• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bergerak di bidang seni bukanlah hal yang

mudah, namun dari sini Maria Tiwi banyak

belajar agar lebih percaya diri dan ingin

mem-buktikan bahwa apa yang dipilih dan

dilaku-kan dengan nyata, jujur, dan kerja keras pasti

akan memberikan hasil yang baik.

Geliat Seni Rupa

Melukis dengan

Kesatuan

Hati dan Jiwa

Maria Tiwi

49

48 Semesta Seni l Nomor 11

l Maret l 2021

Semesta Seni

l Nomor 11 l Maret l 2021

Gaya lukisnya berasas dan cenderung figuratif yang meng-arah kepada gaya kubisme, yang saling bersinggungan sehing ga memunculkan ruang, walau figur objeknya tetap menonjol. Dengan memainkan garis, bentuk, memberi kesan memotong, menurutnya adalah ekspresi tanpa batas dan membebaskan diri dari aliran seni apapun, sehingga ia lebih bebas berimajinasi dan melukis dengan kesatuan hati dan jiwa, seperti air yang mengalir terus mencari cara tanpa harus seperti gaya orang lain.

Kesan transparan dalam karyanya sebagai simbol kejujur-an, apa adanya, tanpa harus ditutupi, berani bertang gung jawab dan terbuka, serta menerima perbedaan dan meng-hargai orang lain. Warna lukisannya yang cenderung kuat dengan banyaknya perpaduan warna di atas kanvas. Warna merupakan simbol dari karakter manusia yang kuat, memi-liki nilai, keyakinan, tidak cengeng, tidak mudah mengeluh, bahagia dengan kehidupannya, selalu bergerak dinamis, mandiri, dan berkembang menjadi diri yang seutuhnya. Tiwi mengambil banyak sekali gambaran tentang wanita telanjang karena konfigurasi saat ini yang sangat menarik baginya adalah sosok wanita dengan segala permasalahan. Sosok itu dipiuh dan ditampilkan dengan gayanya menjadi lebih mudah dikembangkan sesuai dengan imajinasinya.

Baginya, melukis adalah suatu ekspresi yang jujur di mana memunyai energi tanpa batas, bebas mengarungi imaji diri sebagai tempat merenung menuju proses pende-wasaan. Suatu keinginan dan kerinduan untuk melepaskan energi dan perasaan

Proses kreatif tidak pernah lepas dari suatu proses kehidupan dan kepekaan diri yang te rus bergulir membe-rikan banyak pengalam-mendorongnya dalam pencapaian atau memiliki suatu

re-alita atau imaji untuk menuju ke depan yang lebih baik lagi. Tiwi ingin menjembatani seni, terutama seni lukis dengan audiens untuk menyatukan mereka dalam berapresiasi aktif lewat karya lukisnya yang banyak bercerita tentang kehidupan manusia, terutama perempuan. Berharap lewat karyanya, ia dapat memberikan dukungan kepada audiens, juga berupa keresahan-keresahannya saat proses berkarya seni.

an hidup yang penuh makna, kejujuran, dan apa adanya tanpa harus memaksakan diri untuk menjadi orang lain. Permainan warna, garis, dan memberikan kesan tekstur bergumul dengan rasa, keinginan, keresahan, kebahagiaan, dalam satu hasrat dengan balutan tema perempuan adalah suatu kejujuran diri untuk mencoba berbicara tentang pen-dewasaan diri dan kebijaksanaan.

49

51

50 Semesta Seni

l Nomor 11 l Maret l 2021

50 Semesta Seni l Nomor 11

l Maret l 2021

50

Geliat Seni Rupa

50

50

Ulasan Tentang Kekuatan Karyanya

Bertemu dengan pelukis Maria Tiwi adalah perjumpaan de ngan sosok wanita yang optimistik, mengasyikkan, sarat dengan berbagai pengalaman hidup dari semenjak bersekolah hingga bekerja dan berumah tangga. Wanita yang se mula seperti menyimpan misteri, ternyata setelah menge nal dia lebih dekat, sosok pelukis ini enak untuk diajak bertukar pikiran, open minded, strong character, dan tentunya ditambah natural beauty pemberian yang di atas menjadikan banyak mata pria tak bisa melewatinya begitu saja apabila berada di ruang publik.

Keterusterangan dan tutur yang santun sebagai putri Jawa, menjadi ikon khas Maria Tiwi. Terdidik dan berprofesi sebagai art designer dan sekarang menjadi tenaga pengajar di sebuah sekolah. Kesibukan utamanya di rumah yang sekaligus disulap jadi studio adalah melukis.

Hal itu dapat dia buktikan melalui kesempatan berpameran bersama di berbagai tempat di dalam dan di luar negeri. Dorongan melukisnya menjadi semakin bersemangat lagi semenjak keberhasilannya menggondol International Award 2018 di Korea belum lama ini. Apabila kita menyimak cerita Tiwi mengisahkan perjalanan hidupnya semenjak dari bangku sekolah lanjutan, di mana dirinya lebih mengedepankan kebebasan bersikap sebagai gaya hidup. Hal ini tentu saja akan bersinggungan dengan kebiasaan keluarganya yang masih setia melestarikan adat Jawa menjadi panutan sehari-hari. Tiwi memang putri yang agak sukar diatur di antara saudara-saudara kandung lainnya. Semangat revolt itu terkadang diperlukan dalam sikap berkesenian. Keadaan itu tidak menyurutkan keingin-annya untuk menggapai cita-cita sekaligus menyelesaikan pendidikan sekolah lanjutan atas dan perguruan tinggi. Selepas itu ia tanpa kesulitan mendapat pekerjan sebagai

art designer.

Merasa sudah waktunya, ia berumah tangga dan beroleh seorang putri. Maria Tiwi tinggal bersama putri satu-satu-nya di rumah sampai sekarang.

Pada karya-karya Tiwi kita menyaksikan banyak wa-jah-wajah dan tubuh-tubuh wanita yang mengisi bidang-bidang lukisan. Sangat jelas dia menjadikan tubuh wanita sebagai bahasa ungkap untuk model di lukisan. Bagian tubuh dan wajah menurut Tiwi bisa menjadi sebuah representasi simbolik yang mewakili perasaan senang, sedih, takut , tercekam, marah, dan lain-lain. Tak heran pada lukisan Tiwi kita jumpai juga wajah dan tubuh sebagai alat untuk memunculkan social protests. Tentunya ia lebih cenderung ingin berbicara dari sudut keberadaan-nya sebagai wanita perupa yang lebih bakeberadaan-nyak tahu tentang seluk-beluk jiwa dan perasaan wanita seperti yang dialaminya selama ini.

51

50 Semesta Seni l Nomor 11

l Maret l 2021

Semesta Seni

l Nomor 11 l Maret l 2021

Pada karya-karyanya dipameran ini jelas sekali bahwa ketika menampilkan bentuk tubuh dan wajah yang sudah dimodifikasi olehnya menjadi bertenaga, elastis, dan jauh dari keinginan untuk menyenangkan mata kaum lelaki semata. Kombinasi bentuk dan garis yang melengkung mengalir saling berhubungan seakan bekerja sama untuk

merangkai sebuah karya yang kemudian menjadi pen-yampaian ide dan pikiran sang pelukis tentang kaumnya dewasa ini. Keberaniannya mengolah warna menambah kehangatan lukisan-lukisan tersebut.

Desire misalnya adalah sebuah contoh lukisan di mana

keinginan Tiwi untuk mendorong kaum wanita meraih kesempatan yang ada di hadapan matanya, sebagaima-na seperti yang ia lakukan selama ini. Dorongan itu akan membuat wanita tidak terlalu bergantung bahkan bisa membantu pasangannya kelak. Begitulah pandangan wani-ta-wanita di perkotaan yang independen.

Passion, sebagai wanita yang kuat dan berkarakter

kesediaan untuk terbuka dan jujur di hadapan pa sangan merupakan solusi penting untuk menghindarkan terbangun kecurigaan yang menyulut aura negatif, sepertinya hal itu sejalan dengan pengalaman-peng alaman pelukis.

Deep Blue Sea, keprihatinan Tiwi pada kekerasan terhadap

wanita yang selama ini sering kita dengar berita nya. Se-bagai korban kejahatan seksual sungguh sangat menyedi-hkan seperti yang sering kita dengarkan dan baca di setiap surat kabar. Biasanya korban-korban itu benar-

benar sulit untuk bisa keluar dari trauma yang menimpa mereka. Lebih dari itu apa yang paling spesifik dari semua uraian di atas adalah pengalaman hidup Tiwi di dalam ruang dan waktu, sampai sekarang menjadi sumber

inspirasi dalam merealisasikan karya-karya di pameran tunggalnya. Keterbukaan, kooperatif, jujur, dan bersema-ngat untuk maju serta selalu bersikap positif adalah pe-san-pesan moral dan nasihat yang bisa kita tangkap lewat lukisan-lukisan Maria Tiwi.

@ IH - Sumber: MT dan MY

53

53

52 Semesta Seni l Nomor 11

l Maret l 2021

Semesta Seni

l Nomor 11 l Maret l 2021

BID Ghoffar Aboe Dja’far dilahirkan di

Wanadadi, Banjarnegara, 21 April 1954. Ia anak bungsu dari enam bersaudara.

Ayahnya bernama Aboe Dja’far seorang PnS dan ibunya bernama Saodah seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti insinyur, dokter, dan pelukis. namun semuanya melenceng, Ebiet malah menjadi penyanyi. Kendati ia lebih suka disebut pesyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepesyairan.

nama Ebiet G Ade sendiri diambil dari pengalamannya saat kursus Bahasa Inggris, sang guru yang merupakan orang asing kesulitan memanggilnya ‘Abid’ Ghoffar. Dengan logat bulenya, Abid selalu dipanggil ‘Ebiet’ karena dalam Bahasa Inggris hurug a dibaca e.

A

Nama musisi legendaris Ebiet G Ade ini muncul di blantika musik Indonesia sejak 1979.

Dokumen terkait