• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 Tujuan Pemasaran

5.3 Analisis Penampilan Pasar (Market Performance)

5.3.1 Margin Pemasaran

Anindita (2004), menjelaskan bahwa marjin penasaran menunjukan perbedaan harga ditingkat lembaga dalam sistem pemasaran. Hal tersebut juga dapat diidefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang dibayar oleh konsumen dan apa yang diterima oleh produsen untuk produk pertaniannya.

Semakin kecil nilai margin pemasaran, maka semakin efisien pemasaran tersebut. Hal ini sesuai dalam penelitian yang dilakukan oleh Ayu et al. (2016), bahwa Nilai margin pemasaran berpengaruh terhadap nilai dari farmer’s share dan efisiensi pemasaran. Semakin rendah margin pemasaran, maka nilai farmer’s share semakin tinggi dan nilai efisiensi semakin kecil sehingga pemasaran semakin efisien.

Berikut merupakan besarnya margin pemasaran antar lembaga dan antar saluran pemasaran ikan segar di TPI Muara Angke, Jakarta Utara dapat dilihat pada tabel 21,22,23,24 dan 25 dan secara rinci pada lampiran 3.

Tabel 21. Marjin Pemasaran Cumi-Cumi Dan Ikan Tenggiri dari TPI Muara Angke, Jakarta Utara

Berdasarkan Tabel 21 jika dilihat dari nilai farmer share, distribusi margin pemasaran kesembilan saluran pemasaran ikan tenggiri di Muara Angke, Jakarta Utara semuanya memiliki nilai yang efisien karena FS>%MP. Nilai margin pemasaran antar lembaga pemasaran terbesar untuk ikan tenggiri yaitu terdapat pada lembaga pemasaran pengolah yaitu sebesar Rp 20.000 karena ikan tersebut harus diolah lagi menjadi ikan pindang atau asap yang memerlukan biaya tambahan. Namun, jika dijual dalam keadaan segar lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin tertinggi yaitu pengecer pada saluran IX yaitu sebesar Rp 10.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin paling efisien untuk ikan tenggiri adalah pedagang besar dan

80

pedagang grosir diseluruh saluran pemasaran karna memiliki nilai margin pemasaran sebesar RP 5.000.

Tabel 22. Marjin Pemasaran Ikan Tongkol dari TPI Muara Angke, Jakarta Utara

Berdasarkan Tabel 22 terdapat delapan saluran pemasaran yang menjual ikan tongkol. Jika dilihat dari nilai farmer share, distribusi margin pemasaran kedelapan saluran pemasaran ikan tenggiri di Muara Angke, Jakarta Utara dibagi menjadi dua bagian yaitu saluran yang efisien dan tidak efisien. Pada saluran V termasuk saluran pemasaran yang tidak efisien karena memiliki nilai FS<%MP dan tujuh saluran pemasaran selain saluran pemasaran V memiliki nilai yang efisien karena FS>%MP. Nilai margin pemasaran antar lembaga pemasaran terbesar untuk ikan tongkol yaitu terdapat pada lembaga pemasaran pengolah pada saluran V yaitu sebesar Rp 20.000 serta memiliki nilai FS sebesar 45,95% dan Mp sebesar 54% mengapa demikian karena ikan tersebut harus diolah lagi menjadi ikan pindang atau asap yang memerlukan biaya tambahan. Namun, jika dijual dalam keadaan segar lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin tertinggi yaitu pengecer pada saluran IX yaitu sebesar Rp 2.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin paling efisien untuk ikan tongkol adalah pedagang besar dan pedagang grosir diseluruh saluran pemasaran karna memiliki nilai margin pemasaran sebesar RP 1.000.

Tabel 23. Marjin Pemasaran Ikan Kembung dari TPI Muara Angke, Jakarta Utara

Berdasarkan Tabel 23 terdapat delapan saluran pemasaran yang menjual ikan kembung. Jika dilihat dari nilai farmer share, distribusi margin pemasaran kedelapan saluran pemasaran ikan kembung di Muara Angke, Jakarta Utara semuanya memiliki nilai yang efisien karena FS>%MP. Nilai margin pemasaran antar lembaga pemasaran terbesar untuk ikan kembung yaitu terdapat pada lembaga pemasaran pengolah pada saluran V yaitu sebesar Rp 20.000 serta memiliki nilai FS sebesar 51,22% dan MP sebesar 49% mengapa demikian karena ikan tersebut harus diolah lagi menjadi ikan pindang atau asap yang memerlukan biaya tambahan. Namun, jika dijual dalam keadaan segar lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin tertinggi yaitu pengecer pada saluran IX yaitu sebesar Rp 5.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin paling efisien untuk ikan kembung adalah pedagang besar dan pedagang grosir diseluruh saluran pemasaran karna memiliki nilai margin pemasaran sebesar RP 2.000.

82

Tabel 24. Marjin Pemasaran Ikan Selar dari TPI Muara Angke, Jakarta Utara

Berdasarkan Tabel 24 terdapat delapan saluran pemasaran yang menjual ikan Selar. Jika dilihat dari nilai farmer share, distribusi margin pemasaran kedelapan saluran pemasaran ikan Selar di Muara Angke, Jakarta Utara dibagi menjadi dua bagian yaitu saluran yang efisien dan tidak efisien. Pada saluran V termasuk saluran pemasaran yang tidak efisien karena memiliki nilai FS<%MP dan tujuh saluran pemasaran selain saluran pemasaran V memiliki nilai yang efisien karena FS>%MP. Nilai margin pemasaran antar lembaga pemasaran terbesar untuk ikan Selar yaitu terdapat pada lembaga pemasaran pengolah pada saluran V yaitu sebesar Rp 20.000 serta memiliki nilai FS sebesar 28,57% dan MP sebesar 71% mengapa demikian karena ikan tersebut harus diolah lagi menjadi ikan pindang atau asap yang memerlukan biaya tambahan. Namun, jika dijual dalam keadaan segar lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin tertinggi yaitu pengecer pada saluran IX yaitu sebesar Rp 2.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin paling efisien untuk ikan Selar adalah pedagang besar dan pedagang grosir diseluruh saluran pemasaran karena memiliki nilai margin pemasaran sebesar RP 1.000.

Tabel 25. Marjin Pemasaran Ikan Tembang dari TPI Muara Angke, Jakarta Utara

Berdasarkan Tabel 25 terdapat delapan saluran pemasaran yang menjual ikan Tembang. Jika dilihat dari nilai farmer share, distribusi margin pemasaran kedelapan saluran pemasaran ikan Tembang di Muara Angke, Jakarta Utara dibagi menjadi dua bagian yaitu saluran yang efisien dan tidak efisien. Pada saluran V termasuk saluran pemasaran yang tidak efisien karena memiliki nilai FS<%MP dan tujuh saluran pemasaran selain saluran pemasaran V memiliki nilai yang efisien karena FS>%MP. Nilai margin pemasaran antar lembaga pemasaran terbesar untuk ikan Tembang yaitu terdapat pada lembaga pemasaran pengolah pada saluran V yaitu sebesar Rp 20.000 serta memiliki nilai FS sebesar 16,67%

dan MP sebesar 83% mengapa demikian karena ikan tersebut harus diolah lagi menjadi ikan pindang atau asap yang memerlukan biaya tambahan. Namun, jika dijual dalam keadaan segar lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin tertinggi yaitu pengecer pada saluran IX yaitu sebesar Rp 1.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga pemasaran yang memiliki nilai margin paling efisien untuk ikan Tembang adalah pedagang besar dan pedagang grosir diseluruh saluran pemasaran karna memiliki nilai margin pemasaran sebesar RP 500.

84

Dokumen terkait