BAB II LANDASAN TEORI
2.3 Materi Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat merupakan sub materi pokok dari materi pokok persamaan
kuadrat dan fungsi kuadrat yang termasuk dalam pembelajaran matematika untuk
aspek aljabar. Berdasarkan kurikulum 2004 mata pelajaran SMA dan MA untuk
kelas X, standar kompetensi materi persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat adalah
menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecahan
masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta
pertidaksamaan kuadrat.
Kompetensi dasar fungsi kuadrat yaitu:
1. Menggunakan sifat dan aturan tentang sumbu simetri, dan titik puncak grafik
fungsi kuadrat dalam pemecahan masalah.
2. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan
Indikator untuk menandai penguasaan kompetensi dasar di atas adalah
sebagai berikut:
1. Siswa mampu menentukan sumbu simetri dan titik puncak fungsi kuadrat.
2. Siswa mampu menggambarkan grafik fungsi kuadrat.
3. Siswa mampu menentukan syarat fungsi kuadrat definit positif atau negatif.
4. Siswa mampu menjelaskan kaitan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat.
5. Siswa mampu menentukan sumbu simetri, titik puncak, sifat definit positif
atau negatif fungsi kuadrat dengan melengkapkan bentuk kuadrat.
6. Siswa mampu menentukan fungsi kuadrat yang melalui tiga titik yang tidak
segaris.
Fungsi Kuadrat
Sub bab dari fungsi kuadrat adalah sebagai berikut:
1. Menggambar grafik fungsi kuadrat.
2. Membentuk fungsi kuadrat.
3. Merancang model matematika yang berkaitan dengan fungsi kuadrat.
2.3.1Menggambar grafik fungsi kuadrat.
1. Menggambar grafik fungsi kuadrat.
2. Tanda-tanda grafik fungsi kuadrat.
2.3.1.1Menggambar grafik fungsi kuadrat
Definisi : Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
Misalkan a, b, dan c bilangan real dan a≠0, maka fungsi yang dirumuskan oleh
f(x) = ax
2+ bx + c dinamakan fungsi kuadrat dalam peubah x.
Sketsa grafik fungsi kuadrat yang sedehana dapat digambarkan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1:
Tentukan beberapa anggota fungsi f, yaitu koordinat titik-titik yang
terletak pada grafik fungsi f. Titik-titik ini dapat ditentukan dengan memilih
beberapa nilai x bilangan bulat yang terletak dalam daerah asalnya kemudian
dihitung nilai fungsi f. Titik-titik pada fungsi f itu biasanya lebih mudah disajikan
dengan menggunakan daftar atau tabel.
Langkah 2:
Gambarkan koordinat titik-titik yang telah diperoleh pada langkah
sebelumnya pada sebuah bidang koordinat atau bidang Chartecius.
Langkah 3:
Hubungkan titik-titik yang telah digambarkan pada bidang koordinat pada
langkah sebelumnya dengan menggunakan kurva yang mulus.
Sketsa grafik fungsi kuadrat itu secara umum dapat dengan cara
menentukan terlebih dahulu: (i) titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y; (ii)
titik puncak atau titik balik parabola; (iii) persamaan sumbu simetri.
a. titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y
• Titik potong dengan sumbu X
persamaan kuadrat dalam x. Akar-akar persamaan kuadrat itu merupakan absis
titik-titik potongnya dengan sumbu X. Nilai diskriminan persamaan kuadrat
ax
2+ bx + c = 0, yaitu D = b
2– 4ac, menentukan banyak titik potong pada
sumbu X.
¾ Jika D > 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang
berlainan. Perhatikan Gambar 2.1.a dan 2.1.b
¾ Jika D = 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang
berhimpit. Perhatikan Gambar 2.1.c dan 2.1.d
¾ Jika D < 0, maka grafik fungsi f tidak memotong maupun menyinggung
sumbu X. Perhatikan Gambar 2.1.e dan 2.1.f
Gambar 2.1 Titik potong grafik dengan sumbu X
• Titik potong dengan sumbu Y
Titik potong dengan sumbu Y diperoleh jika absis x = 0, sehingga y = c.
Jadi, titik potong dengan sumbu Y adalah (0, c)
¾ Jika c > 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu Y di atas titik asal O.
Perhatikan Gambar 2.2.a dan 2.2.b
¾ Jika c = 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu Y tepat di titik asal O.
Perhatikan Gambar 2.2.c dan 2.2.d
¾ Jika c < 0, maka grafik fungsi f memotong sumbu Y di bawah titik asal O.
Perhatikan Gambar 2.2.e dan 2.2.f
b. titik puncak atau titik balik parabola dan persamaan sumbu simetri
Titik puncak atau titik balik sebuah parabola dapat dicari dengan
mengubah bentuk kuadrat pada ruas kanan persamaan parabola menjadi bentuk
kuadrat sempurna.
Persamaan parabola y = ax
2+ bx + c
⇔y = a(x
2+
abx) + c
⇔
y = a(
x2 bax 4ba)
b4a2 2 2 − + ++ c
⇔
y = a ( )
b aac a b x 2 44 2 2− − +Untuk a > 0 (titik balik minimum, parabola terbuka ke atas)
Bentuk a(
2 2bax+
) selalu positif atau sama dengan nol untuk semua x R,
maka a
∈
( )
2 2bax+
= 0 merupakan nilai terkecil (minimum) dari a( )
2 2ba x+. Dengan
demikian, y = a( )
b aac a b x 2 44 2 2− −+
mempunyai nilai minimum
b aac44 2−
−
, dan nilai itu
tercapai jika a( )
2 2bax+
= 0 atau x = -
ba2
. Jadi, titik puncak atau titik balik
minimum parabola y = a( )
b aac a b x 2 44 2 2− − +adalah ( (
a))
ac b a b 4 4 2 2,−
−− . Persamaan sumbu
simetri parabola y = a( )
b aac a b x 2 44 2 2− − +adalah x = -
ba 2.
Untuk a< 0 (titik balik maksimum, parabola terbuka ke bawah)
Bentuk a(
2 2bax+
) selalu negatif atau sama dengan nol untuk semua x ∈ R,
maka a( )
22ba
x+
= 0 merupakan nilai terbesar (maksimum) dari a( )
2 2ba x+. Dengan
demikian, y = a( )
b aac a b x 2 44 2 2− −+
mempunyai nilai maksimum
b aac44 2−
−
, dan nilai itu
tercapai jika a( )
2 2bax+
= 0 atau x=-
ba2