• Tidak ada hasil yang ditemukan

manggis berdasarkan kelompok umur yang berbeda (pohon muda dan tua)

F Sig. t df Sig. Mean diff. Std error diff.

Bobot buah Ragam sama 0,047 0,828 -0,067 286 0,947 -0,099 1,480 Ragam tdk sama -0,067 286 0,947 -0,099 1,480 Ragam sama 0,013 0,908 -0,239 286 0,811 -0,015 0,6366 Ragam tdk sama -0,239 286 0,811 -0,015 0,6366 PTT Ragam sama 0,018 0,894 0,233 286 0,816 0,165 0,707 Ragam tdk sama 0,233 286 0,816 0,165 0,707 Diameter buah Ragam sama 0,018 0,894 -0,263 286 0,793 -0,174 0,661 Ragam tdk sama -0,263 286 0,793 -0,174 0,661

Jml aril Ragam sama 0,002 0,961 0,602 286 0,548 0,028 0,046

Ragam tdk sama

0,602 286 0,548 0,028 0,046

Aril-_GK Ragam sama 0,112 0,738 -0,101 286 0,919 -0,149 1,469

Ragam tdk sama

-0,101 285 0,919 -0,149 1,469

Aril_Tr Ragam sama 0,913 0,34 -0,479 286 0,633 -1,204 2,515

Ragam tdk sama

-0,479 284 0,633 -1,204 2,515

Kulit GK Ragam sama 1,835 0,177 0,971 286 0,332 -0,521 0,536

Ragam tdk sama

0,971 282 0,332 -0,521 0,536

% Burik Ragam sama 1,109 0,293 -0,667 286 0,505 -1,257 1,884

Ragam tdk sama

-0,667 284 0,505 -1,257 1,884

Kekerasan kulit buah

Uji kesamaan ragam Uji-t

Lampiran 5 Kriteria kesesuaian lahan untuk manggis.

Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temperatur rata-rata (oC) 22-28 28-34 18-22 34-40 15-18 > 40 < 15 Ketersediaan air (wa)

Curah hujan (mm) pada masa pertumbuhan 1250-1750 1750-2000 1000-1250 2000-2500 750-1000 > 2500 < 750 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase Baik, agak baik Agak terhambat Terhambat, agak cepat Sangat terhambat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) h, ah < 15 > 100 s 15-35 75-100 ak 35-55 50-75 k < 55 < 50 Retensi hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan basa (%) pH H2O C-organik (%) > 16 > 35 5.0-6.0 > 1.2 = 16 20-35 4.5-5.0 6.0-7.5 0.8-1.2 < 20 < 4.5 > 8.0 < 0.8 Sodoritas (xn) Alkalinitas/ESP (%) < 15 15-20 20-25 > 25

Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi < 8 sr 8-16 r-sd 16-30 b > 30 sb Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%) < 5 < 5 5-15 5-15 15-40 15-25 > 40 > 25

Sumber : Departemen Pertanian, 1997. Keterangan :

Tekstur h=halus, ah=agak halus, s=sedang, ak=agak kasar, k=kasar

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KEJADIAN GETAH

KUNING BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

ENDI ROHENDI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis saya yang berjudul :

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KEJADIAN GETAH KUNING BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2010

Endi Rohendi NIM A.351040171

RINGKASAN

ENDI ROHENDI. Pengaruh Iklim Mikro Terhadap Kejadian Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Dibimbing oleh SOBIR dan DARDA EFENDI.

Tantangan agribisnis manggis di Indonesia adalah produktivitas yang relatif rendah serta kualitas yang belum memenuhi standar. Faktor yang dominan mempengaruhi kualitas buah manggis adalah masalah fisiologis yang disebut getah kuning yang ditunjukkan oleh adanya getah kuning pada permukaan luar buah atau di dalam buah. Gangguan getah kuning pada aril manggis seringkali tidak dapat dibedakan dari buah yang sehat. Hal ini mengakibatkan kehilangan yang signifikan terhadap kualitas dan kepercayaan pasar terhadap buah ini. Getah kuning merupakan permasalahan fisiologis yang terkait dengan faktor ekologis. Permasalahan yang dihadapi, dari beragam faktor lingkungan (ekologis) yang mempengaruhi terjadinya getah kuning (fisiologis), faktor lingkungan manakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap terjadinya getah kuning.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya masalah fisiologis getah kuning serta kualitas buah manggis, dari dua lokasi produksi manggis yaitu di kampung Cengal dan Jamblang, desa Karacak, kecamatan Leuwiliang, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat.

Digunakan pohon manggis yang dewasa dan dipilih sebanyak 16 pohon dari setiap lokasi dengan teknik “purposive sampling”. Kriteria pemilihan tanaman manggis adalah pertumbuhan sehat, pernah berbuah serta berdasarkan informasi tahun-tahun sebelumnya berbuah lebat. Pemilihan tanaman manggis juga memperhatikan pengelompokan tanaman berdasarkan pertimbangan posisi tanaman pohon (didalam dan diluar kebun) dan umur tanaman. Setiap pohon contoh dipanen 2 buah manggis dari bagian luar dan dalam tajuk, selama 9 minggu. Pengamatan cuaca terdiri atas curah hujan, suhu, kelembaban udara, kadar air tanah, intensitas cahaya, dan kecepatan angin, dilakukan setiap hari sejak seminggu sebelum panen hingga panen terakhir. Pengamatan kualitas buah dilakukan seminggu sekali yang terdiri atas getah kuning di permukaan kulit buah, getah kuning pada aril manggis, aril manggis yang translucent dan burik pada kulit manggis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter cuaca di dua lokasi penelitian yaitu suhu, intensitas cahaya, kadar air dan curah hujan relatif sama. Hanya nilai kelembaban udara yang menunjukkan kedua lokasi pengamatan berbeda sangat nyata. Hasil uji-t terhadap peubah getah kuning pada aril, getah kuning pada kulit buah, translucent pada aril, burik pada kulit buah, bobot buah, diameter buah, kekerasan kulit buah, jumlah aril dan padatan terlarut total (PTT) menunjukkan bahwa lokasi kebun, posisi tanaman dan umur tanaman manggis tidak berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati.

Analisis lintas terhadap data pengamatan cuaca selama satu minggu sebelum panen dan kejadian getah kuning di Cengal dan Jamblang menunjukkan bahwa tidak ditemukan faktor lingkungan (curah hujan, suhu, kelembaban udara, kadar air tanah, intensitas cahaya, dan kecepatan angin) yang berpengaruh terhadap kejadian getah kuning pada manggis.

aril dengan faktor lingkungan. Terdapat korelasi yang sangat signifikan antara curah hujan dengan kejadian getah kuning pada aril manggis pada pengamatan cuaca empat minggu sebelum panen.

Secara umum lokasi kebun, posisi pohon dan dan umur pohon tidak berpengaruh terhadap kejadian getah kuning pada aril, getah kuning pada kulit buah, translucent pada aril, burik pada kulit buah, bobot buah, diameter buah, kekerasan kulit buah dan padatan terlarut total (PTT). Pengamatan cuaca satu minggu sebelum panen manggis tidak ditemukan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya getah kuning pada aril manggis.

ABSTRACT

ENDI ROHENDI. The Effect of Micro Climate on Yellow Latex Occurrence in Mangosteen Fruit (Garcinia mangostana L.). Under supervision of SOBIR and DARDA EFENDI.

A major challenge on mangosteen quality is the occurrence of physiological disorder of yellow latex (gamboge). In order to elucidate environment factors which associated yellow latex occurance in a mangosteen flesh, the experiment was conducted under field conditions in two locations of mangosteen orchards in Leuwiliang, Bogor. Sixteen mangosteen trees were selected from each location with purposive sampling approach. Two fruit were harvested from each tree from inside and outside section of trees, during 9 weeks. Observation of weather consisted of rainfall, temperature, humidity/RH, water content of soil, intensity of light, and speedy of wind was conducted 1 week before harvesting until final harvesting. The results showed that weather condition in both location hasn’t different, except for relative humidity. Fruit quality, physical and chemical characteristic of fruit based on two locations of observation, age of tree and tree position of mangosteen were not showed differences. Finally, yellow latex occurance in mangosteen fruit was correlated with rainfall, 4 week before harvested.

Key words : mangosteen, yellow latex, gamboge, micro climate

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang- Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

• Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

• Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin IPB

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KEJADIAN GETAH

KUNING BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

ENDI ROHENDI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Nama mahasiswa : Endi Rohendi

NIM : A.351040171

Program studi : Agronomi

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Sobir, M.Si. Dr. Ir. Darda Efendi, M.Si.

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Agronomi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.Si. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.

Tanggal Ujian: 16 November 2009 Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pada Program Studi Agronomi. Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pengaruh Iklim Mikro Terhadap Kejadian Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dr Ir Sobir, M.Si. dan Dr Ir Darda Efendi, M.Si. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penghargaan penulis sampaikan juga kepada Dr Ir Munif Ghulamahdi, M.S. dan Dr Edi Santosa, S.P. M.Si. selaku penguji luar komisi atas semua saran dalam perbaikan karya ilmiah ini.

Ungkapan hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua yaitu H. Kundang Sudaryo dan Hj. Oon, serta keluarga besar di Cikijing, Kabupaten Majalengka, yang telah memberikan kasih sayang, pengertian, serta dukungan do’a yang tulus ikhlas selama pendidikan dan penulisan laporan ini. Penulis juga sampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr Ir M. H. Bintoro, M.Agr. serta Ir Siti Salamah atas segala bantuan, dorongan, pengertian dan nasehat selama menyelesaikan pendidikan ini. Rasa bangga dan terima kasih penulis sampaikan kepada isteri serta anak-anakku yang telah membantu, mendorong, setia dan sabar mendampingi penulis sampai terselesaikannya pendidikan ini. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan moral. Semoga Alloh SWT berkenan membalas budi baik semua.

Semoga tesis ini dapat berguna dalam pengembangan tanaman hortikultura khususnya tanaman manggis.

Bogor, Januari 2010

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Majalengka pada tanggal 9 November 1972 sebagai putra ke lima dari pasangan H. Kundang Sudaryo dan Hj. Oon. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 1996. Pada tahun 2004 penulis diterima di Program Studi Agronomi pada sekolah Pascasarjana IPB. Sejak bulan April 2006 penulis bekerja sebagai PNS di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Dokumen terkait