• Tidak ada hasil yang ditemukan

JALAN GATOT SUBROTO, AMLAPURA KEC.KARANGASEM KAB.KARANGASEM PROVINSI BALI TelpFax (0363) 21566

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JALAN GATOT SUBROTO, AMLAPURA KEC.KARANGASEM KAB.KARANGASEM PROVINSI BALI TelpFax (0363) 21566"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

i

KURIKULUM

SDN 1 KARANGASEM Tahun Pelajaran 2012 / 2013

JALAN GATOT SUBROTO, AMLAPURA

KEC.KARANGASEM KAB.KARANGASEM PROVINSI BALI

Telp/Fax (0363) 21566

E-mail : sdn1karangasem@yahoo.com

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah mendapat pertimbangan dan persetujuan dari Komite Sekolah, maka Kurikulum SDN 1 Karangasem ditetapkan dan diberlakukan untuk tahun pelajaran 2012/2013

Hari : Rabo

Tanggal : 18 Juli 2012

Menyetujui:

Ketua Komite SDN 1 Karangasem

I Gst.Agung Putran,S.Sos

Mengesahkan: Kepala SDN 1 Karangasem

Drs.I Nyoman Merta,M.Si NIP. 19631231 198304 1 067

Mengetahui :

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem

(3)

iii Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya serta dengan keterbatasan pemahaman dan referensi yang belum memadai, kami telah menyelesaikan penyusunan Kurikulum SD Negeri 1 Karangasem Kabupaten Karangasem

Kurikulum ini merupakan pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengan segenap mekanisme pengaturannya sehingga dapat dijadikan pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitas pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkankan.

Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari harapan, sudah barang tentu sangat diperlukan sumbangan pemikiran yang konstruktif dari berbagai kalangan sehingga nantinya dapat kami jadikan sebagai acuan untuk pengembangan dan penyempurnaan kurikulum selanjutnya.

Terima kasih serta penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak, atas segala masukan, saran, serta fasilitas lain yang mendukung dalam penyusunan kurikulum ini. Hal ini merupakan kontribusi dalam rangka memajukan pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem mengingat pendidikan merupakan tanggung jawab segenap komponen bangsa.

Semoga kurikulum ini dapat bermanfaat sesuai harapan kita bersama.

Amlapura , 18 Juli 2012 Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 1 Karangasem

Ketua

(4)

DAFTAR ISI

D. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP ... 8

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP ... 8

BAB II TUJUAN ... 10

A. TUJUAN PENDIDIKAN ... 10

1. Tujuan Pendidikan Nasional ... 10

2. Tujuan Pendidikan Dasar ... 10

B. VISI MISI DAN TUJUAN SD N 1 KARANGASEM... 10

1. Visi ... 10

2. Indikator Visi... 10

3. Misi ... 11

4. Tujuan SD Negeri 1 Karangasem ... 11

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ... 13

A. STRUKTUR KURIKULUM... 13

1. Struktur Kurikulum Nasional ... 13

2. Struktur Kurikulum SD N 1 Karangasem ... 15

3. Struktur Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri ... 18

B. MUATAN KURIKULM ... 21

1. Mata Pelajaran Muatan Nasional ... 21

2. Mata Pelajaran Muatan Lokal ... 22

4. Kegiatan Pengembangan Diri ... 28

5. Pendidikan Kecakapan Hidup ... 29

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ... 31

(5)

v Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

D. KETUNTASAN BELAJAR ... 39

E. KENAIKAN KELAS ... 41

F. KRETERIA KELULUSAN ... 42

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN... 44

BAB V PENUTUP ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran ... 13

Tabel 2. Struktur Kurikulum Nasional ... 14

Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas Sekolah Reguler V dan VI ... 17

Tabel 4. Struktur Kurikulum Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional ... 18

Tabel 5. Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri ... 20

Tabel 6. Program Pendidikan Kecakapan Hidup SD Negeri 1 Karangasem ... 31

Tabel 7. Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsinya ... 35

Tabel 8. Implementasi Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum .... 37

Tabel 9. Pengembangan Pendidikan Karakter Pembudayaan dan Pembiasaan .... 37

Tabel 10. Pengaturan Beban Belajar SD Negeri 1 Karangasem ... 38

Tabel 11. Rekapitulasi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 40

Tabel 12. Alokasi Waktu Efektif Belajar SD Negeri 1 Karangasem ... 44

Tabel 13. Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Karangasem ... 45

Tabel 14. Hari Belajar Sekolah Efektif Non Kurikuler dan Hari Libur ... 46

(7)

vii Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

DAFTAR LAMPIRAN

(8)
(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL

Terjadinya perubahan nilai kehidupan di segala bidang, baik di bidang politik, sosial, budaya, ekonomi, dan hankam, menuntut dilakukan reformasi di bidang pendidikan. Reformasi pendidikan juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah pokok di bidang pendidikan yaitu (1) pemerataan pendidikan, (2) peningkatan mutu, (3) relevansi, serta (4) efisiensi manajemen.

Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan. Salah satu upaya yang telah dilakukan misalnya dengan diberlakukan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang implementasinya melalui 3 (tiga) demensi, yaitu : (1) dari dimensi sentralistik menjadi otonomi sekolah, (2) dari dimensi pendekatan birokratik menjadi professional, (3) dari dimensi keputusan pusat menjadi partisipatif. Melaui ketiga demensi tersebut menuntut perubahan pada tingkat satuan pendidikan seperti penyesuaian kurikulum yang digunakan.

(10)

Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan diharapkan dapat memberdayakan sumber daya masyarakat melalui peran serta komite sekolah serta tokoh-tokoh masyarakat. Melalui kerja sama ini, sangat dimungkinkan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan tatanan budaya, kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Dengan demikian diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan yang berkaitan dengan pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi manajemen.

Berdasarkan uraian di atas serta memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang pendidikan, maka Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem dengan segenap komponennya berupaya menyusun Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem, sebagai implementasi dari Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) serta sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. DASAR HUKUM

(11)

3 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Landasan hukum dalam penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem adalah:

1. Undang-undang Dasar tahun 1945 pasal 5 ayat 2;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sitem Pendidikan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa;

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah;

9. Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi (SI);

10.Permen Diknas Nomor 23 Tahun 2005, Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL);

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006;

(12)

13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

14.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

15.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

16.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

17.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

18.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

(13)

5 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

20.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

21.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

22.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

23.Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah;

24.Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari BSNP;

25.Perda Nomor 3 tahun 1992 tentang Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan local wajib pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 26.Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali

(14)

C. ANALISIS KONTEKS 1. Analisis Konteks Sekolah a. Internal

1) Lokasi sekolah berada di jantung kota yaitu kawasan pemukiman penduduk yang memiliki beragam mata pencaharian .

2) Secara geografis mudah di jangkau oleh alat tranportasi.

3) Kepercayaan masyarakat terhadap SD Negeri 1 Karangasem semakin tinggi, sekaligus keinginan menjadi/menyekolahkan putra putrinya ke sekolah ini makin banyak.

4) Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menyekolahkan anaknya di SD N 1 Karangasem adalah beragam dari semua lapisan masyarakat sehingga sering menimbulkan banyak kendala dalam pengembangan kemajuan sekolah.

5) Motivasi belajar siswa cukup bagus karena input yang diterima umumnya cukup.

b. External

1) Sarana prasarana yang tersedia di SD Negeri 1 Karangasem belum cukup memadai karena masih jauh dari yang diinginkan karena perbandingan jumlah siswa dengan sarana prasarana yang tersedia tidak seimbang.

2) Dukungan pendanaan sekolah dari stakeholder dan orang tua murid masih dirasakan rendah, karena sekolah belum memungut biaya dari orang tua siswa

(15)

7 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

4) Jaringan komunikasi internet sedang dalam proses pengerjaan.

5) Lab Komputer sudah tersedia,Lab.Bahasa masih dalam tarap penyelesaian

2. Anilisis SWOT

a. Kekuatan (Strenght)

1) Pengakuan masyarakat semakin tinggi.

2) Letak sekolah yang strategis dapat dijangkau oleh alat tranporstasi.

3) Terjadinya interaksi yang baik antara instansi/lembaga terkait sekitarnya dengan SD Negeri 1 Karangasem.

4) Motivasi guru, kepala sekolah, dan siswa yang tinggi.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Sarana prasarana yang menunjang sekolah belum maksimal ,masih jauh dari harapan

2) Pandangan dari orang tua murid dalam pengembangan sekolah menghambat program sekolah.

c. Peluang (Opportunate)

1) Daya dukung dan motivasi guru dalam etos kerja dapat dijadikan modal bagi sekolah untuk maju.

2) Kepercayaan masyarakat terhadap SD Negeri 1 Karangasem cukup memberikan modal pengembangan sekolah.

(16)

d. Ancaman (Treath)

1) Biaya perawatan dan operasional sarana prasarana yang sangat tinggi. 2) Dengan Banyaknya siswa tidak sebanding dengan sarana Kamar mandi

yang tersedia, kesehatan siswa kurang terjamin 3) Motivasi belajar siswa masih rendah

3. Deskripsi tentang hasil analisis

Pada dasarnya dengan kondisi yang ada di SD Negeri 1 Karangasem baik secara internal maupun eksternal, memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disiasati secara cermat dengan mengupayakan peningkatan dan pemanfaatan sisi positif yang dimiliki, sedangkan dari sisi negatifnya diupayakan pengurangan atau ditekan seminimal mungkin sehingga program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

D. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

Sebagai pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengan segenap mekanisme pengaturannya maka penyusunan kurikulum ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitas pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, keperluan, dan kepentingan siswa SD Negeri 1 Karangasem.

2. Keberagaman dan Keterpaduan.

(17)

9 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

4. Relevan dengan keperluan kehidupan siswa SD Negeri 1 Karangasem. 5. Multidimensi kompetensi siswa, keharmonian dimensi-dimensi kehidupan,

dan berkesinambungan. 6. Belajar sepanjang hayat.

(18)

BAB II TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2.

Tujuan Pendidikan

Dasar

Pendidikan dasar pada satuan pendidikan SD bertujuan untuk meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI MISI DAN TUJUAN SD N 1 KARANGASEM

1. Visi (Vission)

Mewujudkan Sekolah Unggul dalam Prestasi Menuju Persaingan Global Berdasarkan Karakter Bangsa

2. Indikator Visi

a. Unggul dalam perolehan Nilai UASBN

b. Meraih juara dalam setiap kegiatan akademik maupun non akademik c. Suasana sekolah yang kondusif

(19)

11 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

3. Misi (Mission)

a. Mewujudkan kualitas proses belajar mengajar dan bimbingan penyuluhan dengan menggunakan multi metode dan multi media b. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, inovatif,

produktif, efektif, menyenangkan dan sepanjang hayat

c. Menumbuhkembangkan daya saing bagi seluruh warga sekolah untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik tingkat nasional maupun internasional

d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman karakter bangsa warga sekolah

e. Menghasilkan lulusan yang berkualitas berwawasan nasional dan internasional

f. Meningkatkan profesionlisme tenaga pendidik dan kependidikan

g. Menyelenggarakan manajemen sekola dengan manajemen berbasis sekolah

4. Tujuan SD Negeri 1 Karangasem

a. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan

b. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Nasional

c. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

d. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar

(20)

f. Memiliki tata ruang yang sehat untuk meningkatkan UKS dan mendukung peningkatan mutu pendidikan

(21)

13 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum Nasional

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menegah yang tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran meliputi (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3) Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (4) Kelompok mata pelajaran estetika, dan (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak Mulia mencakup Etika,

Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan setatus, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kuwalitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta prilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan teknologi

pada SD/MI/SDLB, dimaksudkan untuk mengenal,

(22)

Teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan beperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika. Kelompok mata pelajaran Estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual, sehingga mampu menikmati dan mensyukhuri hidup, mapun dalam kehidupan bermasyarakat sehinga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan

kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersikap kolektif, kemasyarakatanseperti, keterbebasan dari prilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/HAIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensialuntuk mewabah.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Tabel 2. Struktur Kurikulum Nasional

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV,V, dan VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga

dan Kesehatan

4

B. Muatan Lokal 2

C. Pengembangan Diri 2*)

(23)

15 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Catatan 2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran

Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2. Struktur Kurikulum SD N 1 Karangasem

Pelaksanaan sekolah rintisan berstandar internasional mengacu pada Permendiknas No 78 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang mulai diterapkan dari tahun 2010, dimana kelas RSBI hingga hari ini berada di kelas IV. Hal itu menyebabkan terjadinya perbedaan struktur kurikulum antara kelas I sampai dengan IV yang telah mengikuti standar RSBI dan kelas V dan VI masih mengacu kepada sekolah reguler.

(24)

penambahan mata pelajaran tersebut selanjutnya akan dikaji berdasarkan pertimbangan padat atau tidaknya beban belajar siswa yang dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dan IPA secara umum. Sehingga keberadaan mata pelajaran Mathematic dan Science bukan merupakan mata pelajaran baru tetapi sebagai implementasi dari pelaksanaan sistem pembelajaran bilingual pada mata pelajaran Matematika dan IPA dengan pertimbangan kompetensi guru semata. Penggolongannya kedalam muatan internasional semata-mata hanya sebagai langkah taktis agar mempermudah dalam proses penilaian dan pelaporan penilaian.

(25)

17 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

standar isi dari 5 mata pelajaran yang dipegangnya. Ke depan pelaksanaan pembelajaran tematik hendaknya benar benar terlaksana dengan baik karna pendekatan tematik sudah teruji dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dengan pola perlahan-lahan seperti itu peserta didik, guru dan orang tua siswa akan semakin memahami pola pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik untuk kelas I, II dan III.

Berbeda dengan struktur kurikulum rintisan berstandar international, untuk kelas V dan VI masih tetap mengacu kepada struktur kurikulum sekolah reguler. Berikut digambarkan struktur kurikulum SD N 1 Karangasem seperti dimaksud pada uraian di atas :

Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas Sekolah Reguler V dan VI

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

V VI

A. Mata Pelajaran Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama

7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasman, Olah Raga dan

B. Mata Pelajaran Muatan Lokal

(26)

Tabel 4. Struktur Kurikulum Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional

A. Mata Pelajaran Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama

7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasman, Olah Raga dan

B. Mata Pelajaran Muatan Lokal

1. Bahasa Bali

C. Mata Pelajaran Muatan International

1. Mathematic

3.

Struktur Program Pelajaran Tambahan dan

Pengembangan Diri

Untuk mendukung proses percepatan peningkatan status RSDBI menjadi SBI dimana pengertian SDBI adalah sekolah yang dalam proses penyelenggaraan dan pengelolaannya melakukan pengembangan, perluasan dan pendalaman dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga lulusannya memiliki daya saing internasional. Dengan pengertian ini SDBI dapat dirumuskan sebagai berikut :

(27)

19 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

SDBI adalah sekolah dasar yang telah memenuhi seluruh aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP) baik standar proses, standar kompetensi lulusanm pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Adapun pengertian X adalah penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan dan pendalaman kemampuan yang diyakini diperlukan untuk bekal hidup dalam pergaulan internasional.

Oleh karna itu SD 1 Karangasem mulai mengembangkan program remedial, pengayaan dan percepatan dalam pengertian yang terbatas, untuk ke depan akan dikembangkan lagi dalam arti sesungguhnya mengingat persiapan menuju arah tersebut memerlukan keterlibatan banyak faktor baik sumber daya manusia dan pendanaan. Program yang dimaksud adalah program remidial adalah program perbaikan pembelajaran bagi siswa yang belum optimal menyerap materi pembelajaran. Program pengayaan adalah program pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dan berlatih pelajaran tambahan untuk memperkaya dan memperdalam dari materi yang sudah dibelajarkan. Sedangkan program percepatan adalah program lompatan belajar bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik sangat baik untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada kelas tertentu lebih cepat dari biasanya. Selanjutnya sekolah akan mengembangkan instrumen penilaian yang akan dijadikan sarana dan tolak ukur seorang siswa dikatakan layak mendapatkan kesempatan tersebut.

(28)

Tabel 5. Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri

Lancar membaca, berhitung I dan II Klasikal Guru kelas I dan II

22 IA TULIS

33 IIIA BACTULIS.ING Tambahan Lancar calistung Bahsa Inggris

III dan IV Klasikal Guru Bahasa Inggris

34 IIIB HITUN.ING

35 IVA BACTULIS.ING

36 IVB HITUNG.ING

3 Pelajaran tambahan

37 IVA REMIDI Remidi, pengayaan Pemantapan penguasaan muatan

nasional IV dan V

Selektif (analisis evaluasi) Guru Kelas IV dan V

muatan nasional 38 IVA PENGAYAAN dan percepatan

4 Olimpiade 49 KLS IPA Persiapan lomba Penguasaan materi soal lomba Olimpiade MIPA

III, IV dan V Selektif (penunjukkan) Pembina MIPA

50 KLS MATIK

5 ICT 51 KLS KOMPUTER Ekstra kurikuler Terampil komputer dasar III, IV dan V Pilihan siswa Guru ICT/Instruktur

6 MTQ 52 KLS MTQ Persiapan lomba MTQ

Terampil menguasai MTQ III, IV dan V Selektif (penunjukkan) Guru Agama Islam

7 Darmagitha 53 KLS DARMAGITHA Persiapan lomba darmagitha

Terampil menguasai materi Darmagitha

III, IV dan V Selektif (penunjukkan) Guru Agama Hindu/

8 Pencak silat 54 KLS SILAT Ekstra kurikuler Terampil menguasai pencak silat dasar

IV, V dan VI Pilihan siswa Instruktur

9 Pramuka 55 KLS PRAMUKA Ekstra kurikuler Menguasai dasar kepramukaan

IV, V dan VI Pilihan siswa Pembina pramuka

10 Drum band 56 KLS DRUM BAN Ekstra kurikuler Terampil menguasai dasar drum band

IV, V dan VI Pilihan siswa Insturktur

11 Olah raga tertentu

57 KLS PERMAINAN A Ekstra kurikuler Terampil menguasai permainan tertentu

IV, V dan VI Pilihan siswa Guru Penjas

58 KLS PERMAINAN B

12 Tabuh 59 KLS TABUH Ekstra kurikuler Terampil menguasai dasar tabuh

IV, V dan VI Pilihan siswa Instruktur

13 Pelajaran tambahan UN

60 VIA REMIDI Remidi dan pengayaan

Penguasaaan materi soal UN VI Klasikal Guru kelas VI

14 61 VIA PENGAYAAN

(29)

21 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

hal tersebut sekolah akan mengembangkan instrumen evaluasi yang mendukung proses penyeleksian tersebut.

B. MUATAN KURIKULM

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kopetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Muatan kurikulum untuk SD N 1 Karangasem adalah meliputi 8 mata pelajaran, 4 muatan lokal, 2 muatan internasional dan 3 pengembangan diri.

1.

Mata Pelajaran Muatan Nasional

Mata pelajaran yang diajarkan di SD Negeri 1 Karangasem terdiri dari 8 mata pelajaran yaitu :

a. Pendidikan Agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa Indonesia

d. Matematika

e. Ilmu Pengetahuan Alam f. Ilmu Pengetahuan Sosial g. Seni Budaya dan Ketrampilan

(30)

2.

Mata Pelajaran Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompotensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 1992 yang ditindak lanjuti dengan surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali Nomor 715/I/19/I.1994 yang menggariskan bahwa Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Sementara berdasarkan kondisi yang memungkinkan dan relevan dengan keberadaan sekolah dan lingkungannya maka diadakanlah muatan lokal Bahasa Inggris dan ICT sehingga label internasional pada SD N 1 Karangasem benar-benar tercermin dari output siswa. Sehinggan muatan lokal yang dipilih adalah Bahasa Bali, Budi Pekerti, Bahasa Inggris dan ICT.

a. Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah bahasa ibu bagi Orang Bali dan orang yang bertempat tinggal turun temurun di Bali. Sehingga Bahasa Bali adalah salah satu identitas Bali sebagai salah satu pulau tujuan wisata internasional. Dalam rangka menjaga eksistensi Bali dan Bahasa Bali maka sekolah berkewajiban dan berpekepentingan untuk ikut andil dalam menjaga warisan budaya. Sehingga wacana “Ajeg Bali” tidak hanya

(31)

23 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Salah satu warisan budya Bali terkait dengan Bahasa Bali adalah Aksara Bali yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana pengembangan kesastraan Bali, b) wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.

Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang didalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali, b) menumbuhkembangkan rasa solidaritas kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan:

1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;

(32)

3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

4) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu;

3) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;

4) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Bali;

6) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil intelektual masyarakat Bali.

(33)

25 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

b. Budi Pakerti

Pengaruh positif akibat globalisasi dan industrialisasi adalah terbentuknya karakter manusia yang menghargai waktu, menghargai sesama, efektif dan efisien serta dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang cendrung individual dan mengabaikan kebersamaan, kegotongroyongan dan sendi-sendi kehidupan lainnya.

Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, pelanggaran tata tertib, etika dan degradasi moral menjadi topik pembahasan hangat di media masa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Untuk menangkal makin merebaknya prilaku amoral pada peserta didik diperlukan upaya-upaya penanaman pengetahuan, sikap dan perbuatan yang berahklak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dengan memberikan pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik.

Pendidikan budi pekerti dilaksanakan untuk pembentukan watak kepribadian peserta didik secara utuh yang tercermin pada prilaku berupa pikiran, ucapan, perbuatan, sikap dan hasil karya yang baik. Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkup keluarga, masyarakat dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaan pendidikan budi pekerti dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan, pembiasaan, pengalaman, pembinaan prilaku perbuatan-perbuatan yang baik dan pengkondisian lingkungan.

Tujuan muatan lokal budi pekerti adalah:

(34)

2) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai penerus bangsa;

3) Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam prilaku yang menyimpang baik secara individual maupun sosial;

4) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Ruang lingkup muatan lokal budi pekerti adalah:

1) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan manusia dan Tuhan;

2) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat manusia (potensi diri);

3) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan manusia;

4) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan lingkungan (lingkungan alam, sosial dan budaya).

c. Bahasa Inggris

(35)

27 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

kebutuhan tersebut. SD N 1 Karangasem yang menyandang predikat ”RSBI” sangat berkewajiban dan berkepentingan ikut andil dalam membelajarkan peserta didik muatan lokal Bahasa Inggris dalam mewujudkan status RSBI menjadi SBI. Muatan lokal Bahasa Inggris merupakan muatan lokal yang sengaja dipilih sesuai dengan tuntutan dan kondisi SD Negeri 1 Karangasem. Tujuannya adalah untuk mengembangkan serta meningkatkan kompotensi anak didik berupa dasar-dasar Bahasa Inggris untuk menunjang pencapaian kompetensi sehingga layak untuk mengikuti pendidikan di jenjang sekolah selanjutnya.

3. Mata Pelajaran Muatan Internasional

(36)

seiring perkembangan sekolah yang terus dikembangkan dengan pelatihan guru-guru kelas secara rutin dalam hal penguasaan Bahasa Inggris maka pembelajaran Matematika dan IPA benar-benar dilaksanakan secara biingual oleh guru kelas yang bersangkutan,

4. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan yalanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler.

Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah. Sedangkan secara khusus pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: (a) bakat, (b) minat, (c) kreativitas, (d) kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, (e) kemampuan kehidupan keagamaan, (f) kemampuan sosial, (g) kemampuan belajar, (h) wawasan dan perencanaan karir, (i) kemampuan pemecahan masalah, dan (j) kemandirian.

Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram pada kegiatan pembelajaran reguler dan pada program pembelajaran tambahan. Bidang kegiatan meliputi kegiatan: (1) kepramukaan, ( 2 ) Seni, dan (3) olahraga. Katagori peserta adalah berdasarkan minat dan bakat siswa.

(37)

29 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler dimaksudkan untuk mengembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

a.

Kegiatan pengembangan diri secara terprogram

Dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri yang terprogram selanjutnya diuraikan sesuai dengan jadwal pelajaran reguler dan jadwal pelajaran tambahan (terlampir)

b.

Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut.

1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera setiap Senin ,dan setiap pagi sebelum masuk ,ibadah khusus keagamaan setiap Purnama ,Tilem ,Trisandya bersama setiap pagi dan siang sebelum pulang ,pengucapan janji siswa setiap hari , pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

(38)

Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadu melalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Lingkup PKH yang dikembangkan di SD Negeri 1 Karangasem adalah:

a. Kecakapan Personal yang berisi:

1) Keimanan dan ketaqwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pengembangan karakter yang mencangkup 18 nilai karakter rasa

tanggung jawab, kebiasaan tertib dan disiplin, cinta kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling membantu, saling menghormati dan memiliki budaya santun.

3) Kebiasaan tanggap dan peduli terhadap kebersihan, keamanan, kesehatan dan keindahan lingkungan.

4) Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri. b. Kecakapan Berpikir Rasional yang berisi:

1) Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategi. 2) Kecakapan mengolah informasi.

3) Kecakapan mengambil keputusan. 4) Kecakapan memecahkan masalah. c. Kecakapan Sosial yang berisi:

1) Kecakapan berkomunikasi dengan empati. 2) Kecakapan bekerjasama.

3) Kecakapan dasar memimpin.

(39)

31 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Tabel 6. Program Pendidikan Kecakapan Hidup SD Negeri 1 Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Kompetensi/Kecakapan Hidup

1 I 1. Mengenal bagian-bagian komputer. 2. Game.

2 II 1. Menghidupkan dan mematikan komputer dengan prosedur yang benar.

2. Membuat kolom/tabel jadual pelajaran. 6 VI 1. Membuat surat.

2. Menghitung.

3. Pengenalan internet.

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Layanan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global terpadu dalam pembelajaran melalui setiap mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, dan pendidikan kecakapan hidup. Keunggulan Lokal terangkum dalam pengembangan bahan ajar setiap mata pelajaran dan pemilihan sumber belajar. Khusus mengenai pembelajaran muatan lokal bahasa Bali sengaja ditetapkan sebagai media pelestarian dan pengembangan bahasa dan budaya daerah sebagai salah satu bidang unggulan Provinsi Bali.

(40)

Untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untuk menghadapi kehidupan global yang sangat kompetitif, kurikulum ini menyediakan program layanan melalui pemilihan bahan ajar pada beberapa mata pelajaran serta penentuan bidang keterampilan muatan lokal dan pengembangan diri khususnya pada kegiatan ekstrakurikuler antara lain melalui mata pelajaran bahasa Inggris dan pengenalan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta berbagai jenis keterampilan ekstrakulikuler termasuk penyediaan wadah kegiatan keterampilan percakapan bahasa Inggris.

SD Negeri 1 Karangasem memasukkan pendidikan keunggulan lokal dan global melalui bagian-bagian dari semua mata pelajaran pada struktur kurikulum seperti berikut.

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal:

1) Seni tabuh, drumband, dan mejejahitan bagian dari mata pelajaran seni budaya.

2) Matembang bagian dari muatan lokal Bahasa Bali. b. Pendidikan berbasis keunggulan global:

1) English club bagian dari mata pelajaran Bahasa Inggris

c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) bagian dari pendidikan kecakapan hidup.

7.

Pengembangan Pendidikan Karakter

(41)

33 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa terintegrasi pada semua mata pelajaran dan dalam kegiatan pengembangan diri. Fokus dari pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pengembangan nilai-nilai yang diaplikasikan melalui sikap dan kepribadian dari proses dan hasil kegiatan pembelajaran secara luas.

Arah pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa,pada prinsipnya tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi kedalam mata pelajaran dan pengembangan diri serta budaya sekolah. Kepala sekolah dan guru perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam kurikulum sekolah

Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu a. Indikator sekolah dan kelas

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dalam kegiatan sehari-hari ( rutin )

b. Indikator untuk mata pelajaran

(42)

menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih komplek.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui berbagai kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara terintegrasi. Di sekolah dikembang dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran dan dimasukkan ke kalender akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler degan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menunjukan tempa yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan.

(43)

35 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Dari hasil pengamatan,catatan anecdotal record,tugas, laporan,guru dapat memberi kesimpulan/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut :

1) BT : Belum Terlihat (Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda – tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator)

2) MT : Mulai Terlihat ( Apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

3) MB : Mulai Berkembang ( Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

4) MM : Mulai Membudaya ( Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku

yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten )

Tabel 7. Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsinya

NO NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

(44)

NO NILAI DESKRIPSI

atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

(45)

37 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Tabel 8. Implementasi Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum

NO Implementasi Strategi

1. Integrasi dalam mata pelajaran

Pengembangan silabus dan RPP pada kompetensi yang sudah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan 2. Melalui muatan

Pembudayaan dan Pembiasaan, melalui kegiatan ekstrakurikuler, Layanan konseling bagi peserta didik

Tabel 9. Program Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum melalui Pembudayaan dan Pembiasaan

No Nilai Karakter Pelaksanaan

1. Religius 1. Trisandya/doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Sembahyang pada hari-hari besar keagamaan. 2. Jujur 1. Kotak kejujuran.

2. Tidak mencontek.

3. Selalu mengembalikan barang yang ditemukan 3. Disiplin,

Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air,

1. Upacara bendera.

2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan sebelum pelajaran dimulai.

3. Datang ke sekolah tepat waktu.

4. Mengucapkan dan mengamalkan janji siswa 4. Gemar

1. Membuang sampah pada tempatnya.

2. Kerja bakti di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. 6. Cinta Damai,

Peduli Sosial , Toleransi.

1. Menjenguk warga sekolah yang sakit. 2. Menyumbang saat terjadi bencana alam.

3. Menyumbang untuk dana sosial misalnya PMI, PPTI, dll.

7. Bersahabat/ Komunikatif, Demokratis.

1. Membudayakan 5S (senyum, sapa, salam, sopan santun).

2. Menyelesaikan masalah melalui musyawarah. 8. Menghargai

Prestasi

1. Memberikan ucapan selamat kepada warga sekolah yang berprestasi.

2. Memberikan hadiah kepada warga sekolah yang berprestasi.

9. Mandiri,

Tanggung-jawab, Kerja Keras, Kreatif.

1. Mengerjakan tugas tepat waktu.

2. Tidak selalu tergantung pada orang lain. 3. Selalu berinovasi.

(46)

C. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban belajar yang diterapkan di SD Negeri 1 Karangasem adalah sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SD Negeri 1 Karangasem. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. 1 jam pembelajaran adalah 30 menit untuk siswa kelas I dan II dan 35 menit untuk siswa kelas III, IV V dan VI. Beban belajar terdiri dari: a) kegiatan tatap muka, b) penugasan terstruktur, dan 3) kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Pemanfaatan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) sebanyak maksimum 40% dari jumlah alokasi waktu tatap muka permata pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.

Tabel 10. Pengaturan Beban Belajar SD Negeri 1 Karangasem

(47)

39 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

D. KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan : a) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik), b) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar), c) Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar).

Fungsi KKM adalah : a) sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti, b) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran, c) dapat dilakukan sebagai evaluasi program yang dilaksanakan di sekolah, d) merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.

a. Prinsip penetapan KKM sebagai berikut:

1) Dilakukan melalui analisis dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik.

2) KKM Kompetensi Dasar merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.

3) Kriteria KKM setiap Standar Kompetensi merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Kompetensi tersebut. 4) KKM Mata Pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM Standar

Kompetensi yang terdapat dalam 1 semester atau 1 tahun pelajaran dan dicantumkan dalam buku raport peserta didik.

5) Pada setiap indikator/kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

(48)

1) Hasil penetapan KKM oleh guru/kelompok mapel disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.

2) KKM yang ditetapkan, disosialisasikan kepada peserta didik, orang tua, dinas pendidikan.

3) KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar/raport pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

c. Penentuan KKM

1) Intake peserta didik : tingkat kemampuan rata-rata peserta didik.

2) Kompleksitas: kesulitan/kerumitan setiap KD/indikator yang harus dicapai oleh peserta didik.

3) Daya dukung : ketersediaan tenaga, sarana prasarana, biaya operasional pendidikan, manajemen sekolah, kepedulian stake holder sekolah.

d. Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal (100%)

1) Nilai remidi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).

2) Oleh karena itu mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remidi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.

(49)

41 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

NO MATA PELAJARAN KKM/KELAS KET

I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 70 70

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 70 70

3 Bahasa Indonesia. 75 75 75 75 70 70

4 Matematika 75 75 75 75 70 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75 75 70 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75 75 70 70

7 Seni Budaya dan Keterampilan 75 75 75 75 70 70

8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

75 75 75 75 70 70

9 Bahasa Bali 75 75 75 75 70 70

10 Budi Pekerti 75 75 75 75 70 70

11 Bahasa Inggris 75 75 75 75 70 70

Bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberikan layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal diberikan layanan perbaikan sebanyak tiga kali (dilakukan remidial). SD Negeri 1 Karangasem berupaya untuk selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar ideal minimal 75% agar dapat mencapai ketuntasan ideal 100%.

Upaya yang dilakukan berupa perbaikan dan peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Upaya lain berupa peningkatan pemanfaatan sumber belajar yang ada seperti pemanfaatan perpustakaan dan lingkungan sebagai sumber pembelajaran.

E. KENAIKAN KELAS

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Kriteria dan penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.

(50)

1) Nilai rapor semester satu diperoleh dari rata-rata gabungan nilai harian (ulangan harian dan nilai tugas), nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester satu pada setiap mata pelajaran.

2) Nilai rapor semester dua diperoleh dari rata-rata gabungan nilai harian (ulangan harian dan nilai tugas), nilai tes tengah semester dan nilai ulangan kenaikan kelas pada setiap mata pelajaran.

3) Memiliki rapor di kelasnya masing-masing. b. Penentuan kenaikan kelas

1) Penentuan kenaikan kelas peserta didik dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan KKM, sikap/penilaian budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan. 2) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan

tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

3) Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang di kelas bersangkutan.

F. KRETERIA KELULUSAN

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

(51)

43 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

3. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Lulus Ujian Nasional

5. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/budi pekerti peserta didik yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.

6. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI (enam).

(52)

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti Kalender Pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender Pendidikan adalah peraturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Adapun pengertian dari masing-masing pengaturan waktu di atas adalah: permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada setiap satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran. Hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada tabel berikut.

Tabel 12. Alokasi Waktu Efektif Belajar SD Negeri 1 Karangasem

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

(53)

45 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

semester minggu 3 Jeda tengah

semester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II 4 Libur akhir tahun

pelajaran

Maksimum 2 minggu

Dipergunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran

Tabel 13. Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Karangasem

No KEGIATAN WAKTU

1. Libur Umum / Nasional :

- Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2012

- Hari Idul Fitri 19 s.d 20 Agustus 2012

- Hari Idul Adha 26 Oktober 2012

- Tahun Baru 1434 Hijrah 15 Nopember 2012

- Hari Natal 25 Desember 2012

- Tahun Baru Masehi 01 Januari 2013

- Maulid NabiMuhamad SAW 24 Januari 2013

- Tahun Baru Imlek 10 Februari 2013

(54)

No KEGIATAN WAKTU

- Hari Siwa Ratri 10 Januari 2012

- Hari Saraswati 12 Januari 2012

- Hari Pagerwesi 16 Januari 2012

- Hari Pengerupuk 11 Maret 2013

- Hari Ngembak Geni 13 Maret 2013

- Hari Raya Galungan dan Kuningan II 26 s.d 30 Maret 2013 dan 01 s.d 6 April 2013 3. Kegiatan Non Kurikuler

- Masa Orientasi Siswa (MOS) 16 s.d 18 Juli 2012

- Kegiatan Tengah Semester I 26 s.d 29 September 2012 - Pembagian Rapot Semester I 15 Desember 2012

- Kegiatan Tengah Semester II 21 s.d 23 dan 25 Maret 2012 - Pembagian Rapot Semester II 15 Juni 2013

4. Libur Sekolah

- Libur Semester I 16 s.d 29 Desember 2012

- Libur Semester II 16 s.d 29 Juni 2013

- Libur Akhir Tahun Pelajaran 1 s.d 14 Juli 2013

Tabel 14. Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif Non Kurikuler dan Hari Libur

NO SEMESTER BULAN Efektif Hari

HARI LIBUR

JUMLAH HARI Non

(55)

47

Tabel 15. KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 1 KARANGASEM

NO BULAN

Kepala SD Negeri 1 Karangasem

Drs.I Nyoman Merta,M.Si NIP.19631231 198304 1 067 Ket :

M = Minggu LU = Libur Umum (Nasional) LK = Libur Khusus (Daerah dan Keagamaan) LS = Libur Semester (Smt I dan smt II) LA = Libur Akhir Semster (Libur Kenaikan Kelas) TS = Kegiatan Tengah Semester

(56)

PENUTUP

Melalui program perencaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan atau yang merupakan aplikasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang tetap mengacu pada standar kurikulum nasional berimplikasi kepada munculnya potensi keberagaman karakter masing-masing sekolah yang berbeda. Kemunculan keberagaman tersebut sudah barang tentu masih dalam wadah dan khasanah tujuna pendidikan nasional. Hal ini memberi kesempatan bagi satuan pendidikan untuk berkreasi memunculkan sesuatu yang inovatif yang memiliki nilai lebih dalam bidang pembelajaran.

Inovasi sekolah yang berkelanjutan yang didorong oleh ketersediaan sumber daya baik yang disediakan pemerintah maupun masyarakat pengguna output pendidikan akan mempercepat tercapainya tujuan pendidikan nasional secara umum. Hal tersebut harus disertai dengan evaluasi berkelanjutan agar program unggulan yang inovatif yang sudah bermunculan dapat diterapkan secara lebih luas sehingga menjadi suatu penguatan bagi satuan pendidikan untuk berkreasi secara berkelanjutan.

(57)

49 Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

DAFTAR PUSTAKA

BSNP, 2006. Panduan Penyususnan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Badan Standar Nasional Pendidikan : 2006

Kadisdikpora Prov Bali, 2012. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2012/2013. Disdikpora : 2012

Mendiknas, 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006, Standar Isi . Kementrian Pendidikan Nasional : 2006

Mendiknas, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

http://bnsp-indonesia.org (tanggal akses 10 Juli 2012)

Mendiknas, 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementrian Pendidikan Nasional : 2009

(58)

Gambar

Tabel 1  Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Tabel 2. Struktur Kurikulum Nasional
Tabel 3.  Struktur Kurikulum Kelas Sekolah Reguler V dan VI
Tabel 4.  Struktur Kurikulum Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian iniyaitu data curah hujan dan data debit sungai harian yang diperoleh dari Balai Wilayah Sungai III

Analisis terhadap parameter perairan fisika, kimia muara sungai Way Belau menunjukkan masih memiliki kondisi kualitas air yang memenuhi standar baku mutu untuk biota

Periode Perang Dunia II di Pulau Buru Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa gelombang serangan pasukan Jepang terhadap wilayah Hindia Belanda, selain dimaksudkan untuk

Uuden teknologian ja sosiaalisen median noustessa merkityksellisempään rooliin lasten ja nuorten elämässä on esille noussut myös näkökulma tämän kehityksen

Setelah read dan create dapat berjalan dengan baik dalam web yang saya buat, hal berikutnya yang saya kerjakan adalah membuat Update yang kurang lebih sama dan tombol delete

 pathogen disekelilingnya. Mikroba Mikroba tersebut tersebut dapat dapat menimbulkan menimbulkan penyakit penyakit ineksi ineksi pada pada manusia. Mikroba patogen

multocida koleksi BCC nomor B2331 sebelum proses freeze-drying dalam medium preservan 7,5% glukosa serum 1 hari, 1 bulan, dan 2 bulan setelah penyimpanan pada suhu kamar

Epile psi m enurut World Health Organization (W HO) m erupaka n gangguan kronik otak yang m enunjukkan gejala -ge jala berupa serangan yang berulang-ulang yang