• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:

1. Bagi akademik, menjadi referensi tambahan untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara teoritis dan praktis, serta menjadi bahan perbandingan untuk peneliti yang serupa, menjadi lebih berkembang dan efektif.

2. Bagi peneliti, sebagai tugas akhir dan sarana mengamalkan ilmu yang sudah di pelajari dalam perkuliahan.

3. Bagi pihak perusahaan, diharapkan menjadi referensi tambahan bagi manajemen perusahaan untuk menentukan strategi – strategi perusahaan termasuk penetapan harga produk–produk dan desain atmosfir toko7-Eleven Ciputat.

4. Bagi pelanggan, menjadi sumber informasi tambahan dalam menentukan kriteria toko ritel yang diinginkan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Retail

1. Pengertian Retail

Ritel berasal dari bahasa Prancis Ritellier yang berarti memecah sesuatu. Secara harfiah kata ritel atau retail juga berarti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel / retailerdiartikan sebagai pengecer atau pengusaha perdagangan eceran.Menurut kamus, kata retail ditafsirkan sebagai “selling of goods and or services to the publics”; atau penjualan barang atau jasa kepada khalayak (Manser ,1995 dalam Sujana, 2013:19).

Berman & Evans (2003) dalam Sujana (2013:19), mendefinisikan kata retail dalam kaitan retail management sebagai “those business activities involved in the sale of goods and sevices consumers for their personal, family, or household use” atau keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka sendiri, keluarga atau rumah tangganya. Sementara itu, Davinson (1988) dalam Sujana (2013:19), memberikan gambaran tentang bisnis retail sebagai; “business establishment that derives over 50% of its total sales volume to ultimate consumers whose motive of purchase is for personal or

yang memotivasi berbelanjanya adalah untuk kepentingan pribadi atau keluarganya.

Benang merah dari kedua definisi bisnis ritel yang patut digaris bawahi adalah; (1) penjualan kepada end user (konsumen akhir), dan (2) motivasi pembelian konsumen adalah untuk kepentingan sendiri (termasuk keluarganya) dan tidak untuk dijual kembali, atau paling tidak lebih dari separuh penjualannya adalah kepada konsumen untuk kepentingannya sendiri (Sujana, 2013:19).

Menurut Levy dan Weitz (2007:7) menjelaskan pengertian retailing yaitu:

Retailing is the set of business activities that adds value to the products and services sold to customers for their personal of family use”. Artinya ritel adalah seperangkat kegiatan bisnis yang menambah nilai produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan pribadi mereka.

Ditambahkan oleh Kotler dan Keller (2013:140), retailer atau retail store adalah semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Dan retailing termasuk semua aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi dan non bisnis..

2. Fungsi Fungsi Ritel

Berikut fungai – fungsi yang dijalankan ritel (Levy dan Weitz, 2007: 8-9):

a. Menyediakan berbagai macam produk dan jasa (Providing an assortment of products and service)

Peritel selalu berusaha menyediakan beranekan ragam produk dan jasa untuk konsumen memilih dari banyaknya pilihan baik dari sisi variasi merek, desain, ukuran, warna dan harga dalam satu lokasi.

b. Memecah (breaking bulk)

Untuk mengecilkan biaya transportasi, peritel memecah beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, yang pada akhirnya akan menguntungkan produsen dan konsumen.

c. Menyimpan persediaan (holding inventory)

Ritel akan berperan sebagai penyimpan persediaan barang yang sudah rusak digantikan dengan barang yang siap pakai, maka, terdapat jaminan ketersediaan barang pada saat mereka membutuhkan.

d. Memberikan jasa atau pelayanan (Providing services)

Peritel berperan meningkatkan nilai jasa bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan produk. Para peritel menawarkan kredit kepada konsumen untuk memiliki sebuah produk sekarang dan membayar setelahnya untuk itu.

3. Jenis Toko Ritel

Menurut Levy dan Weitz (2007:39), ritel dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu food retailer, general merchandise retailer, dan non store retailer:

a. Food retailers 1) Supermarkets

Supermarkets konvensional biasanya mempersilahkan pengunjung untuk melayani dirinya sendiri dalam mencari kebutuhan seperti perlengkapan sehari – hari, daging, perlengkapan yang bukan termasuk makanan seperti perawatan kesehatan dan lain-lain. Contoh: Hero, Superindo.

2) Hypermarkets

Hypermarkets mempunyai luas 100.000 - 300.000 m2 hypermarkets juga termasuk salah satu ritel yang cepat berkembang. Contoh: Hypermart, Giant.

3) Convenience stores

Convenience stores atau toko kebutuhan sehari-hari memberikan aneka ragam barang kebutuhan yang terbatas dengan lokasi yang terjangkau. Contoh: Mini market indomart, Cirkle K

b. General merchandise retailers 1) Department store

Menangani beberapa bagian penjualan produk di bawah satu atap, sebuah department store menyediakan variasi produk

belanja dan produk – produk khusus secara luas termasuk pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik dan kadang – kadang mebel. Pembelian biasanya dilakukan masing – masing bagian diperlakukan sebagai pusat pembelian terpisah agar ekonomis dalam promosi, pembelian, pelayanan dan pengawasan. Contoh: Yogya, Ramayana.

2) Speciality stores

Toko khusus adalah toko eceran yang mengkhususkan diri pada jenis barang dagangan tertentu. Format toko khusus memungkinkan pengecer memperhalus strategi segmentasi mereka dan menempatkan barang dagangan mereka di target pasar yang spesifik. Sebuah toko khusus tidak hanya merupakan sejenis toko, tetapi juga merupakan metode operasi eceran, yaitu mengkhususkan diri pada jenis barang dagangan tertentu. Contoh: Toko buku Gramedia

3) Drugstores

Toko obat (drug store) menawarkan produk-produk dan jasa yang berkaitan dengan farmasi sebagai daya tarik utama mereka. Konsumen paling sering tertarik dengan sebuah toko obat oleh farmasinya atau ahli farmasinya, kenyamanan atau karena dia mempertahankan rencana resep pihak ketiga mereka. Contoh: Apotik Kimia farma.

4) Category specialist

Category specialist adalah toko diskon dengan ukuran yang besar. Ritel ini dasarnya adalah discount speciality stores. Dengan menawarkan barang-barang yang lengkap dengan harga yang rendah.Contoh: Toy “R”, Old navy.

5) Extreme Value Retailers

Extreme Value Retailers adalah sebuah toko kecil dan termasuk toko diskon dengan lini penuh yang menawarkan barang dagangan yang terbatas dengan harga yang sangat murah. Contoh: Toko Sepuluh ribu tiga.

c. Non Store Retailers 1) Electronic Retailers

Electronic Retailers atau sering dikenal dengane-tailling, online tailing, dan internet tailing adalah format ritel di mana peritel berkomunikasi dengan konsumen dan menawarkan barang dan jasa yang dijual melalui internet. Contoh: Nixon watch, e-bay. 2) Catalog and Direct Mail Retailers

Catalog retaillingadalah format ritel bukan toko di mana peritel menawarkan produknya menggunakan catalog. Contoh: Oriflame (produk kecantikan), Sophie martin.

3) Direct Selling

Direct selling atau penjualan langsung adalah format ritel yang menggunakan sales people yang secara langsung mendatang konsumen di lokasi yang cocok. Contoh: Tianshi.

4) Television Home Shopping

Television home shoppingadalah format ritel di mana konsumen menonton suatu program TV yang mendemontrasikan produk yang mereka tawarkan. Contoh:Inovation store.

5) Services retailing

Service retailing adalah jenis ritel yang lebih banyak menyediakan pelayanan dari pada barang yang dijual, atau bahkan hanya menjual jasa. Contoh: Garda otto.

B. Retail Mix

1. PengertianRetail Mix

Seperti produsen dan wholesalers, peritel mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan tujuan perusahaan dan perencanaan strategis. Organisasi mengamati pengaruh lingkungan dan menilai kelemahan dan kekuatan sendiri dalam mengidentifikasi peluang dan kendala pemasaran. Keputusan penting peritel pada dua langkah dasar dalam proses strategi pemasaran (Kurtz and Boone, 2012: 447):

Location Merchandise assortment Pricing Communication mix Store design and display Customer servise Retail strategy

Dari definisi di atas bahwa retailing mix menerangkan semua

Dokumen terkait