i
PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI
BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Diploma 3 Teknik Listrik Bandar Udara
Oleh :
AHMAD MAHENDRA NIT. 30118003
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK LISTRIK BANDARA POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI
BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE Oleh :
Ahmad Mahendra NIT. 30118003
Disetujui untuk diujikan pada : Surabaya, 03 Agustus 2021
Pembimbing I : Drs. HARTONO, ST, M.Pd, MM NIP.19610727 198303 1 002
Pembimbing II : BAGJA GUMILAR, S.SiT, MT NIP.19790912 200003 1 003
………..
………..
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI
BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE Oleh :
Ahmad Mahendra NIT. 30118003
Telah dipertahankan dan dinyatakan lulus pada Ujian Tugas Akhir Program Pendidikan Diploma 3 Teknik Listrik Bandara
Politeknik Penerbangan Surabaya Pada tanggal : 03 Agustus 2021
Panitia Penguji :
1. Ketua : Dr. KUSTORI,ST,MM ………
NIP. 19590305 198503 1 002
2. Sekretaris : I WAYAN YUDHI M,ST,MT ………
NIP. 19861221 201902 1 001
3. Anggota : Drs. HARTONO, ST, M.Pd, MM ………
NIP. 19610727 198303 1 002
Ketua Program Studi D3 Teknik Listrik Bandara
RIFDIAN IS,. ST, MT.
NIP. 19810629 200912 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Mahendra
NIT : 30118003
Program Studi : D-III Teknik Listrik Bandar Udara
Judul Tugas Akhir : Prototype Deteksi Kebakaran Menggunakan Kamera dengan Notifikasi Message Telegram Berbasis IoT di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tugas Akhir ini merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Politeknik Penerbangan Surabaya maupun di Perguruan Tinggi lain, serta dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) kepada Politeknik Penerbangan Surabaya beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan hak ini, Politeknik Penerbangan Surabaya berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Politeknik Penerbangan Surabaya.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN
MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE
TELEGRAM PADA RASBERRY PI DI BANDARA MUTIARA SIS AL- JUFRIE” dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan sebagai syarat untuk menyelesaikan program Diploma 3 Teknik Listrik Bandar Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Selama proses penyusunan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik material spiritual, materi serta saran. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat, yang dapat menjadi motivasi bagi saya untuk tetap semangat tanpa batas dalam berusaha dan bekerja.
2. Bapak M. Andra Aditiyawarman, S.T., M.T. selaku Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya.
3. Bapak Rifdian I.S,.ST, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara Politeknik Penerbangan Surabaya.
4. Bapak Drs. Hartono, ST, M.Pd, MM. selaku Dosen Pembimbing Materi Tugas Akhir.
5. Bapak Bagja Gumilar, S.SiT, MT selaku Pembimbing Materi penulisan Tugas Akhir.
6. Seluruh Dosen Politeknik Penerbangan Surabaya yang telah memberikan pengetahuan dan memberikan pelajaran berharga untuk penulis serta teman–teman Teknik Listrik Bandara angkatan XIII yang telah memberikan banyak bantuan, support dan motivasi.
vi
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar dapat membantu untuk menjadikan penulisan Tugas Akhir selanjutnya lebih baik.
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan selanjutnya dapat dikembangkan serta berguna bagi semua pihak.
Surabaya, 03 Agustus 2021
Penulis
vii ABSTRAK
PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI
BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE Oleh :
Ahmad Mahendra NIT. 30118003
Sering terjadinya percikan api di suatu tempat dan tidak diketahui dimana letaknya dapat mengakibatkan kebakaran besar. Untuk meminimalisir adanya kebakaran tersebut di suatu daerah bandara yang mudah terpicu oleh percikan api serta dengan menyesuaikan perkembangan teknologi terbaru, diperlukan suatu alat. Pembuatan alat ini sesuai dengan Deteksi Kebakaran SMS Gateway System, tetapi hanya berupa prototype. Jadi di dalam prototype ini hanya berupa simulasi yang sesuai dengan cara kerja Deteksi Kebakaran SMS Gateway System tersebut.
Rancang bangun sistem pendeteksi kebakaran berbasis IoT dan SMS gateway ini sangat membantu memberikan informasi dengan cepat untuk mengetahui kebakaran yang terjadi dalam suatu ruangan di bandara. Untuk kedepannya, alat ini memerlukan alarm bunyi di dalam ruangan yang terdapat alat deteksi kebakaran supaya lebih mudah mengetahui adanya kebakaran kecil atau besar.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pendeteksi apabila terjadi kebakaran dan banjir dengan mikrokontroller arduino uno dan kamera, yang akan dijalankan dengan sistem IoT (internet of things) serta dioperasikan ke dalam web. Alat ini menggunakan sensor suhu Ir Flame, LM35 dan MQ9 yang masing-masing telah diatur pada suhu sekitar 40°C , diharapkan akan mampu mendeteksi suhu dan kadar gas pada suhu sekitar 41°C ataupun lebih. Sehingga, pada saat terjadi kebakaran kamera akan secara langsung bekerja. Sedangkan untuk notifikasi akan dikirimkan dalam bentuk gambar di dalam aplikasi telegram, dari batas kemampuan kamera ini diharapkan akan mampu mengirimkan gambar dengan tepat waktu.
Kata Kunci : Bot Aplikasi Telegram, LM-35, MQ-9,IR FLAME.
viii ABSTRACT
FIRE DETECTION PROTOTYPE USING CAMERA WITH IOT-BASED TELEGRAM MESSAGE NOTIFICATION AT MUTIARA SIS AL-JUFRIE
AIRPORT By :
Ahmad Mahendra NIT. 30118003
Often the occurrence of sparks in one place and not knowing where it is located can cause a large fire. To minimize the fire in an airport area that is easily triggered by sparks and by adapting to the latest technological developments, a tool is needed. The making of this tool is in accordance with the SMS Gateway System Fire Detection, but it is only a prototype. So in this prototype it is only a simulation that matches the way the SMS Gateway System Fire Detection works.
The design of this IoT-based fire detection system and SMS gateway is very helpful in providing information quickly to find out fires that occur in a room at the airport. In the future, this tool requires a sound alarm in a room that has a fire detection device so that it is easier to find out whether there is a small or a large fire.
This research aims to make a detector in the event of a fire and flood with an Arduino UNO microcontroller and a camera, which will be run with an IoT (internet of things) system and operated on the web. This tool uses temperature sensors Ir Flame, LM35 and MQ9, each of which has been set at a temperature of around 40°C, is expected to be able to detect temperature and gas levels at temperatures around 41°C or more. So, in the event of a fire the camera will work immediately. Meanwhile, notifications will be sent in the form of images in the telegram application, from the limits of the camera's capabilities, it is hoped that it will be able to send images on time.
Keywords: Telegram Application Bot, LM-35, MQ-9, IR FLAME.
ix
MOTTO
“Tak perlu tunggu hebat untuk berani memulai raih yang kau impikan”
x
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA ... iv
KATA PENGANTAR ... v
MOTTO ... ix
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ixii
DAFTAR TABEL... ixiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Identifikasi Masalah ... 3
1.4 Batasan masalah ... 3
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Mikrokontroller ... 6
2.1.1 Pengertian Umum... 6
2.1.2 Wemos D1 ... 6
2.2 Sensor MQ-9 ... 7
2.3 Sensor LM35 ... 8
2.4 Sensor IR Flame ... 8
2.5 Internet Of Things... 9
2.6 Android ... 10
2.7 Blynk ... 10
2.8 Buzzer ... 11
2.9 Kajian Penelitian Yang Relevan ... 12
BAB III ... 14
METODE PENELITIAN ... 14
3.1 Desain Penelitian ... 14
3.1.1 Observasi ... 14
3.1.2 Studi literature ... 14
xi
3.1.3 Proses Perancangan ... 14
3.1.4 Pengujian ... 14
3.2 Perancangan Alat ... 15
3.2.1 Desain alat ... 15
3.2.2 Cara Kerja Alat ... 15
3.2.3 Komponen Alat ... 19
3.2.3.1 PERANGKAT KERAS ... 19
3.2.3.2 PERANGKAT LUNAK ... 20
3.3 Teknik Pengujian ... 21
3.4 Teknik Analisis Data ... 21
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
BAB IV ... 23
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1 Hasil Penelitian Perangkat Keras (Hardware) ... 24
4.1.1 Pengujian dan Analisa Adaptor Power Supply ... 24
4.1.2 Pengujian dan analisa Arduino UNO ... 25
4.1.3 Rangkaian Sensor ... 26
4.1.3.1 Sensor LM35 ... 26
4.1.3.2 Sensor MQ-9 ... 28
4.1.3.3 Sensor IR Flame ... 29
4.1.4 Kamera ... 31
... 31
4.2 Hasil Penelitian Perangkat Lunak ... 33
4.2.1 Hasil Pengujian dan Analisa Program Arduino ... 33
4.2.2 Pengujian dan Analisa Aplikasi Kontrol dan Monitoring pada Deteksi Kebakaran ... 34
... 35
4.3 Sistem Alat Keseluruhan ... 36
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 41
BAB V ... 43
KESIMPULAN ... 43
5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2. 1 WIRING DIAGRAM MIKROKONTROLER ... 18
GAMBAR 2. 2 SENSOR MQ-9 SUMBER : STEFANIE (2015) ... 19
GAMBAR 2. 3 LM35 SENSOR SUMBER : INDRIANI, ANIZAR (2014) ... 19
GAMBAR 2. 4 SENSOR IR FLAME SUMBER : DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK (2018) ... 20
GAMBAR 2. 5 INTERNER OF THING SUMBER : MORGAN, J (2014) ... 20
GAMBAR 2. 6 PC ANDROID SUMBER : KARMAN, JONI (2019) ... 21
GAMBAR 2. 7 BLYNK SUMBER : MORGAN, J (2014) ... 21
GAMBAR 2. 8 BUZZER SUMBER : NYEBARINILMU.COM (2017) ... 22
GAMBAR 3. 1 DIAGRAM BLOCK... 25
GAMBAR 3. 2 FLOW CHART ... 28
GAMBAR 3. 3 WIRING ALAT ... 29
GAMBAR 4. 1 KESELURUHAN ALAT ... 33
GAMBAR 4. 2 PENGUJIAN ADAPTOR ... 34
GAMBAR 4. 3 PERCOBAAN ARDUINO ... 35
GAMBAR 4. 4 WIRING RANGKAIAN LM-35 ... 37
GAMBAR 4. 5 PENGUJIAN SENSOR ... 37
GAMBAR 4. 6 MONITORING SUHU... 38
GAMBAR 4. 7 WIRING RANGKAIAN MQ-9 ... 39
GAMBAR 4. 8 PENGUJIAN SENSOR ... 39
GAMBAR 4. 9 WIRING RANGKAIAN IR FLAME... 40
GAMBAR 4. 10 PENGUJIAN SENSOR ... 40
GAMBAR 4. 11 KAMERA ... 41
GAMBAR 4. 12 HASIL PENGUJIAN ... 41
GAMBAR 4. 13 HASIL ... 42
GAMBAR 4. 14 PENGUJIAN PROGRAM ARDUINO ... 43
GAMBAR 4. 15 MONITORING PADA LAPTOP ... 45
GAMBAR 4. 16 MONITORING PADA HANDPHONE ... 45
xiii
GAMBAR 4. 17 KODING PADA PROGRAM ARDUINO ... 46
GAMBAR 4. 18 MENU TOOLS PADA ARDUINO ... 46
GAMBAR 4. 19 MENU PORT PADA ARDUINO ... 47
GAMBAR 4. 20 MENU BOARD PADA ARDUINOD ... 47
GAMBAR 4. 21 MENGATUR TEMPERATURE ... 48
GAMBAR 4. 22 PROSES COMPILING DATA ... 48
GAMBAR 4. 23 PROSES UPLOADING DATA ... 49
GAMBAR 4. 24 TAMPILAN MENU LOG IN PADA WEB PROGRAM ... 49
GAMBAR 4. 25 TAMPILAN WEBPROGRAM ... 50
GAMBAR 4. 26 TAMPILAN ICON APLIKASI TELEGRAM ... 50
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
GAMBAR 4. 27 TAMPILAN APLIKASI TELEGRAM ... 51
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 4. 1 PENGUJIAN ADAPTOR ... 34 TABEL 4. 2 HASIL PENGUJIAN ARDUINO UNO ... 36 TABEL 4. 3 PENGUJIAN ... 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi udara pada saat ini mulai banyak diminati oleh penumpang. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mulai merencanakan pembangunan bandar udara baru atau merenovasi bandara- bandara lama yang antara lain meliputi pembangunan terminal dan runway. Pembangunan terminal maupun runway sangat penting dan untuk membangunnya harus ada target atau batas waktu yang telah ditentukan.
Tetapi apabila pembangunan tersebut tidak disertai dengan perencanaan sistem keamanan atau peringatan bahaya, maka hal ini akan membahayakan keselamatan penumpang apabila pembangunan tersebut sudah selesai dan mulai dioperasikan.
Keselamatan penumpang adalah hal yang paling diutamakan, jika ada hal yang akan mengganggu keselamatan penumpang maka personil penerbangan harus mencari cara atau solusi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, hal ini sesuai dengan PM 80 Tahun 2017 di Bab 2 Kententuan Umum No 4 bahwa Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia.
Keamanan bandar udara sudah ditetapkan oleh peraturan perundang- undangan, maka dari itu di semua lingkup Bandar Udara khususnya terminal dan runway harus ada sistem keamanan atau peringatan bahaya.
Ada beberapa bandar udara yang mengalami masalah pada saat jam operasional dan hal ini terjadi di terminal bandar udara seperti kebakaran yang disebabkan oleh konsleting listrik. Menurut BPBD Provinsi DKI
2
Jakarta bahwa kebakaran yang ditimbulkan oleh konsleting listrik disebabkan oleh karena konduktor negatif dan konduktor positif pada suatu kabel berhubungan satu sama lain menimbulkan hubungan pendek yang membuat arus listrik yang mengalir menjadi sangat besar dalam waktu cepat dan arus listrik yang sangat besar inilah yang menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan dapat disertai dengan ledakan yang dapat membakar benda-benda yang berada di sekitar. Tidak hanya konsleting, puntung rokok, bisa juga menjadi salah satu penyebab kebakaran.
Kebakaran merupakan peristiwa yang sering terjadi dikarenakan oleh human error. Titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran awalnya terbentuk dari 3 elemen yang saling bertemu yaitu oksigen, panas, dan bahan bakar nantinya akan membentuk api, 3 elemen tersebut disebut segitiga api (Triangle of Fire). Terjadinya api menimbulkan kebakaran dikarenakan ketiga elemen tersebut saling berinteraksi satu dengan lainnya, apabila ketiga unsur tersebut tidak bertemu maka titik api tidak akan terjadi.
Berdasarkan penyebabnya kebakaran dibedakan menjadi 3 kelas jenis kebakaran, yaitu Kelas A yang disebabkan oleh barang yang mudah terbakar yaitu kayu, kertas, karet, dll. Sedangkan pada Kelas B disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar yaitu bensin, oli, solar, spirtus, dan cairan lain yang mudah terbakar. Pada Kelas C dimana disebabkan oleh aliran listrik yang konslet (Sigana, 2017).
Dari paparan tesebut untuk mengurangi dan memperkecil jatuhnya korban jiwa yang disebabkan oleh bencana kebakaran maka diperlukan sistem untuk mendeteksi kebakaran atau titik api sebagai peringatan sedini mungkin terhadap indikasi kebakaran. Teknologi alat-alat pendeteksi kebakaran yang dipasarkan sangatlah banyak dan berbagai jenis yang menggunakan 3 pendeteksi yaitu pendeteksian terhadap asap, suhu dan flame. Ketiga pendeteksian tersebut mendeteksi terhadap kenaikan suhu, mendeteksi terhadap asap disekitar sistem, dan mendeteksi terhadap api
3
disekitar ruangan, sistem pendeteksian tersebut akan bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya.
Dari latar belakang permasalahan tersebut, penulis akan membahas dalam pembuatan tugas akhir ini dengan judul “PROTOTYPE DETEKSI
KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN
NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan diatas dapat diindentifikasi beberapa masalah yang ada di antaranya yaitu :
1. Apakah sensor api dapat mencakupi pada satu ruangan yang luas?
2. Bagaimana sensor asap dapat menjangkau jika adanya angin di ruangan tersebut?
1.3 Identifikasi Masalah
1. Sering terjadinya percikan api di suatu tempat dan tidak diketahui dimana letaknya.
2. Fire alarm atau monitoring tidak bekerja.
3. Sensor kebakaran kadang tidak mendeteksi api yang masih terlalu kecil.
4. Detector asap tidak selalu mendeteksi asap yang tidak terlalu banyak.
1.4 Batasan masalah
Mengacu dari rumusan masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup yaitu:
1. Pada kebakaran penulis hanya melakukan monitoring api dan suhu pada suatu ruangan di bandara.
2. Implementasi sistem diterapkan pada titip api yang terjadi di suatu tempat bandara.
4
3. Hanya memonitoring api besar tidak dapat menemuka api kecil pada sela sela ruangan.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah rangkaian yang berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk meminimalisir ada nya kebakaran di suatu daerah bandara yang mudah memicu kebakaran.
2. Untuk menanggulangi kebakaran yang menghasilkan gas beracun.
3. Untuk menyesuaikan alat dengan perkembangan teknologi yang terbaru.
4. Menerapkan ilmu yang didapat selama pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya.
5. Sebagai syarat kelulusan dan pencapaian gelar Ahli Madya bagi Taruna Diploma 3 Teknik Listrik Bandar Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai penulis antara lain:
1. Menginformasikan jika terjadi nya kebakaran pada suatu titik di bandara.
2. Apabila ada kebakaran di terminal bandara, maka secara langsung akan dapat di ketahui.
3. Mempermudah mencari dimana letak kebakaran yang terjadi.
4. Memberikan referensi bagi penulis lainnya yang memiliki objek penelitian yang serupa.
5. Memberikan pengetahuan dan wawasan baru dalam penerapan teori bagi penulis.
6. Manfaat praktis dari penelitian ini dapat menjadi bahan ajar dan praktikum taruna Politeknik Penerbangan Surabaya.
5 1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam proposal ini terdiri dari 5 bab sesuai dengan ketentuan yang disepakati yaitu :
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memuat tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Metode Pengumupulan Data dan Sistematika Penulisan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis memuat tentang uraian yang sistematik tentang teori yang berasal dari literatur yang memiliki hubungan dengan perancangan dan pembuatan peralatan yang akan dilakukan serta daftar istilah yang dipergunakan dalam penulisan.
BAB 3. METEDOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis memuat tentang uraian konsep perancangan peralatan yang dimulai dengan diagram blok dan rangkaian lengkap, bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat.
Dan prinsip kerja baik perangkat keras maupun perangkat lunak rancangan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan langkah-langkah pengujian alat rancangan, hasil penelitian, kekurangan dan kelebihan alat, serta analisa dari alat yang dibuat.
BAB 5. PENUTUP
Pada bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan serta saran-saran yang berhubungan dengan tugas akhir.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk membuat simulasi alat prototype deteksi kebakaran menggunakan kamera dengan notifikasi SMS gateway berbasis IoT di bandara yang telah direncanakan, penulis perlu memerlukan teori-teori penunjang dan kajian penelitian terdahulu yang relevan untuk menunjang proses pembuatan alat dan penulisan tugas akhir ini.
2.1 Mikrokontroller
2.1.1 Pengertian Umum
Mikrokontroller merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroller biasanya digunakan dalam sistem yang kecil, murah, dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat komplek seperti dalam aplikasi yang ada di PC (Dharmawan Arief Hari, 2017:1).
2.1.2 Wemos D1
Wemos D1 merupakan board development yang kompatibel dengan Arduino, (Wemos Electronic, 2017) dirancang untuk keperluan IoT (Internet of things). Wemos D1 menggunakan modul wireless ESP8266 untuk konektivitas wireless. Peneliti memilih Wemos D1 sebagai mikrokontroller karena alasan berikut :
1. Kompatibel dengan arduino. Jadi dapat menggunakan arduino IDE dengan sintaks dan beberapa library yang sama dengan arduino.
2. Pin out yang mirip dengan arduino sehingga sangat memudahkan ketika menggunakan arduino shield lainnya.
3. Wemos dapat berjalan tanpa mikrokontroller. Rancangan Wemos D1 persis seperti mikrokontroller karena sudah ada CPU sendiri yang dapat diporogram melalui serial port ataupun via OTA (over the air).
7
4. Sudah ada integrated Wifi Modul berbasis ESP8266.
5. Frekuensi CPU lebih tinggi dibanding arduino. 32 bit berkecepatan 80MHz dibanding arduino yang hanya 8 bit.
6. Dukungan High Level Language, yaitu Wemos D1 dapat diporgram melalui program lain selain arduino IDE menggunakan bahasa Python dan Lua. Sehingga memudahkan programmer jaringan lain yang belum terbiasa menggunakan Arduino.
2.2 Sensor MQ-9
Sensor MQ-9 merupakan sensor asap yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi kadar gas, salah satunya karbon monoksida (CO).
Sensor disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (SnO2) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas yang terbuat dari bahan plastik dan stainless steel bersih. MQ-9 terdiri dari 6 pin, 4 digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan (Stefanie, 2015).
Gambar 2. 1 Wiring Diagram Mikrokontroller
8
Gambar 2. 1 sensor MQ-9 Sumber : Stefanie (2015)
Nilai resistansi MQ-9 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai konsentrasi gas. Kalibrasi dilakukan dengan detektor untuk CO sebesar 200 ppm di udara dan menggunakan nilai resistansi beban (RL) sekitar 10 kΩ (5 kΩ sampai 47 kΩ).
2.3 Sensor LM35
LM35 merupakan sensor dalam bentuk IC yang memiliki kecermatan tinggi. IC berfungsi untuk meubah temperatur lingkungan menjadi sinyal listrik dimana tegangan output proporsional terhadap derajat celcius (°C) dengan koefisien sebesar 10 mVoC untuk setiap kenaikan suhu 1°C.
Gambar 2. 2 LM35 Sensor Sumber : Indriani, Anizar (2014)
2.4 Sensor IR Flame
Sensor IR Flame merupakan sebuah sensor berbasiskan inframerah yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan api. Sensor IR Flame bekerja berdasarkan inframerah dimana sensor mampu mendeteksi api atau sumber cahaya dengan jarak deteksi kurang dari 1 meter dan rentang panjang gelombang 760nm hingga 1100nm. Sensor IR Flame memiliki 3 pin, yaitu
9
VCC, GND, dan Digital Output. Sensor IR Flame digunakan sebagai sensor api untuk mendeteksi sumber keberadaan api kebakaran.
Gambar 2. 3 Sensor IR Flame Sumber : DuniaPembangkitListrik (2018)
2.5Internet Of Things
Dasar prinsip kerja perangkat IoT adalah benda di dunia nyata diberikan identitas unik dan dapat dikenali di sistem komputer dan dapat direpresentasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer. Pada awal-awal implementasi gagasan IoT pengenal yang digunakan agar benda dapat diidentifikasi dan dibaca oleh komputer adalah dengan menggunakan kode batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID). dalam perkermbangan nya sebuah benda dapat diberi pengenal berupa IP address dan menggunakan jaringan internet untuk bisa berkomunikasi dengan benda lain yang memiliki pengenal IP address.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapapun.
Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
10
Gambar 2. 5 Interner Of Thing Sumber : Morgan, J (2014) 2.6 Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
Gambar 2. 6 PC android Sumber : Karman, Joni (2019) 2.7 Blynk
Blynk adalah IoT Cloud Platform untuk aplikasi iOS dan android yang berguna untuk mengontrol arduino, raspberry pi, dan board-board sejenis melalui internet. Blynk adalah dashboard digital dimana anda dapat membangun sebuah alat antar muka yang dibuat hanya dengan menarik dan menjatuhkan sebuah widget. Blynk sangat mudah dan sederhana untuk mengatur semuanya dan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.
11
Gambar 2. 7 Blynk Sumber : Morgan, J (2014)
2.8 Buzzer
Salah satu komponen yang biasa dipadukan dengan rangkaian Arduino adalah buzzer. Bunyi beep-beep pada perangkat elektronik di sekitar kita itu adalah suara buzzer Arduino. Penggunaan buzzer biasanya ditemukan pada meteran listrik yang menggunakan pulsa, oven, sepeda motor, jam alarm, bel rumah, suara input keypad, dan sebagainya.
Namun untuk buzzer yang digunakan pada Arduino bukanlah jenis yang sembarangan. Buzzer pada Arduino haruslah memiliki tegangan 5 volt ke bawah. Tetapi apabila ingin menggunakan buzzer yang tegangannya lebih dari 5 volt, maka dibutuhkan penguat tegangan seperti transistor 2n2222
Gambar 2. 8 Buzzer Sumber : Nyebarinilmu.com (2017)
12 2.9 Kajian Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian yang penulis angkat melihat sering terjadinya kebakaran dan detector yang ada pada tempat itu tidak sepenuhnya bekerja. Oleh karena itu, penulis berinovasi merancang dan membuat alat (prototype) yang mampu meminimalisir terjadinya kebakaran besar dan menambahkan komponen-komponen yang belum terpasang pada rancangan penelitian sebelumnya. Komponen yang dipasang oleh penulis ialah :
Keunggulan : Untuk mengetahui dimana letak Api tersebut ada.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Alumni Poltekbang Surabaya Ragowo Herdy Soelistio (2020) pada jurnal ilmiah yang berjudul Implementasi Internet of Things (IoT) Pada Sistem Peringatan Bahaya Kebakaran, Banjir dan Gas Beracun di Bandara. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe yang digunakan sebagai pendeteksi kebakaran pada gedung serta otomatisasi alarm dan sprinkler yang akan meminimalisir kebakaran.
Kelebihan : Alat yang berfungsi untuk memberi petanda adanya kebakaran dan memadamkan api secara otomatis pada suatu kebakaran.
Kekurangan : Pemadaman pada api tidak sepenuhnya padam dikarenakan air pada bak penampungan sangat terbatas.
2. Jurnal ilmiah yang dilakukan oleh Haris Odi Rizaldy, Mochtar Yahya, FarradyAlif F (2018) yang berjudul Prototipe Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Hybrid Sensor Api dan MQ2 Berbasis IoT.
Di dalam jurnal ini dijelaskan bahwa apabila ada asap atau api maka sistem peringatan yang telah terpasang aktif, dan sistem ini dapat dijalankan melalui web.
Kelebihan : Memudahkan untuk mengetahui di suatu tempat terindikasi terjadi nya kebakaran.
Kekurangan : Notifikasi yang disampaikan kadang terlambat.
13
3. Penelitian yang dikerjakan oleh I Wayan Pande Agustiana Putra, I Nyoman Piarsa, Kadek Suar Wibawa (2018) berjudul Sistem Pendeteksi Kebakaran Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Android.
Sistem mampu memberikan informasi melalui aplikasi Android jika terdeteksi adanya api, asap kebakaran, dan suhu ruangan yang cukup tinggi. Sistem juga melakukan pencegahan awal kebakaran dengan memutuskan aliran listrik dan menyemprotkan air ke sumber api.
14 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam pembuatan alat, penulis menggunakan desaian penelitian sebagai berikut:
3.1.1 Observasi
Pada tahap ini penulis mencari judul penelitian dengan mengamati permasalahan yang ada di bandara. Ketika penulis melaksanakan On the Job Training penulis menemukan suatu inovasi untuk membuat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan kamera dan memperbarui pedeteksi kebakaran yang ada di terminal.
3.1.2 Studi literatur
Penulis mencari referensi tentang penanganan terjadinya kebakaran dan gas beracun. Penulis juga mencari referensi tentang suatu alat yang bisa digunakan untuk memberi informasi cepat akan terjadinya kebakaran pada suatu titik.
3.1.3 Proses Perancangan
Pada proses perancangan, penulis menggunakan prototype sistem peringatan bahaya sebagai alat yang digunakan untuk melakukan monitoring. Untuk monitoring sendiri yaitu mengambil data apabila terjadi kebakaran di beberapa lokasi di terminal.
3.1.4 Pengujian
Pengujian alat ini akan dilakukan dengan menguji setiap komponen yang digunakan pada alat ini. Setelah semua komponen teruji dan layak dipakai. Maka akan dilakukan pengujian secara menyeluruh.
15 3.2 Perancangan Alat
Untuk memberikan gambaran tentang alat yang akan dibuat oleh penulis, maka penulis akan membuat konsep desain perancangan alat yang akan dibuat.
Terdapat beberapa perancangan menyusun alat, yaitu : 3.2.1 Desain alat
Dalam pembuatan alat ini sesuai dengan Deteksi Kebakaran Notifikasi Message System, tetapi hanya berupa prototype saja. Jadi di dalam prototype ini hanya simulasi yang sesuai dengan cara kerja Deteksi Kebakaran Notifikasi message System tersebut, yaitu sensor mendapat input apabila terdeteksi asap dan api pada indikator.
Pada gambar 3.1 merupakan Perancangan Perangkat Keras, pada blok diagram diatas yaitu menggunakan 1 Camera webcam, menggunakan Arduino uno yang merupakan otak utnuk mengendalikan semua kerja sistem. Arduino uno akan menerima data yang dari kamera berupa gambar, yang kemudian mengolah dan menyimpan data input dari kamera tersebut. Input yang yang diterima dari kamera akan diolah dengan menggunakan Image Processing OpenCV untuk memberikan output. Berikut Gambar di atas merupakan digram blok perancangan perangkat keras.
3.2.2 Cara Kerja Alat
Melakukan proses Opening yang akan melakukan proses Erotion kemudian Dilation untuk membedakan objek titik api dengan objek yang berada disekitar titik api. Kemudian setelah
IR-Flame
LM-35 Dan MQ-9
Image Processin g OpenCV
Arduino
CAMERA Telegram
Gambar 3. 1 Diagram Block
16
mendapatkan titik api lalu akan memberikan tanda dengan memanfaatkan fitur BoundingRect yang nantinya objek titik api yang sudah ditandai akan di potong sesuai dengan tanda tersebut.
Proses selanjutnya adalah menghitung pixel biner yang dari titik api yang telah terdeteksi.
Penelitian ini memanfaatkan Multicamera dengan menggunakan Camera untuk mengambil gambar pada ruangan tersebut. Kemudian hasil dari pengambilan gambar tersebut ketika terdeteksi kebakaran atau titik api maka akan dilakukan Image Processing untuk memebedakan objek titik api dan objek lain yang berada disekitar titik api dengan menggunakaan Morphological Image Filtering. Gambar yang diolah pada Morphological Image Filtering yaitu akan diproses dengan melakukan konversi tipe gambar kedalam bentuk HSV dan setelah melakukan konversi maka akan melakukan Erotion utnuk menghilangkan objek yang bukan titik api, kemudian malakukan Dilation untuk menebalkan pixel biner pada titik api tersebut untuk menghasilkan jumlah data pixel biner pada titik api. Data pixel biner titik api tesebut nantinya akan digunakan untuk mengirimkan notifikasi layanan pesan singkat yang dikirim ke aplikasi Telegram sebagai tanda peringata bahaya.
Arduino dengan memanfaatkan Multicamera untuk mengambil gambar, sedangkan pada Arduino yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data dan pengontrol terhadap modul- modul yang terintegrasi dengan Arduino , serta juga berfungsi sebagai pengolahan citra digital (Image Processing) yang memafaatkan fitur yaitu metode Morphological Image Filtering yang dimana metode ini untuk mem-filter gambar agar menemukan gambar yang ingin dideteksi terhadap objek lain yang berada disekitar objek yang dideteksi, dengan menggunakan Library OpenCV.
17
Library OpenCv sendiri merupakan sebuah library perangkat lunak ditujukan unutk mengolah pengolahan citra (image processing) (Derisma, 2017), OpenCV sendiri dapat ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, C++, dan Python yang bahasa pemrograman ini dapat berjalan di Visual Studio Code, dan Windows (Denny, 2012).
Berikut Gambar di bawah merupakan flowchart perancangan image processing.
18
YA TIDAK
Mulai
Inisialisasi
Proses Data
Data Tampil Secara Real Time
Selesai Cek Sensor
Suhu LM35
Cek Sensor Asap MQ-9
Cek Sensor Api
Terdeteksi Suhu >40*C
Terdeteksi Asap?
Terdeteksi Api?
Gambar 3. 2 Flow Chart
Kamera
Notifikasi pada Telegram
19 3.2.3 Komponen Alat
Pada komponen alat ini terbagi menjadi dua, yaitu :
Gambar 3. 3 Wiring Alat 3.2.3.1 PERANGKAT KERAS
A. Arduino UNO
Perancangan alat monitoring level genangan air pada area touchdown Zone tersebut, penulis menggunakan Mikrokontroller Arduino UNO sebagai dasar pemograman berbasis IoT.
B. Sensor IR Flame
Sensor IR Flame digunakan untuk mendeteksi adanya api.
C. Sensor MQ-9
Sensor MQ-9 merupakan sensor asap yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi kadar gas.
20 D. Sensor LM35
IC berfungsi untuk meubah temperatur lingkungan menjadi sinyal listrik dimana tegangan output proporsional terhadap derajat celcius (°C).
E. Buzzer
Bunyi beep-beep yang ada pada perangkat elektronik di sekitar kita adalah suara buzzer Arduino.
F. Android
Smartphone ini berfungsi sebagai sarana control dan monitoring serta sarana menerima data dari ESP8266 untuk mengakses kinerja dari alat.
G. Relay Module
Modul Relay ini berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan pompa air tersebut. Relay aktif ketika sensor mendeteksi level mencapai titik maksimal. Sehingga relay ini mengaktifkan pompa-pompa yang sudah terkoneksi pada rangkaian control.
3.2.3.2 PERANGKAT LUNAK
Selain menggunakan perangkat keras, penulis juga membutuhkan perangakat lunak atau software yang berguna untuk memprogram atau memonitoring data, diantaranya sebagai berikut :
A. Aplikasi blynk android
Pada aplikasi ini hanya memonitoring dan memberitahukan bahwa titik terjadinya kebakaran atau banjir. Blynk menerima data yang sudah diolah melalui mikrokontroller kemudian ditampilkan.
B. Software arduino IDE
21
Alat ini menggunakan wemos sebagai mikrokontrollernya. Tetapi untuk melakukan pemograman masih menggunakan software arduino IDE dari laptop ke wemos.
3.3 Teknik Pengujian
Pengujian dilakukan dengan melakukan simulasi kebakaran menggunakan asap dan api yang bersumber dari pembakaran kertas dan kayu, dimana jarak antara sumber kebakaran dengan rangkaian sensor adalah 25 cm. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem mendeteksi adanya kebakaran, melakukan pencegahan awal kebakaran, dan memberikan informasi kepada pengguna melalui aplikasi berbasis Android.
3.4 Teknik Analisis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir antara lain:
1. Metode study literature, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teori-teori yang mendukung dalam pemecahan masalah yang diteliti.
2. Metode kepustakaan, yaitu dari berbagai buku-buku referensi serta informasi dari dosen maupun rekan kerabat serta dari beberapa situs internet yang sangat membantu memperoleh landasan teori sebagai sumber dalam penulisan ini dan referensi-referensi dengan masalah yang diangkat oleh penulis.
3. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan dengan cara terjun ke lapangan dalam rangka mencari data dan informasi yang mendukung, yang sekiranya tidak diperoleh melalui kepustakaan dan laboraturium.
Sehingga dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.
4. Metode analisis perhitungan, yaitu dengan mengadakan analisis perhitungan konstruksi komponen-komponen yang dirancang.
22
5. Metode experiment, yaitu dengan cara melakukan uji coba untuk mendapatkan data-data hasil percobaan program yang dibuat simulasi sehingga membantu dalam penyelesaian masalah yang ada.
6. Discuss, yaitu melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen dan pihak-pihak lain yang dapat membantu terlaksananya perancangan ini.
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mendesain dan merancang Prototype Deteksi Kebakaran Menggunakan Kamera Dengan Notifikasi SMS Gateway Berbasis IoT di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Adapun tempat dan waktu penelitian dilaksanakan :
1. Lokasi perencanaan dan penelitian dilaksanakan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie dan Politeknik Penerbangan Surabaya
2. Waktu perencanaan dan penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari 2021.
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan atau dijalankan. Perencanan dan pembuatan alat merupakan bagian terpenting dari seluruh bagian pembuatan tugas akhir ini. Pada prinsipnya perancangan dan sistematika yang baik akan memberikan kemudahan dan juga kelancaran dalam proses pembuatan alat tersebut.
Dengan teori dasar yang telah di jelaskan pada bab 2 dan metodologi penelitian dan cara kerja alat yang telah di jelaskan pada bab 3, maka pada bab 4 ini akan dijadikan acuan dalam penjelasan hasil analisis yang saya buat, yaitu
mengenai PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN
KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE.
Gambar 4. 1 Keseluruhan Alat
24
4.1 Hasil Penelitian Perangkat Keras (Hardware)
4.1.1 Pengujian dan Analisa Adaptor Power Supply
Adaptor Power Supply adalah komponen yang digunakan sebagai sumber input untuk Arduino dan komponen pendukung lainnya. Sebelum digunakan Adaptor Power Supply hendaknya dilakukan sebuah pengujian. Pengujian yang saya lakukan bertujuan untuk mengetahui apakah Adaptor Power Supply berfungsi dengan baik atau tidak.
Prosedur pengujian
a. Ukur tegangan source AC 220 V menggunakan multimeter dan atur posisi knop multimeter pada opsi VAC (opsi knop pada multimeter harus melebihi tegangan yang akan diukur)
b. Hubungkan power supplyke source 220 VAC
c. Ukur tegangan keluaran power supply menggunakan Multimeter (pemasangan prob multimeter dengan connector power supply harus sesuai dengan polaritasnya).
No Nama
Komponen
Tegangan Input
Tegang an Output
Keterangan
1. Output
Adaptor
221 VAC 5 VDC Sesuai
2. Input wemos d1 Mini
220 VAC 3 VDC Sesuai
3. Input Arduino 221 VAC 5 VDC Sesuai
Tabel 4. 1 Pengujian Adaptor Gambar 4. 2 Pengujian Adaptor
25
d. Baca hasil pengukuran keluaran power supply yang ada pada layar multimeter dan catat hasilnya.
Analisis
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa, Adaptor power supply dalam kondisi baik dan bisa digunakan sebagai catu daya Arduino dengan tegangan 5 Vdc. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pengukuran input dan output menggunakan Avometer dan telah di dapatkan hasil yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menyuplai Arduino.
4.1.2 Pengujian dan analisa Arduino UNO
Arduino UNO terhubung ke beberapa komponen pendukung lainnya, diantaranya adalah sensor IR Flame, sensor MQ-9, kamera serta Wemos D1 Mini. Tujuan pengujian Arduino ini adalah memastikan bahwa beberapa pin (masukan) dan port (keluaran) dapat beroprasi dengan baik.
Tabel 4. 3 Percobaan Arduino
26
Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Arduino uno
Percobaan KONDISI
Nomer port arduino terdeteksi pada PC Normal
Compling coding arduino Normal
Upload coding arduino Normal
Keselarasan program dengan kerja arduino Normal Serial monitor dapat dibaca sesuai baudrate Normal
Tegangan pada pin 5V Normal
Tegangan pada pin 3,3 V Normal
Pembacaan nilai ADC pada analog input Normal Pembacaan nilai digital pada digital input Normal
Dari hasil pengujian, didapatkan kesimpulan bahwa arduino uno dan wemos D1 R3 berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tegangan output yang keluar pada pin 5V yaitu sebesar 4,9 vdc. Selain itu dilihat juga dari LED Indikator yang menyala pada Arduino uno menunjukkan bahwa mikrokontroller berfungsi dengan baik.
4.1.3 Rangkaian Sensor
Pada rangkaian sensor disini menggunakan MQ-9, IR Flame, dan LM35. Dari sensor di atas mempunyai fungsi masing- masing. Sensor ini menggunakan tegangan kerja 5 Vdc dan dihubungkan ke pin analog arduino. Sensor ini dipasang di miniatur ruangan dengan dimensi 30x20x20 cm. Pengujian pada sensor ini bertujuan mengetahui sensitifitas sensor. Berikut adalah data hasil pengujian sensor tersebut.
4.1.3.1 Sensor LM35
Sensor LM35 di set pada 40ºC, jika pada ruangan terdeteksi adanya suhu ruangan melebihi set point maka arduino akan memberikan notifikasi kepada monitoring
27
sehingga akan terbaca. Apabila suhu ruangan tidak terdeteksi melebihi set point maka notifikasi tidak muncul.
Gambar 4. 4 Wiring Rangkaian
Gambar 4. 5 Pengujian Sensor
28
Prosedur Pengujian :
A. Hubungkan rangkaian pada source.
B. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.
C. Lihat pada tampilan monitoring suhu ruangan.
D. Beri trigger pada sensor dengan mendekatkan korek api di sekitar sensor.
E. Lihat pada tampilan monitoring suhu ruangan, catat nilai celcius yang terukur.
Tabel 4. 3 Pengujian Suhu
Ruangan (°C)
Kondisi Buzzer
(amp) I V (volt
)
29 Off 1.15 4.50
30 On 1.27 4.65
31 On 2.75 4.70
4.1.3.2 Sensor MQ-9
Sensor akan di set minimal 20 ppm. apabila melebihi set point maka arduino akan memberikan notifikasi kepada handphone sehingga memberikan pesan pada handphone.
Gambar 4. 6 Monitoring Suhu
29
Apabila tidak ada dibawah set point, maka notifikasi tidak akan muncul.
Gambar 4. 7 Wiring Rangkain
Prosedur Pengujian :
a. Hubungkan rangkaian pada source.
b. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.
c. Lihat pada tampilan monitoring Kadar Gas.
d. Beri trigger pada sensor dengan mendekatkan asap ke sekitar sensor.
4.1.3.3 Sensor IR Flame
Sensor akan menangkap adanya api. Apabila melebihi set point maka arduino akan memberikan notifikasi kepada handphone sehingga memberikan pesan pada handphone.
Gambar 4. 8 Pengujian Sensor
30
Apabila tidak ada dibawah set point, maka notifikasi tidak akan muncul.
Prosedur Pengujian :
a. Hubungkan rangkaian pada source.
b. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.
c. Lihat pada tampilan Telegram akan muncul gambar.
d. Beri trigger pada sensor dengan mendekatkan api ke sekitar sensor.
e. Lihat pada tampilan monitoring api ruangan, apakah berfungsi normal atau tidak.
Gambar 4. 9 Wiring Rangkain
Gambar 4. 10 Pengujian Sensor
31 4.1.4 Kamera
Kamera ini berfungsi untuk menangkap gambar suatu ruangan yang dideteksi adanya api, dan mengirim gambar melalui aplikasi Telegram. Apabila tidak memenuhi set point makan kamera tidak akan menyala.
Gambar 4. 11 Kamera
Gambar 4. 12 Hasil Pengujian
32 Prosedur Pengujian :
a. Hubungkan rangkaian pada source.
b. Masuk ke aplikasi Telegram pada android.
c. Lihat pada tampilan Telegram akan muncul gambar.
d. Beri trigger pada sensor dengan mendekatkan api ke sekitar sensor.
e. Api terdeteksi oleh sensor yang terhubung dengan kamera.
f. Apabila sensor mendeteksi api maka kamera secara langung menangkap gambar pada titik api berada
g. Lihat pada tampilan monitoring api ruangan, apakah berfungsi normal atau tidak.
Gambar 4. 13 Hasil
33 4.2 Hasil Penelitian Perangkat Lunak
4.2.1 Hasil Pengujian dan Analisa Program Arduino
Program dibuat menggunakan sebuah aplikasi Arduino berdasarkan prinsip kerja sistem alat tersebut. Program yang sudah dibuat kemudian di Compile dalam software Arduino.
Kemudian program tersebut di download ke mikrokontroler.
Proses pengujiannya yaitu dengan melihat fungsi dari masing- masing port. Jika ada kesalahan diperlukan adanya perbaikan ulang untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Pengujian ini sangat diperlukan karena akan sangat berpengaruh pada seluruh perangkat komponen yang ada. Baik itu perangkat komponen elektronik, mekanik, dan software aplikasi pada komputer. Jika tidak sesuai dengan setting yang ditentukan, maka antara perangkat mikrokontroler dengan perangkat yang lainnya tidak bisa menjadi sinkron atau saling berkesinambungan.
Gambar 4. 14 Pengujian Program Arduino
34 Cara pengujian :
1. Buka software Arduino pada laptop.
2. Buka program yang telah dibuat.
3. Compile program tersebut.
4. Sambungkan Arduino dengan laptop meggunakan kabel USB khusus Arduino.
5. Setelah proses Compile telah selesai maka langkah selanjutnya adalah upload program yang telah di buat.
Analisis :
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa program Arduino berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya pesan error pada program tersebut di compile dan program tersebut muncul tulisan done compiling. Kemudian pada saat proses upload program tersebut juga tidak terdapat pesan error. Dan akan muncul tulisan done uploading.
4.2.2 Pengujian dan Analisa Aplikasi Kontrol dan Monitoring pada Deteksi Kebakaran
Pengujian kali ini bertujuan untuk mengetahui apakah monitoring pada web telah bekerja secara baik atau tidak. Pada program aplikasi monitoring Deteksi Kebakaran ini saya menggunakan media android atau telepon genggam dan laptop, dimana telah terlebih dahulu di sinkronkan dengan Arduino pada laptop. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat monitoring pada Deteksi Kebakaran, ada 2 mode untuk melihat apakah alat ni berfungsi dengan baik atau tidak. Mode pertama yaitu monitoring pada laptop, sensor yang berada di alat apakah menunjukan informasi sesuai real time atau tidak. Dan mode ke dua pada handphone di aplikasi Telegram yang memberi notifikasi SMS berupa peringatan dan gambar.
35
Gambar 4. 15 Monitoring Pada Laptop
Cara pengujian :
• Nyalakan laptop dan Handphone.
• Sambungkan ke wifi sekitar yang tersedia.
• Pastikan bahwa jaringan dalam keadaan baik.
• Jalankan aplikasi sesuai kebutuhan.
Analisis :
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa monitoring pada Deteksi Kebakaran telah bekerja dengan baik dan tanpa kendali, hal tersebut dapat dibuktikan dengan bekerjanya pompa dengan
Gambar 4. 16 Monitoring Pada Handphone
36
baik setelah menerima perintah dari aplikasi yang terdapat pada telepon genggam pada aplikasi Telegram.
4.3 Sistem Alat Keseluruhan
Pada sistem alat secara keseluruhan yang merupakan gabungan komponen yang menjadi prototipe deteksi kebakaran menggunakan kamera memberikan notifikasi yang mengirim gambar ke aplikasi Telegram berbasis IoT memiliki beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Masukan koding yang sudah dibuat kedalam Arduino melalui
aplikasi Arduino IDE.
2. Pilih menu tools pada program Arduino
Gambar 4. 18 Menu Tools Pada Arduino Gambar 4. 17 Koding Pada Program Arduino
37 3. Sesuaikan port
4. Pilih menu board, lalu pilih Arduino Uno
Gambar 4. 19 Menu Port Pada Arduino
Gambar 4. 20 Menu Board Pada Arduino
38 5. Kemudian atur Temperature suhu
6. Setelah selesai di atur, compile file dan kemudian upload Gambar 4. 21 Mengatur Temperature
Gambar 4. 22 Proses Compiling Data
39
7. Setelah temperature telah sesuai, buka web program pada Laptop.
8. Log in sesuai dengan username dan password yang sudah dibuat Gambar 4. 23 Proses Uploading Data
Gambar 4. 24 Tampilan Menu Log in Pada Web Program
40
9. Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar, untuk mengetahui derajat suhu. Web ini untuk mengantarkan notifikasi ke aplikasi Telegram.
10. Setelah itu masuk pada aplikasi Telegram
Gambar 4. 25 Tampilan Web Program
Gambar 4. 26 Tampilan Icon Aplikasi Telegram
41
11. Tampilan dalam Telegram, untuk mengetahui apakah peringatan dan gambar pada alat deteksi kebakaran.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan beberapa pengujian pada beberapa komponen maupun pengujian alat secara keseluruhan terdapat rangkuman hasil pembahasan melalui penjelasan dari kelebihan maupun kekurangan alat sebagai berikut :
4.4.1 Kelebihan
1. Dengan adanya alat deteksi kebakaran ini akan menjadi lebih praktis dan efisien dalam mengetahui dimana adanya letak titik api di suatu ruangan.
2. Monitoring deteksi kebakaran sudah berbasis IoT (Internet of Things).
3. Dapat dioperasikan dengan mudah dan aman bagi teknisi.
Gambar 4. 27 Tampilan Aplikasi Telegram
42 4.4.2 Kekurangan
1. Terkadang kamera yang terletak di alat sesekali tidak dapat membuka secara langsung.
2. Pengiriman gambar pada notifikasi memerlukan waktu yang sedikit lama.
3. Memerlukan jaringan yang cepat agar notifikasi terkirim dengan cepat. Setidaknya 10mbps pada kecepatan internet.
4. Jarang terdeteksinya sensor gas sehingga harus dicoba berulang-ulang kali.
43
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Rancang bangun sistem pendeteksi kebakaran berbasis IoT dan notifikasi Telegram ini sangat membantu dalam memberikan informasi yang cepat untuk mengetahui kebakaran yang terjadi di suatu ruangan.
Dengan menggunakan metode Internet of Things maka petugas akan mampu mengetahui kondisi secara real time, dikarenakan teknologi ini mampu memonitoring hardware menggunakan sarana komunikasi internet sehingga jarak dan lokasi tidak terpengaruh asalkan sensor digunakan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi. Hasil pengujian yang telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan antara lain :
a) Sensor api mampu mendeteksi keberadaan api. Akan tetapi, kemampuan sensor ini kurang cukup menjangkau area yang luas.
Sedangkan proses transfer data keberadaan api dari sensor ke dalam database internet yang bisa diakses petugas sangat memadai ditandai dengan waktu yang diperoleh hanya dalam hitungan detik.
b) Pada sensor asap, keberadaan asap ternyata sangat dipengaruhi oleh arah angina. Jika angin berhembus ke arah sensor ketika ada asap maka sensor akan mampu mendeteksi kadar CO walaupun sangat kecil perubahannya. Akan tetapi bila angin bertiup ke arah sebaliknya sensor tidak akan mampu mendeteksi kadar CO. Untuk uji sensor temperatur mampu mendeteksi suhu yang hampir mirip dengan kondisi nyata di lapangan dengan dibandingkan dengan termometer sehingga tingkat keakuratan data sangat besar.
5.2 Saran
Kemudian berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran dari penulis tentang alat yang telah dibuat agar kedepannya dapat lebih baik lagi adalah sebagai berikut :
44
1. Untuk kedepannya alat ini memerlukan alarm bunyi di suatu rungan yang terdapat alat deteksi kebakaran supaya lebih mudah dan mengetahui adanya kebakaran besar atau kecil di suatu ruangan.
2. Arduino yang dipergunakan sebaiknya menggunakan arduino jenis mega, karena memiliki jumlah pin adc yang banyak.
3. Dalam pengembangan prototype ini sebaiknya digunakan internet dengan koneksi yang cukup cepat sehingga notifikasi dapat mengirimkan dengan cepat. Untuk bandwidth yang dibutuhkan sekitar 10 mbps pada alat tersebut sehingga data yang dikirimkan pada aplikasi Telegram real time.
45
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Bayo, D. Antolín, N. Medrano, B. Calvo, and S. Celma, “Early detection and monitoring of forest fire with a wireless sensor network system,”
Procedia Eng., vol. 5, pp. 248–251, 2010.
[2] A. K. Sharma and M. A. Baig, “Iot Enabled Forest Fire Detection and Online,”
vol. 3, no. 5, pp. 50– 54, 2017.
[3] Agung Budi Handoko, Yudha Rohman S, Tri Satya P. 2019. Penetralisir Co Pada Ruangan Smoking Area Menggunakan Corona Discharge.
Instintut Teknologi Sepuluh November.
[4] Aji, M. Shon. 2019. Rancangan Kontrol dan Monitoring Kadar Gas Berbahaya di Udara Secara Wireless Berbasis X-bee di UPBU Juwata Tarakan : Politeknik Penerbangan Surabaya.
[5] Alimuddin, ST.,MT, Alexander Jamlea, S.Pd.,MT. 2019. Rancang Bangun Sistem Kendali dan Monitoring Level, Debit Air, dan Proteksi Pompa Listrik. Jurnal Electro Luceat : JELC VOL 5, NO 1.
[6] Anizar Indriani, Hendra, Johan, dan Yovan Witanto. 2014. Pemanfaatan Sensor Suhu LM 35 Berbasis Microcontroller ATmega 8535 pada Sistem Pengontrolan Temperatur Air Laut Skala Kecil. Jurnal Rekayasa Mesin : JRKM VOL 5, NO 2, HAL 183 – 192.
[7] B. Tri, W. Utomo, and D. S. Saputra, “Simulasi Sistem Pendeteksi Polusi Ruangan Menggunakan Sensor Asap Dengan Pemberitahuan Melalui SMS ( Short Message Service ) Dan Alarm Berbasis Jurnal SIMETRIS, Vol 8 No 2 November 2017 ISSN: 2252-4983 476 Arduino,” Ilm.
Teknol. dan Informasia ASIA, vol. 10, no. 1, pp. 56–68, 2016.
[8] Badan Standarnisasi Nasional. 2000. SNI 03 – 1745 – 2000 Tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
[9] C. P. Mulya and N. Nurkhamid, “Prototype Monitoring Kebakaran Hutan Via Website Berbasis Arduino,” E-JPTE (Jurnal Elektron. Pendidik. Tek.
Elektron., vol. 4, no. 7, pp. 9–18, 2015.
46
[10] Cameron, Neil. 2019. Arduino Applied : Comprehensive Projects For Everyday Electronics. Edinburgh : Apress Media.
[11] Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 2017. PM 80 Tahun 2017 tentang program keamanan bandar udara.
[12] Habraken, Joe. 2006. Home Wireless Networking. United States of America :Sams Teach Yourself.
[13] Hari, Santoso. 2016. Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula. Trenggalek : Elang Sakti.
[14] Joni Karman, Hardi Mulyono, A. Taqwa Martadinata. 2019. Sistem Informasi Geografis Berbasis Android Studi Kasus Aplikasi SIG Pariwisata.
Yogyakarta : CV BUDI UTAMA.
[15] M. S. Zaghloul, “GSM-GPRS Arduino Shield (GS-001) with SIM 900 chip module in wireless data transmission system for data acquisition and control of power induction furnace,” Issn 2229-5518, vol. 5, no. 4, pp.
776–780, 2014.
[16] T. Leriad, N. Harpawi, and E. H. Putra, “Sistem Informasi Pada Fire Rescue Berbasis Wireless Sensor Network,” vol. 4, no. 2, 2015.
47 LAMPIRAN A
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
Nama Barang Kuantitas Harga(Rp) Total(Rp)
Arduino uno 1 Rp.95,000 Rp.116,000
Adaptor 9v 1 Rp.45,000 Rp.66,000
Kabel, Resistor, Konektor 1 Rp.150,000 Rp.150,000 Broadboard Shield untuk arduino
uno
1 Rp.40,000 Rp.61,000
Kamera Webcam 1 Rp.180,000 Rp.201,000
Sensor Gas MQ9 1 Rp.30,000 Rp.51,000
Sensor Api 5 Channel 1 Rp.105,000 Rp.105,000
Sensor Suhu Lm35 1 Rp.35,000 Rp.35,000
Akrilik Cutting Laser 1 Rp.600,000 Rp.600,000
Total Rp.1.385,000
48 LAMPIRAN B
Standar Oprasional Prosedur
PROTOTYPE DETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN NOTIFIKASI MESSAGE TELEGRAM BERBASIS IOT DI
BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRIE Oleh :
AHMAD MAHENDRA NIT. 30118003
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman atau panduan bagaimana melakukan suatu pekerjaan atau juga menggambarkan serangkaian instruksi yang harus dilakukan.
Berikut ini merupakan prosedur untuk mengoperasikan “Implementasi Internet Off Things Pada Sistem Peringatan Bahaya Kebakaran, Banjir dan Gas Beracun di Bandara”, yaitu :
1. Hubungkan alat dengan laptop.
2. Pastikan wifi atau hotspot telah menyala.
3. Buka aplikasi web pada Laptop.
4. Beri masing – masing sensor dengan trigger.
5. Buka aplikasi Telegram dan tunggu hasil dari notifikasi yang di kirimkan.
49 LAMPIRAN C
require("dotenv").config({
path: "../../.env", });
const shelljs = require("shelljs");
const SerialPort = require("serialport");
const NodeWebcam = require("node-webcam");
const TelegramBot = require("node-telegram-bot-api");
const path = require("path");
const dotenv = require("dotenv");
const fs = require("fs");
const envConfig = dotenv.parse(fs.readFileSync("./.env"));
// console.log({ envConfig });
for (const k in envConfig) { process.env[k] = envConfig[k];
}
const dayjs = require("dayjs");
// const OneSignal = require("onesignal-node");
const WebSocket = require("ws");
let latestNotificationTime = null;
const start = async () => {
const telegramChatId = process.env.TELEGRAM_CHAT_ID;
// replace the value below with the Telegram token you receive fro m @BotFather
const token = "1887758082:AAGm_7szIvXjptAM4gSQh1vFMLfOUVmW4e8";
// Create a bot that uses 'polling' to fetch new updates const bot = new TelegramBot(token, {
polling: true });
// Matches "/echo [whatever]"
bot.onText(/\/echo (.+)/, (msg, match) => { // 'msg' is the received Message from Telegram
// 'match' is the result of executing the regexp above on the te xt content
// of the message
const chatId = msg.chat.id;
console.log("onText", { chatId });
const resp = match[1]; // the captured "whatever"