• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KREATIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KREATIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN

ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KREATIVITAS

SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA

Oleh :

Masita Anggraini Napitupulu NIM 408331030

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MEDIA MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP KREATIVITAS

SISWA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA

Masita Anggraini Napitupulu (NIM 408331030)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh media mind

mapping dalam pembelajaran advance organizer terhadap kreativitas siswa dalam

belajar; (2) Pengaruh media mind mapping dalam pembelajaran advance

organizerterhadap hasil belajar kimia siswa; dan (3) Hubungan antara kreativitas

dengan hasil belajar kimia siswa pada penggunaan media mind mapping dalam pembelajaran advance organizer.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri pada tahun ajaran 2011/ 2012. Penelitian ini dilakukan terhadap 2 (dua) kelas di SMA Negeri 1 Pulau Rakyat kabupaten Asahan yangberjumlah 70 orang. Dimana kelas pertama dijadikan kelompok eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping, dan kelas kedua dijadikan kelompok eksperimen II dengan model advance organizer. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari 20 soal. Untuk menjaring data kreativitas siswa digunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer yang berjumlah 4 orang. Sedangkan untuk menganalisis tes hasil belajar kimia digunakan product moment. Penelitian ini melibatkan dua perlakuan berbeda antara kelas eksperimen I dan eksperimen II. Teknik analisis data menggunakan uji satu pihak dengan menggunakan data sampel independen t-test untuk hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk mengetahui hubungan kreativitas dan hasil belajar diuji dengan menggunakan analisis korelasi.

Hasil penelitian diperoleh: (1) Kreativitas siswa yang diajar dengan media mind mapping dalam pembelajaran advance organizersecara signifikan lebih tinggi daripada kreativitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran

advance organizer; (2) Hasil belajar siswa yang diajar dengan media mind mapping dalam pembelajaran advance organizersecara signifikan lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran advance

organizer; (3) Terdapat hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia

siswapada penggunaan media mind mapping dalam pembelajaran advance

organizer. Dari analisis data disimpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan hasil

(4)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar dan Hasil belajar 7 2.1.2. Model Pembelajaran Advance Organizer 7 2.1.3. Peta Pemikiran (Mind Mapping) 11

2.1.4. Kreativitas 16

2.1.5. Materi Hidrokarbon Berdasarkan KTSP 19

2.2. Kerangka Berpikir 29

2.3. Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Desain Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 32

(5)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Instrumen Penelitian 42 4.2. Hasil Pembuatan Mind Mapping 43 4.3. Deskripsi Data Penelitian 43 4.4. Pengujian Persyaratan Hipotesis 46

4.5. Hasil Uji Hipotesis 46

4.6. Peningkatan Hasil Belajar 48 4.7. Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 53

5.2.Saran 53

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Mata Pelajaran Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Pulau Rakyat

1

Tabel 1.2. Hasil Ujian Akhir Nasional Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 1 Pulau Rakyat

1

Tabel 2.1. Sintaks (Langkah-Langkah Pembelajaran) Advance

Organizer

10

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 32 Tabel 3.2. Skala Nilai Tes 35 Tabel 3.3. Analisis Kisi-kisi Soal Materi Hidrokarbon 35 Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Indikator Kreativitas yang

Diamati

36

Tabel 3.5. Pedoman Penilaian Mind Mapping 37 Tabel 4.1. Data pretes dan postes siswa kelas eksperimen 1

(Pembelajaran advance organizer yang dikombinasikan dengan mind mapping)

44

Tabel 4.2. Data pretes dan postes siswa kelas eksperimen 2 (Pembelajaran advance organizer tanpa menggunakan media mind mapping)

44

Tabel 4.3. Data kreativitas siswa pada pembelajaran Hidrokarbon kedua kelas eksperimen.

44

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi kreativitas belajar siswa pada pembelajaran Hidrokarbon kedua kelas eksperimen.

44

Tabel 4.5. Hasil uji normalitas UjiKolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program SPSS 17 pada kedua kelas eksperimen.

46

Tabel 4.6. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji kesamaan dua varians pada kedua kelas eksperimen.

46

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tahap awal membuat mind mapping 13

Gambar 2.2. Tahap kedua membuat mind mapping 13

Gambar 2.3. Tahap ketiga membuat mind mapping 14

Gambar 2.4. Tahap akhir membuat mind mapping 14

Gambar 2.5. Contoh mind mapping 15

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 34

Gambar 4.1. Histogram presentase kreativitas siswa

dalam pembelajaran Hidrokarbon kedua kelas eksperimen 45

Gambar 4.1. Nilai rata-rata hasil belajar (gain) dan kreativitas

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas dengan Model Pembelajaran Advance Organizer yang

Dikombinasikan dengan Mind Mpping) 57 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas dengan

Model Pembelajaran Advance Organizer) 65 Lampiran 3 Instrumen penelitian (tes hasil belajar) 72 Lampiran 4 Kunci jawaban 78 Lampiran 5 Lembar Observasi Kreativitas 79 Lampiran 6 Deskriptor Observasi Kretivitas Siswa 80 Lampiran 7 Media pembelajaran mind mapping 82 Lampiran 8 Uji Validitas Instrumen 83 Lampiran 9 Uji Reliabilitas Instrumen 84 Lampiran 10 Uji Daya Beda 85 Lampiran 11 Uji Taraf Kesukaran Soal 86 Lampiran 12 Analisis Data Uji Coba (Standarisasi) Instrumen

Hasil Belajar 87

Lampiran 13 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen I 91 Lampiran 14 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen II 92 Lampiran 15 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen I 93 Lampiran 16 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen II 94 Lampiran 17 Distribusi Hasil Observasi Kreativitas Kelas

Eksperimen I 95

Lampiran 18 Distribusi Hasil Observasi Kreativitas Kelas

Eksperimen II 96

Lampiran 19 Distribusi Hasil Mind Mapping Siswa 97 Lampiran 20 Data Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen I(Pembelajaran Advance Organizer

yang dikombinasikan dengan Mind Mapping) 98 Lampiran 21 Data Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen II 99

(9)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Indeks pembangunan pendidikan atau Education Development

Index (EDI) di Indonesia mengalami penurunan. Berdasarkan data yang

dikeluarkan UNESCO, 1 Maret 2011 di New York, Indonesia berada pada urutan

69 dari 127 negara di dunia. Merosotnya prestasi Indonesia ini telah menjadi

perhatian banyak kalangan pendidik. Para ahli berpendapat, rendahnya mutu

pendidikan dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain adalah masalah

efisiensi, efektifitas dan standarisasi pengajaran.

Fakta ini bertolak belakang dari nilai ujian nasionalyang diperoleh pada

tiga tahun terakhir yang mengalami peningkatan. Survei pendahuluan ke SMA

Negeri 1 Pulau Rakyat di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, diperoleh data:

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Mata Pelajaran Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Pulau Rakyat

No Tahun Pelajaran Nilai Rata-Rata

1 2008/2009 48,21

2 2009/2010 50,12

3 2010/2011 51,92

Sumber : Dinas Pendidikan Asahan

Disamping itu, diperoleh pula data hasil belajar siswa pada bidang studi

kimia untuk tiga tahun terakhir yaitu:

Tabel 1.2. Hasil Ujian Akhir Nasional Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 1 Pulau Rakyat

No Tahun Pelajaran Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-Rata 1 2008/2009 4,75 8,50 8,11

2 2009/2010 5,25 8,25 7,15 3 2010/2011 8,25 10,00 9,29 Sumber : SMA Negeri 1 Pulau Rakyat

Sementara itu, wawancara yang dilakukan kepada salah seorang guru

kimia di SMA Negeri 1 Pulau Rakyat pada bulan Januari 2012, diperoleh bahwa

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kimia kurang memuaskan. Dalam

(10)

2 tinggi. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, siswa cenderung tidak

aktif untuk bertanya dan rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap

pertanyaan guru tentang materi pelajaran.

Jumlah mata pelajaran yang banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan

yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran, menjadi salah satu faktor yang

menghambat dalam peningkatan mutu pendidikan, akibatnya proses belajar dan

mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha

untuk mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang

sangat terbatas. Sementara itu, siswa juga akan dipaksa untuk menerima

sedemikian banyak bahan pelajaran tanpa memiliki waktu yang cukup untuk

mendalaminya.

Dewasa ini, telah dikenal media pembelajaran inovatif yaitu mind

mapping (peta pikiran). Mind mappingdapat membantu siswa dan guru dalam

proses pembelajaran di kelas dengan meringkas materi-materi pelajaran menjadi

beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan

diingat oleh siswa. Melalui mind mapping, seluruh informasi-informasi kunci dan

penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan

struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih

mudah untuk dipahami dan diingat.

Penelitian tentang efektifitas penggunaan peta pikiran telah banyak

dilakukan. Akinoglu (2007) (dalam Pardede 2011) menyatakan bahwa

penggunaan teknik mencatat peta pikiran dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap konsep materi pembelajaran, mengatasi kesalahpahaman konsep, dapat

meningkatkan prestasi belajar dan sikap belajar siswa. Hal ini diperkuat pula oleh

Pardede (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Peta Pikiran dalam

Tatanan Pembelajaran Inquiri dan Konvensional Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil

Belajar Biologi Kognitif Tingkat Tinggi (C3-C5) di SMA Negeri 1 Tanjung

Morawa, yang membuktikan bahwa peta pikiran memberikan pengaruh berbeda

secara signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Hal yang sama dinyatakan oleh Ambarwati (2010) dalam penelitiannya

(11)

3 terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon. Supini (2010) juga

menyatakan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan model kooperatif tipe

jigsaw dengan pembelajaran tradisional dan menggunakan teknik meringkas

catatan menggunakan peta pikiran. Endang (2011) dalam penelitiannya

membuktikan bahwa penerapan metode peta pikiran dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran dan kemampuan menulis narasi pada siswa.

Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak

dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,

pengembangan diri, dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu

mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan

karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus

dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada. Prinsip pembelajaran

yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang

diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan

pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri.

Melalui prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan

berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk

melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial (Pusat Kurikulum, 2010).

Salah satu dari budaya dan karakter bangsa adalah belajar kreatif. Belajar

kreatif telah menjadi bagian penting dalam wacana peningkatan mutu

pembelajaran. Hingga kini kreativitas telah diterima baik sebagai kompetensi

yang melekat pada proses dan hasil belajar. Berdasarkan penelitian Edi (2004)

yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil

Belajar Kimia SMA, dan penelitian Aprilia (2006) dengan judul Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa

Kelas XI SMA Negeri Medan, membuktikan bahwa siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar kimia yang lebih tinggi dibandingkan

(12)

4 Ausubel (dalam Supamo, 2009) menyatakan bahwa faktor tunggal yang

sangat penting dalam proses mengajar belajar adalah apa yang telah diketahui oleh

siswa berupa materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Apa yang telah dipelajari

siswa dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai titik tolak dalam

mengkomunikasikan informasi atau ide baru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini

dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan antara materi pelajaran yang

telah dipelajari dengan informasi atau ide baru. Fakta di lapangan, sering terjadi

siswa tidak mampu melakukannya. Dalam kegiatan seperti inilah sangat

diperlukan adanya alat penghubung yang dapat menjembatani informasi atau ide

baru dengan materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Alat penghubung

yang dimaksud oleh Ausubel dalam teori belajar bermaknanya adalah advance

organizer.

Penelitian yang dilakukan oleh Khairi (2011) membuktikan bahwa hasil

belajar biologi siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran advance

organizer memperlihatkan rata-rata nilai hasil belajar biologi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pengajaran konvensional. Menurut Halimatussa’diyah (2011), strategi pembelajaran advance organizer memberikan kemampuan

mengingat dan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

diajar tanpa menggunakan strategi advance organizer. Sementara itu, Nursamsu

(2010) meneliti pengaruh strategi pembelajaran advance organizer dan teknik

meringkas catatan peta pikiran terhadap hasil belajar biologi siswa. Diperoleh

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan

teknik meringkas catatan peta pikiran dengan teknik meringkas catatan narasi, dan

ada interaksi antara strategi pembelajaran advance organizer dan teknik

meringkas catatan terhadap hasil belajar.

(13)

5

1.2.Ruang Lingkup

Penelitian ini akan mengkaji tentang penerapanmind mapping, model

pembelajaran advance organizerdan pengaruhnya terhadap kreativitas siswa dan

hasil belajar kimia SMA.

1.3.Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh penggunaanmind mapping dalam pembelajaran

advance organizer terhadap kreativitas siswa dalam belajar?

2. Apakah ada pengaruh penggunaanmind mapping dalam pembelajaran

advance organizer terhadap hasil belajar kimia siswa?

3. Apakah ada hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa

pada penggunaanmind mapping dalam pembelajaran advance organizer?

1.4.Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

advance organizer dengan menggunakan mind mapping.

2. Materi yang diajarkan dalam mata pelajaran kimia yaitu hidrokarbon

pada sub pokok bahasan kekhasan atom karbon, dan penggolongan

senyawa hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna).

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kimia sub pokok bahasan

kekhasan atom karbon, dan penggolongan senyawa hidrokarbon (alkana,

alkena dan alkuna) kelas X.

4. Karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah kreativitas

siswa yang diamati pada proses belajar mengajar dan hasil mind map

(14)

6

1.5.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh mind mapping dalam pembelajaran advance organizer

memberikan pengaruh terhadap kreativitas siswa dalam belajar.

2. Pengaruh mind mapping dalam pembelajaran advance organizer

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.

3. Hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa pada

penggunaanmind mapping dalam pembelajaran advance organizer.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi para tenaga pengajar dalam memilih

model dan pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar,

2. Menambah wawasan para peserta didik untuk belajar kreatif, aktif dan

efektif dengan menggunakan mind mapping dan meningkatkan minat

belajar yang tinggi dalam mempelajari kimia. Serta siswa mampu

membuat konsep-konsep dari setiap pokok bahasan kimia yang dipelajari

dalam mind mapping sebagai teknik meringkas catatan yang baik

(15)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah:

1. Pembelajaran advance organizer dengan mind mapping berpengaruh secara

signifikan terhadap kreativitas. Dimana kreativitas siswa yang diajar dengan

mind mapping dalam advance organizer lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas yang diajar tanpa menggunakan mind mapping dalam advance

organizer.

2. Pembelajaran advance organizer dengan mind mappingberpengaruh secara

signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dimana hasil belajar siswa yang diajar

dengan mind mapping dalam pembelajaran advance organizer lebih tinggi

daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran advance

organizer.

3. Terdapat hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa.

Melalui mind mapping siswa lebih mampu berkreasi dan lebih kreatif dalam

menghasilkan suatu catatan yang menarik, ini menyebabkan daya ingat siswa

untuk menyimpan informasi pelajaran lebih lama, sehingga hasil belajar lebih

meningkat.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia

siswa sangat berhubungan dengan kreativitasnya dalam belajar.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru maupun calon guru diharapkan dapat menggunakan media

grafis mind mapping dalam pembelajaran advance organizer dalam upaya

meningkatkan hasil belajar kimia dan kreativitas siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan meneliti lebih lanjut mengenai

pengaruh media mind mapping dalam pembelajaran advance organizer

agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini

(16)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, N., (2010), Pengaruh Peta Pemikiran (Mind Mapping) berbasis WEB

dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Kimia di SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan,

Medan.

Aprilia, F., (2006), Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas

Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri Medan, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan,

Medan.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), PT Bumi Aksara, Jakarta.

Aziz, A., (2009), Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran, Ta’allum, Vol. 19, No.1, http;//isjd.pdii.lipi. go.id/admin/jurnal/191093444.pdf, diunduh pada tanggal 3 Januari 2012.

Buzan, T., (2006), Use Your Head (Gunakan Kepala Anda), Edisi Milenium, Interaksara, Jakarta

Edi, J., (2004), Pengaruh Model Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil

Belajar Kimia SMA, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri

Medan, Medan.

Endang, S., (2011), Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran/Mind mapping pada Siswa Kelas X 4 SMA Negeri 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011, http://pasca.uns.ac.id/?p=1153, diakses pada tanggal 22 Januari 2012.

Halimatussa’diyah, E., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance

Organizer dan Kemampuan Mengingat Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Negeri 1Binjai Kabupaten Langkat, Tesis, Program Pasca

Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Khairi, A., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance organizer dan

Minat Belajar Biologi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 1 Tanjungpura, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri

(17)

55 Munandar, U., (1992), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Nursamsu, (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan

Teknik Meringkas Catatan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Dharma Patra Pangkalan Susu, Tesis, Program Pasca

Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Palisoa, N., (2007), Strategi Advance Organizer dalam Pembelajaran Kimia,

Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan,http://isjd.pdii.lipi.

go.id/admin/jurnal/117082824.pdf, diunduh tanggal 3 Januari 2012.

Pardede, R., (2011), Pengaruh Peta Pikiran dalam Tatanan Pembelajaran Inquiri

Dan Konvensional Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi

Kognitif Tingkat Tinggi (C3-C5) di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa,

Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Pusat Kurikulum, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa, Kementrian Pendidikan Nasional Badan penelitian dan

Pengembangan, http://sertifikasiguru.unm.ac.id,diunduh tanggal 24 September 2011.

Rostikawati, R.T., (2006), Mind mapping dalam metode Quantum Learning

Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa,

http://www.wordpress.com, diakses tanggal 21 Januari 2012.

Silitonga, P. M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudiono, dkk, (2004), Kimia Untuk Kelas X, Intan Pariwara, Jakarta

Sudjana, (2002), Metode Statiska, Tarsito, Bandung.

Supamo, E., (2009), Pembelajaran Model Advance Organizer dengan Peta Konsep untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X SMA, http://etd.eprints.ums.ac.id, diakses tanggal 21 Januari 2012.

Supini, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik

Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang,

(18)

56 Suyanti, D. W., (2006), Pembekalan kemampuan Generic Bagi Calon Guru

Melalui Pembelajaran Kimia Anorganik Berbasis Multimedia 2006,

Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Syafriani, D., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran dalam Upaya

Membentuk Kepribadian yang BerkarakterMulia dan Hasil Belajar yang Tinggi pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program Pasca

Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme, Prestasi Pustaka, Jakarta

(19)

ii

RIWAYAT HIDUP

Masita Anggraini Napitupulu dilahirkan di Medan, 23 Januari. Ibu

bernama Suhermi dan ayah bernama P. Muda Napitupulu, dan anak pertama dari

dua bersaudara, Sintya Faulana Napitupulu. Pada tahun 1995, penulis masuk SD

Swasta Singosari Medan hingga kelas 4 SD, kemudian pendidikan sekolah dasar

dilanjutkan di SD Negeri 060927 Medan Johor hingga kelas 5 dan kelas 6

dilanjutkan di SD Negeri 014665 Perkebunan Air Batu, Asahan dan lulus pada

tahun 2001. Pada tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SLTP Swasta

YAPENDAK Air Batu Asahan, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,

penulis melanjutkan sekolah di SMAN 2 Kisaran, dan lulus pada tahun 2007.

Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan, dan lulus ujian pada tanggal 11 Juli 2012. Kegiatan intrakurikuler di

Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti adalah pernah menjabat sebagai

Asisten Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Organik II tahun 2010.

Selama kuliah, penulis telah menghasilkan beberapa karya tulis yang

diperlombakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul (1)

Pemanfaatan Insektisida Nabati Untuk Membunuh Kecoa (Periplaneta americana)

(2010), (2) Pencegahan dan Penanggulangan Kanker Payudara Melalui

Pemanfaatan Tanaman Obat (2010), dan (3) Karya penulis yang diberi

penghargaan oleh Dirjen Dikti pada tahun 2011 berjudul “Kajian Pemanfaatan

Limbah Biji Rambutan Untuk Mengurangi Resiko Penyakit Diabetes Mellitus”,

dan telah diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 edisi April

Gambar

Gambar 2.1. Tahap awal membuat mind mapping
Tabel 1.1.   Rata-rata Nilai Mata Pelajaran Ujian Nasional di SMA Negeri 1     Pulau Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

 Hidayat (2013) juga menemukan bahwa 6 penyebab utama penyaluran zakat tidak optimal: (1) SDM terbatas kualitas dan kuantitas, (2) Tidak seimbang

Face Care Cosmetic, diantara 2 variabel tersebut pengaruh yang paling besar adalah variabel respon afektif terhadap typical person endorser dalam iklan testimonial pada

Dalam penentuan payload dan desain kapal ini maka akan memperhatikan kondisi alur pelayaran dan kedalaman pelabuhan di daerah APBS, dari data dilapangan dan dari

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa poses penanganan behandle yang dilakukan oleh Terminal Peti Kemas Semarang terdapat banyak sekali kegiatan yang dilakukan

This process is called estimation , and the statistic we used (the sample mean) is called an estimator.. Using the sample mean to estimate µ is so obvious that it is hard to imagine

Buku ini diharapkan agar masing-masing keturunan Bani Gunayasa dapat lebih mengenal dan dengan demikian tujuan awal dari kegiatan arisan yaitu untuk lebih

Physical Meat Characteristics of Local Thin Tail Sheep based on Calpastatin (CAST) Genotype

1) Pada tahap awal atau putaran siklus pertama pelaksanaan layanan informasi, siswa masih mengalami kesulitan dalam hal rasa percaya diri yang kurang pada saat