• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Manfaat Aksi Perubahan

Implementasi Aksi Perubahan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak baik bagi masyarakat yang melakukan permohonan pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari, maupun yang lebih sangat diharapkan ialah Aksi Perubahan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi peserta yang menginisiasi aksi perubahan itu sendiri, dan turut pula memberikan manfaat bagi unit kerja dan instansi tempat bekerja.

Manfaat yang diharapkan dari Aksi Perubahan ini adalah:

a. Manfaat bagi Team Leader.

Implementasi Aksi Perubahan berupa tersedianya alat atau aplikasi yang berbasis digital di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari dapat memberikan manfaat yaitu :

1) dapat memberikan jaminan bagi Team Leader terhadap kualitas pekerjaan pelayanan dalam rangka pengendalian pelaksanaan pekerjaan kepada pejabat pelaksana dan jabatan fungsional yang terlibat;

2) dapat memberikan keyakinan sepenuhnya bagi Team Leader bahwa Tim Pemeriksaan Tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari telah memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat/pemohon.

b. Manfaat bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari.

Implementasi Aksi Perubahan diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1) dapat meningkatkan kualitas pelayanan;

2) terlaksananya prosedur pelayanan dengan baik;

3) meningkatkan kepastian ketepatan waktu penyelesaian berkas permohonan;

3) efisiensi terhadap waktu dan tenaga karena pekerjaan dapat terlaksana secara simultan, petugas lapang mengambil data di lapangan, petugas yang berada dikantor bisa memprogres pekerjaan.

8 BAB II

PROFIL KINERJA PELAYANAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BATANG HARI

A. Tugas dan Fungsi Pelayanan Pertanahan

Tugas dan Fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari 1.

Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di wilayah Kabupaten atau Kota, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. Untuk melaksanakan ketentuan di atas, maka Kepala Badan Pertanahan berwenang untuk melakukan pendaftaran hak dan menerbitkan surat keputusan pemberian hak atas tanah yang dimohonkan oleh seseorang atau suatu badan.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagian wewenang pemberian hak atas tanah dilimpahkan kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan di Propinsi maupun Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota.

Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.

Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari adalah Instansi Vertikal di Kabupaten Batang Hari yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jambi.

Adapun tugas dan fungsi kantor pertanahan sebagai berikut :

1. Tugas :

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

2. Fungsi:

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan Kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;

b. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;

c. Pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat;

d. Pelaksanaan penataan pertanahan;

e. Pelaksanaan pengadaan tanah;

f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan; dan

g. Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten/Kota.

Tugas dan Fungsi Seksi Hubungan Hukum Pertanahan 2.

Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari

Berdasarkan ketentuan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 13 Tahun 2019 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, ikhtisar jabatan Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari ialah melakukan pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di Seksi Hubungan Hukum Pertanahan dengan melakukan penetapan hak tanah dan pemberdayaan hak tanah masyarakat, pendaftaran hak tanah dan pemeliharaan data hak tanah serta pembinaan PPAT.

Dalam tugasnya berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, Seksi Hubungan Hukum Pertanahan melaksanakan fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan dan penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas ruang dan hak komunal;

b. penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf, tanah bekas milik Belanda dan bekas tanah asing lainnya;

c. penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat mempunyai hak milik;

d. pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas ruang;

e. pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;

f. penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;

g. pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;

h. pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak

tanggungan, tanah wakaf, hak atas tanah badan sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak serta hapusnya hak;

i. pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan pembinaan PPAT;

j. pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis data yuridis; dan

k. pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di seksi Hubungan Hukum Pertanahan.

Penulis saat ini bertugas pada Seksi Hubungan Hukum Pertanahan yang dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh :

a. Subseksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat;

b. Subseksi Pendaftaran Hak Tanah;

c. Subseksi Pemeliharaan Data Hak Tanah dan Pembinaan PPAT; dan

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Salah satu uraian tugas dari Seksi Hubungan Hukum Pertanahan adalah menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian atau usulan penetapan, perpanjangan dan pembaharuan hak perseorangan dan badan hukum swasta, badan sosial/keagamaan, tanah wakaf, bekas tanah asing lainnya serta hak atas ruang dan hak komunal.

Tugas Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari sebagaimana terurai dalam tugas Kepala Subseksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat yaitu menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan dan penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum swasta.

Analisis Area Bermasalah 3.

Pengimplementasian Standar Pelayanan Publik di Era Otonomisasi Daerah Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 juga diadopsi kembali asas umum penyelenggaraan negara yaitu : asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaran negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi dan asas efektivitas. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka implementasi kebijakan publik kedepan harus menekankan prinsip-prinsip good governance pada fungsi-fungsi regulasi, pelayanan publik dan pembangunan kesejahteraan masyarakat.

Keterlibatan aktif masyarakat baik dalam mengawasi dan menyampaikan keluhan terhadap praktik penyelenggaraan layanan publik menjadi faktor penting umpan balik bagi perbaikan kualitas layanan publik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Pemahaman masyarakat tentang dasar hukum atau kebijakan publik yang ditetapkan menjadi salah satu faktor penting untuk menjamin standar layanan publik yang berkualitas.

Pemahaman masyarakat tentang formulasi kebijakan publik yang mengatur tentang prosedur dan mekanisme pemberian layanan publik dapat diukur dari kemudahan masyarakat untuk memahami prosedur tersebut, kesiapan birokrasi untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat, informasi yang transparan tentang standar pelayanan publik dimaksud serta perilaku petugas pelayanan publik terhadap masyarakat dalam praktik penyelenggaraan layanan publik.5

Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari dalam hal ini Seksi Hubungan Hukum Pertanahan dalam melaksanakan pelayanan publik kepada masyarakat menghadapi dan menemukan isu-isu yang berkembang, secara internal didapatkan

5Mohamad Eka Putra Manoppo,” Kajian Yuridis Standar Pelayanan Publik Pada Badan Pertanahan Nasional Di Era Otonomi Daerah”,

https://media.neliti.com/media/publications/153630-ID-kajian-yuridis-standar-pelayanan-publik.pdf, (diakses pada 10 Agustus 2020, pukul 21.22)

informasi yang berasal dari laporan staf, dan secara ekternal isu-isu tentang keluhan masyarakat juga disampaikan oleh masyarakat secara langsung kepada Kantor Pertanahan melalui petugas loket, disampaikan melalui lembaga swadaya maupun beberapa media yang ada. Selain keluhan masyarakat terdapat juga keluhan yang berasal dari lembaga pemerintah terkait pelayanan pertanahan. Keluhan tersebut disampaikan dan dipublikasikan melalui website lembaga pemerintah tersebut.

Berikut ini isu-isu strategis yang berkembang dari layanan publik yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan khususnya Seksi Hubungan Hukum Pertanahan, isunya antara lain :

1. Tidak sesuainya SOP dalam penerbitan SKPT;

2. Tidak ditingkatkannya peringkat pemegang hak tanggungan setelah peringkat sebelumnya sudah dilunasi;

3. Penolakan pendaftaran peralihan hak karena lelang akibat adanya permohonan blokir dari kreditor/pengacara

4. Lambatnya pemeriksaan tanah;

5. Tidak lancarnya proses pengerjaan hak tanggungan elektronik;

6. Terhambatnya pelayanan derivative dari produk PTSL.

B. Sumberdaya di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari

Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari terletak sangat strategis, karena sangat berdekatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Batang Hari. Hal ini sangat menguntungkan bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari dalam rangka koordinasi yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Batang Hari untuk pelaksanaan tugasnya di bidang Pertanahan.

Gambar II.1 Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari

Dalam pelaksanaan tugasnya, Aparatur Sipil Negara yang menjadi pegawai di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari per tanggal 10 Agustus 2020 sebanyak 51 (lima puluh satu) orang.

Pegawai Negeri Sipil sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang, yang terdiri dari 20 (dua puluh) orang pejabat struktural dan 9 (sembilan) orang jabatan fungsional umum. Sedangkan jumlah Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebanyak 23 (dua puluh tiga)

orang. Berikut disajikan tabel yang berisi data dan komposisi ASN di Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari

Tabel II.1 Komposisi Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari

No ASN Jabatan Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil Eselon III 1

Eselon IV 6

Eselon V 13

Fungsional/Analis 9 2 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri 23

Jumlah 52

17 BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

A. Identifikasi Masalah pada area Tugas dan Fungsi yang bermasalah

Penulis mengkaitkan tugas dan fungsi Seksi Hubungan Hukum Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari dengan bab sebelumnya yaitu terdapat permasalahan dalam beberapa hal pelayanan kepada masyarakat, salah satu dari permasalahan tersebut adalah lambatnya pemeriksaan tanah. Berikut ini identifikasi permasalahan yang diambil adalah tiga dari enam permasalahan yang teridentifikasi pada bab sebelumnya.

Tabel III.1 Identifikasi Isu dan Analisis Area Bermasalah No Tusi Kondisi saat ini Kondisi yang

diharapkan Gap Indikator 1 Penetapan

B. Penetapan Masalah Utama

Banyak kriteria yang dapat digunakan dalam menampilkan isu strategis yang akan dijadikan gagasan dalam proyek dan aksi perubahan. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Urgency (Mendesak), adalah seberapa mendesak atau banyaknya waktu yang tersedia untuk menangani satu masalah. Seriousness (Kegawatan) adalah seberapa serius suatu isu/masalah sehingga perlu segera diselesaikan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Sedangkan, Growth (Pertumbuhan) adalah perkiraan atau seberapa besar kemungkinan makin memburuk/bertambah buruknya keadaan sejak isu/masalah mulai terlihat dan jika tidak diselesaikan. Hasil diagnosa terhadap isu-isu strategis yang ada di Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari yang telah dibobotkan dengan metode USG adalah sebagai berikut :

Tabel III.2 Penetapan Isu Utama Dengan Metode USG No Isu Strategis/Masalah Nilai

Total Ranking U S G

1

Penyelesaian pemeriksaan tanah yang lambat serta lama

4 4 4 12 I

2 Tidak lancarnya proses pengerjaan HT Elektronik

4 3 4 11 II

3 Lambatnya pelayanan derivatif dari produk PTSL;

4 3 3 10 III

Dengan melihat tabel diatas maka dapat dipilih bahwa isu permasalahan yang memiliki nilai tertinggi adalah Penyelesaian Pemeriksaan Tanah yang lambat serta lama. Hal ini bersifat sangat urgent karena tingkat kekecewaan masyarakat yang sudah tinggi, bila

dibiarkan akan tumbuh kembang yang menyebabkan munculnya resistensi masyarakat.

Penetapan masalah utama sudah diketemukan untuk selanjutnya dilakukan analisis guna mengetahui penyebab-penyebanya. Analisis yang dipakai penulis untuk melihat apa saja yang menjadi penyebab Lambatnya Penyelesaian Pemeriksaan Tanah dengan menggunakan metode FISHBONE.

Dari uraian diatas, penggambaran penyebab dalam diagram fishbone sebagai berikut:

Persyaratan yang dilampirkan tidak sesuai

Hubungan hukum yang belum sinkron

Alas Hak Tidak Benar

Menunggu distribusi berkas Printer dan Mesin Fotokopi belum memadai

Belum dilengkapi aplikasi

Komitmen yang belum optimal Kompetensi yang belum memadai

5 Measurement

6 Environmet

Methode yang dipakai belum benar

Gambar III.1 Analisis Penyebab mengguanakan Fishbone

Penjelasan penyebab lambatnya penyelesaian pemeriksaan tanah dari gambar diatas sebagai berikut :

1. Man

Beberapa permasalahan terkait manusia yang berpengaruh terhadap lambatnya penyelesaian pemeriksaan tanah adalah sebagai berikut :

a. Komitmen yang belum optimal

Penyebab ini muncul karena kesungguhan dari seluruh petugas yang terkait belum sepenuhnya terbentuk.

b. Kompetensi yang belum memadai

Belum terpenuhinya kompetensi seluruh petugas dalam memprogres pekerjaan pemeriksaan tanah tersebut, terutama dalam memahami SOP.

2. Methode

Penyebab lambatnya penyelesaian pemeriksaan tanah dipengaruhi dari beberapa masalah dari method yang ada, antara lain :

a. Metode yang dipakai belum benar

Petugas belum memperhatikan SOP secara cermat dalam memprogres pekerjaan pemeriksaan tanah, serta SOP yang terperinci belum ditetapkan.

b. Menunggu distribusi berkas

Petugas hanya menunggu distribusi berkas dari petugas lainnya, diamana kondisinya SOP yang ada belum terpenuhi

c. Memprogres pekerjaan menunggu banyak

Kondisi ini sering terjadi berawal dari pemahaman SOP yg belum cukup, sehingga petugas mengerjakan tugas ini menunggu berkas terkumpul terlebih dahulu, dengan alasan agar lebih efektif dalam melakukan perjalanan ke lokasi.

3. Material

Disamping penyebab-penyebab diatas, komponen material juga menjadi penyebab lambatnya pemeriksaan tanah, beberapa penyebab dari sisi material yang berpengaruh yaitu :

a. Persyaratan yang dilampirkan oleh pemohon tidak sesuai

Pemohon melampirkan persyaratan yang tidak sesuai sehingga oleh petugas berkas permohonan pemeriksaan tanah tersebut terperiksa dan ditindaklanjuti antara lain :

 Menghubungi pemohon dan mengembalikan berkas permohonan tersebut;

 Meminta untuk memperbaiki dana tau melengkapi kesalahan serta kekurangan berkas persyaratan tersebut;

 Menghubungi pemohon untuk segera dikembalikan hasil perbaikan;

Hasil tindak lanjut diatas yang dilakukan oleh petugas di atas tidak direspon dengan cepat oleh pemohon.

b. Hubungan hukum yang tidak sinkron

Penyebab lain lambatnya pemeriksaan tanah adalah, hubungan hukum antara pemohon dengan tanah secara formal tertulis dalam alas hak yang disampaikan tidak sesuai. Pemohon tidak tersebut secara jelas dalam alas hak, dengan kondisi ini pemohon harus melengkapi bukti hubungan hukumnya, langkah ini oleh pemohon membutuhkan waktu yang lama dalam pemenuhannya.

4. Machine

Beberapa permasalahan terkait machine yang berpengaruh terhadap lambatnya penyelesaian pemeriksaan tanah adalah sebagai berikut :

a. Sarana dan prasarana yang belum memadai

Penyebab ini berpengaruh karena proses pemeriksaan tanah ke lapangan jadi terhambat;

b. Printer dan mesin fotokopi belum memadai

Kekurangan alat pencetak dan alat penggandaan dokumen ini menjadi berpengaruh dalam pemeriksaan tanah, karena petugas mencetak hasil dengan cara bergantian.

c. Belum dilengkapi aplikasi

Aplikasi pendukung yang mejadi perantara petugas lapangan dalam pemeriksaan tanah, turut memperlambat penyelesaian.

Meskipun bukan penyebab utama, ketersediaan aplikasi ini

juga bisa bermanfaat untuk kemudahan dan percepatan penyelesaian pekerjaan.

C. Analisis Kelayakan Inovasi

Analisis kelayakan dari inovasi dalam rancangan aksi perubahan ini menggunakan alat analisa SWOT. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu kegiatan pelayanan. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi kegiatan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu

membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.6

Tabel III.3 Analisis kelayakan menggunakan SWOT STRENGHT

3. Memiliki hubungan yang baik dengan perangkat desa

WEAKNESS

1. Masalah tumpang tindih penguasaan, sengketa informasi yang ada menjadi pemacu untuk mewujudkan inovasi dengan

memanfaatkan teknologi yang ada

2. Dukungan dari tokoh masyarakat

3. Tanah masyarakat yang belum terdaftar masih banyak

THREATS

1. Masyarakat menggunakan jasa perantara, LSM maupun awak Media dalam

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT , (diakses tanggal 11 Agustus 2020 pukul.13.25)

25 BAB IV

STRATEGI MENGATASI MASALAH

A. Terobosan Inovasi

Isu utama dari permasalahan yang ada pada Kantor Pertanahan Kabupaten Batanghari perlu dilakukan terobosan guna perbaikan kualitas layanan publik kepada masyarakat. Oleh karena itu penulis membuat Laporan Aksi Perubahan dengan judul Percepatan Pemeriksaan Tanah Melalui Aplikasi Tanah Mentah Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari.

Latar belakang pemilihan judul sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya, sebagai tambahan akan penulis jelaskan lebih lanjut mengenai bagian judul yang tertulis Aplikasi Tanah Mentah. Tanah mentah bukan suatu singkatan dari istilah tertentu, namun suatu penamaan dari aplikasi semata, seperti halnya aplikasi yang sudah dikembangkan oleh Pusdatin Kementerian Agraria dan Tata Ruang/badan Pertanahan Nasional yang bernama Sloka Etnik, aplikasi Monggo Lapor yang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota magelang, kedua aplikasi tersebut tidak memiliki kepanjangan khusus karena hanya penamaan semata.

Pemakaian nama tanah mentah didasarkan pada kebiasaan masyarakat jambi atau kearifan lokal dalam penyebutan sesuatu.

Kabiasaan masyarakat jambi baik itu petugas yang ada pada kantor

pertanahan maupun masyarakat pengguna layanan lebih familiar menyebut istilah pendaftaran tanah pertama kali dengan sebutan tanah mentah, senada dengan hal tersebut maka untuk keunikan dari pada inovasi tersebut penamaan aplikasinya dengan sebutan Aplikasi Tanah Mentah.

Aplikasi tanah mentah ini sebagai alat pendukung untuk kegiatan percepatan pemeriksaan tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari. Pembuatan aplikasi ini tidak dilakukan sendiri oleh penulis melainkan dibantu oleh salah satu ASN pada Kantor Pertanahan Kabupaten Batang Hari yang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi.

Strategi yang bisa dilakukan pertama kali untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat perencanaan yang tertuang dalam kanvas inovasi.

Kanvas model adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart yang terdiri dari 9 (Sembilan) elemen yang kemudian oleh LAN dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) elemen yaitu: 1).Target Klien; 2). Hubungan klien; 3). Pelayanan; 4). Nilai yang ditawarkan; 5). Kegiatan Utama; 6). Sumber daya; 7). Mitra Kerja; 8).

Unsur Biaya; 9). Imbalan; 10). Resiko; 11). Legalitas; 12).

Akuntabilitas; dan 13). Sustainabilitas.

Manfaat dari Model Kanvas ini adalah:

1. Mempersingkat penulisan perencanaan

Dengan metode konvensional, akan diharuskan menulis panjang lebar mengenai perencanaan yang akan dibuat. Sementara dengan Model kanvas, organisasi pelayanan publik hanya perlu mengisi poin-poin perencanaan sesuai blok yang ditetapkan tanpa perlu menulis panjang lebar. Penentuan poin penting pun semakin terarah dengan blok yang telah disediakan.

2. Meningkatkan fokus organisasi pelayanan publik terhadap poin penting perencanaan

Memfokuskan aksi perubahan pada elemen strategis yang paling penting, membantu pemahaman dengan dapat melihat gambaran keseluruhan aksi perubahan dan dengan demikian melihat area kekuatan dan kelemahan tergantung pada input.

3. Mengurangi resiko kekeliruan

Model kanvas akan menjadi panduan aksi perubahan untuk menjalani pelaksanaan aksi berdasarkan poin yang telah dirancang sebelumnya. Dengan demikian, organisasi pelayanan publik dapat mengurangi resiko kekeliruan dalam aksi.

MITRA KERJA

1. SDM yang berkompeten 2. Laptop

3. Android

4. Koneksi Internet 5. SOP

 Publikasi menggunakan akun media social kantah

Gambar IV.1 Model Kanvas Inovasi

Langkah-langkah dalam terobosan inovasi ini selain pembuatan aplikasi diantaranya :

1. Penetapan Target

Target inovasinya adalah Kantor Pertanahan, masyarakat dan badan hukum, masyarakat sebagai target dalam jangka pendek, badan hukum ditargetkan untuk jangka menengah dan jangka panjangnya.

2. Nilai yang ditawarkan

Inovasi layanan ini menawarkan kemudahan dalam mengumpulkan data yang berguna bagi Kantor Pertanahan serta berupa kecepatan dalam menyelesaiakan pekerjaan pemeriksaan tanah yang bermanfaat bagi masyarakat maupun badan hukum.

3. Pelayanan

Pelayanan yang direncanakan ada 2 yaitu online dan offline, dengan maksud masyarakat yang bisa mengakses internet, sebelum mendaftarkan permohonan terlebih dahulu mengirimkan dokumen-dokumen tanahnya yang berbentuk digital ke kantor pertanahan melalui email atau link google yang tersedia, bagi yg tidak bisa mengakses layanan internet diberikan kesempatan untuk tatap muka di Kantor Pertanahan.

4. Imbalan

Terobosan ini sangat bermanfaat untuk kantor pertanahan, disamping untuk meningkatkan kualitas layanan juga dapat menambah nilai terpenuhinya zona integritas

5. Hubungan Klien

Agar aksi perubahan ini terlaksana dengan baik dan perubahan layanan ini bisa terus dilaksanakan maupun dikembangkan perlu dijaga hubungan klien.

a. Klien yang berupa masyarakat pemilik tanah dan badan hukum, cara menjaga hubungannya dengan kerjasama yang baik.

Dokumen terkait