• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai penulis antara lain:

1. Menginformasikan jika terjadi nya kebakaran pada suatu titik di bandara.

2. Apabila ada kebakaran di terminal bandara, maka secara langsung akan dapat di ketahui.

3. Mempermudah mencari dimana letak kebakaran yang terjadi.

4. Memberikan referensi bagi penulis lainnya yang memiliki objek penelitian yang serupa.

5. Memberikan pengetahuan dan wawasan baru dalam penerapan teori bagi penulis.

6. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat menjadi bahan ajar dan praktikum taruna Politeknik Penerbangan Surabaya.

5 1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini terdiri dari 5 bab sesuai dengan ketentuan yang disepakati yaitu :

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memuat tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Metode Pengumupulan Data dan Sistematika Penulisan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis memuat tentang uraian yang sistematik tentang teori yang berasal dari literatur yang memiliki hubungan dengan perancangan dan pembuatan peralatan yang akan dilakukan serta daftar istilah yang dipergunakan dalam penulisan.

BAB 3. METEDOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis memuat tentang uraian konsep perancangan peralatan yang dimulai dengan diagram blok dan rangkaian lengkap, bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat.

Dan prinsip kerja baik perangkat keras maupun perangkat lunak rancangan.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan langkah-langkah pengujian alat rancangan, hasil penelitian, kekurangan dan kelebihan alat, serta analisa dari alat yang dibuat.

BAB 5. PENUTUP

Pada bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan serta saran-saran yang berhubungan dengan tugas akhir.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk membuat simulasi alat prototype deteksi kebakaran menggunakan kamera dengan notifikasi SMS gateway berbasis IoT di bandara yang telah direncanakan, penulis perlu memerlukan teori-teori penunjang dan kajian penelitian terdahulu yang relevan untuk menunjang proses pembuatan alat dan penulisan tugas akhir ini.

2.1 Mikrokontroller

2.1.1 Pengertian Umum

Mikrokontroller merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroller biasanya digunakan dalam sistem yang kecil, murah, dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat komplek seperti dalam aplikasi yang ada di PC (Dharmawan Arief Hari, 2017:1).

2.1.2 Wemos D1

Wemos D1 merupakan board development yang kompatibel dengan Arduino, (Wemos Electronic, 2017) dirancang untuk keperluan IoT (Internet of things). Wemos D1 menggunakan modul wireless ESP8266 untuk konektivitas wireless. Peneliti memilih Wemos D1 sebagai mikrokontroller karena alasan berikut :

1. Kompatibel dengan arduino. Jadi dapat menggunakan arduino IDE dengan sintaks dan beberapa library yang sama dengan arduino.

2. Pin out yang mirip dengan arduino sehingga sangat memudahkan ketika menggunakan arduino shield lainnya.

3. Wemos dapat berjalan tanpa mikrokontroller. Rancangan Wemos D1 persis seperti mikrokontroller karena sudah ada CPU sendiri yang dapat diporogram melalui serial port ataupun via OTA (over the air).

7

4. Sudah ada integrated Wifi Modul berbasis ESP8266.

5. Frekuensi CPU lebih tinggi dibanding arduino. 32 bit berkecepatan 80MHz dibanding arduino yang hanya 8 bit.

6. Dukungan High Level Language, yaitu Wemos D1 dapat diporgram melalui program lain selain arduino IDE menggunakan bahasa Python dan Lua. Sehingga memudahkan programmer jaringan lain yang belum terbiasa menggunakan Arduino.

2.2 Sensor MQ-9

Sensor MQ-9 merupakan sensor asap yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi kadar gas, salah satunya karbon monoksida (CO).

Sensor disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (SnO2) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas yang terbuat dari bahan plastik dan stainless steel bersih. MQ-9 terdiri dari 6 pin, 4 digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan (Stefanie, 2015).

Gambar 2. 1 Wiring Diagram Mikrokontroller

8

Gambar 2. 1 sensor MQ-9 Sumber : Stefanie (2015)

Nilai resistansi MQ-9 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai konsentrasi gas. Kalibrasi dilakukan dengan detektor untuk CO sebesar 200 ppm di udara dan menggunakan nilai resistansi beban (RL) sekitar 10 kΩ (5 kΩ sampai 47 kΩ).

2.3 Sensor LM35

LM35 merupakan sensor dalam bentuk IC yang memiliki kecermatan tinggi. IC berfungsi untuk meubah temperatur lingkungan menjadi sinyal listrik dimana tegangan output proporsional terhadap derajat celcius (°C) dengan koefisien sebesar 10 mVoC untuk setiap kenaikan suhu 1°C.

Gambar 2. 2 LM35 Sensor Sumber : Indriani, Anizar (2014)

2.4 Sensor IR Flame

Sensor IR Flame merupakan sebuah sensor berbasiskan inframerah yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan api. Sensor IR Flame bekerja berdasarkan inframerah dimana sensor mampu mendeteksi api atau sumber cahaya dengan jarak deteksi kurang dari 1 meter dan rentang panjang gelombang 760nm hingga 1100nm. Sensor IR Flame memiliki 3 pin, yaitu

9

VCC, GND, dan Digital Output. Sensor IR Flame digunakan sebagai sensor api untuk mendeteksi sumber keberadaan api kebakaran.

Gambar 2. 3 Sensor IR Flame Sumber : DuniaPembangkitListrik (2018)

2.5Internet Of Things

Dasar prinsip kerja perangkat IoT adalah benda di dunia nyata diberikan identitas unik dan dapat dikenali di sistem komputer dan dapat direpresentasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer. Pada awal-awal implementasi gagasan IoT pengenal yang digunakan agar benda dapat diidentifikasi dan dibaca oleh komputer adalah dengan menggunakan kode batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID). dalam perkermbangan nya sebuah benda dapat diberi pengenal berupa IP address dan menggunakan jaringan internet untuk bisa berkomunikasi dengan benda lain yang memiliki pengenal IP address.

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapapun.

Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

10

Gambar 2. 5 Interner Of Thing Sumber : Morgan, J (2014) 2.6 Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Gambar 2. 6 PC android Sumber : Karman, Joni (2019) 2.7 Blynk

Blynk adalah IoT Cloud Platform untuk aplikasi iOS dan android yang berguna untuk mengontrol arduino, raspberry pi, dan board-board sejenis melalui internet. Blynk adalah dashboard digital dimana anda dapat membangun sebuah alat antar muka yang dibuat hanya dengan menarik dan menjatuhkan sebuah widget. Blynk sangat mudah dan sederhana untuk mengatur semuanya dan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.

11

Gambar 2. 7 Blynk Sumber : Morgan, J (2014)

2.8 Buzzer

Salah satu komponen yang biasa dipadukan dengan rangkaian Arduino adalah buzzer. Bunyi beep-beep pada perangkat elektronik di sekitar kita itu adalah suara buzzer Arduino. Penggunaan buzzer biasanya ditemukan pada meteran listrik yang menggunakan pulsa, oven, sepeda motor, jam alarm, bel rumah, suara input keypad, dan sebagainya.

Namun untuk buzzer yang digunakan pada Arduino bukanlah jenis yang sembarangan. Buzzer pada Arduino haruslah memiliki tegangan 5 volt ke bawah. Tetapi apabila ingin menggunakan buzzer yang tegangannya lebih dari 5 volt, maka dibutuhkan penguat tegangan seperti transistor 2n2222

Gambar 2. 8 Buzzer Sumber : Nyebarinilmu.com (2017)

12 2.9 Kajian Penelitian Yang Relevan

Dari penelitian yang penulis angkat melihat sering terjadinya kebakaran dan detector yang ada pada tempat itu tidak sepenuhnya bekerja. Oleh karena itu, penulis berinovasi merancang dan membuat alat (prototype) yang mampu meminimalisir terjadinya kebakaran besar dan menambahkan komponen-komponen yang belum terpasang pada rancangan penelitian sebelumnya. Komponen yang dipasang oleh penulis ialah :

Keunggulan : Untuk mengetahui dimana letak Api tersebut ada.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Alumni Poltekbang Surabaya Ragowo Herdy Soelistio (2020) pada jurnal ilmiah yang berjudul Implementasi Internet of Things (IoT) Pada Sistem Peringatan Bahaya Kebakaran, Banjir dan Gas Beracun di Bandara. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe yang digunakan sebagai pendeteksi kebakaran pada gedung serta otomatisasi alarm dan sprinkler yang akan meminimalisir kebakaran.

 Kelebihan : Alat yang berfungsi untuk memberi petanda adanya kebakaran dan memadamkan api secara otomatis pada suatu kebakaran.

 Kekurangan : Pemadaman pada api tidak sepenuhnya padam dikarenakan air pada bak penampungan sangat terbatas.

2. Jurnal ilmiah yang dilakukan oleh Haris Odi Rizaldy, Mochtar Yahya, FarradyAlif F (2018) yang berjudul Prototipe Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Hybrid Sensor Api dan MQ2 Berbasis IoT.

Di dalam jurnal ini dijelaskan bahwa apabila ada asap atau api maka sistem peringatan yang telah terpasang aktif, dan sistem ini dapat dijalankan melalui web.

 Kelebihan : Memudahkan untuk mengetahui di suatu tempat terindikasi terjadi nya kebakaran.

 Kekurangan : Notifikasi yang disampaikan kadang terlambat.

13

3. Penelitian yang dikerjakan oleh I Wayan Pande Agustiana Putra, I Nyoman Piarsa, Kadek Suar Wibawa (2018) berjudul Sistem Pendeteksi Kebakaran Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Android.

Sistem mampu memberikan informasi melalui aplikasi Android jika terdeteksi adanya api, asap kebakaran, dan suhu ruangan yang cukup tinggi. Sistem juga melakukan pencegahan awal kebakaran dengan memutuskan aliran listrik dan menyemprotkan air ke sumber api.

14 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam pembuatan alat, penulis menggunakan desaian penelitian sebagai berikut:

3.1.1 Observasi

Pada tahap ini penulis mencari judul penelitian dengan mengamati permasalahan yang ada di bandara. Ketika penulis melaksanakan On the Job Training penulis menemukan suatu inovasi untuk membuat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan kamera dan memperbarui pedeteksi kebakaran yang ada di terminal.

3.1.2 Studi literatur

Penulis mencari referensi tentang penanganan terjadinya kebakaran dan gas beracun. Penulis juga mencari referensi tentang suatu alat yang bisa digunakan untuk memberi informasi cepat akan terjadinya kebakaran pada suatu titik.

3.1.3 Proses Perancangan

Pada proses perancangan, penulis menggunakan prototype sistem peringatan bahaya sebagai alat yang digunakan untuk melakukan monitoring. Untuk monitoring sendiri yaitu mengambil data apabila terjadi kebakaran di beberapa lokasi di terminal.

3.1.4 Pengujian

Pengujian alat ini akan dilakukan dengan menguji setiap komponen yang digunakan pada alat ini. Setelah semua komponen teruji dan layak dipakai. Maka akan dilakukan pengujian secara menyeluruh.

15 3.2 Perancangan Alat

Untuk memberikan gambaran tentang alat yang akan dibuat oleh penulis, maka penulis akan membuat konsep desain perancangan alat yang akan dibuat.

Terdapat beberapa perancangan menyusun alat, yaitu : 3.2.1 Desain alat

Dalam pembuatan alat ini sesuai dengan Deteksi Kebakaran Notifikasi Message System, tetapi hanya berupa prototype saja. Jadi di dalam prototype ini hanya simulasi yang sesuai dengan cara kerja Deteksi Kebakaran Notifikasi message System tersebut, yaitu sensor mendapat input apabila terdeteksi asap dan api pada indikator.

Pada gambar 3.1 merupakan Perancangan Perangkat Keras, pada blok diagram diatas yaitu menggunakan 1 Camera webcam, menggunakan Arduino uno yang merupakan otak utnuk mengendalikan semua kerja sistem. Arduino uno akan menerima data yang dari kamera berupa gambar, yang kemudian mengolah dan menyimpan data input dari kamera tersebut. Input yang yang diterima dari kamera akan diolah dengan menggunakan Image Processing OpenCV untuk memberikan output. Berikut Gambar di atas merupakan digram blok perancangan perangkat keras.

3.2.2 Cara Kerja Alat

Melakukan proses Opening yang akan melakukan proses Erotion kemudian Dilation untuk membedakan objek titik api dengan objek yang berada disekitar titik api. Kemudian setelah

Gambar 3. 1 Diagram Block

16

mendapatkan titik api lalu akan memberikan tanda dengan memanfaatkan fitur BoundingRect yang nantinya objek titik api yang sudah ditandai akan di potong sesuai dengan tanda tersebut.

Proses selanjutnya adalah menghitung pixel biner yang dari titik api yang telah terdeteksi.

Penelitian ini memanfaatkan Multicamera dengan menggunakan Camera untuk mengambil gambar pada ruangan tersebut. Kemudian hasil dari pengambilan gambar tersebut ketika terdeteksi kebakaran atau titik api maka akan dilakukan Image Processing untuk memebedakan objek titik api dan objek lain yang berada disekitar titik api dengan menggunakaan Morphological Image Filtering. Gambar yang diolah pada Morphological Image Filtering yaitu akan diproses dengan melakukan konversi tipe gambar kedalam bentuk HSV dan setelah melakukan konversi maka akan melakukan Erotion utnuk menghilangkan objek yang bukan titik api, kemudian malakukan Dilation untuk menebalkan pixel biner pada titik api tersebut untuk menghasilkan jumlah data pixel biner pada titik api. Data pixel biner titik api tesebut nantinya akan digunakan untuk mengirimkan notifikasi layanan pesan singkat yang dikirim ke aplikasi Telegram sebagai tanda peringata bahaya.

Arduino dengan memanfaatkan Multicamera untuk mengambil gambar, sedangkan pada Arduino yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data dan pengontrol terhadap modul-modul yang terintegrasi dengan Arduino , serta juga berfungsi sebagai pengolahan citra digital (Image Processing) yang memafaatkan fitur yaitu metode Morphological Image Filtering yang dimana metode ini untuk mem-filter gambar agar menemukan gambar yang ingin dideteksi terhadap objek lain yang berada disekitar objek yang dideteksi, dengan menggunakan Library OpenCV.

17

Library OpenCv sendiri merupakan sebuah library perangkat lunak ditujukan unutk mengolah pengolahan citra (image processing) (Derisma, 2017), OpenCV sendiri dapat ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, C++, dan Python yang bahasa pemrograman ini dapat berjalan di Visual Studio Code, dan Windows (Denny, 2012).

Berikut Gambar di bawah merupakan flowchart perancangan image processing.

18

YA TIDAK

Mulai

Inisialisasi

Proses Data

Data Tampil Secara Real Time

Selesai Cek Sensor

Suhu LM35

Cek Sensor Asap MQ-9

Cek Sensor Api

Terdeteksi Suhu >40*C

Terdeteksi Asap?

Terdeteksi Api?

Gambar 3. 2 Flow Chart

Kamera

Notifikasi pada Telegram

19 3.2.3 Komponen Alat

Pada komponen alat ini terbagi menjadi dua, yaitu :

Gambar 3. 3 Wiring Alat 3.2.3.1 PERANGKAT KERAS

A. Arduino UNO

Perancangan alat monitoring level genangan air pada area touchdown Zone tersebut, penulis menggunakan Mikrokontroller Arduino UNO sebagai dasar pemograman berbasis IoT.

B. Sensor IR Flame

Sensor IR Flame digunakan untuk mendeteksi adanya api.

C. Sensor MQ-9

Sensor MQ-9 merupakan sensor asap yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi kadar gas.

20 D. Sensor LM35

IC berfungsi untuk meubah temperatur lingkungan menjadi sinyal listrik dimana tegangan output proporsional terhadap derajat celcius (°C).

E. Buzzer

Bunyi beep-beep yang ada pada perangkat elektronik di sekitar kita adalah suara buzzer Arduino.

F. Android

Smartphone ini berfungsi sebagai sarana control dan monitoring serta sarana menerima data dari ESP8266 untuk mengakses kinerja dari alat.

G. Relay Module

Modul Relay ini berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan pompa air tersebut. Relay aktif ketika sensor mendeteksi level mencapai titik maksimal. Sehingga relay ini mengaktifkan pompa-pompa yang sudah terkoneksi pada rangkaian control.

3.2.3.2 PERANGKAT LUNAK

Selain menggunakan perangkat keras, penulis juga membutuhkan perangakat lunak atau software yang berguna untuk memprogram atau memonitoring data, diantaranya sebagai berikut :

A. Aplikasi blynk android

Pada aplikasi ini hanya memonitoring dan memberitahukan bahwa titik terjadinya kebakaran atau banjir. Blynk menerima data yang sudah diolah melalui mikrokontroller kemudian ditampilkan.

B. Software arduino IDE

21

Alat ini menggunakan wemos sebagai mikrokontrollernya. Tetapi untuk melakukan pemograman masih menggunakan software arduino IDE dari laptop ke wemos.

3.3 Teknik Pengujian

Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi kebakaran menggunakan asap dan api yang bersumber dari pembakaran kertas dan kayu, dimana jarak antara sumber kebakaran dengan rangkaian sensor adalah 25 cm. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem mendeteksi adanya kebakaran, melakukan pencegahan awal kebakaran, dan memberikan informasi kepada pengguna melalui aplikasi berbasis Android.

3.4 Teknik Analisis Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir antara lain:

1. Metode study literature, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teori-teori yang mendukung dalam pemecahan masalah yang diteliti.

2. Metode kepustakaan, yaitu dari berbagai buku-buku referensi serta informasi dari dosen maupun rekan kerabat serta dari beberapa situs internet yang sangat membantu memperoleh landasan teori sebagai sumber dalam penulisan ini dan referensi-referensi dengan masalah yang diangkat oleh penulis.

3. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan dengan cara terjun ke lapangan dalam rangka mencari data dan informasi yang mendukung, yang sekiranya tidak diperoleh melalui kepustakaan dan laboraturium.

Sehingga dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.

4. Metode analisis perhitungan, yaitu dengan mengadakan analisis perhitungan konstruksi komponen-komponen yang dirancang.

22

5. Metode experiment, yaitu dengan cara melakukan uji coba untuk mendapatkan data-data hasil percobaan program yang dibuat simulasi sehingga membantu dalam penyelesaian masalah yang ada.

6. Discuss, yaitu melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen dan pihak-pihak lain yang dapat membantu terlaksananya perancangan ini.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mendesain dan merancang Prototype Deteksi Kebakaran Menggunakan Kamera Dengan Notifikasi SMS Gateway Berbasis IoT di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Adapun tempat dan waktu penelitian dilaksanakan :

1. Lokasi perencanaan dan penelitian dilaksanakan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie dan Politeknik Penerbangan Surabaya

2. Waktu perencanaan dan penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari 2021.

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan atau dijalankan. Perencanan dan pembuatan alat merupakan bagian terpenting dari seluruh bagian pembuatan tugas akhir ini. Pada prinsipnya perancangan dan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan dan juga kelancaran dalam proses pembuatan alat tersebut.

Dengan teori dasar yang telah di jelaskan pada bab 2 dan metodologi penelitian dan cara kerja alat yang telah di jelaskan pada bab 3, maka pada bab 4 ini akan dijadikan acuan dalam penjelasan hasil analisis yang saya buat, yaitu

mengenai PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN

KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE.

Gambar 4. 1 Keseluruhan Alat

24

4.1 Hasil Penelitian Perangkat Keras (Hardware)

4.1.1 Pengujian dan Analisa Adaptor Power Supply

Adaptor Power Supply adalah komponen yang digunakan sebagai sumber input untuk Arduino dan komponen pendukung lainnya. Sebelum digunakan Adaptor Power Supply hendaknya dilakukan sebuah pengujian. Pengujian yang saya lakukan bertujuan untuk mengetahui apakah Adaptor Power Supply berfungsi dengan baik atau tidak.

Prosedur pengujian

a. Ukur tegangan source AC 220 V menggunakan multimeter dan atur posisi knop multimeter pada opsi VAC (opsi knop pada multimeter harus melebihi tegangan yang akan diukur)

b. Hubungkan power supplyke source 220 VAC

c. Ukur tegangan keluaran power supply menggunakan Multimeter (pemasangan prob multimeter dengan connector power supply harus sesuai dengan polaritasnya).

No Nama

Tabel 4. 1 Pengujian Adaptor Gambar 4. 2 Pengujian Adaptor

25

d. Baca hasil pengukuran keluaran power supply yang ada pada layar multimeter dan catat hasilnya.

Analisis

Dari hasil pengujian didapatkan bahwa, Adaptor power supply dalam kondisi baik dan bisa digunakan sebagai catu daya Arduino dengan tegangan 5 Vdc. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengukuran input dan output menggunakan Avometer dan telah di dapatkan hasil yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menyuplai Arduino.

4.1.2 Pengujian dan analisa Arduino UNO

Arduino UNO terhubung ke beberapa komponen pendukung lainnya, diantaranya adalah sensor IR Flame, sensor MQ-9, kamera serta Wemos D1 Mini. Tujuan pengujian Arduino ini adalah memastikan bahwa beberapa pin (masukan) dan port (keluaran) dapat beroprasi dengan baik.

Tabel 4. 3 Percobaan Arduino

26

Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Arduino uno

Percobaan KONDISI

Nomer port arduino terdeteksi pada PC Normal

Compling coding arduino Normal

Upload coding arduino Normal

Keselarasan program dengan kerja arduino Normal Serial monitor dapat dibaca sesuai baudrate Normal

Tegangan pada pin 5V Normal

Tegangan pada pin 3,3 V Normal

Pembacaan nilai ADC pada analog input Normal Pembacaan nilai digital pada digital input Normal

Dari hasil pengujian, didapatkan kesimpulan bahwa arduino uno dan wemos D1 R3 berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tegangan output yang keluar pada pin 5V yaitu sebesar 4,9 vdc. Selain itu dilihat juga dari LED Indikator yang menyala pada Arduino uno menunjukkan bahwa mikrokontroller berfungsi dengan baik.

4.1.3 Rangkaian Sensor

Pada rangkaian sensor disini menggunakan MQ-9, IR Flame, dan LM35. Dari sensor di atas mempunyai fungsi masing-masing. Sensor ini menggunakan tegangan kerja 5 Vdc dan dihubungkan ke pin analog arduino. Sensor ini dipasang di miniatur ruangan dengan dimensi 30x20x20 cm. Pengujian pada sensor ini bertujuan mengetahui sensitifitas sensor. Berikut adalah data hasil pengujian sensor tersebut.

4.1.3.1 Sensor LM35

Sensor LM35 di set pada 40ºC, jika pada ruangan terdeteksi adanya suhu ruangan melebihi set point maka arduino akan memberikan notifikasi kepada monitoring

27

sehingga akan terbaca. Apabila suhu ruangan tidak terdeteksi melebihi set point maka notifikasi tidak muncul.

Gambar 4. 4 Wiring Rangkaian

Gambar 4. 5 Pengujian Sensor

28

Prosedur Pengujian :

A. Hubungkan rangkaian pada source.

B. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.

C. Lihat pada tampilan monitoring suhu ruangan.

D. Beri trigger pada sensor dengan mendekatkan korek api di sekitar sensor.

E. Lihat pada tampilan monitoring suhu ruangan, catat nilai celcius yang terukur.

Tabel 4. 3 Pengujian Suhu set point maka arduino akan memberikan notifikasi kepada handphone sehingga memberikan pesan pada handphone.

Gambar 4. 6 Monitoring Suhu

29

Apabila tidak ada dibawah set point, maka notifikasi tidak akan muncul.

Gambar 4. 7 Wiring Rangkain

Prosedur Pengujian :

a. Hubungkan rangkaian pada source.

b. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.

b. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.

Dokumen terkait