• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

C. Manfaat Media

Menurut Arsyad Ashar, manfaat penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa dapat belajar untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;

a. objek atau benda yang terlalu besar ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model

b. objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, dan foto.

d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.

e. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer film, dan video.

4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.

D. Komik

1. Pengertian Komik

Pengertian komik menurut KBBI adalah cerita bergambar (dalam surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Mc Cloud (1993:9) mendefinisikan komik sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang saling berdampingan dalam urutan tertentu, dan bertujuan untuk memberikan informasi serta mencapai tujuan estetis dari pembaca. Menurut Munaf (2013:100), komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya dan memiliki unsur urutan cerita yang disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis.

Selanjutnya McCloud (1993) mendefinisikan komik sebagai breikut,

“komik adalah gambar-gambar dan lambing-lambang lain yang saling berdampingan dalam urutan tertentu, bertujuan untuk memberikan informasi

2. Unsur-Unsur Komik

Menurut McCloud (1993) dalam komik terdapat unsur-unsur atau elemen-elemen yang membentuk komik, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Panel

Panel merupakan bidang membatasi bagian-bagian pada komik. Ada dua macam panel yaitu

1.) Panel Tertutup

Panel tertutup adalah panel yang dibatasi dengan garis-garis batas. Garis-garis ini disebut frame.

2.) Panel Terbuka

Panel terbuka adalah panel tanpa garis batas yang mengelilinginya. Panel terbuka sekarang banyak digunakan sebagai variasi dalam tampilan komik.

3.Jenis- jenis Komik

Sedangkan menurut karakteristiknya, jenis komik dikelompokkan sebagai berikut (Azis Safa 2009) :

1) Kartun/Karikatur

Hanya berupa satu tampilan, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan. Komik tipe kartun ini berjenis humor yang menimbulkan sebuah arti sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya.

Berupa penggalan-penggalan gambar yang dirangkai menjadi sebuah cerita pendek. Namun ceritanya tidak terpaku harus selesai bahkan bisa dijadikan suatu cerita bersambung.

3) Buku Komik

Cerita dikemas dalam bentuk sebuah buku (sampul dan isi). Buku komik sering disebut cerita pendek terdiri dari 32, 48, sampai 64 halaman dimana didalamnya terdapat isi cerita, iklan dan lain-lain. 4) Komik Online

Selain media cetak, media internet juga dijadikan sebagai sarana dalam mempublikasikan komik. Dengan menggunakan media internet, jangkauan pembaca lebih luas dibandingkan dengan media cetak.

5) Buku Instruksi

Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi dikemas dalam bentuk komik.

6) Rangkaian Ilustrasi

Dalam dunia perfilman sebelum melangkah akan lebih mudah bekerjanya dibuatkan rangkaian ilustrasi, rangkaian dalam bentuk gambar dan kemudian disusun menjadi rangkaian yang bisa disebut komik.

7) Komik Ringan

Jenis komik ini terbuat dari cetakan dan kopian. Pemilik dan pembuat komik dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik dan berkarya.

4. Teknik Membuat Komik

Komik dapat dibuat dengan menggunakan tiga teknik, yaitu traditional technique, hybrid technique, dan digital technique. Tiga teknik pembuatan komik menurut M. S. Gumelar (2011:92) dijelaskan sebagai berikut:

1) Traditional Technique

Traditional Technique atau teknik membuat komik dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan alat dan bahan tradisional seperti pensil, pena, tinta, tinta tahan air, spidol kecil, penghapus, cat, pensil warna, kertas HVS, cutter, dan hairdryer sebagai pengering serta bahan lain yang relevan digunakan.

Pembuatan komik dengan teknik tradisional dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ini:

a) Siapkan kertas sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

b) Siapkan Skripnya, apabila tidak ada, pembuat komik dapat langsung menuangkan ide yang ada di pikirannya.

c) Tuliskan teks terlebih dahulu dengan memperhatikan skrip.

d) Buat gambar-gambar raw scetch (sketsa kasar). Sketsa kasar dibuat dengan skrip. Selanjutnya sketsa kasar juga dapat dijadikan finished sketch (sketsa yang sudah rapih dan siap ditinta) agar lebih menghemat waktu.

e) Sketsa kasar kemudian ditinta dengan menggunakan pena permanen disesuaikan dengan kebutuhan.

f) Langkah terakhir adalah mewarna secara tradisional. Pada saat mewarna, dapat digunakan marker atau spidol dengan membuka penutup belakangnya sehingga pewarnaan akan lebih mudah karena warna akan lebih banyak keluar.

2) Hybrid Technique

Hybrid Technique adalah teknikmembuat komik secara gabungan antara cara tradisional dan cara digital. Jumlah danpresentase antara digital dan tradisional tidak dipermasalahkan, yang terpenting adalah menggabungkan dua teknik tersebut. Secara tradisional, alat-alat yang diperlukan sama dengan alat-alat dalam teknik tradisional. Alat-alat tersebut digabungkan dengan alat-alat digital seperti komputer, scanner, dan software dalam komputer untuk pewarnaan komik.

Langkah pembuatan komik dengan teknik gabungan pertama adalah siapkan gambar hitam putih yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian, lakukan scan pada gambar hitam putih tesebut sehingga diperoleh gambar dalam bentuk copy digital. Setelah gambar menjadi bentuk copy digital, gambar akan diwarna dengan digital colouring. Pewarnaan secara digital dapat dilakukan dengan software seperti corel draw, Photoshop, The Gimp, atau sejenisnya. Apabila pewarnaan pada gambar telah selesai, langkah selanjutnya adalah lattering atau pemberian teks. Pemberian teks dilakukan untuk memperjelas adegan tokoh dalam komik. Pemberian teks dapat dilakukan dengan Adobe Photoshop atau software sejenisnya.

3) Digital Technique

Digital Technique atau teknik digital merupakan teknik pembuatan digital dengan dengan bantuan alat-alat digital. Alat-alat digital yang digunakan yaitu komputer atau tablet dan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Design, Corel Draw, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Pembuatan komik secara digital membutuhkan kemampuan yang lebih rumit.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik digital yang pertama adalah menggambar secara digital dengan menggunakan komputer atau tablet. Komputer atau tablet yang digunakan untuk menggambar tentunya telah berisi softwares yang telah disebutkan dalam alat-alat digital.

Dari teknik yang dipaparkan oleh M.S. Gumelar tersebut, komik yang akan dikembangkan peneliti menggunakan hybrid technique atau teknik gabungan tradisional dan digital. Penggunaaan hybrid technique sampai pada proses copy digital. Komik dibuat dengan menggambarsecara manual, kemudian gambar di scan sehingga gambar diperoleh dalam bentuk copy digital. Gambar copy digital akan langsung digunakan dalam program software yang sudah disiapkan oleh peneliti.

5. Langkah-langkah Membuat Komik

Langkah-langkah dalam pembuatan komik dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembuat komik atau komikus. Lusia Susiana (2006:6) menjelaskan langkah-langkah membuat komik sebagai berikut:

1) Langkah awal dalam membuat komik adalah perumusan ide cerita dan pembentukan karakter. Langkah awal sangat penting dilakukan agar rangkaian cerita yang akan dibuat lebih kuat. Perumusan ide cerita diawali dengan pembuatan ringkasan cerita komik. Ringkasan cerita berisi garis besar cerita dalam komik yang akan dibuat. Skenario komik tersusun atas alur cerita, percakapan tokoh, dan setting dalam bentuk komik. Skenario cerita dibuat pada setiap panel, mulai dari panel satu sampai panel terakhir dalam komik. Pembuatan skenario ditujukan agar jalan cerita lebih jelas. 2) Langkah kedua yang diakukan adalah menuangkan ide cerita kedalam

bidang gambar sketsa (sketching). Sketching dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti kertas, pensil, penghapus, dan penggaris. 3) Langkah ketiga setelah proses sketching jadi adalah meninta hasil sketsa

atau inking. Inking dilakukan dengan tinta, pena, atau spidol pada gambar sketsa.

4) Langkah kelima adalah pemberian teks (lettering). Pemberian teks pada komik biasanya menggunakan balon kata. Pemberian teks dapat dilakukan secara manual maupun non manual. Pemberian teks harus memperhatikan posisi gambar agarkeberadaannya tidak mengganggu gambar.

Dokumen terkait