• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Manfaat penelitian

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau sumbangan untuk pengembangan pendidikan pada umumnya. Khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari lapangan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenagkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode Index Card Match

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

24 F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksudkan peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013: 1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5), yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak

25

yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5). 2. Metode index card match

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu ”metha” dan ”hodos”. Metha adalah melalui, hodos adalah jalan atau cara, jadi metode adalah jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Metode Index Card Match merupakan suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara mencari pasangan dalam menjodohkan soal dan jawaban.

Metode Index Card Match dalam penelitian ini yaitu mencari pasangan untuk mencocokkan kartu satu dengan kartu lain, sebagai gambaran untuk menciptakan sebuah cerita bagi siswa. Setelah siswa tersebut membuat cerita kemudian menceritakan kreatifitas siswa di depan siswa-siswa yang lain.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas

26

berkembang dari istilah penelitian tindakan (action research). Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial (Basrowi & Suwandi, hal. 24-25). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan yang diberikan tersebut.

Menurut Kemmis dan Carr (1986), penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya. Dalam hal ini, penelitian tindakan ini memiliki kawasan yang lebih luas daripada penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan diterapkan dalam berbagai bidang ilmu di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik bidang kedokteran, maanagemen, dan industri. Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan,

27

tindkan, pengamatan, dan refleksi (Kemmis dan McTaggart, 1982). PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran(Supardi, hal.105). Tujuan penelitian ini untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif, ada peneliti dan guru kelas. Pada proses pembelajarannya peneliti sebagai pengamat dan guru kelas sebagai pendidik atau melakukan pengajaran di kelas.

Menurut Borg (1966) menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya.

Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap

terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran di kelasnya.

b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya.

28

PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut (Suhardjono, hal.74).

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

siklus 1 siklus II Pelaksanaan tindakan I Perencanaan tindakan I permasalahan Pengamatan/ pengumpulan data I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi Pelaksanaan tindakan II Perencanaan tindakan II Pengamatan/ pengumpulan data II Refleksi II Pelaksanaan tindakan III Perencanaan tindakan III Permasalahan baru hasil refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data III Refleksi III

29 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III MI Sabilul Huda (SD PLUS), yang berjumlah 13 siswa. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada semester ganjil materi pengalaman yang menyenangkan pada siklus I dan materi pengalaman yang menyedihkan pada siklus II melalui metode Index Card Match untuk mengoptimalkan serta meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Langkah- langkah penelitian a. Perencanaan

1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara dan pencatatan arsip.

2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan permasalahan yang dihadapi guru dikelas, setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian.

3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode index card match (suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara mencari pasangan dalam menjodohkan soal dan jawaban).

30

4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran.

5) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.

6) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Tindakan

1) Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas berdasarkan metode pembelajaran index card match

sebagaimana yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi) dan penutup.

2) Memberikan motivasi 3) Menyajikan materi pelajaran 4) Memeberikan bimbingan

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 6) Memberikan penguatan dan kesimpulan

7) Melakukan pengamatan c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode

Index Card Match dalam mengajar dengan menggunakan lembar observasi. Demi untuk menjaga kebsahan data yang

31

akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu oleh guru kelas III.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan.

4. Instrumen penelitian

Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Index Card Match

b. Evaluasi/soal

Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek berbicara, guna mengukur hasil keterampilan berbicara.

c. Dokumentasi

Digunakan untuk mendapatkan dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar

32 d. Wawancara

Digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan. e. RPP dan Silabus

5. Pengumpulan data

Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi dalam PTK, maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode Index Card Match.

c. Tes

Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes lisan yang berkaitan dengan materi ajar. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur kompetensi berbicara siswa sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa di katakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran.

33 d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar.

e. Interview/wawancara

Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan terutama berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi keterampilan berbicara.

6. Analisis data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah membuang, dan menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok; (1) tema apa yang dapat ditemukan pada data-data ini dan (2) seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut.

Tripp(1996) mengemukakan mengenai analis data secara lebih jelas, analis data merupakan proses memecah sesuatu ke dalam bagian-bagiannya. Terdapat 3 langkah penting dalam analisis data, yaitu (1) identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat

pola-34

pola, dan (3) membuat interpretasi. Dalam PTK, perhatiannya lebih pada kasus daripada sampel. Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahan situasi problematik daripada atas dasar prediksi di dalam parameter.

Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul dengan lengkap dan mengetahui hasil akhir dari penelitian, penulis menggunakan analisis deskriptif yang dipergunakan berupa prosentase sebagai berikut:

Keterangan P = Prosentase

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = jumlah frekuensi (jumlah individu)

H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Kegunaan Penelitian

Dokumen terkait