• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KEJADIAN GETAH KUNING BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.)

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGARUH IKLIM MIKRO TERHADAP KEJADIAN GETAH KUNING BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.)

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2010

Endi Rohendi NIM A.351040171

ENDI ROHENDI. Pengaruh Iklim Mikro Terhadap Kejadian Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Dibimbing oleh SOBIR dan DARDA EFENDI.

Tantangan agribisnis manggis di Indonesia adalah produktivitas yang relatif rendah serta kualitas yang belum memenuhi standar. Faktor yang dominan mempengaruhi kualitas buah manggis adalah masalah fisiologis yang disebut getah kuning yang ditunjukkan oleh adanya getah kuning pada permukaan luar buah atau di dalam buah. Gangguan getah kuning pada aril manggis seringkali tidak dapat dibedakan dari buah yang sehat. Hal ini mengakibatkan kehilangan yang signifikan terhadap kualitas dan kepercayaan pasar terhadap buah ini. Getah kuning merupakan permasalahan fisiologis yang terkait dengan faktor ekologis. Permasalahan yang dihadapi, dari beragam faktor lingkungan (ekologis) yang mempengaruhi terjadinya getah kuning (fisiologis), faktor lingkungan manakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap terjadinya getah kuning.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya masalah fisiologis getah kuning serta kualitas buah manggis, dari dua lokasi produksi manggis yaitu di kampung Cengal dan Jamblang, desa Karacak, kecamatan Leuwiliang, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat.

Digunakan pohon manggis yang dewasa dan dipilih sebanyak 16 pohon dari setiap lokasi dengan teknik “purposive sampling”. Kriteria pemilihan tanaman manggis adalah pertumbuhan sehat, pernah berbuah serta berdasarkan informasi tahun-tahun sebelumnya berbuah lebat. Pemilihan tanaman manggis juga memperhatikan pengelompokan tanaman berdasarkan pertimbangan posisi tanaman pohon (didalam dan diluar kebun) dan umur tanaman. Setiap pohon contoh dipanen 2 buah manggis dari bagian luar dan dalam tajuk, selama 9 minggu. Pengamatan cuaca terdiri atas curah hujan, suhu, kelembaban udara, kadar air tanah, intensitas cahaya, dan kecepatan angin, dilakukan setiap hari sejak seminggu sebelum panen hingga panen terakhir. Pengamatan kualitas buah dilakukan seminggu sekali yang terdiri atas getah kuning di permukaan kulit buah, getah kuning pada aril manggis, aril manggis yang translucent dan burik pada kulit manggis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter cuaca di dua lokasi penelitian yaitu suhu, intensitas cahaya, kadar air dan curah hujan relatif sama. Hanya nilai kelembaban udara yang menunjukkan kedua lokasi pengamatan berbeda sangat nyata. Hasil uji-t terhadap peubah getah kuning pada aril, getah kuning pada kulit buah, translucent pada aril, burik pada kulit buah, bobot buah, diameter buah, kekerasan kulit buah, jumlah aril dan padatan terlarut total (PTT) menunjukkan bahwa lokasi kebun, posisi tanaman dan umur tanaman manggis tidak berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati.

Analisis lintas terhadap data pengamatan cuaca selama satu minggu sebelum panen dan kejadian getah kuning di Cengal dan Jamblang menunjukkan bahwa tidak ditemukan faktor lingkungan (curah hujan, suhu, kelembaban udara, kadar air tanah, intensitas cahaya, dan kecepatan angin) yang berpengaruh terhadap kejadian getah kuning pada manggis.

Analisis korelasi terhadap data pengamatan cuaca selama satu minggu sebelum panen dan kejadian getah kuning di Cengal dan Jamblang juga menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara getah kuning pada aril dengan faktor lingkungan. Terdapat korelasi yang sangat signifikan antara curah hujan dengan kejadian getah kuning pada aril manggis pada pengamatan cuaca empat minggu sebelum panen.

Secara umum lokasi kebun, posisi pohon dan dan umur pohon tidak berpengaruh terhadap kejadian getah kuning pada aril, getah kuning pada kulit buah, translucent pada aril, burik pada kulit buah, bobot buah, diameter buah, kekerasan kulit buah dan padatan terlarut total (PTT). Pengamatan cuaca satu minggu sebelum panen manggis tidak ditemukan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya getah kuning pada aril manggis.

ABSTRACT

ENDI ROHENDI. The Effect of Micro Climate on Yellow Latex Occurrence in Mangosteen Fruit (Garcinia mangostana L.). Under supervision of SOBIR and DARDA EFENDI.

A major challenge on mangosteen quality is the occurrence of physiological disorder of yellow latex (gamboge). In order to elucidate environment factors which associated yellow latex occurance in a mangosteen flesh, the experiment was conducted under field conditions in two locations of mangosteen orchards in Leuwiliang, Bogor. Sixteen mangosteen trees were selected from each location with purposive sampling approach. Two fruit were harvested from each tree from inside and outside section of trees, during 9 weeks. Observation of weather consisted of rainfall, temperature, humidity/RH, water content of soil, intensity of light, and speedy of wind was conducted 1 week before harvesting until final harvesting. The results showed that weather condition in both location hasn’t different, except for relative humidity. Fruit quality, physical and chemical characteristic of fruit based on two locations of observation, age of tree and tree position of mangosteen were not showed differences. Finally, yellow latex occurance in mangosteen fruit was correlated with rainfall, 4 week before harvested.

Key words : mangosteen, yellow latex, gamboge, micro climate

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang- Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

• Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

• Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin IPB

KUNING BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

ENDI ROHENDI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

SEKOLAH PASCA SARJANA

Dokumen terkait