• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1 Masalah Manusia

Masalah manusia adalah tentang manajemen perhatian. Perhatian orang-orang kunci harus difokuskan kepada isu, konflik dan prefensi kebijakan ditempat kunci dalam proses dan hirearki organisasi. Manajemen perhatian dan komitmen merupakan masalah bagi individu, kelompok, organisasi dan komunitas.

Pada temuan lapangan penolakan akan rencana relokasi pedagang menjadi salah satu faktor masalah manusia yang dihadapi oleh Diskoperindag Kabupaten Serang. Berawal dari kebijakan untuk mengakomodir seluruh pedagang ke tempat yang baru dan pasar yang layak untuk pedagang. Hal ini dipertegas melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu Titi selaku Kepala Seksi Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Serang bahwa sebagai berikut :

“Dapat mengakomodir seluruh pedagang los, kios maupun kaki lima pada pasar baru dengan lahan yang cukup luas dan layak di desa kendayakan”. (wawancara dengan Ibu Titi selaku kepala seksi perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan pada 1 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang).

Penolakan dari pedagang oleh perwakilan dari Forum Komunikasi Pedagang Pasar (FKKP) Kragilan yang menyatakan bahwa :

“Tetap pedagang berharap di renovasi bukan relokasi, dan mengenai adanya perbaikan jalan kearah pasar baru di desa Kendayakan silahkan untuk diperbaiki, dan apabila perbaikan jalan dibarengi dengan pelebaran jalan di sekitaran gerbang jalan masuk jembatan sentul, pada bagian kiri 2 meter dan kanan 2 meter para pedagang akan diajak musyawarah kembali. Karena jika tidak ada pelebaran jalan disana, sama saja hanya memindahkan kemacetan”. (Wawancara dengan Bapak Uci selaku Kepala Forum Komunikasi Pedagang pasar Kragilan pada 28 Juli 2016 pukul 09.00 WIB di Pasar Kragilan Lama).

Berdasarkan data dan wawancara diatas, sebenarnya Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang telah mengupayakan mengakomodir para pedagang sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Namun tidak strategis nya pasar baru dan dianggap hanya memindahkan kemacetan di titik yang lain membuat para pedagang kontra dengan kebijakan ini. Sehingga belum ada titik temu antara pihak pemerintah dan pedagang pasar Kragilan dalam setiap musyawarah tentang merelokasi pedagang pasar Kragilan.

Lalu untuk menunjukan komitmen yang baik dari Diskoperindag Kabupaten Serang untuk menarik minat pedagang agar tertarik untuk dipindahkan ke desa Kendayakan adalah dengan tidak membebankan biaya untuk pedagang yang mau direlokasi ke pasar baru. Bapak Atang mengungkapkan

beberapa persyaratan untuk para pedagang agar pendataan menjadi lancer dan tertib, dengan kutipan wawancara sebagai berikut :

“Pedagang akan diajak musyawarah dan sosialisasi kembali untuk direlokasi. pendataan akhir pedagang yang memilik SKP (Surat Keterangan Pedagang) sejenis akta rumah seperti itulah. Hal ini untuk menghindari pedagang musiman yang mau los dan kios gratis yang disedikan dinas di pasar baru.” (Wawancara dengan Bapak Atang selaku UPT Pasar Wilayah Timur pada 4 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB di Kantor pasar Kragilan baru).

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan rencana komitmen yang baik demi mencapai tujuan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang. Perencanaan yang dapat membuat pedagang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa kios, los dan kaki lima dengan menunjukan SKP yang dimiliki oleh para pedagang di pasar yang baru. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi pedagang musiman yang kerap yang ingin mendapatkan tempat secara gratis di pasar yang baru. Dengan adanya mayoritas pedagang yang memiliki SKP ini memperbesar potensi untuk diadakannya relokasi yang tertib. Permasalahan manusia pada aspek ini terdapat di para pedangan dan pemerintah yang mempunyai kendala untuk menyatukan tujuan sebuah relokasi pasar. Para pedagang yang enggan direlokasi menyatakan tempat yang kurang strategis pasar di Desa Kendayakan untuk mereka berjualan. Masalah perhatian pemerintah akan tanggapan pedagang yang masih kurang, menyebabkan permasalahan manusia belum teratasi dengan baik.

4.3.2 Masalah Proses

Masalah proses adalah manajemen ide strategis menjadi good currency. Kearifan yang tidak konvensional harus diubah menjadi kearifan yang konvensional. Masalah proses yang terpenting dalam perencanaan strategis adalah manajemen ide strategis menjadi “good currency” dengan kata lain bagaimana anda menjual ide baru kepada cukup banyak orang bahwa kearifan yang tidak konvensional diubah menjadi kearifan yang konvensional.

Prosedur atau Standard Operating Procedures (SOP) merupakan sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program. Dalam beberapa tahun terakhir Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Serang telah melakukan berbagai tahapan yang panjang.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Titi selaku Kepala Seksi Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang yaitu sebagai berikut :

“Tahap – Tahap Prosedur yang berawal dari permohonan dari himpunan pedagang pasar kragilan dan ajuran dari organda pengguna kendaraan yang mengeluhkan kemacetan di lingkungan serang timur. Lalu di tahun 2012 melalui musyawarah masyarakat yang ditanda tangani oleh muspika telah sepakat mau direlokasi pasar kragilan. Di tahun 2012 akhir dinas pun melakukan menyusun RAB nya. Pada tahun 2013 pengerjaannya dan melakukan forum diskusi mengenai pembangunan jalan dan sarana pendukung. memalui SKPD pendukung (PU, Dinkes, Dishub dan DTRBP). Pada tahun 2014 pembaharun data pedagang dan melakukan pembangunan tahap 1 yang sesuai dengan RAPD. Pada tahun 2015 dilakukan penggaran untuk pembangunan tahap ke 2. Tahun 2016 pembangunan tahap kedua dimulai dan ditargetkan selesai akhir tahun. Dan pada tahun 2017 pendataan ulang pedagang yang mau direlokasi dan pemindahannya ke pasar kragilan di desa kendayakan.”. (Wawancara dengan Ibu Titi selaku Kepala Seksi Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang pada 1 Agustus 2016

pukul 10.00 WIB di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang).

Berdasarkan hasil wawancara dapat diuraikan langkah-langkah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang dari tahun ke tahun. Berawal dari adanya keluhan masyarakat yang menyatakan kerap terjadi kemacetan di sekitar pasar lama apabila di hari pasar buka yaitu senin dan kamis. Lalu dibuatlah perencanaan relokasi dari desa Kragilan ke desa Kendayakan dan juga dilakukan pendataan pedagang pasar Kragilan. Dalam pencairan anggaran pembangunan pasar, terdapat kekurangan yang menyebabkan terlalu lamanya kebijakan relokasi pedagang pasar Kragilan ini berjalan. Yaitu pencairan dana yang mengalami dua tahap sehingga pembangunan pun tidak bisa langsung dirampungkan segera. Hal ini pun diungkapkan lagi oleh Ibu Titi yaitu sebagai berikut :

“Kendala yang dihadapi seperti penggaran yang dilalui secara 2 tahap sehingga proses kontruksinya pun dilakukan bertahap.” (Wawancara dengan Ibu Titi selaku Kepala Seksi Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang pada 1 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang).

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang menganggarkan pembangunan pasar baru dalam dua tahap pencairan dana, yaitu pada tahun 2014 dan 2016. Hal ini membuat pembangunan pun dilakukan dalam dua tahap berbeda. Berikut adalah total penggaran yang dikeluarkan APBD untuk pembangunan pasar Kragilan baru di Desa Kendayakan Kabupaten Serang.

Pada pembangunan tahap pertama yang memakan dana sebesar Rp 7.710.000.000,- (tujuah miliar tujuh ratus sepuluh juta rupiah) atau setara dengan 69,254% dari total anggaran yang dikeluarkan, meliputi pengerjaan :

1. Pekerjaan tanah (Cut & Fill Soil) 2. Pekerjaan saluran eksternal

3. Pekerjaan pagar luar keliling (depan, samping, belakang) dan pemasangan pagar seng sekeliling bangunan exiting

4. Pembangunan los kelonting (2 Unit) 5. Pembangunan los kain (3 Unit) 6. Pembangunan los sayur (2 Unit)

7. Pembngunan los ikan dan daging (1 Unit) 8. Pembangunan los makanan dan jajanan (1 Unit) 9. Pembangunan kantor pengelola (1 Unit)

10. Pembangunan musholla (1 Unit) 11. Pembangunan toilet umum (1 Unit) 12. Pembangunan reservoir/ gudang (1 Unit) 13. Pemebangunan Tps (1 Unit)

Pada pembangunan tahap dua yang memakan dana sebesar Rp 3.422.800.000,- (tiga miliar empat ratus dua puluh dua delapan ratus ribu rupiah) atau setara dengan 30,745% dari total anggaran yang dikeluarkan, meliputi pengerjaan :

1. Pekerjaan jalanan dan pekerjaan area pedagang kaki lima (PKL)

kran taman dan hydrant tower

3. Pekerjaan taman beserta lampu taman

4. Pengecatan pagar depan dan kaibon, dan pemasangan nama dan logo stainless

5. Pembangunan kios (1 Unit) 6. Pembangunan pos jaga (1 Unit)

7. Pembangunan tempat cuci barang jualan (1 Unit)

8. Pembanguanan bak pengelohan air bekas/ IPAL (1 Unit)

Seperti yang telah dipaparkan diatas pembangunan pasar kragilan baru di desa kendayakan kabupaten serang memiliki dua kali tahap pelaksaan pembangunan. Dengan total pembangunan yang memakan anggaran sebesar Rp 11.132.800.00,- (sebelas miliar seratus tiga puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) menjadikan pembangunan pasar ini memiliki sebuah konsep pasar tradisional yang bersih. Apabila kebijakan ini merupakan bersifat mendesak dalam tata kelola kota, seharusnya pencairan dan pembangunan harus dilakukan dengan cepat karena mengurai kemacetan dan menciptakan pasar tradisional yang layak merupakan hal penting yang langsung bersentuhan dengan masyarakat luas baik itu dalam tingkatan masyarakat Kecamatan maupun Kabupaten Serang. Sehingga kebijakan relokasi nya pun dapat segera dilakukan dengan adanya pembangunan pembangunan yang juga dapat meningkatkan pengembangan Kabupaten Serang.

Sedangkan pada rencana strategis merupakan perumusan perencenaan secara komprehensif tentang bagaimana perusahaan atau organisasi mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.

“Strategi yang sedang dilakukan saat ini seperti perbaikan fasilitas di sekitar pasar kragilan yang ada di desa kendayakan lalu sosialisasi kepada pedagang untuk memberikan pengertian dan pendataan.” (Wawancara dengan Ibu Titi selaku kepala seksi perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan pada 1 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang).

Tetapi strategi sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Serang mengalami tanggapan minor dari pedagang yang merasa di kala adanya sosialisasi tidak adanya komunikasi dua arah yang baik. Bapak Uci selaku Sekretaris Forum Komunikasi Pedagang Pasar Kragilan mengatakan sebagai berikut :

“Respon dari pemerintah sendiri tetap kekeuh memaksa menginginkan adanya relokasi dan tidak ada solusi yang diberikan kepada para pedagang.” (Wawancara dengan Bapak Uci selaku Kepala Forum Komunikasi Pedagang pasar Kragilan pada 28 Juli 2016 pukul 09.00 WIB di Pasar Kragilan Lama).

Sosialisi dianggap tidak berjalan efeketif dari mendengarkan pendapat para pedagang juga diungkapkan Bapak Rosyid yang beberapa kali ikut datang dalam acara tersebut, wawancara yaitu sebagai berikut :

“Susah, nggak mau mendengar pendapat dari pedagang kecil” (Wawancara dengan Bapak Rosyid selaku pedagang pasar Kragilan pada 28 Juli 2016 pukul 11.30 WIB di Pasar Kragilan).

Strategi – strategi yang dilakukan pemerintah seharusnya menjadikan langkah untuk menjalankan tujuan yang ada tetapi fungsi ini akan berdampak negatif apabila tidak baik dalam pelaksanaanya. Seperti sosisalisasi yang tidak menemukan titik tengah antara pihak pemerintah dan pedagang. Sebaiknya apabila sosialisasi dilaksanakan tidaklah hanya menyampaikan rencana yang telah dibuat oleh pihak pemerintah. Tetapi jajak pendapat dengan para pedagang juga harus dilaksanakan dan dicari solusi untuk kedua belah pihak. Sehingga Pihak pemerintah dapat membuat strategi yang diinginkan oleh pedagang tetapi tidak bersinggungan dengan tujuan awal dari rencana relokasi pedagang. Berdasarkan uraian wawancara diatas peneliti menganggap masalah proses belum terlaksana dengan baik.

4.3.3 Masalah Struktural

Masalah struktural adalah manajemen hubungan bagian dan keseluruhan. Lingkungan internal dan eksternal harus menjadi kaitan yang menguntungkan. Masalah struktural dalam perencanaan strategis adalah mengaitkan lingkungan dan eksternal yang melintasi tingkat-tingkat. Tantangan bagi para perencana strategis adalah meyakinkan bahwa keseluruhannya terletak dalam bagian-bagiannya, mereka harus menggunakan pendekeatan holografik dan bukan pendekatan komposisional. Para perencana harus berusaha menempatkan seluruhnya dalam tiap-tiap bagiannya, sehingga bagian-bagian itu mempresentasikan seluruhnya. Bila hal ini dapat dilakukan maka masing-masing bagian dari sistem akan mempunyai unsur-unsur penting bagi reproduksi

keseluruhan sistem. Dalam konteks penelitian ini tentunya mengacu pada bagaimana menganalisis lingkungan internal organisasi khususnya yang menjadi lokus penelitian ini yaitu Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang. Dalam hal ini lembaga pemerintah daerah yang selama ini paling banyak terlibat adalah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang sehingga dalam hal ini perlunya analisis internal dari dinas tersebut.

Adapun peneliti memuat rincian kekuatan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang dapat dilihat pada tabel - tabel sebagai berikut :

TABEL 4.2

JUMLAH PEGAWAI DAN JABATAN

DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN KAB. SERANG

NO JABATAN ESELON PNS CPNS TKK TKS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kepala Dinas II 1 1

2 Sekretaris III a 1 - - - 1

3 Kepala Bidang III b 4 - - - 4

4 Kepala Sub Bagian IV a 3 - - - 3 5 Kepala Seksi IV a 12 - - - 12 6 Kepala UPT Pasar IV a 3 - - - 3 7 Kepala UPT Metrologi Iva 1 - - - 1

8 Kepala Sub Bagian di UPT Pasar dan Metrologi IVb 4 - - - 4 9 Staf Pelaksana - 23 - 22 86 131 JUMLAH 52 22 86 160

Sumber : DISKOPERINDAG Kabupaten Serang.

Data pada tabel menunjukkan bahwa di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang memiliki jumlah sebanyak 52 orang Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang, dan Tenaga Kerja Kontrak ( TKK ) sebanyak 22 orang, serta Tenaga Kerjasukarela ( TKS ) sebanyak 86 orang. Tenaga Kerja Sukarela yang ada di Dinas Koperindag Kabupaten Serang didayagunakan sebagai petugas kebersihan dan retribusi pengelolaan Pasar se-Kabupaten Serang, serta membantu pengetikan surat dan administrasi pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar. Pegawai yang ada, baik dari PNS, TKK, maupun TKS menjadikan kekuatan penunjang keberhasilan dan pemberdayaan aparatur dalam melaksanakan program kerja dan kegiatan-kegiatan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang.

M enurut peneliti jumlah ini terlalu banyak apabila sekedar melakukan pelaksanaan rencana strategi di sebuah dinas tanpa ada praktik langsung dilapangan dalam hal pengelolaannya.

Hal ini terungkap pada sela – sela wawancara dengan pak uci, yang mengatakan sebagai berikut :

maksudnya ngga berjalan di pasar Kragilan ini”. (Wawancara dengan Bapak Uci selaku Kepala Forum Komunikasi Pedagang pasar Kragilan pada 28 Juli 2016 pukul 09.00 WIB di Pasar Kragilan Lama).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu sukmanah yang merasa kurang optimal pegawai lapangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang dalam pengelolaan sampah yang sudah ada retribusi harian yang dibebankan kepada pedagang. Wawancaranya sebagai berikut :

“Masih kurang, ada pungutan kebersihan tapi masih sering sampah dibuangnya ke belakang pasar”. (Wawancara dengan Ibu Sukmanah selaku pedagang pasar Kagilan pada 28 Juli 2016 pukul 11.00 WIB di Pasar Kragilan).

Pernyataan wawancara menggambarkan bahwa walaupun pasar Kragilan lama adalah sebuah pasar kecil tetapi pasar ini memerlukan pengelolaan yang baik dan benar. Karena banyaknya juga pedagang yang tidak bisa ditertibkan sehingga menyebabkan kemacetan di jalan raya. Sehingga menurut peneliti alangkah lebih baiknya pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan mengalokasikan beberapa pegawai untuk turun langsung ke pasar agar mengetahui apa yang dikeluhkan oleh pedagang dan mendengar keinginan para pedagang jika rencana relokasi dijalankan, seperti pembinaan langsung terhadap para pedagang dalam kondisi yang sangat natural.

Lebih jauh peneliti menjabarkan komposisi pegawai menurut Pendidikan dan Golongan di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang yaitu sebagai berikut:

TABEL 4.3

JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JUMLAH SD 8 SLTP 2 SLTA 19 D 1 D II -

D III / Sarjana Muda 4

S1 12

S2 7

JUMLAH 52

Sumber : DISKOPERINDAG Kabupaten Serang

Tabel di atas menunjukkan bahwa tentunya dalam Sumber Daya Manusia Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan sangat mumpuni. Kemampuan dalam perencanaan memang tidak sama dalam kemampuan pelaksanaan, karena kemampuan pelaksanaan tentu terdapat faktor-faktor yang entah itu menghambat atau mempercepat pelaksanaan. Menurut peneliti kemampuan atau ketersediaan sumber daya manusia maupun sumber daya anggaran seharusnya menjadi kekuatan yang dimiliki karena kemapuan sumber daya untuk menghasilkan sesuatu tergantung pengelolaanya, semuanya tergantung pada seberapa pintar dan cermatnya dinas dalam melakukan pengelolaan entah itu sumber daya manusia dan sumber daya anggaran, selain itu adanya diklat-diklat tentunya menjadi nilai lebih dalam menjadikan suatu sumber daya manusia memiliki kemampuan yang lebih.

Pasar Kragilan yang baru dan lama memerlukan pengelolaan yang baik dalam pelaksaannya dan juga pengawasannya. Sumber daya yang ada bagaimanapun kondisinya harus menjadi suatu kekuatan dalam hal pengembangan perdagangan khususnya pengelolaan dan pengembangan pasar yang baru, sumber daya yang ada harus di tingkatkan kualitasnya, agar dapat memberikan sumbangsih bagi pengelolaan pasar tradisional. Hal ini juga diperlukan dukungan dari kualitas kesadaran pedagang dalam ketertiban dan kenyamanan pasar Kragilan, karena akan terasa percuma jika pedagang pun tidak mau kooperatif dengan pihak dinas sendiri. Apapun yang akan direncanakan dan dilaksanakan pemerintah tanpa memperhatikan atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Dengan adanya sumber daya yang berkualitas dan dapat bekerja keras dan juga bekerja secara cerdas hal ini dapat mempermudah relokasi pedagang pasar. Karena dengan seperti itu pedagang akan mempercayai Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang dalam mengelola pasar yang baru untuk kemajuan bersama. Sehingga masyarakat pun tidak enggan untuk datang berbelanja ke pasar tradisional dibandingkan ke pasar modern.

Analisis lingkungan eksternal perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan eksternal perusahaan. Sehingga dalam perencanaan strategis dan dalam tahap pelaksanaan implementasi strategis analisis lingkungan eksternal sangat diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan memberikan gambaran terhadap apa-apa saja terkait peluang yang dapat digali untuk

menghasilkan suatu keuntungan, dalam hal Implementasi rencana relokasi pedagang pasar Kragilan oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang di kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, tentunya sebelum melakukan implementasi dan melakukan perencanaan yang pertama dilakukan setelah menentukan visi dan misi adalah menentukan atau menganalisis lingkungan eksternal. Dalam rencana pembangunan pasar Kragilan sendiri memiliki maksud untuk meningkatkan keberadaan pasar tradisional menjadi tempat transaksi jual beli masyarakat yang nyaman, layaknya pasar modern.

Sedangkan tujuannya adalah :

1. Mengakomodir keberadaan seluruh pedagang yang telah ada, untuk mendapatkan tempat berjualan yang layak.

2. Menata para pedagang melalui zonasi sesuai komoditi dagangannya. 3. Memberikan ruang gerak dan sirkulasi udara serta cahaya yang memadai

bagi para pembeli dan pedagang.

4. Meningktkan perekonomian masyarakat sekitar.

5. Mengurai kemacetan yang sering terjadi di sekitar lokasi pasar lama. 6. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Sedangkan potensi yang ada di lokasi pasar Kragilan yang baru, meliputi:

1. Akses menuju pasar Kragilan merupakan jalan kabupatendan mudah dicapai.

2. Keberadaan pasar baru diindikasikan dapat mengurangi arus kemacetan yang sering terjadi di jalan nasional Jakarta – Serang.

3. Kawasan di pasar baru yang berada di antara keramaian pemukiman penduduk sehingga dapat menaikan keuntungan pedagang dalam berjualan.

4. Pedagang tidak dibatasi waktu untuk membuka lapaknya sehingga dapat membuka los dan kiosnya setiap hari.

Untuk mengetahui rencana pembangunan pasar yang baru di desa Kendayakan peneliti memberikan rencana pembangunan kios, los dan kaki lima yang terserap di pasar baru, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4

Rencana Jumlah Pedagang Yang Akan Terserap 1. KIOS Ukuran ( 2,5 x 2,5 M ) = 56 Unit 2. LOS = 332 Unit

1. Los Kelontong 2. Los Kain

3. Los Sayuran, Bumbu dan Buah

4. Los Ikan dan Daging 5. Los Makanan dan Jajanan

Ukuran ( 2 x 1,75 M ) = 88 Unit Ukuran ( 2 x 1,75 M ) = 132 Unit Ukuran ( 2 x 1,75 M ) = 72 Unit Ukuran ( 2 x 1,75 M ) = 32 Unit Ukuran ( 4,3 x 3 M ) = 88 Unit 3. KAKI LIMA Ukuran ( 1,5 x 1,75 M ) = 180 Unit

Jumlah Total Pedagang = 568 Unit

(Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang Kab.Serang 2014)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rencana pedagang yang akan terserap di Pasar Kragilan Baru yang terdapat di desa Kragilan dapat menampung 568 Unit, yang terbagi dalam 56 kios, 332 unit los, dan 180 unit kaki lima. Dengan ukuran yang berbeda antara kios, los dan kaki lima.

Di bawah ini merupakan pendapat lain dari pegawai dinas mengenai potensi-potensi yang ada di pasar baru kragilan yaitu sebagai berikut :

“Luas tanah sekitar 2 hektar untuk area pasar beda jauh dengan di pasar lama, lalu disini juga banyak perumahan yang padat penduduk”. (Wawancara dengan Bapak Atang selaku UPT Pasar Wilayah Timur pada 4 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB di Kantor pasar Kragilan baru)

Serupa dengan bapak atang, ibu titi pun mengungkapkan kalau potensi yang ada di pasar kragilan baru sangat menguntungkan pedagang dalam melakukan kegiatan jual beli dengan masyarakat, berikut pemaparannya :

“Pemberian los kios gratis kepada pedagang yang terdata dan juga perbaikan fasilitas di sekitar pasar Kragilan yang ada di desa Kendayakan. Syarat syarat pedagang jika ingin dipindahkan secara gratis yaitu memiliki surat surat keterangan pedagang (SKP) dan juga KTP sehingga dapat langsung di data. Lalu pedagang dapat membuka los dan kiosnya setiap hari” (Wawancara dengan Ibu Titi selaku kepala seksi perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan pada 1 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang).

Potensi-potensi di kawasan pasar baru yang berada di desa Kendayakan pun dipaparkan oleh masyarakat kecamatan kragilan yang berhasil peneliti wawancarai, kutipan wawancara yaitu sebagai berikut :

“Ya jelas ada, disitu kan nanti lokasinya strategis ya di dalem desa kendayakan, dekat dengan desa desa seperti kramat pematang sukajati.

Dokumen terkait