• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Domba Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Analisis Pakan dilakukan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Penelitian dilaksanakan selama 90

hari atau selama tiga bulan (termasuk masa adaptasi 1 bulan), yaitu sejak tanggal 1 Desember 2013 sampai dengan 28 Februari 2014.

MateriPenelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangsa domba lokal jantan yang terdapat di kandang domba Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Ternak domba yang digunakan berjumlah 20 ekor domba jantan berumur satu tahun dengan rataan bobot badan 12 - 14 kg.

Bahan Penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pelepah Sawit, Saus Burger Pakan (SBP), Probion, Aspergillus niger, Bungkil Inti Sawit (BIS), Bungkil Kelapa, Dedak, Ampas Sagu, Molases, Mineral, Urea dan Garam.

Alat – Alat Yang Digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Mesin penggiling pakan (Chopper), Mesin pengaduk pakan (Mixer), Timbangan pegas kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, Timbangan duduk kapasitas (1 kg, 10 kg dan 50 kg) untuk menimbang pakan, Alat – Alat Kebersihan (Sapu lidi dan Sikat), Label identitas domba, Alat tulis kantor, Alat pemotong (Pisau dan Gunting), Tempat Pakan (Ember plastik dan Timba Plastik) dan Obat-obatan ternak.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu melakukan proses fermentasi pada pelepah sawit, kemudian pelepah sawit hasil fermentasi dengan menggunakan mikroba lokal dianalisis di Laboratorium Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia pelepah sawit hasil fermentasi. Selanjutnya pakan fermentasi diberikan kepada domba lokal jantan sebagai materi percobaan.

Pakan Perlakuan

Adapun perlakuan yang diberikan adalah R0 = Pakan Komplit Pelepah Sawit tanpa fermentasi.

R1 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Saos Burger Pakan.

R2 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Probion.

R3 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Aspergillus niger.

Fermentasi Pelepah Sawit

a. Fermentasi Pelepah Sawit dengan Saus Burger Pakan (SBP)

Sebelum difermentasi pelepah sawit dicacah kemudian ditepungkan untuk memperkecil ukurannya. Pelepah sawit yang telah dicacah dan ditepungkan ditempatkan didalam karung. Campurkan Saus Burger Pakan (SBP) kedalam air hingga merata dengan dosis 0,3 persen dari berat bahan yang akan difermentasi. Tebarkan bahan yang akan difermentasi setebal 10 cm, lalu disiram dengan larutan starter secara merata. Demikian seterusnya hingga seluruh bahan basah sampai kelembapan 60 persen, lalu aduk hingga merata. Pelepah sawit yang telah disiram larutan stater dimasukkan kedalam karung plastik kemudian karung plastik lalu diikat. Fermentasi dilakukan selama 21 hari, kemudian dikeringkan. Seperti terlihat pada gambar 1 dalam lampiran 2.

b. Fermentasi Pelepah Sawit dengan Probion

Sebelum difermentasi pelepah sawit dicacah kemudian ditepungkan untuk memperkecil ukurannya. Pelepah sawit yang telah dicacah dan ditepungkan ditempatkan didalam karung. Larutkan Probion kedalam air hingga merata dengan dosis 0,3 persen dari berat bahan yang akan difermentasi. Tebarkan bahan yang akan difermentasi setebal 10 cm, lalu larutan Probion disiramkan keatas bahan yang akan difermentasi secara merata. Demikian seterusnya hingga seluruh bahan benar-benar tercampur sampai kelembapan 60 persen. Pelepah sawit yang telah disiram dengan larutan probion dimasukkan kedalam karung plastik kemudian karung plastik lalu diikat. Fermentasi dilakukan selama 21 hari, kemudian dikeringkan. Seperti terlihat pada gambar 2 dalam lampiran 2.

c. Fermentasi Pelepah Kelapa Sawit dengan Aspergillus niger

Sebelum difermentasi pelepah sawit dicacah kemudian ditepungkan untuk memperkecil ukurannya. Pelepah sawit yang telah dicacah dan ditepungkan ditempatkan didalam karung. Larutkan 0,3 persen Aspergillus niger dari berat bahan yang akan difermentasi kedalam air. Tebarkan bahan yang akan difermentasi setebal 10 cm, lalu disiram dengan larutan starter secara merata. Demikian seterusnya hingga seluruh bahan basah sampai kelembapan 60 persen, lalu aduk hingga merata. Pelepah sawit yang telah disiram larutan stater dimasukkan kedalam karung plastik kemudian karung plastik lalu diikat. Fermentasi dilakukan selama 21 hari, kemudian dikeringkan. Seperti terlihat pada gambar 3 dalam lampiran 2.

Analisa Kandungan Nutrisi Pelepah Sawit

Hasil fermentasi tiap perlakuan kemudian dikeringkan dan dihaluskan untuk dianalisa di Laboratorium guna mendapatkan data kandungan nutrisi yang meliputi : Bahan Kering (BK), Protein Kasar (PK) dan Serat Kasar (SK), dari pelepah kelapa sawit yang telah difermentasi.

Persiapan Kandang dan Domba Percobaan

Sebelum domba lokal jantan ditempatkan didalam kandang individual, kandang dan peralatan terlebih dahulu dibersihkan dan disuci hamakan dengan larutan desinfektan. Kandang beserta peralatannya dipersiapkan seminggu sebelum penelitian. Ternak yang dipilih adalah domba yang sehat dan normal (tidak cacat). Seminggu sebelum dilakukan penelitian, domba terlebih dahulu perawatan intensif antara lain dimandinkan dengan larutan pembasmi kutu tujuannya untuk membasmi caplak, serta pemberian obat cacing selanjutnya disuntik vitamin untuk penambah atau pemacu nafsu makan dan daya tahan tubuh. Domba tersebut dimasukkan ke dalam kandang individu secara acak. Adaptasi pakan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian selama satu bulan untuk membiasakan domba dengan pakan yang baru yaitu pelepah kelapa sawit. Penimbangan dilakukan setiap minggu selama dalam masa penelitian.

Variabel Yang Diamati

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan, kecernaan pakan(bahan kering dan bahan organik), serta Income Over Feed Cost (IOFC).

a. Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan merupakan sejumlah pakan hijauan maupun konsentrat yang dikonsumsi oleh domba. Pakan yang diberikan dan sisa setiap hari dengan menggunakan timbangan digital kapasitas 2 kg. Perhitungan konsumsi bahan yaitu dengan menggunakan cara pengurangan berat awal pakan dikurangi berat sisa pakan (g/ekor/hari), sebagai berikut:

Konsumsi Bahan Kering (g/ekor/hari) = Pakan Yang Diberikan – Sisa Pakan b. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH).

Pengukuran Pertambahan Bobot Badan Harian dilakukan dengan mengurangi bobot akhir dengan bobot awal domba selama penelitian. Ternak ditimbang setiap 15 hari sekali dengan menggunakan timbangan digital kapasitas 50 kg. Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH) domba diukur berdasarkan rumus :

c. Konversi Pakan

Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi tiap harinya terhadap pertambahan bobot badan hariannya. Konversi pakan domba penelitian diukur berdasarkan rumus :

= ( / / ( / ) / )

d. Kecernaan Pakan

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada kecernaan pakan ini adalah metode Total Collection sesuai petunjuk Hanafiah (2002), yaitu dengan menggunakan koleksi total feses dalam satu hari (24 Jam) selama 7 hari berturut- turut. Feses diambil setiap pagi dari setiap ekor domba yang menjadi materi perlakuan, kemudian ditimbang. Kemudian feses diaduk merata lalu diambil sampel 100 gram untuk kemudian dimasukkan kedalam oven pada suhu 60 0C

untuk analisa bahan kering udara sampel kemudian dikomposit. Selanjutnya sampel diproses untuk analisis kandungan bahan kering dan bahan organik.

Persentase kecernaan bahan kering dihitung dengan cara mengurangi bahan kering konsumsi dengan bahan kering feses lalu dibagi dengan bahan kering konsumsi, selanjutnya dikalikan dengan 100 persen, yaitu rumus sebagai berikut :

% = ( / ) − ( / ) ( / ) %

Persentase kecernaan bahan organik dihitung dengan cara mengurangi bahan organik konsumsi dengan bahan organik feses lalu dibagi dengan bahan organik konsumsi, selanjutnya dikalikan dengan 100 persen, yaitu rumus sebagai berikut :

% = ( / ) − ( / ) ( / ) %

Semua data pada parameter kecernaan pakan akan dihitung berdasarkan rancangan percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diantara perlakuan terjadi perbedaan yang nyata atau sangat nyata, maka akan dilanjutkan dengan menggunakan Uji Tukey.

e. Income Over Feed Cost (IOFC)

Income Over Feed Cost (IOFC) adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan selama penggemukan.

IOFC (Rp) = Harga Jual – (Harga Beli + Biaya Pakan Selama Penggemukan) Rancangan Percobaan

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas lima ulangan. Model matematik yang digunakan adalah :

Yij = μ + Pi + €ij Keterangan :

Yij = Variabel respon akibat pengaruh pemberian pelepah sawit fermentasi ke-i pada ulangan ke-j.

μ = Nilai rataan umum performa domba. Pi = Pengaruh jenis mikroba ke-i (i = 1, 2, 3). €ij = Pengaruh galat percobaan.

i = Pelakuan (0, 1, 2, 3). j = Ulangan (1, 2, 3, 4, 5).

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (Analysis of variance/ ANOVA) dan apabila hasil penelitian berbeda nyata akan dilanjutkan dengan Uji Tukey.

Susunan Ransum Penelitian

Susunan ransum komplit dan kandungan nutrisi dalam ransum yang akan disusun untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Komposisi Bahan Penyusun Pakan Komplit PERLAKUAN

Bahan Pakan R0 R1 R2 R3

Komposisi (%) Pelepah Sawit Tanpa Fermentasi

Pelepah Sawit Fermentasi dengan Saus Burger Pakan Pelepah Sawit Fermentasi dengan Probion

Pelepah Sawit Fermentasi dengan Aspergillus niger Bungkil Inti Sawit

Dedak Padi Bungkil Kelapa Ampas Sagu Molases Ultra Mineral Garam Urea 25 0 0 0 20 20 22 5 5 1 1 1 0 25 0 0 20 20 22 5 5 1 1 1 0 0 25 0 20 20 22 5 5 1 1 1 0 0 0 25 20 20 22 5 5 1 1 1

Perawatan dan Pemeliharaan

Penggemukan domba dalam penelitian dilakukan selama tiga bulan (termasuk masa adaptasi satu bulan). Perawatan dan pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan pemberian pakan dilakukan pada pagi hari (07.00-08.00 WIB) dan siang hari (13.00-14.00 WIB). Sisa pakan ditimbang keesokan harinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait