P E NG A RUH MO DE L P EM B E LAJ A RAN AD VA N CE O RG A NI CE R BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK C AH AY A D I K E LAS VI I I SM P
NE G E R I 2 9 M E DAN
Oleh :
Icha Novika Sari
NIM 409 121 037
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Advance Organizer
Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya
Kelas VIIISMP Negeri 29 Medan” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Drs.
Ratelit Tarigan, M.Pdselaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs.Pintor Simamora,M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Pd dan
Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepadaIbu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs.
Sehat Simatupang, M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika serta Bapak
Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Drs.
Bowonaso Lahagu, M.M selaku kepala sekolah SMP Negeri 29 Medan, Bapak S.
Ompusunggu selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orangtua
yaitu AyahandaUgi Hastono dan Mama tercinta Wahyumi Intan Sari serta
adik-adikku (Devi, Syahrial dan Tiara) yang terus memberikan do’a serta motivasi dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakanda Imam
Bukhari yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED, seluruh teman – teman PPLT SMA Negeri 2 Pematang Siantar
2012 yang selalu mendukung dan memotivasi penulis, ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada teman-teman jurusan fisika stambuk 2009 khususnya
kelas Fisika Dik B’09, Sahabatku (Wasiyah, Siti Nurlayly BB, Suci Khairani, Fajar
Afandi, Sartika Sari Rambe, Desaka Novita, Sarlestari Hutauruk, Purnama Sari
Ginting), dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2013
Penulis,
Icha Novika Sari
P E N G A RU H M O D E L P EM B E L A JA R AN
AD V A N C E
O R G A N IZ E R
BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
C A H AY A D I K E L AS V I I I SM P
N E G E R I 2 9 M E D AN
ICHA NOVIKA SARI (NIM: 409121037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil belajar siswa setelah
guru menerapkan model pembelajaran
advance organizer
pada materi pokok Cahaya
dikelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, 2) Mengetahui apakah ada pengaruh
tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran
advance organizer
pada materi pokok Cahaya dikelas VIII semester II
SMP Negeri29 Medan, 3) Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran
advance organizer
pada materi pokok
Cahaya dikelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.
Jenis penelitian ini adalah
quasi eksperimen
. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII Semester genap SMP Negeri 29 Medan, terdiri dari
delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII-4 (sebagai
kelas eksperimen) berjumlah 37 siswa dan kelas VIII-5 (sebagai kelas kontrol)
berjumlah 36 siswa ditentukan dengan teknik
Cluster Random Sampling
. Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan
berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah
36,403 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 36,300. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Kemudian
diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran
advance organizer
berbantuan komputer dan kelas kontrol dengan pembelajaran
advance organizer
. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil
rata-rata kelas eksperimen73,695 dan kelas kontrol 66,108.Dari hasil uji t diperoleh thitung
= 2,165 sedangkan ttabel = 1,99. Karena thitung> ttabel (2,165>1,99) maka Ho ditolak,
dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
pada materi pokok cahaya dengan menerapkan model pembelajaran
advance
organizer
berbantuan komputer dengan model pembelajaran
advance organizer
di
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
6
1.3
Batasan Masalah
7
1.4
Rumusan Masalah
7
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
9
2.1 Kerangka teoritis
9
2.1.1 Pengertian Belajar
9
2.1.2 Aktivitas Belajar
10
2.1.3 Hasil Belajar
11
2.1.3.1 Ranah Kognitif
13
2.1.3.2 Ranah Afektif
13
2.1.3.3 Ranah Psikomotorik
13
2.1.3.4 Berpikir Kritis
14
2.1.4 Pengertian Perangkat Pembelajaran
17
2.1.4.1 Silabus
17
2.1.4.2 Rencana Proses Pembelajaran (RPP)
17
2.1.4.3 Lembar Kerja Siswa (LKS)
17
2.1.4.4 Tes Hasil Belajar
18
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran
18
2.1.6 Model Pembelajaran
Advance Organizer
20
2.1.6.1 Struktur Model Pembelajaran
Advance Organizer
23
2.1.6.2 Tugas dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran
Advance Organizer
25
2.1.7. Media Pembelajaran
27
2.1.7.1 Pengertian Media
27
2.1.7.2 Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran
27
2.1.7.3 Media Komputer
28
2.1.7.4 Media Powerpoint
29
2.1.7.5 Peta Konsep
30
2.1.8 Kajian Materi
31
2.1.8.1. Pengertian Cahaya
31
2.1.8.2. Pemantulan Cahaya
31
2.1.8.2.1. Hukum Pemantulan
31
2.1.8.3. Pembiasan Cahaya
32
2.1.8.4. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Datar
32
2.1.8.5. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
33
2.1.8.6. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Cekung
34
2.1.8.7. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Cembung
34
2.1.8.8. Lensa
35
2.1.8.9. Lensa Cekung
35
2.1.8.10. Lensa Cembung
35
2.2. Kerangka Konseptual
36
2.3. Hipotesis Penelitian
36
BAB III METODE PENELITIAN
38
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
38
3.3. Variabel Penelitian
38
3.4. Defenisi Operasional
39
3.5 Jenis dan Desain Penelitian
40
3.5.1. Jenis Penelitian
40
3.5.2. Desain Penelitian
40
3.6 Prosedur Penelitian
40
3.7. Instrumen Penelitian
43
3.7.1. Tes Hasil Belajar
43
3.7.1.1. Validitas Tes
44
3.7.2. Instrumen Sikap (Afektif)
44
3.7.3. Instrumen Keterampilan (Psikomotorik)
44
3.7.4.Tes Kemampuan Berpikir Kritis
45
3.8.Teknik Analisis Data
45
3.8.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif
45
3.8.2. Ananlisis Data Sikap (Afektif) Siswa
46
Eksperimen
49
3.8.6.1. Uji Normalitas
49
3.8.6.2.Uji Homogenitas
50
3.8.6.3. Uji Hipotesis
50
3.8.7. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa
52
3.8.8. Jadwal Penelitian
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
54
4.1 Hasil Penelitian
54
4.1.1.
Analisis Data Hasil Belajar (Kognitif)
54
4.1.2.
Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
59
4.1.3.
Hasil Belajar Kelas Kontrol
59
4.1.4.
Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
59
4.1.5.
Analisis Hubungan Berpikir Kritis Siswa dengan Tes
Hasil Belajar Siswa
61
4.1.6 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol
Dan Eksperimen
63
4.1.7 Analisis Data Sikap (Afektif)
64
4.1.8
Analisis Data Observasi Keterampilan (Psikomotorik Siswa)
64
4.2
Pembahasan
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
70
5.1. Kesimpulan
70
5.2.Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran
Advance Organizer
24
Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design
40
Tabel 3.2 : Spesifikasi Tes Hasil Belajar
43
Tabel 3.3 : Tabulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
46
Tabel 3.4 : Kategori Keberhasilan Keterampilan Siswa
47
Tabel 3.5 : Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
47
Tabel 3.6 : Tabel Penolong Anava
48
Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian
54
Tabel 4.2 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen
55
Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
56
Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
57
Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata
Standar Deviasi Dan Varians
59
Tabel 4.7 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar
Kelas Eksperimen
60
Tabel 4.8 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar
Kelas Kontrol
61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar2.1 :Dampak Instruksional dan Pengiring dari
Advance
Organizer
23
Gambar 2.2 :Skema Penerapan Model Pembelajaran
Advance
Organizer
26
Gambar 2.3 : Skema Percobaan untuk Mengidentifikasi sifat
Pemantulan Cahaya
33
Gambar 2.4 : Hukum Pemantulan Cahaya
34
Gambar 2.5 : Bayangan pada Cermin Datar
35
Gambar 2.6 : Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
36
Gambar 2.7 : Proses Pembentukan Bayangan dan Sifat Bayangan
Pada Cermin Cekung
37
Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian
42
Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
55
Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
56
Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen
58
Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Postest Kelas Kontrol
58
Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP I)
75
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP II)
87
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP III)
99
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP IV)
115
Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS I)
130
Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa (LKS II)
135
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa (LKS III)
141
Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa (LKS IV)
145
Lampiran 9 : Sketsa Advance I
149
Lampiran 10 : Sketsa Advancer II
150
Lampiran 11 : Sketsa Advance III
151
Lampiran 12 : Sketsa Advance IV
152
Lampiran 13 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
153
Lampiran 14 : Kisi – Kisi Berpikir Kritis
164
Lampiran 15 : Tes Hasil Belajar
173
Lampiran 16 : Tes Berpikir Kritis
182
Lampiran 17 : Instrumen Keterampilan
197
Lampiran 18 : Instrumen Sikap Kelas Eksperimen
200
Lampiran 19 : Insrumen Sikap Kelas Kontrol
202
Lampiran 20 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
204
Lampiran 21 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
206
Lampiran 22 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
208
Lampiran 23 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
210
Lampiran 24 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
212
Lampiran 25 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol
214
Lampiran 26 : Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi
216
Lampiran 27 : Uji Normalitas
219
Lampiran 28 : Uji Homogenitas
222
Lampiran 29 : Uji Hipotesis
225
Lampiran 30 : Distribusi Skala Sikap Kelas Eksperimen
229
Lampiran 31 : Distribusi Skala Sikap Kelas Kontrol
231
Lampiran 32 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen
233
Lampiran 33 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol
235
Lampiran 34 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
237
Lampiran 35 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Kontrol
239
Lampiran 36 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar
Lampiran 37 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar
Kelas Kontrol
242
Lampiran 38 : AnalisisRegresi
243
Lampiran 39 : Dokumentasi Penelitian
250
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara.
Keberhasilan membangun disektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat
luas terhadap pembangunan disektor lain. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya
dikelola dengan cara semaksimal mungkin baik secara kualitas maupun
kuantitasnya. Kualitas suatu bangsa itu tercermin dari siswa yang dapat
menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil belajar yang baik.
Menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan, Indonesia mengalami
masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di
Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya
infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di
Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum
standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai.
Salah satu masalah yang di hadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta
didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk
menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat.(Sanjaya, 2010).
Lemahnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat
dari rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari hasil Ujian Nasional
tingkat SMP sederajat di Sumut tahun 2010 yang mengalami penurunan persentasi
tingkat kelulusan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 sebanyak 98 persen
siswa dinyatakan lulus Ujian Nasional sementara di tahun 2010 berkurang
menjadi 94,74 persen saja. Artinya sebanyak 5,26 persen siswa dinyatakan tidak
2
Hal senada juga dibuktikan dari data hasil ujian nasional kelompok IPA
di salah satu SMP Negeri di Medan yaitu SMP Negeri 29.Pada tahun 2008
diperoleh nilai tertinggi UN SMP Negeri 29 Medan 9,75, terendah 3,00 dan
rata-rata 8,13. Pada tahun 2009 nilai tertinggi UN diperoleh 9,25, terendah 2,50 dan
rata-rata 7,21. Pada tahun 2010 nilai tertinggi diperoleh 8,50, terendah 4,25 dan
rata-rata 6,95 dan pada tahun 2011 diperoleh nilai tertinggi 9,75, terendah 2,75
dan rata-rata 8,54. Pada tahun 2009 nilai rata-rata UN Fisika di sekolah ini
menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata di
tahun 2010. Pada tahun 2009 nilai rata-rata siswa mencapai angka 8,13
sedangkan di tahun 2010 hanya mencapai angka 7,21. Artinya penurunan nilai
rata-rata UN fisika mencapai angka 1,92.
Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika
adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Menurut siswa, fisika adalah salah satu
pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami. Pernyataan ini didukung oleh hasil
wawancara peneliti terhadap Bapak S.Opusungguh (guru bidang studi Fisika di
SMP Negeri 29 Medan), yakni nilai hasil belajar siswa yang masih dalam kategori
rendah dengan nilai rata-rata 60-75, dan mengatakan bahwa siswa diajarkan
secara teori, maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila
siswa diajak praktikum atau membawa alat peraga akan muncul minat siswa
terhadap fisika. Tetapi guru tersebut jarang membawa siswa praktikum dan alat
peraga, karena alatnya kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model
pembelajaran yang digunakan bapak O.Opusungguh masih menggunakan model
konvensional , dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal saja.
Demikian pula halnya dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap siswa di kelas VIII SMP Negeri 29 Medan, Hasil studi pendahuluan
dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke 34 responden siswa di
kelas VIII5 di SMP Negeri 29 Medan maka diperoleh data sebagai berikut.
Berdasarkan angket kegiatan pembelajaran fisika yang selama ini berlangsung di
kelas 32 orang siswa menyatakan kegiatan mencatat dan mengerjakan soal-soal.
Cara ini membuat siswa mengalami kejenuhan dan tidak sepenuhnya menikmati
prinsip-3
prinsip yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya konsep serta unsur
yang terkandung dalam suatu konsep dan belum mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, 24 orang siswa menyatakan bahwa
pelajaran fisika adalah pelajaran yang biasa saja, dari hasil tersebut terdapat
indikasi bahwa pada kegiatan pembelajaran tersebut suasana kelas cenderung
teacher-centered guru yang menjelaskan, guru yang memberikan soal dan guru
juga yang menjawab soal sehingga siswa menjadi pasif dan menyatakan pelajaran
fisika adalah pelajaran yang biasa-biasa saja. Dari angket juga diperoleh 28 orang
siswa menyatakan kadang-kadang mengulang pelajaran fisika yang telah
dipelajari. Hal ini akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
menghubungkan informasi atau pengetahuan yang sebelumnya dengan informasi
atau pengetahuan yang baru.
Kesulitan memahami materi pelajaran fisika, diakibatkan oleh kegiatan
pembelajaran yang lebih banyak menghafal rumus, mencatat, dan mengerjakan
soal daripada memahami konsep. Sementara di sisi lain, mata pelajaran fisika
merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tidak menekankan siswa
untuk menghafal dan mencatat setiap informasi atau konsep, melainkan
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi siswa dalam hal menjelajahi informasi dan memahami konsep.
(http://kakali.wordpress.com/fisika/ diakses pada jumat 01-02-2013).
Salah satu sasaran yang perlu dicapai oleh siswa untuk memperoleh
pemahaman konsep dalam belajar IPA khususnya fisika adalah memahami mata
pelajaran yang dipelajarinya. Untuk itu materi yang dipelajari harus sesuai dengan
jenjang dan tingkat kemampuan berpikir siswa. Pemahaman konsep yang
diperoleh ketika belajar fisika ini akan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis siswa (Manurung, 2010).
Adapun faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
adalah proses pembelajaran yang selama ini masih didominasi oleh aktivitas guru
(Teaching Center). Guru akan lebih aktif daripada siswa sehingga keterampilan
atau kemampuan berpikir kritis siswa tidak dapat dikembangkan, selain itu guru
4
Menurut Pusat kurikulum (dalam Kurniawati, 2011) hal ini bertentangan dengan
amanah kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang mengharapkan agar paradigma pembelajaran berubah dari (Teaching Center)
menjadi (Learning Center). Berdasarkan perubahan paradigma ini, maka perlu
adanya variasi model pembelajaran yang harus diterapkan oleh guru di kelas agar
siswa lebih aktif selama pembelajaran berlangsung.
Dalam pembelajaran, siswa diharapkan mampu menguasai/memahami
konsep fisika dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik untuk meningkatkan
hasil belajarnya. Oleh karena itu, guru juga harus menyiapkan perangkat
pembelajaran dan memilih variasi model pembelajaran yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, serta menetapkan media dan sumber
belajar yang diperlukan untuk memberikan kegiatan atau pengalaman langsung
pada proses pembelajaran.
Pembenahan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang dapat
dilakukan salah satunya adalah seorang guru harus mampu berhubungan dan
berinteraksi secara baik dengan siswa. Seorang guru harus mampu memilih model
pembelajaran yang digunakn dengan tepat dalam menyampaikan setiap materi
yang diajarkan. Dengan model pembelajaran yang tepat dapat membuat pelajaran
fisika menjadi lebih menyenangkan dan mampu memancing siswa untuk lebih
aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Manfaat dari model
pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kemampuan, minat, mempermudah
siswa dalam memahami materi fisika dan akhirnya dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu model pembelajaran yang diangkat oleh
penulis adalah model pembelajaran advance organizer.
Model pembelajaran advance organizer sangat cocok diterapkan dalam
kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Menurut Ausel dalam buku Bruce Joyce
(2009) mengatakan bahwa “ Model pembelajaran advance organizer dirancang
untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana
mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik”.
Menurut Slameto (2003) mengatakn bahwa “ Model pembelajaran advance
5
terjadi antara apa yang telah diketahui oleh siswa dan apa yang dibutuhkan
sebelum siswa berhasil mempelajari tugas-tugas yang diberikan. Hal itu diperkuat
oleh Dahar (1989) mengatakan bahwa “advance organizer mengarahkan kepada
siswa ke materi yang akan dipelajari dan menolong mereka untuk mengingat
kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam memahami
pengetahuan baru”.
Mengingat pentingnya pengertian suatu konsep dalam pembelajaran fisika,
dalam proses pembelajaran advance organizer ini peneliti akan menggunakan
animasi yang akan membuat siswa lebih termotivasi dalam memahami suatu
materi hingga akhirnya siswa mengetahui perbedaan pengetahuannya sebelum dan
sesudah pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Hasil penelitian model pembelajaran advance organizer terdahulu yang
dilakukan Tuti Mardiana (2009) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas
eksprimen mengalami peningkatan sebesar 4,6 yaitu rata-rata nilai pretes sebesar
3,6 dan rata-rata nilai postes sebesar 8,3. Maryono (2010) diperoleh rata-rata hasil
belajar siswa di kelas eksperimen 64,9. Begitu juga Eskalinah Sitorus (2011)
diperoleh nilai rata-rata postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 78,60
dengan standar deviasi 12,21. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran
advance organizer cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model advance organizer;
namun yang membedakannya adalah pada kelas eksperimen akan menggunakan
powerpoint, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan Powerpoint.
Penggunaan media berupa Powerpoint di salah satu kelas pada penelitian ini
adalah untuk melihat apakah siswa di kelas tersebut dapat semakin mudah
memahami pelajaran fisika sehingga hasil belajarnya akan meningkat
dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan powerpoint.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
6
Menggunakan PowerPoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Di K ela s VI II S M P Neg er i 2 9 M eda n. ”
1.2 Iden tif ik a si Ma sa la h
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi maslah yang relevan dengan penelitian antara lain :
1 . Model pembelajaran yang kurang bervariasi,
2 . Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran,
3 . Proses pembelajaran yang cenderung teacher center
4 . Fasilias praktikum yang kurang memadai.
1 .3 Ba t a sa n Ma sa la h
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1 . Model pembelajaran yang digunakan adalah advance organizer
2 . Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIIIsemester genap T.P 2012/2013
di SMP Negeri 29 Medan
3 . Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya
4 . Perangkat pembelajaran meliputi, buku guru, buku siswa, RPP, kisi-kisi
tes hasil belajar, dan LKS.
5 . Media pembelajaran yang digunakan yaitu media power point.
1 .4 Rumu sa n Ma sa la h
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model
pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII
semester II SMP Negeri 29 Medan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model
7
PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP
Negeri 29 Medan?
3. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil
belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer
pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29
Medan?
4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil
belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer
berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi pokok
Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?
5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran advance
organizer berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi
pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?
1 .5 Tuj ua n Penelit ia n
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model
pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII
semester II SMP Negeri 29 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model
pembelajaran advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi
pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi
terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran advance
organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri
29 Medan.
4. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi
8
organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas
VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.
5. Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran
advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya
di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah :
Untuk Guru
1. Menambah Kepustakaan guru.
2. Memperbanyak model pembelajaran.
3. Membangun inovasi pembelajaran guru.
4. Sebagai Pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Advance
organizer terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media
powerpoint.
2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan.
Untuk Siswa
1. Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan.
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II
SMP Negeri 29 Medan secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai
rata-rata secara keseluruhan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
Belajar (KKM) yaitu 70 dengan nilai rata-rata X = 66,108, dan secara
individu dinyatakan tuntas dengan persentase kelas yaitu 50%.
2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
advance organizer berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di
kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, secara kelas tuntas dengan
KKM 70 dengan nilai rata-rata X = 73,695 dan secara individu
ketuntasan kelas mencapai 64,86%.
3. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar fisika
siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer pada
materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan,
dengan F(hitung)>F(tabel) (300.96 > 4.10).
4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif
fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer
berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II
SMP Negeri 29 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (181.87 > 4.10).
5. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan
model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer dengan
model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di
kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan thitung> ttabel (2,14 >
71
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran advance organizer berbantuan komputer sebagai salah satu
upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan
semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis
siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran advance organizer berbantuan komputer , disarankan untuk
memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer,
tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing
kelompok siswa.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
napembelajaran advance organizer, disarankan menggunakan media
pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar
hasil belajar dan aktivitas siswa dapat meningkat lebih baik lagi.
4. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kendala dengan tidak
tersedianya arus listrik pada kelas, sehingga peneliti pindah keruangan
yang tersedia arus, keaadaan tersebut menghambat proses pembelajaran
dikelas, oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk
memperhatikan hal tersebut, mencocokkan media yang akan digunakan
dengan kondisi kelas yang akan diteliti.
5. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa
untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat
tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk
yang lebih efesien agar kegiatan pembelajran dalam berlangsung dengan
baik dan lancar.
6. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga penerapan model pembelajaran
72
siswa berkisar 20 orang, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
kondusif.
7. Keterampilan siswa yang akan diobservasi banyak, oleh karena itu supaya
penilaian lebih objektif dan efektif sebaiknya peneliti selanjutnya perlu