• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH PAULINA NOLA BARUS (Halaman 28-34)

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Investor maupun Calon Investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh para investor maupun calon investor dalam menetapkan pilihan investasi yang tepat terkait dengan nilai perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan para investor maupun calon investor.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai sesuatu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang hubungan beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk melihat nilai perusahaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam perluasan

penelitian maupun sebagai pengembangan wawasan pengetahuan dalam dunia investasi.

meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan menurut Salvatore (dalam Dewi et. al., 2014). Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Syahyunan (2015) saham (stock) merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan, demikian pula sebaliknya nilai.

Faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya profitabilitas, growth opportunity, struktur modal dan ukuran perusahaan.Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan perusahaan. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Nilai perusahaan dapat dihitung dengan analisis Tobin’s Q. Analisis Tobin’s Q juga dikenal dengan rasio Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q pertama kali diperkenalkan oleh

Nicholas Kaldor pada tahun 1966 dalam artikelnya “Marginal Productivity and the Macro-Economic Theory of Distribution: Comment on Samuelson and Modigliani”.

Kemudian rasio ini diperkenalkan kembali pada tahun 1968 oleh James Tobin, seorang ekonom Amerika yang memenangkan Nobel Memorial Prize in Economic pada tahun 1981 (Kompasiana, 2017)

Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu dari nilai pasar suatu perusahaan. Menurut Smithers dan Wright (2013), Tobin’s Q dihitung dengan rasio nilai pasar saham perusahaan ditambah dengan hutang lalu membandingkan dengan total aset perusahaan.

Tobin’s Q memberikan gambaran tidak hanya pada aspek fundamental, tetapi juga sejauh mana pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek yang dilihat oleh pihak luas termasuk investor. Pengukuran rasio Tobin’s Q sebagai indikator kinerja perusahaan akan lebih memiliki arti jika dilihat nilai rasio setiap tahun. Adanya perbandingan akan diketahui peningkatan kinerja keuangan perusahaan tiap tahun, sehingga harapan investor terhadap pertumbuhan investasinya menjadi lebih tinggi.

Nilai Tobin’s Q < 1 maka menunjukkan bahwa nilai buku asset perusahaan lebih besar dari nilai pasar perusahaan, sehingga perusahaan akan menjadi sasaran akuisisi yang menarik baik untuk digabungkan dengan perusahaan lain ataupun untuk dilikuidasi karena nilai saham tersebut dihargai rendah (undervalued). Logikanya pembeli perusahaan memperoleh asset dengan harga yang lebih murah disbanding jika asset tersebut dijual kembali.

bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan, semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut.

Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan oleh Smithers dan Wright (2013) adalah sebagai berikut, dengan rumus:

Keterangan:

MVE = Nilai pasar dari ekuitas (total jumlah saham beredar dikali closing price)

Debt = Nilai buku dari total hutang

2.2 Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasi.

Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa mendatang maka banyak investor yangakan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal itu tentu saja akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu.Husnan (2014), Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik.

Profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan. Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator seperti laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006), rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan.

Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:

1. Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap total penjualannya. NPM dapat dirumuskan sebagai berikut:

penjualan bersih.

Laba kotor atau gross profit dapat dihitung dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan

3. Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajakdengan jumlah aktiva. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total yang dimilikinya.

4. Return on Equity (ROE) yaitu rasio laba bersih terhadap total ekuitas, yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa.

Rumus ROE dapat dihitung sebagai berikut:

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH PAULINA NOLA BARUS (Halaman 28-34)

Dokumen terkait