BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. Materi Iman kepada Rasul Allah SWT
menimbulkan kekuatan yang lebih besar, kekuatan inilah yang
dinamakan akhlak.
Dari pemaparan di atas, dapat dijelaskan bahwa Aqidah Akhlak
adalah suatu kepercayaan seseorang sehingga menciptakan kesadaran
diri bagi manusia tersebut untuk berpegang teguh terhadap norma
norma dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur tanpa membutuhkan
pertimbangan dan pemikiran, sehingga muncul kebiasaan-kebiasaan
dari seseorang tersebut dalam bertingkah laku.
b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
1) Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT .
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam. (Permenag RI No. 2 Tahun
2008:26)
3. Materi Iman kepada Rasul Allah SWT
a.Beriman kepada Rasul Allah Swt
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim
34
yang terpilih untuk menerima wahyu dari Allah dan ditugaskan untuk
menyampaikan risalah kepada manusia.
Iman kepada Rasul Allah, merupakan salah satu rukun iman.
Keimanan seseorang itu tidak sah, sampai ia mengimani semua nabi
dan rasul Allah dan membenarkan bahwa Allah telah mengutus mereka
untuk menunjukkan, membimbing dan mengeluarkan manusia dari
kegelapan kepada cahaya kebenaran. Seseorang tidak dikatakan
beriman jika tidak mempercayai rasul-rasul Allah. Firman Allah:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.(QS an-Nisa: 136).
35
Nabi menurut bahasa adalah orang yang diberi atau menerima
berita. Menurut istilah agama, nabi adalah seseorang yang menerima
wahyu dari Allah berkenaan dengan syari‟at agama.
Rasul menurut bahasa adalah utusan atau orang yang dikirim
untuk suatu tugas. Menurut istilah agama rasul ialah seseorang yang
menerima wahyu dari Allah berkenaan dengan syari‟at agama dan
ditugaskan untuk menyampaikan kepada umat banyak. Menurut
pendapat ini. Setiap Rasul adalah Nabi tetapi setiap Nabi belum tentu
Rasul. Firman Allah:
...
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut".
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
اَمّنِإ
ِلُتْثِعُب
ُا
ِقَلاْخَأْلاَمِراَكَماَمِّمَت
)ميكحو دمحأ هاور(
Artinya: “Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad dan Hakim)
Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, ketika Rasulullah ditanya tentang jumlah nabi dan rasul, beliau menjawab.
اًفْلَاَنْوُرْشِعَو ٌةَئاِم
ٍةَئاِمُثاَلَث ْمُهْنِم َنْىُلَسْرُمْلاَو
َةَثاَلَثَو
َرَشَع
ملسم يرخب هاور(
)
36
Artinya:“ Jumlahnya nabi seratus dua puluh ribu orang dan yang
menjadi rasul diantara mereka tiga ratus tiga belas orang
(H.R. Bukhari Muslim)”.
Diantara 313 rasul hanya sebagian kecil saja yang diterangkan di
dalam al-Qur‟an, Adapun Nabi dan Rasul yang wajib diketahui, seperti yang telah diceritakan di dalam al-Qur‟an, berjumlah 25 (dua puluh
lima) Nabi. Jumlah itulah yang wajib kita percayai dengan pasti hingga
kini. Adapun nama-nama Nabi dan Rasul tersebut, sebagai berikut:
1) Adam a.s 11) Yusuf a.s 21) Yunus a.s
2) Idris a.s 12) Ayyub a.s 22) Zakaria a.s
3) Nuh a.s 13) Syu‟aib a.s 23) Yahya a.s
4) Hud a.s 14) Musa a.s 24) Isa a.s
5) Shaleh a.s 15) Harun a.s 25) Muhammad saw
6) Ibrahim a.s 16) Dzulkifli a.s
7) Luth a.s 17) Dawud a.s
8) Ismail a.s 18) Sulaiman a.s
9) Ishaq a.s 19) Ilyas a.s
10) Ya‟qub a.s 20) Ilyasa‟ a.s
Dari 25 Nabi dan Rasul diatas, disini juga diterangkan nama-nama
37
1) Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa as.
2) Zabur, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as.
3) Injil, kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as.
4) Al-Qur‟an, kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
c. Pengertian Ulul „Azmi
Selanjutnya diantara 25 Rasul tersebut ada 5 Rasul yang
mempunyai kelebihan istimewa. Mereka itu dinamakan Ulul „Azmi,
artinya para Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan. Mereka itu
adalah:
1) Nabi Nuh a.s,
2) Nabi Ibrahim a.s,
3) Nabi Musa a.s, Nabi Isa a.s
4) Nabi Muhammad SAW.
Mengingat pekerjaan para Rasul sebagai utusanAllah untuk
memberi petunjuk kepada segenap manusia dan untuk memperbaiki
masyarakat atau kaumnya.
d. Sifat-Sifat Wajib Rasul Allah SWT
Rasul itu harus memiliki sifat-sifat yang mulia, yang bisa
dijadikan suri tauladan bagi umat manusia, sebagai berikut:
38
2) Amanah = Dipercaya
3) Tabligh = Menyampaikan
4) Fathanah = Cerdas
Keempat sifat wajib bagi Rasul itu senantias melekat
dalamdirinya. Seorang Nabi/Rasul adalahorang yang jujur, tidak
mungkin berbohong. Selain itu, para Nabi/Rasul juga pasti dipercaya
oleh para umatnya. Pengakuan semacam itu, bahkan tidak hanya setelah
diangkat menjadi Nabi/Rasul, tetapi juga sejak masih muda belia.
Sebagaimana yang terjadi pada Muhammad, dimana beliau diberi gelar
oleh umatnya sebagai “al-amin” yang artinya “dapat dipercaya”.
(Mahrus, 2009:78-80)
e. Sifat-sifat Mustahil bagi Rasul Allah SWT
Sifat Mustahil bagi rasul maksudnya adalah bahwa rasul tidak
mungkin memiliki sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat wajib.
Sifat mustahil bagi rasul ada 4, yaitu:
1. Kazib artinya dusta, rasul tidak mungkin memiliki sifat dusta, baik
dalam perkataan maupun perbuatan.
2. Khianat artinya curang, tidak mungkin seorang rasul bersifat curang
39
3. Kitman artinya menyembunyikan, para rasul diberi tugas
menyampaikan wahyu, sehingga mustahil seorang rasul menambah
atau mengurangi bahkan menyembunyikan wahyu Allah.
4. Baladah artinya bodoh, mustahil seorang rasul bersifat bodoh, sebab
seorang rasul memiliki tugas untuk mengatur dan membimbing
orang lain dengan berbagai watak dan perilaku.
f. Sifat Jaiz bagi Rasul Allah SWT
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat yang pada umumnya dimiliki
manusia. Sebagian para rasul juga memiliki sifat yang pada umumnya
dimiliki oleh manusia, diantaranya makan, minum, lapar, haus, tidur,
mencari nafkah, berumah tangga, sakit dan sebagainya. Rasulullah
SAW sebagai seseorang manusia tidak memiliki kekebalan terhadap
senjata. Selain itu Rasulullah tidak segan-segan mengerjakan pekerjaan
rumah, namun Allah telah menjadikan bahwa sifat jaiz yang dimiliki
rasul tidak sampai merendahkan martabat kerasulannya.