• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

B. MUATAN KURIKULM

2. Mata Pelajaran Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompotensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 1992 yang ditindak lanjuti dengan surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali Nomor 715/I/19/I.1994 yang menggariskan bahwa Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Sementara berdasarkan kondisi yang memungkinkan dan relevan dengan keberadaan sekolah dan lingkungannya maka diadakanlah muatan lokal Bahasa Inggris dan ICT sehingga label internasional pada SD N 1 Karangasem benar-benar tercermin dari output siswa. Sehinggan muatan lokal yang dipilih adalah Bahasa Bali, Budi Pekerti, Bahasa Inggris dan ICT.

a. Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah bahasa ibu bagi Orang Bali dan orang yang bertempat tinggal turun temurun di Bali. Sehingga Bahasa Bali adalah salah satu identitas Bali sebagai salah satu pulau tujuan wisata internasional. Dalam rangka menjaga eksistensi Bali dan Bahasa Bali maka sekolah berkewajiban dan berpekepentingan untuk ikut andil dalam menjaga warisan budaya. Sehingga wacana “Ajeg Bali” tidak hanya mengemuka pada head line media masa tetapi sudah melangkah maju ke depan menjadi terintegrasi dalam persepektif pendidikan di Bali. Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi sebagai: a) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali, b) lambang identitas daerah dan masyarakat Bali, c) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali, d) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.

23 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Salah satu warisan budya Bali terkait dengan Bahasa Bali adalah Aksara Bali yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana pengembangan kesastraan Bali, b) wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.

Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang didalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali, b) menumbuhkembangkan rasa solidaritas kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan:

1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;

2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

4) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu;

3) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;

4) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Bali;

6) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil intelektual masyarakat Bali.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra Bali.

25 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

b. Budi Pakerti

Pengaruh positif akibat globalisasi dan industrialisasi adalah terbentuknya karakter manusia yang menghargai waktu, menghargai sesama, efektif dan efisien serta dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang cendrung individual dan mengabaikan kebersamaan, kegotongroyongan dan sendi-sendi kehidupan lainnya.

Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, pelanggaran tata tertib, etika dan degradasi moral menjadi topik pembahasan hangat di media masa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Untuk menangkal makin merebaknya prilaku amoral pada peserta didik diperlukan upaya-upaya penanaman pengetahuan, sikap dan perbuatan yang berahklak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dengan memberikan pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik.

Pendidikan budi pekerti dilaksanakan untuk pembentukan watak kepribadian peserta didik secara utuh yang tercermin pada prilaku berupa pikiran, ucapan, perbuatan, sikap dan hasil karya yang baik. Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkup keluarga, masyarakat dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaan pendidikan budi pekerti dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan, pembiasaan, pengalaman, pembinaan prilaku perbuatan-perbuatan yang baik dan pengkondisian lingkungan.

Tujuan muatan lokal budi pekerti adalah:

1) Mendorong kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai- nilai universal, nasional dan tradisi budaya bangsa yang religius;

2) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai penerus bangsa;

3) Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam prilaku yang menyimpang baik secara individual maupun sosial;

4) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Ruang lingkup muatan lokal budi pekerti adalah:

1) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan manusia dan Tuhan;

2) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat manusia (potensi diri);

3) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan manusia;

4) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan lingkungan (lingkungan alam, sosial dan budaya).

c. Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah salah satu Bahasa Dunia yang tetap eksis yang sangat diperlukan dalam pergaulan internasional yang menglobal. Bahsa Inggris sangat diperlukan bukan hanya sebagai sarana komunikasi verbal antar manusia akan tetapi interaksi masyarakat zaman sekarang dengan produk-produk teknologi yang sebagian besar menggunakan standar Bahasa Inggris sebagai panduannya. Sehingga diadakannya sekolah bertaraf internasional adalah dalam rangka memenuhin

27 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

kebutuhan tersebut. SD N 1 Karangasem yang menyandang predikat ”RSBI” sangat berkewajiban dan berkepentingan ikut andil dalam membelajarkan peserta didik muatan lokal Bahasa Inggris dalam mewujudkan status RSBI menjadi SBI. Muatan lokal Bahasa Inggris merupakan muatan lokal yang sengaja dipilih sesuai dengan tuntutan dan kondisi SD Negeri 1 Karangasem. Tujuannya adalah untuk mengembangkan serta meningkatkan kompotensi anak didik berupa dasar-dasar Bahasa Inggris untuk menunjang pencapaian kompetensi sehingga layak untuk mengikuti pendidikan di jenjang sekolah selanjutnya.

3. Mata Pelajaran Muatan Internasional

Dalam rangka pengembangan, pengayaan dan pendalaman beberapa mata pelajaran yang sering dijadikan ajang kompetisi dalam beberapa kegiatan lomba baik tingkat lokal maupun sampai internasional yang paling populer adalah limpiade MIPA dan ajang siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan Science, sehingga sekolah memandang perlu untuk membelajarkan siswa menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika dan IPA dengan cara bilingual oleh beberapa sekolah diformat secara khusus sesuai dengan kondisi sekolah RSDBI tersebut. Untuk SD N 1 Karangasem penyelenggaraan pembelajaran Matematika dan IPA bilingual dilaksanakan secara terpisah dengan pembelajaran Matematika dan IPA reguler. Hal ini sangat terkait dengan ketersediaan guru kelas yang membelajarkan Matematika dan IPA reguler belum mampu untuk membelajarkan mata pelajaran tersebut secara bilingual. Sehingga pembelajaran Matematika dan IPA bilingual atau Mathematic dan Science dibelajarkan oleh guru khusus bilingual yang mempunyai basic keilmuan Bahasa Inggris. Akan tetapi struktur materi tetap didasarkan atas standar isi pada kurikulum KTSP. Ke depan

seiring perkembangan sekolah yang terus dikembangkan dengan pelatihan guru-guru kelas secara rutin dalam hal penguasaan Bahasa Inggris maka pembelajaran Matematika dan IPA benar-benar dilaksanakan secara biingual oleh guru kelas yang bersangkutan,

Dokumen terkait