainal, (2011), Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa, Bandung, Yrama Widya
Dahar, Ratna Wilis, (1989), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
De porter, Bobbi dan Mike Hernacki, (1999), Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Kaifa, Bandung
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah dan Aswan Zain, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Harahap, Rofiqoh Hasan, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar siswa pada materi pokok Gerak Di kelas VII semester II MTsN Medan T.P 2009/2010, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan
Joyce, B., (2001), Model of Teaching, Pustaka belajar, Yogyakarta
Mulyasa, H. E., (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Bumu Aksara, Jakarta
Munandar, Utami, (1992), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua, Gramedia, Jakarta
_______________, (1999), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Rineka Cipta, Jakarta
52
Nasution, Mutiara Agustina, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks di Kelas X Semester II MAN 3 Medan t.p. 2009/2010, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan
Ningsih, R. S., (2007), Sains Kimia 2, Bumi Aksara, Jakarta
Paninduri, Fitriani, (2010), Efektivitas Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Oksidasi Reduksi, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Purba, Michael, (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Rahardjo, B.S., (2008), Kimia Berbasis Eksperimen 2, Platinum, Jakarta
Sanjaya, Wina, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Supini, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan
Syafriani, Dewi, (2012), Pengembangan Model Pembelajaran dalam Upaya Membentuk Keperibadian yang Berkarakter Mulia dan Hasil Belajar yang Tinggi pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
Tarigan, Simson, (2009), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, Universitas Negeri Medan, Medan